AM SEDIAAN SUSPENSI
Disusun Oleh
Kelompok 5 B1
( ) ( ) ( )
2. Ppm : x 1000 mg
: x 1000 mg
: 50.000 ppm
3. Pengenceran : 20000x
:
: 2,5 ppm
4 Sampel Absorbansi (x-x ) 2
1 0,144 nm 0,0106
2 0,052 nm 0,038
3 0,545 nm 0,088
Rata-rata 0,247 nm 0,045
5. Persamaan Regresi
y = bx + a
0,144 = 0,0322x + (-0,0487)
0,144+0,0487 = 0,0322x
0,1927 = 0,0322x
x = 5,98
y = bx + a
0,052 = 0,0322x + (-0,0487)
0,052+0,0487 = 0,0322x
0,1007 = 0,0322x
x = 3,12
y = bx + a
0,545 = 0,0322x + (-0,0487)
0,545+0,0487 = 0,0322x
0,5937 = 0,0322x
x = 18,43
Sampel Konsentrasi
1 5,98
2 3,12
3 18,43
Rata-rata 9,17
Konsentrasi sampel x pengenceran = 9,17 x 20000
= 183.400 ppm
6. % R = x 100 %
= x 100%
= 366,8 %
183.400 ppm =
183.400 ppm =
= 917 mg
7. SD =
= 0,15
PEMBAHASAN
• Prinsip Percobaan
Pada praktikum analisis amoksisilin dalam sediaan suspensi menggunakan teknik preparasi sampel dengan
pengukuran kadar menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Prinsip teknik prepasi sampel yaitu untuk
memisahkan analit dari matriks sampel yang sangat komplek, memekatkan analit sehingga diperoleh
analit dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari semula, dan mengubah analit menjadi senyawa lain
yang dapat di analisis dengan instrumentasi yang tersedia. Proses yang terakhir ini disebut derivatisasi.
Pengubahan senyawa menjadi senyawa lain. Pengubahan senyawa menjadi senyawa lain dimaksudkan untuk:
1. Meningkatkan sensitivitas pengukuran,
2. Menghasilkan senyawa yang lebih volatil
3. Menghasilkan senyawa yang lebih termo stabil
Teknik pengambilan sampel harus dilakukan dengan benar. Jika tidak tepat dalam pengambilan sampel, hasil
analisis kimia yang diperoleh tidak dapat menggambarkan kondisi yang representatif atau mewakili
keseluruhan dari bahan yang akan dianalisis. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam
pengambilan sampel perlu diperhatikan beberapa parameter sebagai berikut (Anonim, 2019):
1. Homogenitas Sampel
2. Cara Pengambilan Sampel
3. Jumlah Sampel
4. Penanganan Sampel
Spektrofotometer UV-Vis Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV
dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan
hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi
dengan monokromator. Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul,
melalui 3 proses yaitu:
a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan (Selimović, Amra, dkk. 2011).
• Analisa Prosedur
Pada praktikum analisis amoksisilin dalam sediaan suspensi menggunakan teknik
preparasi sampel . Prosedur pertama yaitu analisis kadar amoksisilin dengan melakukan 2
tahap yaitu preparasi sampel yang bertujuan untuk melakukan pengenceran sampel agar sampel
yang akan dianalisis tidak terlalu pekat supaya mudah untuk dianalisis, pengenceran sampel
yang di gunakan yaitu 20.000 x , tahap yang kedua yaitu analisis sampel dengan menggunakan
spektrofotometer uv vis bertujuan untuk menentukan nilai absorbansi pada hasil replikasi
pengenceran sampel yang dilakukan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh hasil rata-rata
konsentrasi ketiga replikasi sampel . Kemudian prosedur yang kedua yaitu perhitungan
kadar amoksisilin bertujuan untuk menentukan nilai konsentrasi sampel, nilai %
recoveri, dan nilai standar deviasi , sehingga dapat membandingkan hasil percobaan
konsentrasi sampel dengan konsentrasi yang tertera pada etiket kemasan , serta
untuk hasil % recoveri memastikan apakah hasil kadar yang didapat masuk rentang yang sesuai
dengan ketetapan Farmakope Indonesia.
• Analisa Hasil
Pada praktikum kali ini penentuan kadar amoksisilin dengan menggunakan sampel obat dry
suspensi etamox, yang pada etiket kemasan tertera mengandung amoksisilin 250 mg tiap 5 mL,sehingga
dilakukan analisis sampel apakah kadar amoksisilin sesuai dengan etiket kemasan. Standar amoksisilin
diukur pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan sebelumnya, panjang gelombang
maksimum amoksisilin standar pada 247 nm. Pada panjang gelombang tersebut dilakukan pengukuran
absorbansi terhadap larutan sampel etamox
Pada hasil praktikum yang diperoleh yaitu konsentrasi amoksisilin sebesar 183.400 ppm
(917 mg) , sehingga disimpulkan bahwa hasil konsentrasi amoksisilin sangat tidak sesuai dengan
etiket kemasan, karena pada etiket kemasan tertera mengandung amoksisilin sebanyak 250 mg
( 50.000 ppm) . Kemudian diperoleh nilai recoveri yaitu 366,8% , berdasarkan literatur pada
Farmakope Indonesia Edisi IV bahwa kadar amoksisilin 90-120%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil kadar yang diperoleh dari percobaan berbanding sangat jauh dan melewati batas rentang
yang sudah ditetapkan oleh Farmakope Indonesia Edisi IV . Adapun faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perbedaan hasil praktikum dengan literatur yaitu :
1. Kurangnya ketelitian praktikan dalam pengukuran volume pelarut
2. Kurangnya ketelitian praktikan saat menentukan pengenceran
3. Ketidakpahaman praktikan saat menghitung pengenceran
KESIMPULAN