Anda di halaman 1dari 7

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan tujuan utama

memberikan gambaran keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

2010).Gambaran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pengetahuan

remaja putri tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di SMA

Negeri 7 Palu.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 4 Agustus di SMA

Negeri 7 Palu.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti yang

ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated) (Nasir.dkk. 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X di SMA Negeri

7 Paluyaitu sebanyak 250orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari

populasi itu (Machfoedz, 2012). Jumlah atau besar sampel dalam

penelitian ini diambil berdasarkan rumus Slovin berikut ini:

n= N
1 + N(d) 2

30
31

n = 250
1 + 250 (0,1)2

n = 250
1 + 2,5

n= 250
3,5

n = 71,4 orang =71 orang

Keterangan:

N: Besar Populasi

n: Besar Sampel

d:Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan (0,1)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random

sampling. Simple random sampling adalah simple random sampling

yaitu pengambilan sampel secara random (acak) sederhana, dengan

mengundi anggota populasi (lottery technique) atau tehnik undian

(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui jumlah sampel tiap kelas

menggunakan rumus sebagai berikut:

Sampel tiap kelas = Jumlah siswa/pelajar x sampel


Polulasi

a. Kelas X. MIA I

30x 71 = 11,7 = 12
250

b. Kelas X. MIA II

30 x 71 = 11,7 = 12
250
32

c. Kelas X. MIA III

29 x 71 = 8,2 = 8
250

d. Kelas X. MIA IV

25 x 71 = 7,1 = 7
250
e. Kelas X. MIA V

26 x 71 = 7,4= 7
250
f. Kelas X. IIS I

27 x 71 = 7,7 = 8
250
g. Kelas X. IIS II

27 x 71 = 7,7 = 8
250

h. Kelas X. IIS III

26 x 71 = 7,4= 7
250

i. Kelas X. IIS IV

30 x 71 = 11,7 = 12
250

j. Kelas X. IIS V

30 x 71 = 11,7 = 12
250

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah karakteristik yang memberikan nilai yang berbeda

terhadap suatu benda (benda, manusia dan lainnya) (Nursalam, 2013).


33

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjho, 2010).

1. Pengetahuan Remaja Putri

Pengetahuan remaja putri yaitu segala sesuatu yang diketahui dan

dipahami oleh remaja putri tentang bahaya merokok meliputi pengertian,

kandungan rokok, kerugian merokok, serta bahaya merokok bagi

kesehatan reproduksi wanita.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Pengisian kuesioner

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : Baik, bila skor atau nilai 76-100%

Cukup bila skor atau nilai 56-75%

Kurang bila skor atau nilai 40-55%

Buruk bila skor atau nilai < 40

2. Bahaya rokok terhadap kesehatan reproduksi

Bahaya rokok bagi kesehatan reproduksi adalah hal-hal yang dapat

membahayakan kesehatan remaja putri khususnya pada bagian kesehatan

reproduksinya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian maka ada dua

sumber data dalam pengumpulan data:


34

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan yang

dilakukan secara langsung oleh penulis pada objek tempat penelitian

dilakukan (Sugiyono, 2010). Penggunaan kuesioner merupakan salah satu

metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi

dan juga mengungkapkan hal-hal yang diketahui responden.

Pada variabel pengetahuan kuesioner penelitiaan ini menggunakan

pertanyaan tertutup dengan menggunakan skala Gutman, dengan

alternative jawaban “ya” atau “tidak”. Kuesioner berjumlah 10 pernyataan.

Pernyataan postif terdiri dari 7 pernyataan (1 ,2 ,3, 4, 6, 7, 9 dan 10) dan

pernyataan negatif terdiri 3 aitem (5, 8 dan 10). Pada pernyataan positif

jika responden menjawab “ya” mendapat nilai 1 dan jika responden

menjawab “tidak” mendapat nilai 0. Pada pernyataan negatif jika

responden menjawab “ya” mendapat nilai 0 dan jika responden menjawab

“tidak” mendapat nilai 1.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari

melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur

yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan-

catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu peneliti

mempergunakan data yang diperoleh dari internet(Sugiyono, 2010). Data


35

sekunder dari penelitian ini adalah data dari WHO, Kemenkes RI, Data

bagian siswi SMA Negeri 7 Palu.

F. Teknik Pengolahan data

Pengolahan data dengan menggunakan komputer yang dilakukan

dengan beberapa tahap yaitu:

1. Editing yaitu memeriksa kembali yang ada di kuesioner setelah di ambil

dari responden (orang yang mengisi kuesioner tentang kelengkapan dan

ketepatan pengisian kuesioner tentang kelengkapan dan ketepatan

pengisiannya).

2. Coding yaitu pemberian nomor kode pada kuesioner untuk memudahkan

pada saat dilakukan tabulasi data.

3. Entry yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau

kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan

4. Tabulating yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang di inginkan peneliti (Notoatmodjo, 2010).

G. Analisa Data

Untuk keperluan analisa data, maka sumber data yang diperoleh dari

hasil penelitian dikumpulkan kemudian dianalisa dan dituangkan secara

deskriptif menggunakan analisa univariat dengan cara:

1. Distribusi frekuensi

Pada umumnya analisa ini diperoleh hasil dalam bentuk presentase

(Notoatmodjo, 2010). Dengan rumus sebagai sebagai berikut:


36

Rumus:

P= f x 100%
n

Keterangan:

P : Presentase

f : Jumlah jawaban yang benar

n : Jumlah sampel

G. Penyajian Data

Untuk penyajian data hasil penelitian, peneliti menggunakan cara

penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi.

Anda mungkin juga menyukai