Anda di halaman 1dari 49

SURVEILANS POLIO

PENGERTIAN
Polio adalah kelumpuhan yang
disebabkan oleh kerusakan neoron
pada kornu anterior dari susum tulang
belakang akibat inveksi virus
Penyebab penyakit Poliovirus (genus
enterovirus) tipe 1, 2 dan 3; semua
tipe dapat menyebabkan kelumpuhan.
Masa inkubasi: Umumnya 7-14 hari
untuk kasus paralitik, dengan rentang
waktu antara 3-35 hari.
Virus Polio
agent penyebab Poliomyelitis

X-ray Virus RNA, 7500


Crystallography nucleotide
Diameter 27-30 nm
Genus Enterovirus
Fam. Picornaviridae
Tahan terhadap:
asam,sabun,ether,
chloroform
Inaktivasi dg:
pemanasan,formalin, UV,
chlorine, pengeringan
POLIOMYELITIS
DISEBABKAN OLEH VIRUS POLIO

HARI KE 1 - 3

Anak terserang
batuk / pilek
disertai demam
dan mencret
ringan, mual,
muntah

KAKI TERKULAI
POLIOMYELITIS

KELUMPUHAN KARENA POLIO

HARI KE 3 - 5

Demam berlangsung terus diikuti : Kaku


kuduk , kaku -tungkai / lengan
POLIOMYELITIS

KELUMPUHAN PADA KEDUA TUNGKAI


HARI KE 5 - 7

Mendadak tungkai/lengan menjadi lumpuh


Kelumpuhan pada umumnya pada satu tungkai
/lengan tetapi dapat juga pada kedua tungka/lengan
(kelumpuhan tergantung pada kerusakan sel syaraf)
KELOMPOK RISIKO
Sebanyak 50-70% kasus polio terjadi
pada kelompok umur < 3 tahun dan
biasanya jarang terjadi pada
kelompok umur > 15 tahun
Tidak pernah mendapatkan imunisasi
Orang-orang yang tinggal di
lingkungan yang cakupan imunisasi
polio rendah, sanitasi lingkungan
buruk dan penduduk pekotaan yang
padat dan kumuh
Cara Penularan
Penularan terutama terjadi dari orang ke orang
melalui rute oro-fekal
Virus polio dapat ditemukan dalam secret tenggorokan
dalam waktu 36 jam dn 72 jam pada tinja
PATHOGENESIS
Virus masuk melalui mulut (oral)
Replikasi pada lapisan tonsil dan usus, serta kelenjar
limfe.
Viremia melalui darah Susunan saraf pusat
melalui sel saraf ke medula spinalis
Motor neuron, pada Cornu anterior medula spinalis,
rusak karena replikasi virus lumpuh
Berat-ringan kelumpuhan tergantung banyaknya motor
neuron yang rusak.
PENCEGAHAN

OLEH : TUHU SURYONO */ Sumber : Infeksi.Com


Strategi Eradikasi
Polio
1. Imunisasi rutin pada bayi < 1 tahun
sebanyak 4 dosis dengan target 95% untuk
polio 1, dan 90% untuk polio 2, 3 dan 4
2. Imunisasi Tambahan :
a. PIN 1995, 1996, 1997, dan 2002
b. Sub PIN (1998-1999-2000)
c. Mopping Up
d. Crash program polio terintegrasi dengan
campak pada 2005, 2006 dan 2007 dan
dilanjutkan pada 2009, 2010 dan 2011
3. Peralihan dari tOPV ke bOPV dengan priming
introduksi IPV
4. Surveilans AFP sesuai standar sertifikasi
5. Pengamanan Virus Polio di Laboratorium
penanganan
Melaporkan ke dinas kesehatan setempat
Mengumpulkan data epidemiologis
Pengambilan spesimen (tinja) untuk di LAB
KU 60 hari untuk memstikan sisa
kelumpuhan
Mengisolasi kasus Polio di RS yang terbukti
disebabkan virus polio liar
Perlindungan terhadap kontak (imunisasi)
Investigasi kontak dan sumber infeksi
EPIDEMIOLOGI
Menurut data WHO tahun 2004, kasus polio
meningkat menjadi 1185 di 17 negara dari
784 di 15 negara pada tahun 2003
Sebagian penderita berasal dari wilayah
Asia dan 1037 kasus berasal dari afrika.
Nigeria memiliki 763 penderita, India 129
penderita dan Sudan 12 Penderita.
Di Indonesia kasus polio ditemukan pada
tahun 2005 di daerah Sukabumi Jawa barat
PENGERTIAN
Kasus Campak Klinis adalah Kasus dengan gejala
bercak kemerahan di tubuh berbentuk makulo
papular selama 3 hari atau lebih disertai panas
badan 38 derajat C atau lebih (teraba panas) dan
disertai salah satu gejala batuk pilek atau mata
merah (WHO)
Pasti Secara Laboratorium : kasus campak klinis yang
telah dilakukan konfirmasi laboratorium dengan hasil
positif terinfeksi virus campak (IgM campak positive).
Pasti Secara Epidemiologi : semua kasus klinis yang
mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus
yang pasti secara laboratorium atau dengan kasus
pasti secara epidemiologi yang lain.
Bukan Kasus Campak (Discarded) : kasus tersangka
campak, yang setelah dilakukan pemeriksaan
laboratorium, hasilnya negatif atau kasus tersangka
campak yang mempunyai hubungan epidemiologis
dengan rubella
AGENT PENYEBAB
disebabkan oleh virus
(Paramyxovirus) yang disebarkan
melalui udara. Virus campak berasal
dari famili Paramyxovirus, genus
Morbillivirus
Masa inkubasi berlangsung sekitar
10 hari, tapi bisa berkisar antara 7-
18 hari dari saat terpajan sampai
timbul gejala demam, biasanya 14
hari sampai timbul ruam.
Gejala CAMPAK

Hari 1-3 :
Panas makin hari makin
Mata merah dan sakit
bila kena cahaya.
Anak batuk/pilek
Hari 3- 4 :
Panas agak turun
Timbul bercak-bercak
merah pada kulit dimulai
dibelakang telinga
menjalar ke muka
Mata bengkak terdapat
cairan kuning kental
Seluruh tubuh terlihat
bercak-bercak.
Hari 4 6 :
Bercak berubah menjadi
kehitaman dan mulai mengering
Selanjutnya mengelupas
secara berangsur-angsur
Akhirnya kulit kembali
seperti semula tanpa
menimbulkan bekas
Komplikasi Berat
Campak
Kelompok rentan
Daerah dengan cakupan imunisasi
rendah (<80%)
Lokasi yang padat dan kumuh antara
lain pengungsian
Daerah rawan gizi
Daerah sulit dijangkau atau jauh dari
pelayanan kesehatan
Daerah dimana kelompok
masyarakatnya tidak menerima
imunisasi
Cara penularan

Melalui udara dengan penyebaran


droplet, kontak langsung, melalui
sekret hidung atau tenggorokan dari
orang-orang yang terinfeksi
Masa Penularan penyakit ini yaitu 4
hari sebelum Rash smpai 4 hari
setelah timbulnya Rash. Puncak
penularan pada saat gejala awal (Fase
prodromal) yaitu pasca 1-3 hari
pertama sakit.
Perjalanan Klinis Campak
Masa Inkubasi prodromal rash
( 718 hr sebelum rash) ( 4 hr) ( 48 hr)

- - - - - - - -
-11 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
18 17 16 15 14 13 12 10

Periode sangat menular

- 18 -4 0 +4
18 hr sebelum 4 hr sebelum Tgl mulai timbul 4 hr setelah rash
rash adalah rash adalah rash adalah
kemungkinan tgl kemungkinan kemungkinan akhir
paling awal menularkan menularkan
tertular
PENCEGAHAN
IMUNISASI, YAITU:
1.Imunisasi campak dosis 1 pada usia 9
bulan memberikan kekebalan 94-98%
2.Imunisasi campak dosis 2 pada usia 2
tahun memebrikan kekebalan sampai
99%
3.Imunisasi campak BIAS (usia 7 tahun
atau SD kelas 1)
PENANGANAN
Full investigated penyelidikan dari rumah
kerumah, pencatatan kasus secara individu
dan melakukan pengambilan spesimen
serum darah dan urine.
Pemberian imunisasi pada kelompok rentan
Pengobatan spesifik dengan pengobatan
simtomatis penderita yang tidak komplikasi,
pemberian vitamin A dosis tingi sesuai usia,
pengobatan komplikasi di puskesmas
(antibiotik)
CAMPAK Penyebab Kematian Utama
Pada Anak-anak (CFR : 1-2/1000)
Global
Demam Kuning 2%
Penyebab kematian
1.6 juta anak karena
Hib
PD3I selama tahun 22%
2000

Neonatal
Campak Tetanus
48% 12%
(777,000 deaths)
Difteri
0.2%
Pertusis
16%
M E A S L E S 2
Masalah kematian campak, di Dunia
dan Asean, Laporan th 2002
GLOBAL: 777,000 ASEAN: 202,000
kematian kematian

Source: WHO/V&B/02.20
SEBARAN KLB CAMPAK DI INDONESIA TH. 20
TETANUS NEONTORUM
PENGERTIAN
Tetanus adalah Neonatorum adalah penyakit
infeksi yang terjadi melalui luka irisan pada
umbilicus pada waktu persalinan akibat
masuknya spora Clostridium Tetani yang
berasal dari alat-alat persalinan yang
kurang bersih.penyakit ini menyerng bayi
usia 0-28 hari.
melalui puntung tali pusat yang dipotong
dengan alat yang tidak steril pada waktu
bayi lahir atau spora masuk melalu puntung
tali pusat karena dibalut dengan pembalut
yang tidak steril atau karena diberi
ramuramuan yang terkontaminasi oleh
spora tetanus.
Masa inkubasi rata-rata 6 hari dengan
rentang dari 3 28 hari
Saat lahir masih menangis dengan
keras, namun beberapa hari kemudian
tidak bisa mengisap susu lagi karena
trismus, kaku otot
Faktor yang mempengaruhi :
1.Pemeriksaan Antenatal
2.Pemberian imunisasi Tetanus
Toxoit pada ibu hamil
3.Jenis Penolong Persalinan
4.Tempat Persalinan
5.Alat Pemotong Tali Pusat
6.Perawatan Tali Pusat
PENCEGAHAN
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
antenatal dengan pemberian imunisasi TT
kepada wanita usia subur (WUS) termasuk
kepada ibu hamil
meningkatkan cakupan pertolongan persalinan
yang dilakukan tenaga profesional
Tetanus general
Tetanus adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh eksotoksin yang
dikeluarkan oleh basil tetanus yang hidup
secara anaerobic pada luka
Clostridium tetani, basil tetanus
Masa inkubasi Biasanya 3-21 hari, rata-rata
10 hari
Tetanus tidak dapat ditularkan dari manusia
ke manusia.spora tetanus masuk ke dlam
tubuh melalui luka
Kejang otot lengan dan tungkai

Nyeri tenggorokan
Demam

Kekakuan rahang
DISTRIBUSI KASUS TETANUS NEONATORUM TAHUN
2007-2011 (Kemenkes)
ANALISIS KASUS TETANUS NEONATORUM
BERDASARKAN TEMPAT (Kemenkes, 2011)
SEBARAN KLB TN DI INDONESIA TH. 201
25/9
ANA;ISIS KASUS TETANUS NEONATORUM
BERDASARKAN STATUS IMUNISASI (Kemenkes,
2011)
ANALISIS KASUS CAMPAK BERDASARKAN PERAWAT
KEHAMILAN, KEMENKES, 2011)
ALAT PEMOTONGAN TALI
PUSAT
ANALISIS KASUS TN BERDSASARKAN
PERAWATAN TALI PUSAT (Kemenkes, 2011)
epidemiologi
TETANUS GENERAL
Tetanus adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh eksotoksin yang
dikeluarkan oleh basil tetanus yang
hidup secara anaerobic pada luka
PENYEBAB Clostridium tetani, basil
tetanus
GEJALA kontraksi otot disertai rasa
sakit, terutama otot leher kemudian
diikuti dengan otot-otot seluruh badan
Masa inkubasi 3-21 hari rata-rata 10 hari
CARA PENULARAN
Tetanus tidak dapat ditularkan dari
manusia ke manusia.
Spora tetanus masuk kedalam tubuh
biasanya melalui luka tusuk yang
tercemar dengan tanah, debu jalanan
atau tinja hewan dan manusia, spora
dapat juga masuk melalui luka bakar
atau luka lain
Pencegahan IMUNISASI TT
EPIDEMIOLOGI
Selama periode 1995-1997, terdapat 124
kasus yang dilaporkan dari 33 negara bagian
di AS, 60 % diantaranya terjadi pada usia 20-
59 tahun; 35 % pada usia di atas 60 tahun,
dan 5 % pada usia 20 tahun
Tetanus yang terjadi dikalangan pecandu
Napza suntik berkisar antara 11 % dari 124
kasus tetanus
Tetanus pada umumnya terjadi didaerah
pertanian dan daerah yang masih terbelakang

Anda mungkin juga menyukai