199
RESEP 2
Pada praktikum farmasetika dasar, pembuatan serbuk dilakukan sesuai
dengan resep yang ada. Pada resep 2, praktikan membuat sediaan serbuk dengan
bahan Camphora, Zinci oxydum, Amylum, Acid. Salyc dan Talc. venet.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
Camphora berfungsi sebagai antiiritan.
Zinci oxydum berfungsi sebagai antiseptikum lokal
Acid. Salyc berfungsi sebagai keratolitikum dan anti fungi
200
Untuk Zinc Oxydum dan Talc diayak terlebih dahulu sebelum ditimbang.
Zinc Oxydum diayak dengan pengayak no. 100 yaitu ayakan untuk serbuk halus.
Karena Zinc Oxydum higroskopis atau menyerap karbondioksida di udara, agar
tidak membentuk ZnO3 yang akan menggumpal dan membuat sediaan menjadi
tidak halus. Sedangkan Talc diayak dengan pengayak no. 120 yaitu ayakan untuk
serbuk sangat halus (IMO, hal.33). Pengayakan sediaan ini bertujuan untuk
menghilangkan butiran kasar, karena pada bedak tabur tidak boleh ada butiran
kasar yang dapat mengiritasi kulit.
Untuk Acid. Salyc dilarutkan terlebih dahulu dengan etanol 95% agar dalam
pengerjaannya tidak menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir hidung dan
mata sehingga menimbulkan bersin.
Adapun cara pengerjaannya pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang
diperlukan praktikum, setelah itu ditimbang semua bahan yang diperlukan dalam
praktikum. Lakukan pengayakan untuk zinci oxydum menggunakan ayakan no.
100. Diambil Acid. Salyc teteskan 10 tetes etanol sampai larut gerus ad halus
sebelum spiritus menguap tambahkan sebagian talkum gerus ad homogen,
sisihkan. Gerus kamper tetesi dengan 2 tetes etanol sampai larut gerus sebentar
lalu tambahkan amylum gerus ad homogen, sisihkan. Diambi Zinco oxydum yg
telah diayak masukkan kedalam mortir gerus ad homogen. Tambahkan campuran
kamfer dan acid. salyc gerus ad homogen kemudian masukkan sisa talkum gerus
ad homogen dan dimasukkan ke dalam pot plastik. Diberi etiket biru karena
untuk pemakaian luar.
201
Obat ini berkhasiat untuk mengatasi biang keringat ditaburkan pada bagian
luar tubuh . jangan ditelan dan terkena mata. Simpanlah obat pada tempat yang
sejuk dan kering.
RESEP 3
Pada praktikum farmasetika dasar, praktikan membuat sediaan berupa serbuk.
Pada resep 3 praktikan membuat sediaan dengan menggunakan bahan Natrii
Bromid, GG tab dan Elaeosacch. Anisi
Zat-zat aktif yang digunakan adalah :
gerus ad homogen. Serbuk dibagi menjadi 2 bagian yang sama banyak yang
bertujuan mempermudah dalam langkah selanjutnya, masing-masing bagian
dibagi menjadi 5 bagian yang sama dibungkus dengan kertas perkamen. Dikemas
dan diberi etiket warna putih lalu dimasukkan dalam kantong klip, pada
penandaan etiket tertera tidak boleh diulang tanpa resep dokter karena merupakan
obat keras. Dan ditandai bahwa obat diminum 2 kali sehari 1 bungkus. Efek
samping dapat menyebabkan kantuk. Obat disimpan ditempat sejuk dan bila sakit
berlanjut segera hubungi dokter.
203
B. Serbuk 2
RESEP 1
Pada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk bagi (pulveres), yaitu
serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan di bungkus dengan
kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum (FI
edisi III, 23).
Pada resep ini bahan-bahannya adalah loco Inzana Tab yang komposisinya
terdiri dari Asetosal, Glisina dan ditambah kan karmin sebagai pengenceran.
Zat-zat aktif yang digunakan adalah :
Aspirin yang berfungsi sebagai :
- Analgetikum : obat yang menghilangkan rasa nyeri tanpa
menimbulkan ketidaksadaran
- Antiperitikum : obat yang menormalkan suhu tubuh pada saat
demam.
Glisina berfungsi mendeteksifikasi hati dengan jalan mengikat radikal
bebas dan toksin, serta mempercepat pertumbuhan luka.
Zat-zat tambahan yang digunakan adalah:
Saccharum Lactis berfungsi sebagai pemanis.
Carmin berfungsi sebagai zat pewarna.
Dalam pengerjaanya terlebih dahulu dilakukan pengenceran oleh karmin
dan laktosa, dan sisa karmin (250 mg) dibungkus tersendiri. Glisina ditambahkan
sebagian laktosa dan digerus hingga homogen bagitu pun hal nya yang sama
dilakukan pada Aspirin, ditambahkan juga sisa laktosa dan digerus hingga halus
dan homogen. Kemudian masukkan semua bahan yang sudah digerus homogen
beserta dengan pengenceran karmin dan digerus kembali hingga homogen. Serbuk
yang dihasilkan berwarna merah muda yang menandakan homogenitas zat,
204
RESEP 2
Pada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk tabur (pulvis
adspersorius), yaitu serbuk ringan yang bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan
untuk pemakaian luar (FI edisi III, 24).
Bahan-bahan yang digunakan pada resep ini adalah Mentol, Camphora,
Zinc Oxydum (ZnO), Balsam Peru, Asetosal dan Peppermint Oil. Menthol dan
Camphora berkhasiat sebagai antiiritan, Zinc Oxydum berkhasiat sebagai
antiseptikom local, sedangkan Asetosal berkhasiat keratolitikum dan anti fungi.
Untuk Zinc Oxydum dan Talc diayak terlebih dahulu sebelum ditimbang.
Zinc Oxydum diayak dengan pengayak no. 100 yaitu ayakan untuk serbuk halus.
Karena Zinc Oxydum higroskopis atau menyerap karbondioksida di udara, agar
tidak membentuk ZnO3 yang akan menggumpal dan membuat sediaan menjadi
tidak halus. Sedangkan Talc diayak dengan pengayak no. 120 yaitu ayakan untuk
serbuk sangat halus (IMO, hal.33). Pengayakan sediaan ini bertujuan untuk
menghilangkan butiran kasar, karena pada bedak tabur tidak boleh ada butiran
kasar yang dapat mengiritasi kulit.
Camphora dan Menthol termasuk bahan yang bersifat eutektikum, yaitu
bahan yang memiliki titik lebur rendah, sehingga dalam pengerjaannya Menthol
dan Camphora digerus bersamaan sampai mencair, ini juga memudahkan
pengerjaan sediaan ini. Setelah campuran ini mencair dikeringkan dengan Seng
Oksida dan gerus hingga homogen. Lakukan jugan pada Asetosal dan Balsam
Peru digerus hingga homogen dan tambahkan etanol (95%) dan keringkan dengan
205
RESEP 3
Pada praktikum farmasetika dasar, praktikan membuat sediaan berupa
serbuk. Pada resep 3 praktikan membuat sediaan dengan menggunakan bahan
Asam Asetilsalisiat, Fenobarbital, Efedrin tab
Zat-zat aktif yang digunakan adalah :
206
campuran efedrin tab dan fenobarbital dan kembali digerus hingga halus. Serbuk
dikeluarkan. Serbuk dibagi menjadi 2 bagian yang sama banyak yang bertujuan
mempermudah dalam langkah selanjutnya, masing-masing bagian dibagi menjadi
5 bagian yang sama dibungkus dengan kertas perkamen. Dikemas dan diberi
etiket warna putih lalu dimasukkan dalam kantong klip, pada penandaan etiket
tertera tidak boleh diulang tanpa resep dokter karena merupakan obat keras. Dan
ditandai bahwa obat diminum 2 kali sehari 1 bungkus. Efek samping dapat
menyebabkan iritasi mukosa lambung, susah tidur dan gangguan berkemih. Obat
disimpan ditempat sejuk dan bila sakit berlanjut segera hubungi dokter.
C. Serbuk 3
207
RESEP 1
Pada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk bagi (pulveres), yaitu serbuk
yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan di bungkus dengan kertas
perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum (FI edisi III,
23).
Pada resep ini bahan-bahannya adalah Cafmosol yang komposisi bahannya
terdiri dari Asetaminofen dan Trimetilxantin serta di tambahkan karmin sebagai
pengenceran asetosal. Khasiat zat ini untuk mengurangi rasa nyeri seperti nyeri
kepala, sakit gigi dan lain-lain. (ISO, 7)
Zat-zat aktif dalam resep ini adalah :
Asetaminofen atau parasetamol berkhasiat sebagai :
- analgetikum, yaitu obat yang menghilangkan
-
rasa
nyeri
tanpa
(Ansel, 638).
Trimetilxantin atau
coffein
berfungsi
menstimulan
syaraf
pusat,
kardiotonikum.
Teofilin berfungsi sebagai spasmolifikum bronkial
Zat-zat tambahan yang digunakan dalam resep ini adalah :
Saccharum lactis berfungsi sebagai pemanis
Carmin berfungsi sebagai pewarna
208
RESEP 2
Pada praktikum farmasetika dasar, pembuatan serbuk dilakukan sesuai
dengan resep yang ada. Pada resep 2, praktikan membuat sediaan serbuk dengan
bahan Opii Tinct dan saccharum lactis.
Zat aktif dalam resep ini adalah :
Opii Tinct berfungsi sebagai narkotikum; antitosivum
Zat tambahan dalam resep ini adalah :
Saccharum lactis berfungsi sebagai pemanis
Untuk pengerjaan Opii Tinct pertama-tama dipanaskan mortir, dengan cara
memasukkan air panas dalam mortir hingga dinding mortir terasa panas yang
bertujuan mempermudah penguapan Opii Tinct. Dimasukkan Opii Tinct dalam
cawan, letakkan di penangas air, diuapkan hingga 1/3 nya. Dimasukkan SL
sebagian sambil di aduk-aduk di cawan. Keluarkan, masukkan dalam lumpang
yang sudah panas. Gerus halus. Ditambahkan SL, sisanya gerus sampai terjadi
serbuk. Keluarkan. Dibagi di kertas perkamen sebanyak 10 bungkus sama rata.
Dibungkus rapi, dimasukkan dalam sak plastik. Diberi etiket putih, tandai 3 x
sehari 1 bungkus bila perlu.
RESEP 3
209
210
D. Serbuk 4
RESEP 1
Pada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk bagi (pulveres), yaitu
serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan di bungkus dengan
kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum (FI
III, 23).
211
RESEP 2
Pada praktikum farmasetika dasar, pembuatan serbuk dilakukan sesuai
dengan resep yang ada. Pada resep 2, praktikan membuat sediaan serbuk dengan
bahan Belladonnae Ext dan Metampiron.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini :
Belladonnae Ext yang berkhasiat sebagai parasimpatomimetik.
212
RESEP 3
Pada praktikum farmasetika dasar, praktikan membuat sediaan berupa
serbuk. Pada resep 3 praktikan membuat sediaan dengan menggunakan bahan
INH dan Vitamin B6.
Zat-zat aktif dalam resep ini adalah :
213
kemudian serbuk dibagi menjadi 2 bagian yang sama dengan penimbangan dan
masing-masing bagian dibagi menjadi 7 bagian yang sama rata, dibungkus.
Serbuk dikemas dalam sak plastik dan diberi etiket putih.
214
E. Serbuk 5
RESEP 1
Pada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk bagi (pulveres), yaitu
serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan di bungkus dengan
kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum (FI
III, 23). Dengan bahan kloramfenikol dan parasetamol.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
215
Dalam
proses
pengerjaannya
adalah
terlebih
dahulu
dilakukan
216
RESEP 2
Pada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk yang syarat serbuk itu
harus lah halus dan homogen. Bahan-bahan yang digunakan pada resep ini adalah
Aluminii Kalii Sulfas (Tawas), Menthol, Thymol, Sodium Lauryl Sulfate, dan
Boric acid. Pada resep ini bahan yang dihasilkan haruslah benar-bernar halus
bebas dari butiran kasar, karena pemakaiannya sebagai obat luar dan untuk kulit.
Asam borat berfungsi sebagai antiseptikum ekstern dan pada konsentrasi
jenuh berkhasiat bakteriostatis lemah. Asam borat dapat diabsorpsi oleh kulit yang
rusak, terutama pada bayi dan anak kecil, untuk kemudian ditimbun dalam tubuh
sebagai racun kumulatif. Oleh karenanya penggunaannya dalam bedak tabur dan
salep tidak dianjurkan lagi bagi anak bayi dan anak kecil. Begitupun halnya
dengan Thymol yang berfungsi kuat dan kadang-kadang masih digunakan sebagai
antiseptikum kulit.
Tawas atau Aluminii Kalii Sulfas berfungsi sebagai adstrigen sedang kan
Menthol berfungsi sebagai anti iritasi.
Dalam pengerjaannya Asam borat terlebih dahulu diayak pada ayakan
no. 100 kemudian ambil hasil ayakan dan gerus halus dengan ditambahkan tawas,
lalu sisihkan (campuran 1). Lakukan penggerus halus terhadap Sodium Lauryl
Sulfat dan sisihkan. Kemudian masukkan Mentol dan thymol kedalam mortir
gerus hingga mencair dan keringkan dengan campuran 1 gerus hingga kering dan
homogen kemudian masukkan kembali Sodium Lauryl Sulfat yang sudah digerus
217
halus. Setelah semua bahan sudah tercampur dan homogen, lalu serbuk
dimasukkan kedalam pot dengan terlebih dahulu pot ditimbang sebelum dan
sesudah ada isinya. Dihitung selisihnya, dikemas dan beri etiket biru (Pemakaian
Luar).
RESEP 3
Pada praktikum farmasetika dasar, praktikan membuat sediaan berupa serbuk.
Pada resep 3 praktikan membuat sediaan dengan menggunakan bahan Opii Tinct
Zat-zat aktif yang digunakan adalah :
218
F. Kapsul 1
RESEP 1
Pada praktikum kali ini membuat sediaan Kapsul (capsulae) yaitu bentuk
sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul
dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain. (FI edisi III, 5).
219
Dalam
proses
pengerjaannya
adalah
terlebih
dahulu
dilakukan
220
Dalam
proses
pengerjaannya
adalah
terlebih
dahulu
dilakukan
221
untuk kapsul yang berisi asetosal pertama-tama disiapkan alat dan bahan.
Ditimbang semua bahan. Dilakukan pengenceran karmin (diambil 250 mg.
Digerus Asetosal dengan SL ad homogen + pengenceran karmin. Serbuk dibagi
menjadi 2 bagian, masing-masing dibagi menjadi 2 bagian, kemudian masingmasing bagian dibagi menjadi 5 bagian sama banyak. Dimasukkan kedalam
cangkang kapsul No. 1, dibersihkan, dikemas rapi. Diberi etiket putih.
Untuk pengerjaan kapsul yang berisi Urotropin pertama-tama disiapkan
alat dan bahan, ditimbang semua bahan. Dilakukan pengenceran karmin (diambil
250 mg). Digerus Urotropin dengan SL ad homogen + pengenceran karmin.
Serbuk dibagi menjadi 2 bagian, masing-masing dibagi menjadi 2 bagian,
kemudian masing-masing bagian dibagi menjadi 5 bagian sama banyak.
Dimasukkan kedalam cangkang kapsul No. 4, dibersihkan, dikemas rapi. Diberi
etiket putih.
RESEP 3
Pada resep 3, praktikan membuat sediaan kapsul dengan bahan Asetosal,
Luminal dan Codein.
222
G. Kapsul 2
RESEP 1
223
Pada praktikum kali ini membuat sediaan Kapsul (capsulae) yaitu bentuk
sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul
dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain. (FI edisi III, 5).
Pada praktikum farmasetika dasar, pembuatan kapsul dilakukan sesuai
dengan resep yang ada. Pada resep 1, praktikan membuat sediaan kapsul dengan
bahan -tokoferol dan Oleum cocos.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
224
225
RESEP 3
Pada resep 3, praktikan membuat sediaan kapsul dengan bahan Tinct.Opii
dan Demorfan tab.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
226
227
H. Salep
RESEP 1
Pada praktikum kali ini membuat sediaan Salep adalah sediaan setengah
padat yang dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. (Farmakope Indonesia
edisi III).
Pada praktikum farmasetika dasar, pembuatan salep dilakukan sesuai
dengan resep yang ada. Pada resep 1, praktikan membuat sediaan salep dengan
bahan Prednisoni Ungt, Basitrasin, Paraffin liquidum, dan Vaselin flavum.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
228
gerus ad homogen. Ditimbang pot, sebelum dan sesudah ada isinya, hitung
selisihnya. Dikemas, diberi etiket biru.
RESEP 2
Pada resep 2, praktikan membuat sediaan salep dengan bahan Lignocaine
HCl, Lanolin, Asam Salisilat, Seng Oksida, Pati Singkong, Vaselin Kuning, dan
Aquadest.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
229
RESEP 3
Pada resep 3, praktikan membuat sediaan salep dengan bahan Metil
Salisilat, Mentol, Kamfer, Vaseline Album dan Oleum eucalyptol.
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
230
RESEP 4
Pada resep 4, praktikan membuat sediaan salep dengan bahan Vioform,
Stearic acid, Cetyl alcohol, Mineral oil, Glycerin, Triethanolamine, Methyl
Paraben, Propyl Paraben, Vanillin dan Aqua .
Zat-zat aktif yang digunakan dalam resep ini, yaitu :
RESEP 5
Pada resep 5, praktikan membuat sediaan salep dengan bahan Piroxicam,
Propylene glycol, Methocel 2% gel serta Air yaitu Air Panas dan Air Es
232
233