Anda di halaman 1dari 5

MODUL 3

Penetapan Kadar Parasetamol dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis (One Point Method)

I. Tujuan :
Menetapkan kadar parasetamol dalam sampel menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dengan
one point method.

II.Prosedur kerja:

1. Pembuatan larutan induk (parasetamol BPFI) 1000 ppm.

Dibuat larutan baku Parasetamol dengan konsentrasi 1000 ppm.

1000 ppm = 1000 mg/L = 1000mg/1000ml (artinya terkandung 1000 mg parasetamol dalam
1000 ml larutan).
Jika ingin membuat 1000 ppm dalam 50 ml, maka dihitung terlebih dahulu berapa mg
parasetamol yang harus ditimbang.

Perhitungan ; 1000 mg = x mg
1000 ml 50 ml
x = 50 mg

Maka untuk membuat larutan induk 1000 ppm dalam 50 ml, diperlukan parasetamol sebanyak 50
mg.

Cara kerja :
a. Timbang baku parasetamol sebanyak 50 mg
b. Masukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
c. Larutkan dengan NaOH 0,1 M
d. Setelah larut, ad NaOH 0,1 M sampai tanda batas (50 ml), kocok sampai homogen.
2. Pembuatan larutan baku (parasetamol BPFI).
Dari rentang konsentrasi larutan baku yang sudah dihitung di Modul 2, diperoleh rentang
konsentrasi larutan baku parasetamol di 2 ppm sampai 11 ppm. Pilih satu saja konsentrasi dari
rentang tersebut untuk dibuat larutan baku nya kemudian diukur absorbansinya di alat
spektrofotometer UV-Vis. Misal, dipilih larutan baku dengan konsentrasi 10 ppm.
Untuk membuat larutan baku 10 ppm perlu dilakukan pengenceran dari larutan induk 1000 ppm.
Misal, ingin dibuat larutan baku 10 ppm sebanyak 10 ml. Maka dihitung berapa ml yang harus
diambil dari larutan induk parasetamol. Lakukan pengenceran bertingkat. Buat terlebih dahulu
larutan baku 100 ppm, kemudian larutan baku 10 ppm.
Rumus : V1 x C1 = V2 x C2
1. V1 x 1000 = 10 x 100
V1 = 1000/1000 = 1 ml
2. V1 x 100 = 10 x 10
V1 = 100/100 = 1 ml
Cara kerja :
a. Pipet 1 ml larutan induk parasetamol (1000 ppm) dengan menggunakan pipet volume.
b. Masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, larutkan dengan NaOH 0,1 M, ad NaOH 0,1 M sampai
tanda batas. Kocok sampai homogen. (Ini adalah larutan baku 100 ppm).
c. Pipet 1 ml larutan baku 100 ppm.
d. Masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, larutkan dengan NaOH 0,1 M, ad NaOH 0,1 M sampai
tanda batas. Kocok sampai homogen. (Ini adalah larutan baku 10 ppm).

3. Preparasi sampel parasetamol.


Perhitungan preparasi sampel:
Misal diketahui:
Bobot sampel tablet = 588,5 mg
Bobot sampel serbuk (sampel tablet yang telah digerus) = 100 mg
Perbandingan etiket dengan yang ditimbang:
Bobot tablet teoritis (di etiket) = 500 mg = 84,96 mg
Bobot yang ditimbang (588,5 mg/100 mg)

84,96 mg/100 ml = 849,6 mg/L = 849,6 ppm, maka perlu dilakukan pengenceran 100 kali
untuk membuat larutan sampel yang akan diukur absorbansinya di spektrofotometer UV-Vis
agar menjadi 8,496 ppm sehingga masuk ke rentang konsentrasi 2-11 ppm
Prosedur kerja:
a. Timbang sampel tablet parasetamol. Kemudian catat bobotnya.
b. Gerus tablet dengan menggunakan mortir dan stemper.
c. Ambil sampel parasetamol yang sudah digerus sebanyak 100 mg.
d. Masukkan sampel ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian larutkan dengan NaOH 0,1 M
dan ad NaOH 0,1M sampai tanda batas (100 ml). Kocok sampai homogen. Ini adalah
larutan sampel. (masih perlu dilakukan pengenceran).
e. Pipet 1 ml dari larutan sampel lalu masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ad NaOH 0,1 M
sampai tanda batas (100 ml). Kocok sampai homogen.

4. Penentuan absorban larutan baku dan absorban larutan sampel parasetamol.


1. Kalibrasi alat spektrofotometer UV-Vis.
a. Nyalakan alat spektrofotometer UV-Vis.
b. Nyalakan PC komputer, buka aplikasi UV Probe.
c. Koneksikan spektrofotometer dengan PC, dengan cara klik F4 pada spektrofotometer,
dan klik “connect” pada komputer.
d. Siapkan kuvet kuarsa, kemudian isi kuvet dengan NaOH 0,1 M sebagai blanko.
e. Masukkan kuvet ke dalam kompartemen (lubang sebagai tempat diletakkannya kuvet di
dalam spektrofotometer).
f. Klik “spectrum” pada menu bar di komputer.
g. Klik “Method”, kemudian diisi panjang gelombang dengan angka 200 dan 400 di
kolom wavelength.
h. Klik “Baseline”, tunggu sampai proses selesai, lalu Klik “Autozerro”.

2. Menentukan panjang gelombang maksimum parasetamol (lihat modul 1).


a. Masukkan larutan baku (parasetamol BPFI) 10 ppm (yang telah dibuat sebelumnya) ke
dalam kuvet kuarsa.
b. Masukkan kuvet ke dalam kompartemen spektrofotometer.
c. Klik “start” pada komputer. Tunggu sampai muncul gambar spektrum (lihat pada
lampiran gambar).
d. Klik “Peak pick” pada menu bar, kemudian catat angka panjang gelombang maksimum
nya. (Misal panjang gelombang maksimum di 255 nm).
3. Menentukan absorban larutan baku (parasetamol BPFI) dan larutan sampel.
a. Klik “Photometric” pada menu bar di komputer.
b. Klik “Method”, lalu masukkan angka panjang gelombang maksimum yang telah
diperoleh, misal di 255 nm.
c. Ketik nama pada kolom tabel “standard”, misal namanya “10 ppm”.
d. Klik kolom absorban lalu klik “Read Std”. Maka nilai absorban larutan baku akan
muncul di tabel, misal 0.680.
e. Masukkan larutan sampel ke dalam kuvet, lalu masukkan ke dalam kompartemen
spektrofotometer.
f. Klik kolom sampel pada tabel. Lalu diketikkan nama, misal “sampel parasetamol”.
Kemudian klik kolom absorban, lalu klik “Read Unknown”, maka akan muncul nilai
absorban larutan sampel, misal 0.675.

5. Menentukan kadar sampel parasetamol.


Dari hasil percobaan, kita akan mendapatkan data absorban sampel dan absorban baku. Konsentrasi
larutan baku (parasetamol BPFI) dilambangkan “C”, absorban sampel dilambangkan “Au”
(absorban larutan uji) dan absorban baku dilambangkan “Ab” (absorban larutan baku).
Rumus untuk menetapkan kadar dengan one point method.

Au/Ab = Cu/Cb
Maka, Cu = (Au/Ab)x Cb
Keterangan : Au = Absorban larutan uji (sampel)
Ab = Absorban larutan baku
Cu = Konsentrasi sampel (dalam satuan ppm atau ug/ml)
Cb = Konsentrasi baku (dalam satuan ppm atau ug/ml)
Contoh soal:
Diketahui: Au = 0,675, Ab = 0,680, Cb = 10 ppm
Hitung berapa kadar parasetamol dalam sampel (lihat prosedur preparasi sampel!)
Jawab
Cu = (Au/Ab ) x Cb
= (0.675/0.680) x 10
= 0,9926 x 10
= 9,926 ppm (ug/ml)
Bobot sampel = Cs x FP x LU
= 9,926 ug/ml x (100ml/1ml) x 100 ml
= 9,926 ug/ml x 100 x 100 ml
= 99.260 ug = 99,26 mg
Catatan ; FP = faktor pengenceran, rumusnya adalah labu ukur yang digunakan dalam
pengenceran larutan sampel (di prosedur digunakan labu ukur 100 ml) dibagi volume yang
dipipet dari larutan sampel (di prosedur yang dipipet adalah sebanyak 1 ml).
LU = Labu ukur yang digunakan untuk melarutkan sampel setelah digerus. (di prosedur, labu
ukur yang digunakan adalah labu ukur 100 ml)

%Kadar parasetamol = (bobot sampel/bobot sampel yg ditimbang) x 100%


= (99,26 mg/100 mg) x 100%
= 99,26 %

Disusun oleh : Hilma Humairah, S.Farm

Anda mungkin juga menyukai