Anda di halaman 1dari 8

27

karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut (Hidayat, 2007).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Tb Paru di Ruang VI RSUD

dr. Seokardjo Kota Tasikmalaya. Populasi penderita Tb Paru di Ruang VI satu

tahun terakhir adalah sebanyak 339 orang dibagi 12 bulan,jadi populasinya adalah

28

3.3.1. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi dalam

mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu,

sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya sampel dicari

dengan menggunakan rumus Slovin (Setiadi, 2007) yaitu :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)²

Keterangan :

n = Besar sampel

N= Besar populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1) (Notoatmodjo,2010)

n= 28
1 + 28 (0.1)2

n= 28
1,28
n = 21.875
maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 orang.
28

3.3.1.1. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, Purposive

Sampling adalah suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan

maksud atau tujuan tertentu yang di tentukan oleh peneliti. (Kusuma

Dharma,2012)

3.3.1.2. Kriteria Pengambilan Sampel


Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan kriteria

sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, dimana kriteria itu

menentukan dapat tidaknya sampel tersebut digunakan (Hidayat,2007). Adapun

kriteria inklusi dan kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat,2007). Dari penelitian

ini yang dijadikan sampel adalah :

(1) Keluarga Pasien tb paru yang di rawat di Ruang VI RSUD dr. Soekardjo

Tasikmalaya dan tinggal serumah dengan pasien.

(2) Keluarga bersedia menjadi responden.

(3) Keluarga dapat membaca dan menulis.


29

2) Kriteria eksluksi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2009). Adapun criteria

eksklusi adalah sebagai berikut :

(1) Keluarga pasien yang sedang sakit.

(2) Keluarga yang membatalkan untuk menjadi responden.

(3) Keluarga yang pernah bersedia untuk menjadi responden.

3.4. Instrumen Penelitian


Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuisoner.

Kuisoner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

dia ketahui (Arikunto,2010). Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data

berupa kuisoner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah

matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal

wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda

tertentu (Notoatmodjo,2012)

Instrument yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa keuseioner

kecemasan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang dimodifikasi

Kuesioner HARS terdiridari 14 pernyataan yang di isi oleh responden dan 1

pernyataan yang di isi oleh peneliti melalui hasil observasi selama wawancara.

Untuk pengisian yang dilakukan oleh responden, responden harus memilih gejala

yang terjadi atau yang dirasakan ketika menunggu keluarga yang mempunyai
30

penyakit TB paru. Untuk penskoran setiap pernyataan yaitu 0 untuk tidak ada

gejala, 1 untuk gejala ringan (satu gejala dari pilihan yang ada), 2 untuk gejala

sedang (separuh dari pilihan yang ada), 3 untuk gejala berat (lebih dari separuh

pilihan yang ada) ,dan 4 untuk ketidakmampuan menyeluruh dan berat (semua

gejala dari pilihan yang ada). Untuk penilaian tidak cemas hasil skor<5,

kecemasan ringan hasil skor 6-17, kecemasan sedang hasil skor 18-24, kecamasan

berathasil skor 25-30, dan panic hasil skor> 30 (Hidayat,2007)

3.5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.5.1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alatukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,2010). Alat ukur berupa kuesioner akan

di uji reliabiltasnya di Ruang Teratai RSUD Ciamis. Teknik yang digunakan

adalah kolerasi moment, dengan rumus:

ΝΣχγ − (ΣΧ)(ΣΥ)
𝑅𝑥𝑦 =
√{Ν(ΣX 2 ) − (ΣX 2 )}{ΝΣΥ2 − (ΣΥ2 )}

Keterangan:

N : banyaknya responden

ΣΧ : jumlah skor item

ΣΥ : jumlah skor total

ΣX2 : jumlah kuadrat skor item

ΣY2 : jumlah kuadrat skor total

ΣXY : jumlah perkalian skor item dan skor total


31

Berdasarkan r tabel dengan jumlah responden sebanyak 11 responden maka

pertanyaan dikatakan valid jika r hitung lebih dari atau sama dengan 0,444

(Arikunto, 2010). Dengan demikian, dasar pengambilan keputusan uji validitas ini

adalah sebagai berikut:

Bila r hitung > 0,444 maka item pertanyaan tersebut valid

Bila r hitung < 0,444 maka item pertanyaan tersebut tidak valid

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Arikunto,2010). Penelitian ini dalam mencari reliabilitasnya menggunakan

rumus alpha cronbach sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎 𝑏2
𝑟11 = ((𝑘−1)) (1 − )
𝜎2 𝑡

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ 𝜎 𝑏 2 = jumlah varians butir

𝜎 2𝑡 = varians total (Arikunto, 2010)


32

Hasil akhirnya, yaitu jika nilai r alpha cronbach lebih besar dibandingkan dengan

r tabel maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel (Hastono, 2007

dalam Batubara, 2011).

3.6. Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

diambil langsung dari responden, pengumpulan data dilakukan dengan

memberikan kuesioner kepada keluarga pasien Tb Paru di Ruang VI RSUD dr.

Soekardjo Kota Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan

berikut :

a. Mementukan responden terlebih dahulu.

b. Memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

c. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk ditandatangani oleh

calon responden, jika calon responden setuju menjadi subjek penelitian.

d. Memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner.

e. Memberikan kesempatan pada responden untuk bertanya jika ada sesuatu yang

kurang jelas.

f. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

g. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi.

h. Melakukan pengecekan kelengkapan data yang telah diisi


33

3.7. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo, (2010) proses pengolahan data dapat melaluitahap-tahap

sebagai berikut:

1) Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuisioner

tersebut

2) Coding

Setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan.

3) Skoring

Peneliti menjumlahkan skor yang sudah di isi dalam kuesioner dan kemudian

dikategorikan dengan skor dari HARS.

4) Data Entry

Merupakan kegiatan memasukkan data yang sudah dilakukan pengkodean

kedalam program komputer SPSS.

5) Tabulating (Pentabulasian)

Memasukkan data dari hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria.

6) Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, kemudian

dilakukan pembentulan atau koreksi.


34

3.8. Analisa Data

Analisa data adalah pengolahan data yang diperoleh dari kuesioner yang

terstruktur atau tertutup, teknik pengolahan data yang lebih mudah dibandingkan

dengan pengolahan data yang diperoleh dari kuesioner terbuka (Notoatmodjo,

2010). Untuk mengukur gambaran tingkat kecemasan keluarga terhadap penularan

tb paru digunakan analisis univariat, yaitu analisis ini digunakan sebagai alat

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan tingkat kecemasan ke dalam angka/nilai,

dengan cara menjumlahkan setiap alternative jawaban yang benar, kemudian

dibagi jumlah soal dan dikalikan 100%, hasilnya berupa presentase dengan

menggunakan rumus :

𝑥
𝑃 = 𝑛 𝑥 100% Keterangan :

P : score

X : jumlah jawaban yang benar

N : jumlah soal

(Arikunto,2006)

Anda mungkin juga menyukai