Sediaan Eliksir
Kelompok 1 / B1 S1 Farmasi 2017
Praktikum Analisis Farmasi II
Anggota Kelompok :
1. Eka Pramuda Wardani(16020200029)
2. Elisah Dwi Febrianti (17020200018)
3. Hardiyansyah (17020200036)
4. Sela Mustika Sari (17020200076)
5. Septy Lutfiyana Mirliyanti (17020200078)
Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah menentukan kadar parasetamol
dalam sediaan eliksir.
Dasar Teori
Alat dan Bahan
Alat
Peralatan yang digunakan adalah labu ukur, gelas ukur,
spektrofotometer UV-Vis, beaker glass dan batang pengaduk.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah NaOH dan parasetamol “Praxion”.
Metode Percobaan
Analisis Kadar Parasetamol Dalam Sediaan Likuida
1. Metode Preparasi Sampel
Parasetamol
Disiapkan sampel sediaan likuid yang memiliki kandungan parasetamol (tertera dalam etiket).
Dilakukan perhitungan konversi konsentrasi yang tertera dalam etiket menjadi konsentrasi ppm, dengan rumus
dibawah ini : Misal dalam etiket tertera setiap 5 mL mengandung 500 mg parasetamol. Sehingga diperoleh nilai ppm
sebagai berikut :
Ppm =
Ppm = x 500 mg
Ppm = 100.000
Dilakukan pengenceran hingga konsentrasi sampel berada dalam rentang kurva standar. Pengenceran bisa 10 kali
hingga 10.000 kali apabila konsentrasi parasetamol dalam sampel terlalu dekat.
Masing – masing sampel yang telah diencerkan diukur dengan spektrofotometer UV – Vis
menggunakan Panjang gelombang maksimum parasetamol (+/- 275 nm).
Hasil
3. Perhitungan Kadar Parasetamol
Praxion
Perhitungan kadar parasetamol pada sediaan likuid dilakukan dengan memasukkan nilai absorbansi sampel sebagai Y
pada persamaan regresi linear sehingga diperoleh nilai konsentrasi sampel sebagai X.
Menentukan % recovery dari perhitungan masing – masing sampel pada persamaan :
% R = x 100%
Hitung nilai standar deviasi dari ketiga replikasi pengukuran : SD =
Bandingkan hasil konsentrasi yang anda peroleh dengan etiket yang terdapat dalam kemasan.
Tentukan apakah hasil perhitungan kadar pada produk yang anda analisis sudah sesuai dengan ketentuan farmakope.
Hasil
Perhitungan
• parasetamol “Praxion” dalam etiket 120 mg / 5 mL.
Kadar
Ppm = x 120 mg = 24.000 ppm
Pengenceran :
diambil 1 mL diencerkan 10 mL (pengenceran 10 kali)
diambil 1 mL diencerkan 10 mL (pengenceran 10 kali)
(2) diambil 1 mL diencerkan 10 mL (pengenceran 10 kali)
Faktor pengenceran = 10 x 10 x 10 = 1.000 kali.
Rata-rata 1,918
Perhitungan
Persamaan : Y = 0,0801(x) – 0,179
• Abs
1 = 0,0801(x) – 0,179 Abs 3 = 0,0801(x) – 0,179
1,948 = 0,0801(x) – 0,179 1,907 = 0,0801(x) – 0,179
1,948 – 0,179 = 0,0801(x) 1,907 – 0,179 = 0,0801(x)
2,127 = 0,0801(x) 2,083 = 0,0801(x)
x= x=
x = 26,55 x = 26,004
Abs 2 = 0,0801(x) – 0,179 X rata – rata
1,899 = 0,0801(x) – 0,179 x=
1,899 – 0,179 = 0,0801(x) x = 26,164
2,078 = 0,0801(x)
x=
x = 25,94
Perhitungan
Persamaan : Y = 0,0801(x) – 0,179
• =
Ppm % recovery = x 100%
Rata-rata(x) x factor pengenceran = % recovery = x 100%
26,164 x 1.000 = % recovery = 109,01%
26.164 =
Mg = 26.164 x 0,005
Mg = 130,82 mg