Pembahasan
Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta :
EGC. P. 208 – 212, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.
Pada tabung satu yang berisi 5 ml pepsin ditambah sedikit protein dan
diinkubasi pada suhu 400 C selama 30 menit, kemudian dilakukan uji biuret
terjadi perubahan warna ungu (tidak pekat) pada larutan setelah uji Biuret. Hal ini
menunjukan bahwa pepsin mencerna protein hanya dengan bantuan pemanasan
atau inkubasi.
Pada tabung dua yang berisi 5 ml HCl ditambah sedikit protein dan
diinkubasi pada suhu 400 C selama 30 menit, kemudian dilakukan uji biuret tidak
terjadi perubahan warna pada larutan yang menunjukan HCl tidak mencerna
protein.
Pada tabung tiga yang berisi 5 ml pepsin ditambah sedikit protein pada
suasana asam dan diinkubasi pada suhu 400 C selama 30 menit, kemudian
dilakukan uji biuret terjadi perubahan warna ungu (tidak pekat) pada larutan yang
menunjukan aktivitas dari pepsin yang mencerna protein.
Pada tabung empat yang berisi 5 ml pepsin ditambah sedikit protein dalam
suasana basa dan diinkubasi pada suhu 400 C selama 30 menit, kemudian
dilakukan uji biuret terjadi perubahan warna menjadi warna ungu (tidak pekat)
pada larutan.hal ini menunjukan pepsin mencerna protein pada suasana basa.
Pada tabung lima yang berisi 5 ml Hcl ditambah sedikit protein dan
diinkubasi pada suhu 400 C selama 30 menit, kemudian dilakukan uji biuret
terjadi perubahan warna ungu (tidak pekat) pada larutan yang menunjukan
aquadest mencerna protein.
Isi dari tabung satu dan dua dicampurkan dan diinkubasi pada suhu 400 C
selama 15-20 menit, terbentuk endapan putih. Hal ini menunjukan bahwa kondisi
optimum untuk aktivitas pepsin dalam mencerna protein pada suasana asam dan
pada suhu tubuh sekitar 370 C- 400 C.
Putih telur yang di rendam dengan pepsin pada suasana asam dan
diinkubasikan pada suhu 37°C selama satu hari, hal ini dimaksudkan untuk
meniru keadaan sebenarnya di dalam tubuh manusia.
Setelah diinkubasi selama satu hari masih terdapat putih telur, setelah
dinetralkan dan diuji biuret larutan berubah menjadi warna ungu kemerahan atau
merah keunguan, maka dalam waktu satu hari protein sudah terurai menjadi
proteosa dan pepton. Hal ini menunjukan reaksi urai protein sudah terjadi dengan
sempurna karena pH larutan sama dengan pH lambung atau pH larutan tidak
berubah saat proses inkubasi atau karena inkubator yang suhunya tidak tepat
37°C.