Kerangka Konsep
Kontaminasi Kuku
Pada murid Sekolah Dasar Kec Medan Baru
Pengetahuan
siswa
3.3.1. Variabel
Variable yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kontaminasi kuku dengan
Soil Transmitted Helminths(STH) dan pengetahuan tentang STH.
a) Pengetahuan :
Definisi: Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui siswa
tentang cacingan termasuk cara penularan, cara pencegahan dan
cara mengobati infeksi cacing.
Cara ukur: Siswa akan diteliti pengetahuannya berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cacingan, cara
penularan, cara pencegahan dan pengobatan infeksi cacing.
b) Kontaminasi kuku
Definisi: Kontaminasi kuku adalah telur/larva cacing yang
ditemukan pada kotoran kuku siswa.
Cara ukur: Sampel kuku tangan siswa akan diperiksa dengan
metode sedimentasi untuk mendapatkan telur atau larva cacing.
Alat ukur: Metode sedimentasi
Skala pengukuran : ordinal
c) Telur/larva cacing
BAB 4
METODE PENELITIAN
Siswa sekolah dasar negeri ini dipilih karena berdasarkan observasi dan
survey awal, didapati sekolah tersebut memang kurang kebersihannya. Lagipun
dari observasi anak-anak sekolah kurang menjaga kebersihan diri dan sekolah
tersebut juga merupakan sekolah pemerintah yang kurang mempunyai sarana
yang cukup untuk meningkatkan kebersihan sekolah.
Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas II, III, dan IV
Sekolah Dasar Negeri 060891. Jl. Letjen Jamin Ginting. No 303. Kecamatan
Medan Baru. Kota Medan. 20155 medan. pada tahun ajaran 2010/2011.
n= N n ≡ jumlah sampel
1 + N(d2)
N ≡ jumlah populasi
n = 100
2
n = 50 orang
Responden pada penelitian ini adalah siswa sekolah dasar. Mereka akan
dipilih dahulu berdasarkan random sampling yaitu setiap kelas akan diambil siswa
secara selang seling. Seterusnya teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dengan cara:
4.5.2 Kuesioner
Daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dimana responden
(siswa) dan interview tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan
tanda-tanda tertentu. (Notoatmodjo,2002)
Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan
perorangan mengenai kejadian penyakit infeksi cacingan pada siswa Sekolah
Dasar Negeri 060891 Kecamatan Medan Baru. Kuesioner yang disediakan
dikategorikan kepada pengetahuan baik dan pengetahuan kurang.
Data yang dikumpul dianalisa dengan mengunakan program Komputer
SPSS( statistical product & service solution) secara deskriptif dan hasil
ditampilkan dalam tabel bentuk distribusi. Hasil kuesioner ditentukan validitasnya
dan reabilitasnya dengan mengunakan rumus pearson.
4.6.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo. S, 2002). Validitas dari alat pengumpul
Keterangan :
X : Pertanyaan
Y : Skor nilai
XY : Skor pertanyaan dikali skor total (Notoatmodjo. S, 2002)
4.6.2 Reliabilitas
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
k : banyak butir pertanyaan / banyaknya soal
Σσb2 : Jumlah varians butir
σb : Varians butir
Tabel 4.2
Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner
BAB 5
Pada penelitian ini responden yang menjadi sampel adalah siswa Sekolah
Dasar Negeri 060891 kecamatan Medan Baru tahun ajaran 2010/2011. Jumlah
keseluruhan siswa ada 100 orang tetapi berdasarkan rumus penentuan jumlah
sampel yang digunakan hanya 50 siswa dipilih. Pemilihan dilakukan secara simple
random sampling secara acak dari kelas 3, 4, 5 dan 6. Siswa dikelompokkan
mengikut umur.
9 14 28
10 13 26
11 14 28
12 9 18
Total 50 100
Selain umur siswa, analisis juga dilakukan terhadap jenis kelamin. Hasil
penelitian ini yang tampak pada tabel 5.2 mendapatkan bahwa mayoritas siswa
yang menjadi responden adalah laki-laki sebesar 54%.
Positif 5 10
Negatif 45 90
Total 50 100
5.2. Pembahasan
BAB 6
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA