Anda di halaman 1dari 12

1.

PP 51/2009 tentang pekerjaan kefarmasian disusun rangka melindungi masyarakat, meningkatkan mutu
dan adanya kepastian hukum berdasarkan perintah dari peraturan perundangan-perundangan tersebut
adalah :

A. Ordinasi Obat keras 419 / 1949


B. UU 7 / 1963 tentang Farmasi
C. UU 9 / 1967 tentang Kesehatan
D. UU 23 / 1992 tentang Kesehatan
E. UU 36 / 2009 tentang Kesehatan
F.Opsi 6

2. Peraturan tertulis paling tinggi yang memuat norma hokum yang mengikat secara umum dan dibentuk
dan ditetapkan oleh Presiden melalui prosedur yang ditetapkan adalah peraturan per undang-undangan
berbentuk:

A. Undang Undang Dasar


B. Undang Undang
C. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang
D. Peraturan Pemerintah
E. Peraturan Presiden

3. Seorang tenaga kesehatan yang melaksanakan pengadaan, penyimpanan, pelayanan, kefarmasian yang
mempunyai tidak memiliki keahlian dan kewenangan akan dikenakan pidana. Pidana yang dapat
dikenakan menurut UU 36 / 2009 adalah

A. Denda Rp. 1 M dan penjara 10 Tahun


B. Denda Rp. 1,5 M dan penjara 15 Tahun
C. Denda Rp. 2 M dan penjara 3 Tahun
D. Denda Rp. 100 Juta
E. Denda Rp. 500 Juta

4. Penggunaan Obat dengan kategori DOWA dapat diserahkan oleh Apoteker tanpa resep dokter untuk
penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Penyakit dengan prevelansi tinggi dapat dikenali
dengan cara memperoleh data :

A. Jumlah Penderita dengan penyakit yang obat banyak diresapkan dokter tertentu
B. Jumlah Penderita yang banyak datang dan meminta obat ke Apotik
C. Jumlah Penderita penyakit pada satu periode waktu tertentu
D. Jumlah Penderita penyakit pada satu waktu tertentu
E. Jumlah Penderita penyakit yang banyak terjadi di suatu wilayah
5. Peraturan atau keputusan Menteri Kesehatan mengatur obat yang disebut Daftar Obat Wajib Apotik.
PengertianWajib dalam ketentuan tersebut dimaksudkan untuk :

A. Diserahkan tanpa resep dokter


B. Diberikan informasi Obat
C. Dilakukan pencatat pelayanan
D. Disediakan di Apotik
E. Dikemas secara baik

6. Pada saat seorang Apotker berada di Apotik tempat dia menjadi Apoteker Pengelola Apotik, Apoteker
tersebut melaksanakan swamedikasi. Kegiatan yang dilakukan Apoteker tersebut dan dapat terlihat oleh
pasien adalah :

A. Memberikan informasi obat


B. Menyerahkan obat tanpa resep
C. Memberikan rekomendasi penggunaan obat
D. Melakukan penggunaan obat
E. Menganjurkan untuk memilih obat tertentu

7. Praktik pelayanan kefarmasian di Apotik oleh Apoteker diharuskan melakukan standar Pelayanan
Kefarmasian. Untuk membuktikan keberhasilan dan tingkat kepatuhan Apoteker, dilakukan
pengukuran terhadap kendala pelayanan farmasi klinik yang dilakukan untuk hal ini yang paling tepat
adalah:

A. Pelayanan Informasi Obat


B. Evaluasi mutu
C. Monitoring Efek Samping Obat
D. PemantauanTerapi Obat
E. Pengkajian Resep

8. Seorang Apoteker dapat mendirikan Apotik bekerja sama dengan pihak lain sebagai pemilik sarana
apotik. Bukti tertulis yang mensahkan kerjasama tersebut harus dilegalisir oleh :

A. BPOM setempat
B. Dinkes Provinsi
C. Dinkes Kabupaten / Kota
D. Pusat Pelayanan Terpadu Pemda Kab/Kota
E. Notaris setempat
9. Menurut UU 36/2009, jika seorang Apoteker akan melaksanakan pengadaan, penyimpanan,
pengelolahan, penyerahan obat, maka harus memiliki izin dan mengikuti standar yang berlaku. Standar
yang paling tepat dipakai dalam kegiatan tersebut adalah :

A. GMP
B. GLP
C. GDP
D. GSP
E. GPP

10. Pendirian dan pengurus izin sebuah Apotik memerlukan persyaratan dan proses perizinan. Menurut
Permenkes 26/2018, izin berusaha untuk apotik diberikan dalam bentuk :

A. Surat Tanda Registasi Apoteker


B. Surat Izin Praktik Apoteker
C. Nomer Izin Berusaha
D. Surat Izin Apotik
E. Suart Izin Pelaksanaan

11. Seorang Apoteker yang bekerja di industri kefarmasian bermaksud akan memproduksi kurkumin murni
dalam bentuk sediaan serbuk. Pada saat pengurus izin, Apoteker di Industri tersebut akan mengurus
industri kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Industri yang dapat
memperoleh izin memproduksi produk tersebut adalah :

A. Industri Farmasi Produk Jadi


B. Industri Obat Tradisional
C. Industri Kecil Obat Tradisional
D. Industri Ekstrak Bahan Alam
E. Industri Farmasi Bahan Baku

12. UU 36 / 2019 menetapkan persyaratan obat yang boleh diedarkan, sementara PP 72 / 1998 juga
menetapkan persyaratan yang hampir sama. Persyaratan yang ada dalam UU 36 / 2009 tapi tidak diatur
dalam PP 72 / 1998 adalah :

A. Mutu
B. Keamanan
C. Penandaan
D. Manfaat
E. Keterjangkauan
13. Seorang Apoteker diajak oleh pengusaha untuk mendirikan sebuah distributor untuk penyaluran obat
bebas berupa tablet analgesik / antipiretik. Menurut Permenkes 26 / 2018, Apoteker harus mengurus
izin untuk distributor tersebut berupa
A. STRA
B. SIPA
C. Izin Distributor
D. Izin Berusaha
E. SIKA

14. Seorang Apoteker yang berpraktik dan bertugas di unit gawat darurat sebuah rumah sakit pemerintah
memiliki kesempatan untuk berpraktik ditempat lain. Jabatan dan tempat yang memungkinkan
Apoteker tersebut berpraktik adalah :

A. Apoteker Kepala Instalasi Farmasi RS lain


B. Apoteker Penanggung Jawab PBF
C. Apoteker Penanggung Jawab Industri obat tradisional
D. Apoteker Penanggung Jawab Industri Kosmetika
E. Apoteker Penanggung Jawab PBF BB

15. Seorang pasien datang ke Apotik untuk memperoleh obat melalui resep yang berisi amlodipine dan
parasetamol. Apoteker bermaksud melaksanakan pelayanan kefarmasian. Hasil utama berupa outcome
yang dapat diperoleh oleh pasien adalah :

A. Penurunan tekanan darah


B. Pengurangan rasa sakit
C. Penurunan suhu tubuh
D. Kepuasan pasien
E. Kualitas hidup pasien

16. Banyak lulusan perguruan tinggi yang dapat dikategorikan sebagai tenaga profesi sesuai dengan
peraturan perundangan. Salah satu cirri utama yang membedakan antar satu profesi dengan profesi
yang lain adalah dalam hal

A. Lulus Pendidikan profesi setelah S1


B. Berpraktik melayani
C. Memiliki organisasi profesi
D. Memiliki body of knowledge yang khas
E. Memperoleh jasa profesi karena praktik
17. PP 51 tahun 2009 menjelaskan penertian pekerjaan kefarmasian sedangkan pengertian praktik
kefarmasian ditetapkan dalam UU 36 tahun 2009. Istilah yang hanya terdapat pada definisi pekerjaan
kefarmasian adalah

A. Pengamanan
B. Pengadaan
C. Pembuatan
D. Pengelolaan
E. Penyaluran

18. Menurut PP 51 / 2009, seorang Apoteker diharuskan menjaga rahasia kedokteran / kefarmasian pada
saat praktik di rumahsakit / Apotik dalam rangka melayani pasien yang menderita penyakit kelamin.
Berikut ini adalah contoh data yang harus dirahasiakan oleh Apoteker terkait pelayanan kefarmasian

A. Identitas pasien
B. Cara meminum obat
C. Efek samping obat
D. Jenis penyakit
E. Indikasi obat

19. Pada saat praktik di Apotik, seorang Apoteker menyampaikan informasi kepada penderita diabetes
yang memakai insulin. Informasi yang diberikan adalah tentang pentingnya mengatur jenis makanan,
jarak waktu makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi penderita tersebut. Kegiatan pelayanan ini
termasuk dalam pelayanan :

A. Promotif
B. Preventif
C. Kuratif
D. Rehabilitatif
E. Paliatif

20. Pada saat seseorang datang ke Apotik, kemudian meminta Apoteker memberikan rekomendasi untuk
penyakit yang dideritanya berupa gangguan saluran pencernaan. Setelah menanyakan beberapa hal
terkait kondisi pasien, Apoteker bermaksud memberikan rekomendasi. Obat yang tersedia berupa
famotidine dan ranitidine. Menurut anda, jika ingin mempertimbangkan data keamanan obat, maka
parameter apa yang sebaiknya dijadikan dasar pertimbangan?

A. Dosis lazim
B. Dosis maksimum
C. LD 50
D. Dosis minimum
E. Dosis toksik
21. Seorang Apoteker bermaksud akan mengikuti proses registrasi untuk memperoleh izin edar amoksilin
yang diproduksinya, Data keamanan bahan untuk membuktikan rasio khasiat dan keamanan yang harus
dilampirkan adalah :

A. Lethal Dose 50
B. Theraphy Index
C. Side Effect
D. Adverse Reaction
E. Margin of Safety

22. Pelayanan kefarmasian di beberapa negara di luar negeri, terutama negara maju berbeda dengan
pelayanan kefarmasian yang ada di Indonesia. Perbedaan mencolok di Indonesia dengan negara lain
adalah dalam hal

A. Petugas pelayanan
B. Kegiatan pelayanan
C. Produk yang dilayani
D. Pasien yang dilayani
E. Sarana pelayanan

23. Pemerintah diberikan tugas melalui Undang-undang No 36 / 2009 tentang kesehatan untuk
melaksanakan upaya kesehatan. Banyak upaya kesehatan tersebut yang harus dilaksanakan oleh
pemerintah untuk memastikan perlindungan terhadap masyarakat terkait sediaan farmasi: Upaya
kesehatan tersebut dimanfaatkan dalam bentuk kegiatan

A. Pelaksanaan praktik kefarmasian


B. Pembinaan industri kefarmasian
C. Pengamanan dan penggunaaan sediaan farmasi
D. Pengawasan produksi sediaan farmasi
E. Pengendalian mutu sediaan farmasi

24. Sebuah industri bidang kefarmasian bermaksud memproduksi sediaan krim yang mengandung
hidrokuinon yang dimaksudkan untuk mengurangi hiperpigmentasi, diharuskan mendaftarkan
produknya sebagai

A. Pharmaceutical
B. Cosmatic
C. Cosmeceutical
D. Traditional Medicine
E. Medical Devices
25. Menteri kesehatan menetapkan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit tidak sama dengan
standar pelayanan kefarmasian di Apotik ataupun puskesmas. Salah satu aspek yang dijadikan standar
khusus untuk rumah sakit adalah

A. Pengelolaan obat
B. Pelayanan farmasi klinik
C. Pelayanan informasi obat
D. Pendidikan dan pelatihan
E. Pengamatan efek samping obat

26. Seorang Medical Representative mendatangi Apotik untuk mengetahui produk dari industri yang
diwakilinya, produk mana saja yang paling banyak ditulis oleh dokter dan dilayani oleh Apotik
tersebut. Apoteker di Apotik tersebut yang pernah dilayaninya. Hal ini merupakan pelanggaran
peraturan pemerintah tentang :

A. Pelayanan Kefarmasian
B. Praktik kefarmasian
C. Pengamanan sediaan farmasi
D. Pekerjaan kefarmasian
E. Tenaga Kesehatan

27. Pemuatan sediaan faramasi di industri manufaktur senantiasa memperhatikan banyak sekali standar
yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah atau pun peraturan Menteri Kesehatan. Standar yang paling
tepat dipakai Apoteker yang akan memproduksi sediaan obat tradisional berisi ekstrak bahan alam,
adalah

A. Meteria medika
B. Fermakope Herbal Indonesia
C. Fermakope Indonesia
D. Kompenedium Kosmetika
E. Formularium Herbal Indonesia

28. Apoteker yang berpraktik dituntut menyediakan produk dalam jenis dan jumlah yang dibutuhkan
dengan mutu yang baik, biaya dan harga yang ekonomis secara teratur dan merata sehingga setiap saat
pelanggan / user dapat memperoleh produk melalui retailer. Sarana praktik yang paling tepat untuk
melaksanakan kegiatan tersebut adalah

A. Industri Farmasi
B. PBF
C. RumahSakit
D. Apotik
E. Klinik Pratama
29. Peraturan perundangan yang dijadikan dalam praktik kefarmasian diturunkan dalam urutan bertingkat
sehingga dapat ditunjukkan secara hikarki ssesuai dengan ketentuan UU no 12 tahun 2011. Peraturan
Ka. Badan POM yang mengatur izin edar obat didasarkan atas peraturan per-UU-an dengan urutan
hirarki ssbb UU 36/2009 – PP72/1998 dan

A. PMK 1076/2008 - Per KaBPOM 24/2017


B. PMK 007/2012 - Per KaBPOM 24/2017
C. PMK 1189/2010 - Per KaBPOM 24/2017
D. PMK 1799.10 – PerKaBPOM 24 /2017
E. PMK 1010/2008 - Per KaBPOM 24/2017

30. Seorang Apoteker yang akan memproduksi krim pelembut kulit untuk manusia, diharuskan membuat
produk yang memenuhi persyaratan Mutu, keamanan dan

A. Khasiat
B. Manfaat
C. Murah
D. Mudah didapat
E. Sesuai Kebutuhan

31. Menteri kesehatan banyak sekali menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan dalam bidang kefarmasian.
Permenkes akan diakui keberadaanya sebagai peraturan perundang-undangan jika Menteri Kesehatan
diberikan kewenangan. Menurut Undang-undang 12 tahun 2011, kewenangan ini diperoleh melalui
ketentuan

A. Disetujui Presiden
B. Disetujui DPR
C. Perintah Per-UU-an
D. Disetujui Mahkamah Agung
E. Atas Permintaan masyarakat

32. Upaya menyediakan produk dalam jenis dan jumlah yang dibutuhkan dengan mutu yang baik, biaya
dan harga yang ekonomis secara teratur dan merata sehingga setiap saat pelanggan / user dapat
memperoleh produk melalui retailer. Pedoman jaminan mutu yang tepat dipakai untuk hal ini adalah:

A. Good Manufacturing Practice


B. Good Distribution Practice
C. Good Storage Practice
D. Good Pharmacy Practice
E. Good Pharmaceutical Practice
33. Salah satu kompetensi inti yang diperlukan Apoteker yang dituntut oleh pemerintahan adalah agar
Apoteker rmemiliki kemampuan melakukan praktik kefarmasian secara legal dan sesuai regulasi. Hal
ini diatur dalam Standar Kompetensi Apoteker Indonesia:

A. Praktik kefarmasian secara professional dan etik


B. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
C. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
D. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
E. Pengelolaan sediaan faramsi dan alat kesehatan

34. Seorang Apoteker yang akan melaksanakan pemastian mutu sesuai dengan Permenkes 1799 tahun 2010
dituntut memiliki kemampuan untuk melaksankan area kompetensi Apoteker

A. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan


B. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
C. Upaya preventif dan prmotif kesehatan masyarakat
D. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
E. Keterampilan organisasi dan hubungan interpersonal

35. Seorang Apoteker penganggun Jawab Produksi diminta menjalankan fungsi dalam rangka
menyelenggarakan industri farmasi. Fungsi utama yang dijalankan menurut Permenkes 1799/2010 yang
paling tepat adalah.

A. Pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan


B. Perencanaan produksi dan pengendalian invetnaris, penelitian dan pengembangan
C. Pengawasan mutu, penelitian dan pengembangan
D. Pemastian mutu, penelitian dan pengembangan
E. Penyimpanan, penelitian dan pengembangan

36. Salah satu jenis pelayanan kefarmasian adalah meracik obat. Berikut ini contoh obat yang harus diracik
berdasarkan resep dokter. Paracetamol, CTM, dan caffeine. Di sarana kefarmasian manakah yang tidak
boleh melakukan peracikan obat tersebut?

A. Rumah sakit
B. Apotik
C. Toko Obat
D. Klinik Pratama
E. Puskesmas
37. Sebuah perusahaan farmasi akan membuat sediaan pembersih lantai yang mengandung antiseptic,
selanjutnya sesuai Permenskes 1190/2010, harus mendapatkan ijin edar. Siapakah pemberi ijin edar
produk tersebut?

A. Mankes RI
B. Badan POM
C. Balai POM
D. Dinkes Propinsi
E. Dinkes Kab/kota

38. Seorang Apoteker di suatu puskesmas sedang memberikan konseling kepada pasien pengguna obat
diabetes melitus. Tujuannya agar pasien benar dalam penggunaan obatnya. Apa peraturan Menteri
Kesehatan yang dipakai untuk kegiatan tersebut?

A. 72/2016
B. 73/2016
C. 74/2016
D. 75/2014
E. 30/2014

39. Seorang pasien perempuan dewasa membawa resep dari dokter berisi obat-obatan yang diduga untuk
faringtis. Setelah ditelaah, ternyata resep yang dibawa pasien tidak jelas dosisnya. Apa yang harus
dilakukan Apoteker pada kasus tersebut?

A. Melengkapi Resep
B. Mengembalikan Resep
C. Menelepon Dokter
D. Menanyakan kepada pasien
E. Mencari Literatur

40. Seorang Apoteker di industri kosmetika sedang merancang produk baru sediaan pemutih. Ada beberapa
persyaratan teknis yang harus dipenui. Apa parameter yang dijadikan persyaratan teknis produk seperti
yang dibuat tersebut menurut per KaBPOM No.19/2015?

A. Khasiat
B. Keamanan
C. Cemaran
D. Kadar B.Aktif
E. Bobot rata-2
41. Sebuah Industri obat tradisional membuat produk berupa obat herbal yang berkhasiat membantu
meringankan kencing batu, mengajukan ijin edar ke BPOM. Obat tersebut mendapatkan ijin tahun
2019. Berdasarkan peraturan, tahun berapa ijin edar produk tersebut akan berakhir ?

A. 2021
B. 2022
C. 2023
D. 2024
E. 2025

42. Seorang Apoteker yang akan melaksanakan pemastian mutu sesuai dengan Permenkes 1799 Tahun
2019 dituntut memiliki kemampuan untuk melaksanakan area kompetensi Apoteker

A. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan


B. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
C. Upaya preventif dan promitif kesehatan masyarakat
D. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
E. Ketermapilan organisasi dan hubungan interpersonal

43. Di sebuah Apotek seorang Apoteker sedang memberikan pelayanan kepada seorang pasien terkait
dengan keluhan asma bronichal yng dideritanya. PMK nomor berapa yang terkait dengan kegiatan
tersebut?

A. PM 72/2016
B. PMK 73/2016
C. PMK 74/2016
D. PM 35/2014
E. PMK 30/2014

44. Seorang Apoteker yang bekerja di bagian Produksi Industri Farmasi sedang mengerjakan sediaan sirup
kering Cefadroksil. Pembuatan sediaan obat antibiotic memerlukan persyaratan yang sangat ketat
sebagaimana dalam CPOB, Karena bisa menimbulkan efek merugikan untuk lingkungan sekitarnya.
Apakah persyaratan yang dimaksud dalam proses produksi sediaan tersebut?

A. Alat produksi harus tersendiri


B. Ruangan produksi harus aseptic
C. Personil produksi harus banyak
D. Kemasan produksi diharus kedap
E. Ruangan produksi harus terpisah
45. Dalam rangka pelaksanaan pelayanan kefarnasian Apoteker diwajibkan melakukan pencatatan dan
pelaporan terhadap sediaan farmasi dan barang medis habis pakai yang dikelolanya. Catatan tentang
mutasi sediaan farmasi dan barang medis habis pakai harus dicatat pada :

A. Catatan Penggunaan Obat Pasien


B. SIPNAP
C. Rekam Medik
D. Kartu Stok
E. Faktur Pembelian

46. Seorang apoteker PBF sedang melakukan penyimpanan obat supositoria yang berkhasiat ketoprofen di
dalam gudang khusus. Penyimpanan yang baik dan benar akan menjamin obat terjaga mutunya. Apa
peraturan yang mengatur pengelolaan obat di PBF ?

A. PMK 72/2016
B. PMK 73/2016
C. PMK 1799/2010
D. PMK 1148/2010
E. PMK 74/2016
F. Opsi 6

47. Seorang apoteker yang bekerja di industri kefarmasian bermaksud akan memproduksi hidrokuinon
dalam bentuk sediaan krim. Pada saat membeli bahan baku, Apoteker di industri tersebut akan
melakukan pemeriksaan bahan baku yang datang berdasarkan standar yang di tetapkan oleh
pemerintah. Ketentuan tentang standar tersebut dapat diperoleh dalam :

A. Kondeks Kosmetika Indonesia


B. Sertifikat analisa bahan baku
C. Farmakope Indonesia
D. Materia Safety Data Sheet
E. Informasi produk dari pemasok

Anda mungkin juga menyukai