Penetapan Kadar Parasetamol dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis (One Point Method)
I. Tujuan :
Menetapkan kadar parasetamol dalam sampel menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dengan
one point method.
II.Prosedur kerja:
1000 ppm = 1000 mg/L = 1000mg/1000ml (artinya terkandung 1000 mg parasetamol dalam
1000 ml larutan).
Jika ingin membuat 1000 ppm dalam 50 ml, maka dihitung terlebih dahulu berapa mg
parasetamol yang harus ditimbang.
Perhitungan ; 1000 mg = x mg
1000 ml 50 ml
x = 50 mg
Maka untuk membuat larutan induk 1000 ppm dalam 50 ml, diperlukan parasetamol sebanyak 50
mg.
Cara kerja :
a. Timbang baku parasetamol sebanyak 50 mg
b. Masukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
c. Larutkan dengan NaOH 0,1 M
d. Setelah larut, ad NaOH 0,1 M sampai tanda batas (50 ml), kocok sampai homogen.
2. Pembuatan larutan baku (parasetamol BPFI).
Dari rentang konsentrasi larutan baku yang sudah dihitung di Modul 2, diperoleh rentang
konsentrasi larutan baku parasetamol di 2 ppm sampai 11 ppm. Pilih satu saja konsentrasi dari
rentang tersebut untuk dibuat larutan baku nya kemudian diukur absorbansinya di alat
spektrofotometer UV-Vis. Misal, dipilih larutan baku dengan konsentrasi 10 ppm.
Untuk membuat larutan baku 10 ppm perlu dilakukan pengenceran dari larutan induk 1000 ppm.
Misal, ingin dibuat larutan baku 10 ppm sebanyak 10 ml. Maka dihitung berapa ml yang harus
diambil dari larutan induk parasetamol. Lakukan pengenceran bertingkat. Buat terlebih dahulu
larutan baku 100 ppm, kemudian larutan baku 10 ppm.
Rumus : V1 x C1 = V2 x C2
1. V1 x 1000 = 10 x 100
V1 = 1000/1000 = 1 ml
2. V1 x 100 = 10 x 10
V1 = 100/100 = 1 ml
Cara kerja :
a. Pipet 1 ml larutan induk parasetamol (1000 ppm) dengan menggunakan pipet volume.
b. Masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, larutkan dengan NaOH 0,1 M, ad NaOH 0,1 M sampai
tanda batas. Kocok sampai homogen. (Ini adalah larutan baku 100 ppm).
c. Pipet 1 ml larutan baku 100 ppm.
d. Masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, larutkan dengan NaOH 0,1 M, ad NaOH 0,1 M sampai
tanda batas. Kocok sampai homogen. (Ini adalah larutan baku 10 ppm).
84,96 mg/100 ml = 849,6 mg/L = 849,6 ppm, maka perlu dilakukan pengenceran 100 kali
untuk membuat larutan sampel yang akan diukur absorbansinya di spektrofotometer UV-Vis
agar menjadi 8,496 ppm sehingga masuk ke rentang konsentrasi 2-11 ppm
Prosedur kerja:
a. Timbang sampel tablet parasetamol. Kemudian catat bobotnya.
b. Gerus tablet dengan menggunakan mortir dan stemper.
c. Ambil sampel parasetamol yang sudah digerus sebanyak 100 mg.
d. Masukkan sampel ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian larutkan dengan NaOH 0,1 M
dan ad NaOH 0,1M sampai tanda batas (100 ml). Kocok sampai homogen. Ini adalah
larutan sampel. (masih perlu dilakukan pengenceran).
e. Pipet 1 ml dari larutan sampel lalu masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ad NaOH 0,1 M
sampai tanda batas (100 ml). Kocok sampai homogen.
Au/Ab = Cu/Cb
Maka, Cu = (Au/Ab)x Cb
Keterangan : Au = Absorban larutan uji (sampel)
Ab = Absorban larutan baku
Cu = Konsentrasi sampel (dalam satuan ppm atau ug/ml)
Cb = Konsentrasi baku (dalam satuan ppm atau ug/ml)
Contoh soal:
Diketahui: Au = 0,675, Ab = 0,680, Cb = 10 ppm
Hitung berapa kadar parasetamol dalam sampel (lihat prosedur preparasi sampel!)
Jawab
Cu = (Au/Ab ) x Cb
= (0.675/0.680) x 10
= 0,9926 x 10
= 9,926 ppm (ug/ml)
Bobot sampel = Cs x FP x LU
= 9,926 ug/ml x (100ml/1ml) x 100 ml
= 9,926 ug/ml x 100 x 100 ml
= 99.260 ug = 99,26 mg
Catatan ; FP = faktor pengenceran, rumusnya adalah labu ukur yang digunakan dalam
pengenceran larutan sampel (di prosedur digunakan labu ukur 100 ml) dibagi volume yang
dipipet dari larutan sampel (di prosedur yang dipipet adalah sebanyak 1 ml).
LU = Labu ukur yang digunakan untuk melarutkan sampel setelah digerus. (di prosedur, labu
ukur yang digunakan adalah labu ukur 100 ml)