PRAKTIKUM 1
NIM : 21411167
KELAS : E
SEMESTER : V
FAKULTAS KESEHATAN
Penetapan kadar adalah salah satu parameter utama dalam monografi yang harus
dilakukan untuk menjamin stabilitas suatu sediaan obat selama masa simpannya saat berada
dipasaran dalam rangka pengawasan obat yang beredar ataupun sebagai syarat dalam regulasi
pendaftaran sediaan obat oleh lembaga otoritas.
Pada industri farmasi,pengawasan mutu merupakan salah satu bagian dari cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk memberikan kepastian bahwa produk mempunyai
mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya,agar hasil produksi yang dipasarkan
memenuhi persyaratan CPOB. Pada persyaratan ini perlu dilakukan penetapan kadar
parasetamol dalam tablet,yang menurut persyaratan Farmakope Indonesia (FI) Edisi IV tahun
1995 yaitu tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%. Besarnya kadar zat aktif
parasetamol dalam sediaan obat tablet yaitu 500 mg (Werner,dkk,2010). Kadar yang tidak
sesuai dengan kadar yang telah ditetapkan pada suatu senyawa obat akan mempengaruhi efek
terapi yang diharapkan dan dapat menimbulkan hal-hal buruk,baik ditunjukan dengan
timbulnya efek samping yang tidak diinginkan ataupun timbulnya efek toksisitas yang dapat
membahayakan bagi konsumen obat tersebut. Oleh karena itu,penetapan kadar parasetamol
sangat penting dilakukan untuk mengetahui ketepatan kadar parasetamol dalam sediaan tablet
tersebut.
ISTILAH PENTING
Kadar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan konsentrasi atau jumlah
zat dalam larutan atau sampel.
Absorbansi standar adalah nilai absorbansi yang diukur dari larutan standar dalam
spektrofotometri.
Absorbansi sampel adalah nilai yang menggambarkan seberapa banyak cahaya yang
diserap sampel ketika dipaparkan pada cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasi zat terlarutnya sudah diketahui
dengan pasti
Larutan sampel adalah larutan yang mengandung zat yang ingin kita analisis atau ukur
konsentrasinya
Larutan baku adalah larutan yang konsentrasi zat tertentunya sudah di ketahui
dengan pasti dan di gunakan sebagai standar dalam berbagai teknik analisis kimia.
Kurva baku adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi zat dalam
larutan standar dan respons instrumen terhadap larutan tersebut.
ALAT
Labu takar 250 ml
Labu takar 100 ml
Pipet ukur
Gelas ukur
Batang pengaduk
Tisu kering
Kertas perkamen
Mortir dan stamper
BAHAN
Serbuk paracetamol
Tablet paracetmol
Etanol
Metanol
Aquades
PROSEDUR KERJA
a = 0,0592
b = 0,0722
r = 0,9814
PERHITUNGAN KADAR
o y = a + bx
x = y-a
b
x = 0,7845 – 0,0592
0,0722
x = 10,0457 ppm
o Kadar paracetamol (mg)
= ppm X FP X Volume
= 10,0457 mg X 80 X 100
1.000 ml
= 80,3656 mg
Kadar paracetamol (%) = kadar paracetamol (ppm) x volume (ml) x 10-6 X 100
0,1 gram
= 80,36 %
PEMBAHASAN
Paracetamol (asetaminofen) adalah obat analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri) dan
anti-piretik (penurun panas atau demam) yang aman ,efektif ,dapat ditoleransi dengan
baik,dan murah dengan efek samping yang relatif sedikit bila digunakan pada dosis teraupetik
yang dianjurkan. Parasetamol pertama kali diperkenalkan pada tahun 1955 untuk aplikasi
klinisnya dalam menyembuhkan demam,sakit kepala dan rasa nyeri,kemudian sejak saat itu
mulai banyak digunakan secara luas hampir diseluruh dunia (Ibrahim,dkk,2013). Parasetamol
sering sekali diresepkan dalam bentuk campuran dengan obat lain.Obat ini dapat ditemukan
dalam berbagai macam sediaan seperti tablet, kaplet, kapsul, sirup dan serbuk. Dalam
praktikum kali ini yang akan dianalisis paracetamol dengan bentuk sediaan tablet.
Langkah pertama yang dilakukan adalah larutan baku Paracetamol dengan konsentrasi
100 ppm dibuat dengan cara melarutkan bahan parasetamol sebanyak 25 mg tersebut ke
dalam pelarut yang digunakan. Pelarut yang digunakan pada praktikum ini adalah metanol
kemudian ditambahkan akuades hingga 250 ml. Penggunaan metanol sebagai pelarut karena
parasetamol larut dalam metanol. Selain itu juga diketahui metanol memiliki serapan pada
panjang gelombang di bawah 280 nm sehingga metanol akan meneruskan atau tidak akan
menyerap sinar dengan panjang gelombang di atas 210 nm akibatnya metanol tidak akan
mengganggu spektrum serapan dari paracetamol.
Didapatkan hasil perhitungan kadar untuk sampel paracetamol dalam suatu mg diperoleh
nilai 80,3656 mg. Sedangkan hasil perhitungan kadar paracetamol dalam bentuk persen
diperoleh nilai sebesar 80,36 %.
KESIMPULAN
Kadar parasetamol yang diperoleh dalam sampel tablet obat sebesar 80,3656 mg
dengan presentase kadar sebesar 80,36 %. Sehingga kadar yang terdapat dalam
sampel obat tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan di Farmakope Indonesia
yaitu :“tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %”.
DAFTAR PUSTAKA
Cazes , J., 2005. Ewings’s Analytical Instrumentation Handbook Third Edition . New york :
Marcel Dekker , Inc.,pp. 127 – 139
Tulandi, Grace Pricilia, dkk. 2015. Validasi Metode Analisis untuk Penetapan Kadar
Parasetamol dalam Sediaan Tablet secara Spektrofotometri Ultraviolet. Pharmacon. Prodi
Farmasi, FMIPA, UNSRAT, Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4
NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493