Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI DASAR

Good Laboratory Pratice

17 dan 24 Oktober 2022

Dosen Pembina Praktikum: Ibu Aulia Septiani Koswara

Disusun Oleh Kelas A Kelompok 7:

Farah Salsabila Martvyandara 3311221031

Syahla Syakira Irawan 3311221032

Alya Putri Halmaherani 3311221033

Rachmawati Rizky Ahmad 3311221034

Citra Agustina Fahrudin 3311221035

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI 2022


BAB I

Prinsip dan Tujuan Percobaan

Prinsip percobaan:

Mengetahui alat dan jenis-jenis bahan kimia. Menentukan berat, volume, proses
penimbangan, pelarutan, dan pengenceran suatu senyawa analisis sesuai dengan SOP
(standart operational procedure) yang berlaku sehingga didapatkan hasil data yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan Percobaan:

• Untuk mengetahui alat alat laboratorium dan jenis-jenis bahan kimia sebelum
melakukan praktikum.
• Agar mampu menggunakan alat-alat praktikum.
• Agar dapat memahami cara untuk melakukan penimbangan,pelarutan,serta
pengenceran.
• Agar mampu mereaksikan dua senyawa atau lebih serta menganalisis data
hasil percobaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Good Laboratory Practice (GLP) adalah pedoman yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan di laboratorium dengan baik, sehingga keamanan, kenyamanan, dan
ketelitian bekerja di laboratorium dapat tercapai.GLP harus ditetapkan dalam semua
kegiatan di laboratorium.

Laboratorium adalah suatu bangunan ruangan tertutup atau terbuka,bersifat permanen


atau bergerak,dikelola secara sistematis yang didalam nya di lengkapi dengan
peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan bidang keilmuan tertentu untuk melakukan
percobaan ilmiah,penelitian,praktek pembelajaran,kegiatan
pengujian,kalibrasi,dan/atau produksi bahan tertentu.Sedangkan laboratorium kimia
adalah suatu ruangan pengujian zat-zat kimia baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.

Untuk mendapatkan hasil kerja di laboratium yang baik diperlukan program kerja
yang terstruktur, pedoman kerja yang jelas, proses pencatatan data yang teliti, dan
tahap evaluasi kerja yang baik. Semua pedoman kerja yang dilakukan untuk
mencapai GLP yang terbaik disebut SOP ( standart operating procedure).

Beberapa SOP yang harus diterapkan di laboratorium farmasi adalah :

1. Penimbangan atau pengukuran berat,


2. Pengukuran volume,
3. Proses pencampuran dan pelarutan
4. Proses reaksi senyawa kimia,
5. Pencatatan data pengukuran,
6. Evaluasi / analisis terhadap semua kinerja, dan
7. Data hasil pengukuran.
BAB III

MONOGRAFI SAMPEL

Good Laboratory Practice 1

• Larutan 1
• Larutan 2
• Larutan 3
Sinonim : Kalium Permanganat
Rumus molekul : KMnO4

Struktur molekul :

Berat molekul : 158,034 g/mol


Kelarutan : Senyawa ini larut dalam air menghasilkan larutan berwarna merah
meda/ungu yang intens, penguapan larutan ini meninggalkan Kristal prismatik
berwarna keunguan hitam.
• Serbuk Hablur
sinonim : Asam Salisilat.
Rumus molekul : C7H6O3

Struktur molekul :

Berat molekul : 138,121 g/mol.


Kelarutan : Asam salisilat bersifat hidrofil, tetapi sukar larut dalam air.

• Serbuk Kristal
Sinonim : Asam Borat.
Rumus molekul : H3BO3

Struktur molekul :

Berat molekul : 61,83 g/mol.


Kelarutan : Dalam air 6,35 % pada suhu 30 °C ; larut dalam alkohol panas dan
glyserol ; agak larut dalam larutan amonia ; mudah larut dalam aseton ; sangat
sedikit larut dalam eter.

Good Laboratory Practice 2


• Senyawa 1
Sinonim : Natrium Hidroksida
Rumus molekul : NaOH

Struktur molekul :

Berat molekul : 39,997 g/mol.


Kelarutan : Sangat larut dalam air dengan kelarutan yang rendah dalam
pelarut polar seperti etanol dan methanol.
• Senyawa 2
Sinonim : Tembaga (II) Sulfat
Rumus molekul : CuSO4

Struktur :

Berat molekul : 159,609 g/mol.


Kelarutan : Semakin tinggi suhu reaksi maka kelarutan CuSO4 dalam air
semakin besar sehingga semakin banyak Kristal yang dihasilkan.
• Senyawa 3
Sinonim : Natrium Klorida
Rumus molekul : NaCl

Struktur molekul :

Berat molekul : 58,44 g/mol.


Kelarutan : Larut dalam air karena keduanya sama-sama larutan polar.
• Senyawa 4
Sinonim : Kalium Permanganat
Rumus molekul : KMnO4
Struktur molekul :

Berat molekul : 158,034 g/mol


Kelarutan : Senyawa ini larut dalam air menghasilkan larutan berwarna merah
meda/ungu yang intens, penguapan larutan ini meninggalkan Kristal prismatik
berwarna keunguan hitam.
BAB V
HASIL PENGAMATAN

Good Laboratory Practice 1

NAMA SENYAWA SEBELUM HASIL


PENGAMATAN PENGAMATAN
Larutan 1 Berwarna merah Tidak ada endapan
Tidak berbau Tidak berubah warna

Larutan 2 Berwarna kuning Tetap tidak berbau


Tidak berbau Tidak ada endapan
Tidak berubah warna
Larutan 3 (KMNO4) Berwarna ungu Tetap tidak berbau
Cair Tidak ada endapan
Tidak berbau
Serbuk hablur (asam Bertekstur halus Tidak larut
salisilat) Berwarna putih Tetap tidak berbau
Tidak berbau Terdapat aroma khas
Sukar larut
Serbuk kristal (asam borat) Bertekstur kasar Tidak ada bau
berwarna putih sukar larut
tidak berbau
Good Laboratory Practice 2

NAMA SENYAWA HASIL VOLUME KONSENTRASI


PENIMBANGAN LARUTAN(ML) (M)
Natrium 0,1 gram 25 ml 0,1
Hidroksida(NaOH)
Tembaga(II) sulfat 0,16 gram 10 ml 0,1
(CUSO4)
Natrium klorida(Nacl) 0,0585 gram 10ml 0,1
Kalium 0,158 gram 10 ml 0,1
permanganat(KMN04)
BAB VI
PEMBAHASAN

Pada praktikum good laboratory practice 1 dilakukan percobaan tentang bagaimana


pengambilan dan pemindahan bahan kimia cair,padat dan pemanasan pada bahan
kimia.

Prosedur pengambilan dan pemindahan bahan kimia (cair) :

1. Tutup botol di buka dengan cara di pegang dengan jari tangan dan sekaligus
telapak tangan memegang botol tersebut,gunakan 1 tangan,tutup botol jangan
diletakan di atas meja karena kotoran bisa mengotori tutup botol sehingga
dapat mencemari bahan kimia.
2. Menggunakan satu tangan yang lain,ambil bahan sesuai kebutuhan gunakan
alat seperti pipet volume. Yang ketiga pindahkan cairan menggunakan
bantuan batang pengaduk untuk menghindari percikan.

Prosedur pemindahan dan pengambilan bahan kimia (padat) :

1. Gunakan sendok sungu atau alat lainnya yang sesuai,bukan berasal dari
logam.
2. Ambil secukupnya sesuai kebutuhan,jangan mengeluarkan bahan kimia secara
berlebihan.
3. Satu sendok untuk satu bahan,jangan mencampurkan sendok untuk bahan
lain.

Prosedur pemanasan larutan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan,masukan larutan kedalam buret diisi
sampai batas yang di tentukan,diputar perlahan bagian bawah buret agar terisi
larutan.untuk bagian bawah menggunakan enlemeyer dan diputar perlahan
arah jarum jam.setelah itu,masukan larutan ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes panaskan diatas bunsen dengan cara jepit tabung
reaksi yang berisi larutan lalu goyang-goyangkan diatas bunsen hingga
berbuih.

Prosedur pemanasan serbuk :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, masukan serbuk hablur atau kristal
menggunakan spatel kedalam enlemeyer, setelah itu larutkan menggunakan
aquadest aduk menggunakan batang pengaduk lalu panaskan menggunakan
bunsen yang telah diisi oleh spirtus hingga berbuih.
Alat :
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Pipet volume
4. Pipet ball
5. Pipet tetes
6. Tabung reaksi
7. Bunsen
8. Penjepit kayu
9. Buret dan Statif
10. Corong
11. Batang pengaduk
12. Spatel
13. Lap dan Tisu
Bahan :
1. Larutan 1
2. Larutan 2
3. Larutan 3
4. Serbuk hablur
5. Serbuk kristal
6. Aquastilata
Pada good laboratory practice 2 dilakukan penimbangan,pelarutan dan pengenceran
bahan.

Prosedur penimbangan :

1. Siapkan timbangan analitis


2. Hitunglah setiap senyawa yang akan ditimbang
3. Untuk senyawa NaOH (0,1 gram), CUSO4 (0,16 gram ), Nacl (0,0585 gram),
KmnO4(0,158 gram) masing-masing dengan konsentrasi 0,1(M), 0,05(M),
0,005(M).
4. Untuk volume senyawa NaOH(25ml), CUSO4,KMN04,NaOH(10ML)
5. Lalu taruh botol timbangan diatas timbangan analitis
6. Setelah itu taruh senyawa kedalam botol timbang, timbang sesuai dengan
berat yang sudah dihitung.

Prosedur pelarutan :

1. Setelah melakukan penimbangan senyawa tersebut dipindahkan ke labu ukur


menggunakan corong.
2. Lalu, tambahkan aquadestilata dan goyang-goyangkan hingga larut.

Prosedur pengenceran :

1. Lalu ambilah larutan tersebut menggunakan pipet volume 5ml (konsentrasi


0,05).
2. Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu ukur baru, lalu berikan aquadestilata
hingga tanda batas.
3. Ambil larutan yang sama menggunakan pipet volume dengan ukuran yang
berbeda (1M/konsentrasi 0,01 M).
4. Pindahkan larutan tersebut kedalam labu ukur baru, lalu diberikan
aquadestilata hingga tanda batas.
5. Selanjutnya untuk mengambil larutan dengan konsentrasi 0,05 menggunakan
pipet volum dengan ukuran 1ml dari larutan yang memiliki konsentrasi
0,05ml.
6. Kemudian pindahkan larutan kedalam labu ukur baru berikan aquadestilata
sampai tanda batas.
7. Lalu larutan dipindahkan ke vial.

Alat :

1. Timbangan analitis (gram)


2. Spatel
3. Botol timbang
4. Labu ukur
5. Botol semprot
6. Kertas perkamen
7. Pipet tetes
8. Pipet volume
9. Label kecil
10. Vial
11. Corong

Bahan :

1. CuSO4
2. NaOH
3. NaCl
4. KMnO4
5. Aquadestilata
BAB VII
KESIMPULAN

Good Laboratory Practice 1

Setelah melakukan praktikum Good Laboratory Practice (1) dapat disimpulkan bahwa
Good Laboratory Practice harus dilaksanakan di dalam laboratorium dengan sebaik-
baiknya sehingga keamanan, kenyamanan, dan ketelitian bekerja di laboratorium
dapat tercapai. Karena tujuan good laboratory practice itu sendiri ada 6, yaitu :

1. Good Planning & Execution Practice.


2. Good Sampling Practice
3. Good Analytical Practice
4. Good Measurement Practice
5. Good Documentation Practice
6. Good Housekeeping Practice

Kita juga dapat mengetahui alat pelindung diri apa saja yang harus digunakan ketika
melakukan praktikum atau penelitian di laboratorium dan juga mengetahui simbol
simbol bahan kimia yang mudah terbakar, beracun, dsb. Bahan kimia dapat
dibedakan menjadi 3 jenis : padat, cair, dan gas. Hasil dari praktikum ini berupa
Larutan 2 berwarna kuning dan tidak berbau, setelah dipanaskan larutan tetap tidak
berbau serta tidak berubah warna. Larutan 1 berwarna merah dan tidak berbau,
setelah dipanaskan tetap tidak memiliki bau dan tidak berubah warna. Larutan 3
berwarna ungu, tidak berbau, dan cair, setelah dipanaskan tetap tidak berbau serta
tidak berubah warna. Kemudian, serbuk hablur bertekstur halus, berwarna putih dan
tidak memiliki bau sebelum dipanaskan, setelah dilarutkan dan dipanaskan tetap tidak
berbau tetapi mengeluarkan aroma yang khas dan sukar larut. Serbuk kristal
bertekstur kasar, tidak menimbulkan bau, setelah dipanaskan tetap tidak berbau dan
sukar larut.
Good Laboratory Practice 2

Berdasarkan hasil praktikum Good Laboratory Practice (2) dapat disimpulkan bahwa
dalam prosedur penimbangan kita harus menghitung terlebih dahulu massa atau
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔𝑟) 1000
berapa mg yang diperlukan dengan menggunakan rumus M= × pada
𝑚𝑟 𝑣

4 senyawa yang berbeda yaitu, NaOH, 𝐶𝑢𝑆𝑂4, NaCl, dan 𝐾𝑀𝑛𝑂4 dengan M atau
konsentrasi yang telah ditentukan. Setelah melakukan prosedur penimbangan
dilanjutkan dengan melakukan prosedur pelarutan dengan aquadest dan prosedur
pengenceran pada senyawa-senyawa tersebut. Prosedur pengenceran dilakukan untuk
mencari tahu berapa volume kedua dalam senyawa yang sudah dilarutkan dengan
menggunakan rumus 𝑉1 × 𝑀1 = 𝑉2 × 𝑀2 .
DAFTAR PUSTAKA
Suryasaputra, Dadan, dkk. 2022. Modul Praktikum Kimia Farmasi Dasar.

Cimahi: Laboratorium Botani Farmasi Program Studi Farmasi.

Chang, Raymond,2005, Kimia Dasar, Jilid I / Edisi III, Erlangga, Jakarta.


LAMPIRAN

Studi Kasus

A. Good laboratory practice I

B. Good Laboratory Practice II

Lembar Kerja
A. Good Laboratory Practice I

B. Good Laboratory Practice II

Anda mungkin juga menyukai