MUH.AGUS SALIM
ADRIAWAN
MANSYUR
UMMUL
MUTMAINNAH
TLC-DENSITOMETRI
PENGERTIAN
Absorbance Mode
Setelah sampel pada plat TLC mengalami pemisahan, selanjutnya plat TLC dimasukkan
kedalam alat TLC Scanner untuk dilakukan pengukuran. Dan ditentukan range panjang
gelombang, lalu di start/ dimulai. Prinsip kerja dengan cara absorbance, yaitu energy
cahaya dari sumber lampu yang telah dipilih masuk ke monokromator (M) kemudian
cahaya yang keluar dari monokromator akan mengenai mirror dan dipantulkan
menurun mengenai dan melalui Beam Splitter dan langsung mengenai permukaan
putih pada plat TLC yang kemudian akan dipantulkan ke detektor pengukuran. Sebagian
cahaya yang mengenai Beam Splitter dipantulkan ke reference detektor. Reference
detektor berfungsi untuk mengatur sensitivity / kepekaan cahaya secara otomatis pada
detektor pengukuran sehingga mendapatkan pancaran cahaya lampu yang tepat pada
panjang gelombang tertentu. Kedua detektor memakai photomultiplers yang mana
lebih sensitive dengan range panjang gelombang yang besar.
– Energi cahaya yang dipantulkan dideteksi oleh photomulplier, yang mana
photon memukul/mengenai katoda photomultiplier dan dikuatkan oleh
dynodes. Kemudian kromatogram (sampel pada plat) discan dan timbul
perbedaan tegangan yang dihasilkan pada detektor yang mana diplot sebagai
fungsi posisi pengukuran untuk hasil dari sebuah absorption scan. Jika backgr
ound plat discan, intensitas cahaya yang penuh dipantulkan kembali dan
menghasilkan sinyal 100% karena disana tidak ada zat yang menyerap cahaya.
Bila daerah kromatogram discan kemudian akan menyerap bagian penyinaran
cahaya dan memancarkan intensitas cahaya rendah daripada background plat
kemudian akan menghasilkan sinyal pada detektor.
– Sistem scanning bekerja berdasarkan pergerakan plat TLC pada compartment
secara otomatis dan mempunyai posisi yang dapat diatur terhadap sumbu x dan
y. Plat TLC / objek pengukuran yang berada pada compartment digerakkan oleh
motor stepper yang terletak dibawah sorotan lampu.
– Absorbance adalah perbedaan diantara cahaya yang terjadi dan cahaya yang
terserap diukur sebagai fungsi karakteristik zat. Dengan kata lain, absorbance
adalah perbedaan diantara pantulan cahaya yang diukur dari tempat yang
kosong pada plat TLC dan pantulan cahaya dari zat pada plat TLC yang sama.
– Flourescence Mode
– Prinsip kerja dengan cara fluorescence sama dengan cara absorbance, yaitu pada saat
melakukan scan pada suatu zat pada plat TLC, background plat tidak ada sinyal karena
adanya panjang gelombang yang tidak diperlukan akan dihalangi oleh filter.
– Jika daerah fluorescent (sampel pada plat) mengalami scanning maka akan memancarkan
cahaya yang akan masuk dan melewati filter kemudian menghasilkan sinyal pada detektor.
Pengukuran fluorescent ini hanya untuk menganalisa zat yang tidak tampak.
– Hasil sinyal output dari detektor dihubungkan dengan perangkat elektronik seperti amplifier
dan A/D Converter. Setelah sinyal output dari detektor masuk ke A/D Converter, lalu sinyal
output (analog) ini akan diubah menjadi sinyal digital, yang mana akan dihubungkan
langsung ke PC melalui connection serial interface RS232. Dengan didukungnya software
WinCATS maka dapat mengetahui nilai konsentrasi zat dan dapat menampilkan gambar
Peak (puncak kromatogram), yang mana gambar peak ini berbentuk mirip dengan kurva
Gaussian, yang menunjukkan karakteristik tersendiri dari zat yang diukur.
Gambar mekanisme Kerja alat
TLC-DENSITOMETRI
Aplikasi (Penotolan) Sampel
Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dengan KLT-Densitometri pada prinsipnya mengacu kepada nilai
Rf (Retardation factor) atau Faktor retardasi yaitu : membandingkan Rf analit
dengan Rf baku pembanding atau membandingkan bercak kromatogram sample
dengan kromatogram "Reference Standart" yang dikenal dengan : Factro Retensi
Relatif (Rx)
Untuk penentuan kualitatif dengan Rs harus dilakukan bersamaan dengan sample
pada pelat yang sama.
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif hampir sama dengan spektrofotometri, penentuan kadar analit dikorelasikan
dengan area bercak pada pelat KLT.
Membandingkan area bercak analit dengan area bercak baku pembanding yang diketahui
konsentrasinya.
Cx = Ax / Ap x Cp
Cx = konsentrasi analit
Ax = area analit
Ap = area baku pembanding
Cp = konsentrasi baku pembanding
2. Kurva kalibrasi :
Kurva kalibrasi dibuat dengan cara memplot area bercak terhadap konsentrasi dari satu seri
larutan baku pembanding. Kurva yang tebentuk harus linear, kemudian dengan persamaan garis
regresi dapat ditentukan kadar analit.
Penentuan kadar analit yang dikorelasikan dengan area noda plat KLT akan lebih terjamin
kesahihannya dibanding metode KCKT atau KGC, sebab area noda kromatogram diukur pada posisi
diam atau “zig-zag” menyeluruh. Korelasi kadar analit pada noda kromatogram yang dirajah
terhadap area tidak menunjukkan garis lurus, akan tetapi merupakan garis lengkung mendekati
parabola (mulja,1985).
Analisis Data
1. Temulawak 1 712.50
2. Temulawak 2 713.81
3. Temulawak 3 723.55
Gambar 4.1 Batas antara tepi plat dengan sampel Gambar 4.3 Jarak Rf sampel dengan pelarut
Hasil Pengukuran ( Scan ) Standard
dan Sampel
Gambar 4.4 Kurva Standard Curcuminoid 1 Gambar 4.5 Kurva Sampel Temulawak 1
Gambar 4.8 Data Kurva Kalibrasi
Standard Curcuminoid
Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini, adalah sebagai berikut :
Telah dapat ditentukan kadar curcuminoid dengan menggunakan metode TLC.
Hasil penentuan skadar sampel yang diukur adalah kadar senyawa temulawak 1
sebesar 0.178125 % dan kadar senyawa temulawak 2 sebesar 0.178453 % serta
kadar senyawa temulawak 3 sebesar 0.180887 %.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, Ibnu Ghalib dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Mulja M., Suharman. 1995. Analis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press.
Stahl, E.1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, Diterjemahkan oleh Kosasih
Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung : Penerbit ITB.
Sastrohamidjojo, H. 1991. Kromatografi. Yogyakarta: Liberty.
Touchstone, JC., Rogers, D. 1980. Thin Layer Chromatography Quantitative Enviromental and
Clinical Application. New York: A Willey Intenscience Publication, John Willey & Sons.