Hari 3- 4 :
Timbul bercak-bercak merah pada kulit dimulai
dibelakang telinga menjalar ke muka, mata bengkak
terdapat cairan kuning kental, seluruh tubuh terlihat
bercak-bercak.
Hari 4 – 6 :
Bercak berubah menjadi kehitaman dan mulai
mengering, selanjutnya mengelupas secara
berangsur-angsur. Akhirnya kulit kembali seperti
semula tanpa menimbulkan bekas.
Cara Penularan
Droplet infection
Penderita campak biasanya dapat menularkan
penyakit dari saat sebelum gejala timbul sampai 4 hari
setelah ruam timbul.
• Waktu dari eksposure sampai jatuh sakit biasanya
adalah 10 hari.
Ruam biasanya timbul kira kira 14 hari setelah eksposur.
• Reservoir: manusia, belum diketahui pada binatang
• Waktu Penularan:
4 hr sebelum dan 4 hr setelah rash
(penularan maksimum pada 3-4 hr setelah rash).
Pengobatan
• Simptomatis (bila tidak ada komplikasi )
Rawat Jalan atau Rumah
• Antibiotika ( Bila ada komplikasi )
Rumah Sakit
• VITAMIN A:
1. Melindungi mukosa (mencegah komplikasi)
2. Mencegah komplikasi mata
3. Dosis = usia, 3x: saat ditemukan, 1 hr kemudian dan 2
minggu kemudian.
Juga penting : nutrisi & pemberian pengertian pada
keluarga/ibunya.
EPIDEMIOLOGI CAMPAK
Endemik di seluruh dunia
Kasus campak masih banyak terjadi di
Indonesia, terutama pada daerah
dengan cakupan imunisasi yang rendah
Salah satu penyebab utama kematian
pada balita
KLB campak 2008: Bangka Belitung 6x,
Jawa Barat 31x, Jawa Tengah 12x, Jawa
Timur 32x
Surveilans: 11.000 kasus campak, 12-39%
confirm
KIPI CAMPAK
plus
Vaccine efficacy = 90%
45,000 divaksinasi
405,000 kebal
Tetapi tak kebal
Monovalen
• Menurunkan angka
• Menurunkan angka
2020 kesakitan Rubella/CRS
95%, dari angka tahun
2008
RENCANA STRATEGIS 2015-2020
Pelaksanaan:
Lokasi :
Di seluruh wilayah Indonesia (34 provinsi)
Pelayanan imunisasi dilaksanakan di sekolah-sekolah yaitu Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD/MI/sederajat dan
SMP/MTs/sederajat, Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Waktu :
Dibagi ke dalam 2 fase.
Fase 1 : bulan Agustus dan September 2017 di seluruh
provinsi P. Jawa
Fase 2 : bulan Agustus dan September 2018 di seluruh
provinsi P. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua.
STRATEGI KAMPANYE MR
Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi 2 tahap :
Tahap 1: AGUSTUS
Pemberian imunisasi MR di seluruh SEKOLAH yang terdiri dari sekolah Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak, SD/MI/sederajat, SDLB dan
SMP/MTs/sederajat dan SMPLB.
Tahap 2 : SEPTEMBER
Pemberian imunisasi di POS-POS PELAYANAN IMUNISASI LAINNYA seperti
Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
DAMPAK KAMPANYE MR TERHADAP
IMUNISASI RUTIN
Pada saat pendataan sasaran kampanye MR, juga
dimanfaatkan untuk mendata anak yang belum mendapat
Imunisasi lengkap, untuk dilengkapi pada saat yang sama
atau pada kunjungan berikutnya.
Meningkatkan kesadaran masyarakat dan kerjasama
dengan sektor swasta tentang pentingnya Imunisasi rutin dan
lanjutan.
Meningkatkan kerjasama dengan swasta dan partner dalam
kegiatan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (NGO,
program berbasis masyarakat, media, institusi budaya,
pimpinan masyarakat dan agama, sekolah, humanitarian
dan sukarelawan) serta untuk membantu program rutin
setelah selesai kegiatan Imunisasi tambahan.
TERIMA KASIH