Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN HARGA

KONSENTRASI MISEL KRITIS


SURFAKTAN
apt. Muhammad Yunus, S.Farm., M.Farm.
TEORI

 Ada tiga penggunaan utama dari surfaktan ,yaitu


sebagai bahan pembasah (weiting agent) ,bahan
pengemulsi (emulsifying agent) ,dan sebagai
bahan penglarut ( solubilizing agent).
Surfaktan sebagai bahan pembasah

 Misalnya suatu serbuk obat yang dimasukkan kedalam kapsul.seteleh


pemberian secara oral,oleh karena kontak dengan cairan lambung dan
gelatin larut ,serbuk mestinya menjadi menjadi terendam dalam
cairan.supaya ini dapat terkajicairan harus mengusir udara dan tersebar
diseluruh permukaan zat padat jika pembasahan ini tidak dapat terjadi ,
serbuk akan mengapung .serbuk juga cenderung menggumpal.kekurangan
pembasahan zat padat yang diberikan sebagai serbuk dalam kapsul
mempengaruhi laju pelarutan obat dalam lambung.
Surfaktan sebagai bahan penglarut

 Beberapa sifat yang diinginkan dari bahan pengemulsi adalah bahan : (1)
.aktif permukaan dan mengurangi tengangan permukaan menjadi
dibawah 10 dyne/ cm.(2) Cepat diabsobsi disekelilingi tetesan yang
terdispersi , (3) memberikan suatu potensial listrik yang terhadap tetesan-
tetesan sehingga terjadi saling tolak- menolak.
Pembentukan Misel

 Suatu sifat penting dari misel adalah kesanggupannya meninggkatkan


kelarutan bahan yang secara normal tidak larut ,atau larut sedikit sekali
,dalam medium dispersi yang digunakan .fenomena ini dikenal sebagai
penglarutan ( solubilisasi) .misalnya,hidrokorti- son ,prednisolon dan
asetatnya ,kortison asetat , dan fluorometo- lon adalah dilarutkan oleh
polisorbat 80 dalam larutan obat mata.Antibiotika yang mempunyai
kelarutan rendah seperti kloramfenikol ,gliseofulvin, dan ampoterisin B
dengan mudah dilarutkan oleh larutan surfaktan nonionik.
Pembentukan Misel

 Surfaktan berciri mempunyai bagian hidrokarbon ( hidrofobik atau lipofilik)


dan satu atau lebih gugusan hidrofilik dalam molekul yang sama.sifat yang
dwirangkap ini menyebabkan surfaktan diadopsi pada antar muka udara- air
,minyak- air, dan zat padat- air,membentuk monoleyer di mana gugusan
hidrofilik adalah dalam fase air dan rantai hidrokarbon diarahkan terhadap
udara,dalam kontak dengan zat padat , atau terendam dalam fase minyak.
TUJUAN PERCOBAAN

 Menentukan harga konsentrasi misel kritis larutan tween 80 dan larutan


natrium lauril sulfat.
BAHAN
1) Tween 80
2) Natrium lauril sulfat
3) Air suling
ALAT
1) Tensiometer
2) Labu takar
3) Pipet
4) Erlenmeyer
CARA KERJA

1. Persiapkan larutan Tween 80 1 X 10-3, 1,5 X 10-3, 2,0 X 10-3, 3,0 X10-3, 5
X 10-3, 7,5 X 10-3, 1,0 X 10-2, dan 1,0 X 10-1%.
2. Persiapkan larutan natrium laurik sulfat 1,0 X 10-3, 2,0 X 10-3, 3,0 X 10-
3, 5,0 X 10-3, 7,5 X 10-3, 1,0 X 10-2, 1,0 X 10-2, 1,0 X 10-1, 1,5 X 10-2 dan
1,0 X 10-1%
3. Kalibrasi Tensiometer pada suhu 30 o.
4. Tentukan harga tegangan permukaan larutan surfaktan diatas pada
suhu 30 o.
Cara menggunakan Tensiometer

1. Persiapkan larutan Tween 80 1 X 10-3, 1,5 X 10-3, 2,0 X 10-3, 3,0 X10-3, 5
X 10-3, 7,5 X 10-3, 1,0 X 10-2, dan 1,0 X 10-1%.
2. Persiapkan larutan natrium laurik sulfat 1,0 X 10-3, 2,0 X 10-3, 3,0 X 10-
3, 5,0 X 10-3, 7,5 X 10-3, 1,0 X 10-2, 1,0 X 10-2, 1,0 X 10-1, 1,5 X 10-2 dan
1,0 X 10-1%
3. Kalibrasi Tensiometer pada suhu 30◦
4. Tentukan harga tegangan permukaan larutan surfaktan diatas pada
suhu 30◦
Alat Tensiometer
Cara menggunakan Tensiometer

Sebelum setiap pengukuran , lengan yang membawa cincin semestinya terletak diantara bagian- bagian hitam
dari cakram tanda, yang berarti alat adalah dalam posisi nol,jika tidak hoizontal harus diatur dengan memutar
skrup (1).Meja pengukur (9) dinaikkan dengan memutar skrup (12) ke kanan secukupnnya untuk menurunkan
papan pengukuran pada pengukuran berikutnya.

Pengukuran Tegangan Permukaan

Meja pengukuran ( 9) dinaikkan dengan hati- hati sampai cincinterletak ditengah- tengan cairan kira- kira 5 mm
dibawah permukaan , dankemudian dikunci dengan menggunakan skrup (10) dan (11).cairan dibiarkan sebentar
untuk memberikan untuk memberikan permukaan terbentuk.denganmemutar skrup (12) ke kiri,meja
pengukuran di turunkan sampai lengan (7) bergerak ke bawah di luar daerah cakram tanda (6), yaitu cincin
dipegang erat oleh lapisan permukaan cairan.pengukuran sebenarnya dimulai pada titik ini.
Lanjutan………..

 Dengan memutar knop ( 3) menurut jalan jam ,pilihan pada pita ditambah sehingga memberikan
suatu tarikan keatas terhadap cincin . Ini juga menyebabkan lengan bergerak ke atas keluar dari
daerah cakram tanda ( 6) .lengan mungkin sekarang dikembalikan ke posisi kesetimbang nol dengan
penurunan meja lebih lanjut ( putaran anti- jalan jam dari skrup (12).Tarikan pengganti yang dipakai
hati- hati, diikuti dengan menurunkan bejana pengukuran , dilanjutkan dalam jumlah yang sedikit
sampai laminar
pecah, yaitu tenaga keatas pada cincin melampaui dengan sempurna tegangan permukaan dan cincin
terlepas dari permukaan .tegangan permukaan kemudian dibaca langsung dalam mM/m (dyne/cm).

 Bejana Termostatik 8600 T

Jika pengukuran pada kondisi konstan , maka meja pengukuran di ganti dengan bejana termostik tipe
8600 T dan di hubungkan dengan termostat.
 Kalibrasi
Tensiometer dikalibrasi dengan aquabides ( tegangan permukaan
72,75 dyne/ cm pada 20 0C. jika, diperoleh harga untuk air pada 20 0C tidak
72,75 dyne/ cm,umpamanya 73,0 dyne/ cm, faktor koreksi bagi teoritis dan
harga yang diperoleh.
Terima Kasih
@yunusmy11

Ngobass Farmasi

Anda mungkin juga menyukai