Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif

karena penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peristiwa penting yang terjadi pada masa kini,

dan penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi

(Notoatmojo, 2010). Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan remaja tentang dismenore

di MTS Futuhiyyah Mraggen-demak.

2. Desain penelitian

Desain penelitan ini menggunakan pendekatan “survey” yaitu cara penelitian

deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek yang biasanya cukup banyak dalam waktu

tertentu (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian yang digunakan survey karena dilakukan untuk

melihat gambaran pengetahuan pada remaja tentang dismenorhea.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2015 sampai Februari 2016.

2. Tempat Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian MTS Futuhiyyah Mranggen-Demak, karena sebagian besar

siswi kelas VII di tempat tersebut masih sedikit yang mengetahui tentang dismenore.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri di MTS Futuhiyyah Mranggen-

demak dengan jumlah siswi sebanyak 60 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2010). Sampel

dalam penelitian ini adalah remaja putri di MTS Futuhiyyah Mranggen-demak. Dalam pengambilan

sampel perlu diperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi

yang dapat diambil sebagai sempel (Notoatmodjo, 2010). Kritria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Remaja putri kelas VII yang bersekolahdi MTS Futuhiyyah Mranggen – Demak

2. Remaja putri yang sudah mengalami menstruasi

3. Remaja putri yang bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan tanda persetujuan.

b. Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah remaja yang tidak bersedia

menjadi responden.

Penelitian jumlah sampal sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) adalah


N
n=
1+ N (d ²)

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Total populasi

d: Batas besarnya kesalahan atau penyimpangan yang masih ditolelir ( semakin kecil d akan

semakin teliti penelitiannya, misal d= 10% atau 5%).

Sehingga didapatkan jumlah sampel dengan rumus berikut :

N
n=
1+ N ( d ² ) ¿
¿

60
n=
1+60 ( 0.05² )

n=39,3

Jadi besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 0rang.

Tabel 3.1 Jumlah sampel di MTS Futuhiyyah Mranggen- demak

No Kelas Jumlah Jumlah sampel

1 A 30 30/60x39= 20

2 B 30 30/60x39= 20

Jumlah 60 40

3. Teknik Sampling
Sampel penelitian diambil dengan cara “proportional random sampling”, dimana dalam

mengambil sampel penelitian dengan cara acak dengan memperhatikan proporsi/jumlah anggota

populasi berdasarkan proporsi jumlah di masing-masing kelas dengan cara undian (Notoatmodjo,

2010).

D. Definisi Operasional

Penulisan definisi operasional mempunyai komponen variabel berisi variabel yang akan

diteliti ditambah istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel tersebut maupun subyek

penelitan (Wawan & Dewi, 2011).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Operasional

Pengetahuan Kemampuan Kuesioner 1. Pengetahuan Ordinal

remaja responden baik: jika s

tentang menjawab kor >15

dismenorea pertanyaan 2. Pengetahuan

tentang dismenore cukup: jika skor

meliputi : 12-15

Pengertian, 3. Pengetahuan

penyebab, tanda & kurang : jika skor

gejala, <12

penanganan.
E. Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen/ Alat Penelitian

Alat pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisi

pengetahuan terdiri dari pertanyaan 20 pertanyaan dimana pertanyaan tersebut meliputi 10

pertanyaan favourable dan 10 pertanyaan unfavourable. Untuk pertanyaan (favourable) jawaban

“benar” diberi nilai 1 (satu) dan jawaban “salah” diberi nilai 0 (nol), sedangkan pertanyaan negatif

(unfavourable) jawaban “benar” diberi nilai 0 (nol) dan jawaban “salah” diberi nilai 1 (satu)

Tabel 3.3 kisi-kisi kuesioner penngetahuan remaja tentang diamenorea

No Variabel Indikator No.Pertanyaan Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Pengetahuan a. Pengertian 1,3,5 2,4 5

remaja tentang dismenore

dismenore b. Etiologi 6,9 7 , 8 , 10 5

dismenore

c. Tanda dan

Gejala 12 , 13 , 15 11 , 14 5

dismenore

d. Penanganan

dismenore 16 , 20 17 , 18 , 19 5

Jumlah Total Pertanyaan 20

2. Uji validitas dan reabilitas


Uji validitas dan reabilitas pengetahuan remaja tentang dismenorhea telah dilakukan

di MTS Futuhiyyah Mranggen – Demak Sebanyak 10 orang ( r- tabel=0,632).

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di

inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Notoatmodjo,

2010: 37).

Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut

dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Untuk menguji

validitas suatu variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan

perangkat komputer, dengan rumus yaitu (Arikunto, 2010: 67):

Keterangan :

N : Jumlah teruji

r : Koreksi antara dua variabel yang dikorelasikan

X : Skor butir

Y : Skor total

Sugiyono (2011: 62), keputusan ujinya adalah : bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya

variabel tersebut valid dan bila rhitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid.
Hasil uji validitas variabel pengetahuan remaja tentang dismenorea, nilai r-hitung pada 20

pertanyaan dalam rentang 0,656 – 0,903 artinya kuesioner pengetahuan remaja tentang dismenorea

tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari r-tabel (0,632).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas kuesioner rumus koefisien alpha cronbach dengan

rumus (Sugiyono, 2011: 69).

Keterangan :

a : Koefesien reliabilitas yang dicari

k : Mean kuadrat anttar subjek

∑Si2 : Mean kuadrat kesalahan

Si2 : Varian total

Riwidikdo (2012: 37), unt uk mengetahui reliabilitas instrumen dengan membandingkan nilai

alpha tabel dengan alpha cronbach. Lebih besar 0,7.

Hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan remaja tentang dimenorea dengan a = 0,954 artinya

kuesioner pengetahuan remaja tentang dismenorea tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha

cronbach lebih besar dari 0,7.

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari kuesioner yang telah di isi oleh responden berupa

kuesioner pengetahuan remaja tentangdismenorhea.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari siswi kelas VII di MTS Futuhiyyah Mranggen –

Demak.

2. Teknik pengumpulan data

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan peneliti sebelum penelitian yaitu

mempersiapkan prosedur-prosedur pengumpulan data. Adapun langkah – langkah sebagai berikut :

a) Peneliti mengajukan surat permohonan melakukan penelitian kepada STIKES Karya Husada

Semarang.

b) Peneliti memberikan surat pengantar penelitian kepada MTS Futuhiyyah Mranggen –

Demak.

c) Peneliti dibantu oleh 2 enumerator. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan kepada enumerator

untuk menyamakan persepsi penelitian ini.

d) Peneliti menentukan responden yang akan dijadikan sampel penelitian, kemudian

memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian.

e) Setelah responden setuju untuk dijadikan responden dalam penelitian, maka responden

disarankan untuk mengisi lembar informed concent.

f) Kemudian peneliti menjelaskan tentang pengisian kuesoner terhadap responden, setelah

responden mengerti kemudian peneliti memberikan kuesoner kepada responden.

g) Lembar kuesoner yang telah diisi respondendilanjutkan dengan pengolahan data.


G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahn Data

Proses pengolahan data dalam penelitian ini ( nursalam, 2008), sebagai berikut :

a. Editing

Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesoner yang telah diberikan

kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Scoring

Proses memberikan skor atau nilai pada masing-masing jawaban responden.

Pertanyaan yang bersifat positif (favourable) jawaban “benar” diberi nilai 1 (satu) dan jawaban

“salah” diberi nilai 0 (nol), sedangkan untuk pertanyaan negatif (unfavourable) jawaban “benar”

diberi nilai 0 (nol) dan jawaban salah di beri nila 1 (satu). Sehingga dari 20 pertanyaan dapat

dikategorikan sebagai berikut :

1. Peng etahuan remaja baik : Bila remaja dapat menjawab pertanyaan dengan betul >15

pertanyaan.

2. Pengetahuan remaja cukup : Bila remaja menjawab pertanyaan dengan betul 12-15

3. Pengetahuan remaja kurang : Bila remaja menjawab pertanyaan dengan betul <12

pertanyaan.

c. Coding

Setelah semua daftar pertanyaan diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean

atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat menjadi data atau bilagan. Coding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data entry). Coding pada penelitian ini

yaitu pengetahuan remaja tentang dismenorea.


1. Kode 1 : Pengetahuan kurang

2. Kode 2 : Pengetahuan Cukup

3. Kode 3 : Pengetahuan baik

d. Tabulating

Yaitu proses menghitung data kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian

dimasukkan ke dalam table.

e. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam kolom –

kolom table atau data base computer sesuai dengan jawaban masing – masing oertanyaan,

kemudian membuatt daftar distribusi frekuensi.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam pengolahan hasil data adalah dengan analisis

univariat. Data yang diperoleh secara manual ini digunakan untuk memberikan gambaran umum

data mengenai gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang dismenorehea yang disajikan

dalam bentuk tabeel distribusi frekuensi atau grafik. Dengan perhitungan rumus besarnya presentasi

sebagai berikut (Machfoed, 2007):

Keterangan :

P : Presentase

f : Frekwensi tiap kategori


n : Jumlah sampel

H. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2009: 93-95) masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah

yang sangat penting, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia.

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed concent atau lembar persetujuan

Lembar persetujuan diberikan kepada sampel penelitian yang setuju berpartisipasi dalam

penelitian ini untuk ditandatangani. Sebelum sampel penelitian menandatangani persetujuan

penelitian, penelitian memberikan informasi kepada sampel penelitian tentang tujuan dan sifat

sukarela dalam mengikuti penelitian ini.

2. Confidentiality atau kerahasiaan

Peneliti menjaga rahasia identitas penelitian dengan tidak mencatumkan nama (cukup

dengan kode responden pada setiap kuesioner. Peneliti juga menjaga kerahasiaan data penelitian

dengan menyimpannya pada file/komputer pribadi yang otidak memungkinkan diakses orang lain.

3. Anonymity atau kerahasiaan nama

Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden

pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada masing-masing lenbar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai