3. Teofilin dengan dosis 150 mg mempunyai waktu paruh eliminasi selama 8 jam. Jika
teofilin diberikan dengan dosis tunggal, maka setelah 1 hari (24 jam) dari waktu
pemberian dosis tunggal, maka jumlah teofilin yang tersisa di dalam tubuh sebesar
a. 75 mg
b. 50 mg
c. 37,5 mg
d. 18,75 mg
e. 9,375 mg
Jawaban: D. 18,75 mg
4. Digoksin diberikan secara injeksi intravena dosis tunggal sebesar 250 µg dengan waktu
paruh eliminasi selama 36 jam. Maka 3 hari setelah pemberian, jumlah digoksisn yang
tersisa di dalam tubuh sebesar
a. 125 µg
b. 62,5 µg
c. 31,25 µg
d. 15,625 µg
e. 7,8125 µg
Jawaban: C. 31,25 µg
5. Volume distribusi isosorbid dinitrat sebesar 0,2% berat badan. Maka pasien dengan berat
badan 50 kg mempunyai volume distribusi isosorbid dinitrat sebesar
a. 0,002 mL
b. 0,1 mL
c. 20 mL
d. 100 mL
e. 400 mL
Jawaban: D. 100 mL
6. Volume distribusi antibiotik intravena dosis tunggal sebesar 5000 mL. Maka volume
distribusi antibiotik tersebut terhadap pasien dengan berat badan 50 kg dinyatakan
sebesar
a. 2,5% berat badan
b. 10% berat badan
c. 25% berat badan
d. 50% berat badan
e. 100% berat badan
7. Suatu obat injeksi intravena diberikan sebesar 500 mg denga volume distribusi obat
tersebut sebanyak 5% BB. Maka konsentrasi plasma obat tersebut pada pasien dengan
berat badan 50 kg yaitu
a. 50 mg/L
b. 50 mg/mL
c. 200 mg/L
d. 200 mg/mL
e. 500 mg/mL
8. Kadar efek minimum suatu obat injeksi intravena sebesar 5 mg/mL dan kadar toksik
minimum sebesar 20 mg/mL. Jika konsentrasi obat tersebut di dalam darah sebesar 4
mg/mL, maka obat tersebut akan menimbulkan
a. Efek terapi
b. Efek toksik
c. Tidak berkhasiat
d. Efek samping
e. Efek subterapi
9. Kadar efek minimum suatu obat injeksi intravena sebesar 10 mg/mL dan kadar toksik
minimum sebesar 50 mg/mL. Jika konsentrasi obat tersebut di dalam darah sebesar 45
mg/mL, maka obat tersebut akan menimbulkan
a. Efek terapi
b. Efek toksik
c. Tidak berkhasiat
d. Efek samping
e. Efek subterapi
10. Data konsentrasi plasma dari obat A dengan dosis pemberian 300 mg/hari, 400 mg/hari
dan 500 mg/hari berturut-turut yaitu 100 mg/dL, 200 mg/dL, dan 500 mg/dL.
Berdasarkan data tersebut, maka obat A mempunyai
a. Model farmakokinetik linier
b. Model farmakokinetik non-linier
c. Model farmakodinamika sinergis
d. Model farmakodinamika antagonis kompetitif
e. Model farmakodinamika antagonis non-kompetitif
11. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kg kepada pasien dewasa
berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam
plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah waktu paruh dari cefotaxime?
a. 0,02 jam
b. 0,33 jam
c. 1 jam
d. 1,5 jam
e. 3 jam
Jawaban: E. 3 jam
12. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah volume distribusi dari
cefotaxime?
a. 0,11 mg/L
b. 0,20 mg/L
c. 0,57 mg/L
d. 1,14 mg/L
e. 5,68 mg/L
13. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah konsentrasi cefotaxime dalam
plasma darah setelah 2 jam pemberian?
a. 55,44 mg/L
b. 55,44 µg/L
c. 5,54 mg/L
d. 5,54 µg/L
e. 0,554 mg/L
14. Heparin diberikan bolus sebanyak 60 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 243e-0,543.t. Berapakah konsentrasi heparin dalam plasma darah setelah 10
jam pemberian?
a. 1,06 unit/mL
b. 1,05 unit/mL
c. 1,04 unit/mL
d. 1,03 unit/mL
e. 1,02 unit/mL
15. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Berapakah volume distribusi dari heparin?
a. 1 liter
b. 2 liter
c. 3 liter
d. 4 liter
e. 5 liter
Jawaban: E. 5 liter
16. Seorang sukarelawan dengan berat badan 65 kg, diberikan antibiotika dosis intravena
tunggal dan konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 1 jam dan 5 jam setelah
pemberian dengan konsentrasinya berturut-turut 1,0 dan 0,25 µg/mL. Berapa waktu
paruh obat tersebut?
a. 1 jam
b. 2 jam
c. 3 jam
d. 4 jam
e. 5 jam
Jawaban: B. 2 jam
17. Seorang pasien dengan berat badan 55 kg, diberikan suatu obat dosis intravena tunggal
dan konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 2 jam dan 3 jam setelah pemberian
dengan konsentrasinya berturut-turut 1,5 dan 0,25 µg/mL. Berapa waktu paruh obat
tersebut?
a. 0,1 jam
b. 0,2 jam
c. 0,3 jam
d. 0,4 jam
e. 0,5 jam
18. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 250 e-0,231.t. Berapakah klirens dari cefotaxime?
a. 4,00 liter/jam
b. 1,31 liter/jam
c. 0,46 liter/jam
d. 0,34 liter/jam
e. 0,15 liter/jam
19. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Berapakah klirens dari heparin?
a. 2,72 liter/jam
b. 1,62 liter/jam
c. 0,97 liter/jam
d. 0,11 liter/jam
e. 0,05 liter/jam
20. Konsentrasi tunak obat di dalam tubuh diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi
obat tetap berada di rentang konsentrasi terapi (therapeutic window). Hal tersebut dapat
tercapai jika obat diberikan
a. Loading dose
b. Maintenance dose
c. Toxic dose
d. Subtherapy dose
e. Dosis lazim
21. Konsentrasi tunak obat di dalam tubuh diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi
obat tetap berada di rentang konsentrasi terapi (therapeutic window). Konsentrasi obat
tersebut dapat tercapai jika
a. Klirens obat dari tubuh (Cl) lebih besar dari laju infusi obat (R)
b. Klirens obat dari tubuh (Cl) lebih kecil dari laju infusi obat (R)
c. Klirens obat dari tubuh (Cl) sama dengan laju infusi obat (R)
d. Kecepatan absorpsi obat ke dalam tubuh sama dengan laju infusi obat (R)
e. Kecepatan absorpsi obat ke dalam tubuh lebih kecil dari laju infusi obat (R)
Jawaban: C. klirens obat dari tubuh (Cl) sama dengan laju infusi obat (R)
22. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Heparin tidak dapat bekerja jika konsentrasi plasma kurang
dari 50 unit/mL. Berapa lamakah heparin dapat bekerja di dalam tubuh?
a. 1,1 jam
b. 2,1 jam
c. 3,1 jam
d. 4,1 jam
e. 5,1 jam
23. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 90e-0,231.t. Cefotaxime tidak efektif pada
konsentrasi plasma kurang dari 20 mg/L. Berapa lamakah cefotaxime dapat bekerja?
a. 5,0 jam
b. 5,5 jam
c. 6,0 jam
d. 6,5 jam
e. 7,0 jam
24. Suatu obat baru A memiliki bentuk tak terion pada pH basa. Pernyataan berikut yang
tepat mengenai obat baru A yaitu
a. Obat baru A mudah diabsorpsi di pH basa
b. Obat baru A mudah diabsorpsi di pH asam
c. Obat baru A akan memiliki bentuk tak terion di lambung
d. Obat baru A akan memiliki bentuk terion di usus
e. Obat baru A bersifat asam lemah
25. Suatu obat baru Y memiliki bentuk tak terion pada pH asam. Pernyataan berikut yang
tepat mengenai obat baru Y yaitu
a. Obat baru Y mudah diabsorpsi di pH basa
b. Obat baru Y mudah diabsorpsi di pH asam
c. Obat baru Y akan memiliki bentuk tak terion di usus
d. Obat baru Y akan memiliki bentuk terion di lambung
e. Obat baru Y bersifat basa lemah
Jawaban: D. 0,325 mg
27. Bioavailabilitas oral asam traneksamat sebesar 0,25. Maka berapakah dosis oral asam
traneksamat yang harus diberikan untuk mencapai konsentrasi yang sama seperti sediaan
asam traneksamat intravena?
a. 4 kali dari dosis oral
b. 4 kali dari dosis awal
c. 4 kali dari dosis intravena
d. 2 kali dari dosis awal
e. 2 kali dari dosis intravena\
28. Seorang pasien mendapatkan terapi tolbutamide pada hari pertama dirawat di rumah
sakit. Tolbutamide diketahui mempunyai ikatan dengan protein plasma sebesar 96%.
Pada hari kedua dirawat, pasien tersebut mendapatkan terapi tambahan aspirin, yang
dapat menggeser ikatan tolbutamide-protein plasma. Apa yang harus dilakukan oleh
apoteker pada saat melakukan pemantauan terapi obat pada pasien tersebut?
a. Menaikkan dosis aspirin
b. Menurunkan dosis aspirin
c. Menaikkan dosis tolbutamide
d. Menurunkan dosis tolbutamide
e. Tidak perlu melakukan penyesuaian dosis
29. Obat-obat yang diberikan secara intravena maupun oral akan masuk ke dalam pembuluh
darah dan keberadaanya di dalam darah dihitung konsentrasinya persatuan waktu.
Paramater apakah yang dimaksud untuk mendapatkan data tersebut?
a. Waktu paruh (t1/2)
b. Tetapan laju eliminasi (k)
c. Konsentrasi maksimum (Cmax)
d. AUC0-t
e. AUC0 - ~
Jawaban: E. AUC0 - ~
30. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan mengikuti kinetika eliminasi orde satu.
Jika gentamisin diberikan secara intravena bolus 10 mg kepada pasien pria dewasa (BB
50 kg), berapa persen dosis yang dieliminasi selama 8 jam? (Vd=100 ml/kg)
a. 93,75%
b. 93,50%
c. 93,25%
d. 93,00%
e. 92,50%
Jawaban: A. 93,75%
31. Injeksi intravena bolus tunggal cefadroxil 1 gram diberikan kepada seorang pasien
dewasa (45 tahun, BB 50 kg) untuk suatu infeksi peritonitis. Volume distribusi cefadroxil
0,2 L/kg dan waktu paruh paruh eliminasi 2 jam. Cefadroxil dieliminasi mengikuti
kinetika orde satu, maka berapakah waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar
obat sampai 0,25 µg/mL (konsentrasi hambat minimum Staphylococcus aureus)?
a. 16,5 jam
b. 16,8 jam
c. 17,0 jam
d. 17,3 jam
e. 17,5 jam
32. Albumin 20% sejumlah 10 gram yang diberikan secara infus intravena mempunyai
waktu paruh eliminasi selama 20 hari. Berapakah waktu agar albumin mencapai kadar
tunak sebesar 95% di dalam plasma darah?
a. 40 hari
b. 60 hari
c. 80 hari
d. 100 hari
e. 120 hari
33. Antibiotik Moxifloxacin® 400 mg diberikan secara infus intravena dan memiliki waktu
paruh eliminasi 12 jam. Berapakah waktu yang diperlukan agar Moxifloxacin ® mencapai
kadar tunak sebesar 95% di dalam tubuh?
a. 24 jam
b. 36 jam
c. 2 hari
d. 2,5 hari
e. 3 hari
35. Antibiotik Levofloxacin 750 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki waktu
paruh eliminasi 8 jam dan volume distribusi sebesar 74 liter. Konsentrasi tunak dalam
plasma diinginkan sebesar 20 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk
mempertahankan konsentrasi tunak pada pasien uremia jika tetapan laju eliminasinya
berkurang sebesar 40%?
a. 51,20 mg/jam
b. 51,28 mg/jam
c. 51,37 mg/jam
d. 51,42 mg/jam
e. 51,50 mg/jam
36. Antibiotik Metronidazole 500 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki tetapan
laju eliminasi 0,15 jam-1 dan volume distribusi sebesar 0,15 liter/kgBB. Konsentrasi
tunak dalam plasma diinginkan sebesar 5 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan
untuk mempertahankan konsentrasi tunak pada pasien uremia dengan berat badan 45 kg
jika tetapan laju eliminasinya berkurang sebesar 25%?
a. 1,47 mg/jam
b. 1,40 mg/jam
c. 1,37 mg.jam
d. 1,27 mg/jam
e. 1,17 mg/jam
37. Antibiotik Metronidazole 500 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki waktu
paruh eliminasi 8 jam dan volume distribusi sebesar 0,2 liter/kgBB. Konsentrasi tunak
dalam plasma diinginkan sebesar 5 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk
mempertahankan konsentrasi tunak pada pasien uremia dengan berat badan 50 kg jika
tetapan laju eliminasinya berkurang sebesar 50%?
a. 6,17 mg/jam
b. 5,17 mg/jam
c. 4,17 mg/jam
d. 3,17 mg/jam
e. 2,17 mg/jam
38. Seorang pasien diberi infusi IV parasetamol pada laju infusi 1 mg/jam. Kadar
parasetamol dalam plasma darah setelah 6 jam pemberian yaitu 4,0 mg/L dan konsentrasi
kadar tunak yaitu 7,5 mg/L. berapakah waktu paruh eliminasi obat pada pasien tersebut?
a. 0,127 jam
b. 3,276 jam
c. 5,457 jam
d. 7,190 jam
e. 8,761 jam
39. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan volume distribusi 15% berat badan.
Gentamisin 1 mg/kg diberikan secara injeksi IV dosis berulang setiap 7 jam kepada
seorang wanita dengan berat badan 50 kg. Berapa jumlah gentamisin maksimum di
dalam tubuh?
a. 50,00 mg
b. 54,85 mg
c. 60,00 mg
d. 63,65 mg
e. 69,55 mg
Jawaban: B. 54,85 mg
40. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan volume distribusi 15% berat badan.
Gentamisin 1 mg/kg diberikan secara injeksi IV dosis berulang setiap 7 jam kepada
seorang wanita dengan berat badan 50 kg. Berapa jumlah gentamisin minimum di dalam
tubuh?
a. 50,00 mg
b. 30,55 mg
c. 19,75 mg
d. 10,25 mg
e. 4,85 mg
Jawaban: E. 4,85 mg
41. Antibiotik cefadroxil (k = 0,5/jam, VD = 5 Liter) diberikan dengan dosis ganda 250 mg
yang diinjeksikan setiap 8 jam untuk 5 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam plasma 6
jam setelah dosis ke-5?
a. 100,05 mg/L
b. 120,05 mg/L
c. 129,05 mg/L
d. 136,05 mg/L
e. 143,05 mg/L
42. Antibiotik cefadroxil (k = 0,5/jam, VD = 5 Liter) diberikan dengan dosis ganda 250 mg
yang diinjeksikan setiap 8 jam untuk 5 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam plasma 6
jam setelah dosis ke-5 (yaitu 46 jam kemudian), jika dosis ke-5 hilang?
a. 97,56 mg/L
b. 117,56 mg/L
c. 126,56 mg/L
d. 133,56 mg/L
e. 140,56 mg/L
43. Antibiotik cefadroxil (k = 0,5/jam, VD = 5 Liter) diberikan dengan dosis ganda 250 mg
yang diinjeksikan setiap 8 jam untuk 5 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam plasma 6
jam setelah dosis ke-5, jika dosis ke-4 hilang?
a. 100,00 mg/L
b. 120,00 mg/L
c. 129,00 mg/L
d. 136,00 mg/L
e. 143,00 mg/L
44. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4?
a. 91,96 mg/L
b. 99,96 mg/L
c. 108,96 mg/L
d. 112,96 mg/L
e. 120,96 mg/L
45. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4 (yaitu 29 jam kemudian), jika dosis ke-4 hilang?
a. 75,98 mg/L
b. 71,63 mg/L
c. 20,33 mg/L
d. 15,98 mg/L
e. 3,57 mg/L
47. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4, jika dosis ke-2 hilang?
a. 88,39 mg/L
b. 71,63 mg/L
c. 20,33 mg/L
d. 15,98 mg/L
e. 3,57 mg/L
48. Bioavailabilitas suatu obat intravena dari waktu diberikan/diinjeksikan sampai waktu 20
jam adalah 256,78 mg/L. jam, dengan tetapan laju eliminasi 0,1/jam dan konsentrasi obat
saat waktu 20 jam sebesar 12,00 mg/L. jam. Maka berapakah bioavailabilitas obat
tersebut sampai waktu tak terhingga?
a. 176,78 mg/L. jam
b. 268,78 mg/L. jam
c. 257,98 mg/L. jam
d. 376,78 mg/L. jam
e. 423,98 mg/L. jam
49. Fraksi parasetamol oral yang diabsorpsi dinyatakan sebesar 0,7. Data ini didapatkan
dari?
a. Bioavailabilitas absolut dari parasetamol
b. Bioavailabilitas relatif dari parasetamol
c. Bioavailabilitas dari parasetamol oral
d. Bioavailabilitas dari parasetamol injeksi
e. Bioavailabilitas dari 2 produk parasetamol oral
50. Fraksi parasetamol oral sebesar 0,7. Maka berapakah jumlah parasetamol di dalam tubuh
setelah pemberian dosis 500 mg?
a. 50 mg
b. 150 mg
c. 250 mg
d. 350 mg
e. 450 mg
Jawaban: D. 350 mg