Anda di halaman 1dari 38

SURVEILANS

EPIDEMIOLOGI

Kelompok 3
PENDAHULUAN
Menurut WHO, Surveilans merupakan
Pengumpulan, pengolahan, analisis data
kesehatan secara sistematis dan terus menerus,
serta desiminasi informasi tepat waktu kepada
pihak-pihak yang perlu mengetahui sehingga
dapat diambil Tindakan yang tepat.
Pada awalnya surveilans epidemiologi
banyak dimanfaatkan pada upaya
pemberantasan penyakit menular, tetapi pada
saat ini surveilans mutlak diperlukan pada setiap
upaya kesehatan masyarakat, baik upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular, maupun terhadap upaya kesehatan
lainnya.
Nama Anggota

Ega Permatasari Hana Try Ananda


( 21001139 ) ( 21001149 )

Indra Prayitno M.AqilaTriagung D


( 21001141 ) (21001151 )

M Rafi Junjunan Fathan Nasrulloh Al


( 21001143 ) ( 22001149 )

Robiyatul Adawiyah
( 21001146 )
Agenda Pembahasan

0
01 Definisi Surveilans

4
Epidemiologi Prinsip Surveilans Epidemiologi

0 Tujuan Surveilans 0
2 5
Epidemiologi Fungsi Surveilans Epidemiologi

0 Jenis Surveilans 0 Langkah Surveilans

3 6
Epidemiologi Epidemiologi
Agenda Pembahasan

0
07 Sasaran Surveilans Hambatan yang terjadi

9
Epidemiologi dalam Surveilans
Epidemiologi

0 Sistem Manajemen
1 Ruang Lingkup Surveilans

8 0
Surveilans Epidemiologi Epidemiologi
Definisi Surveilans
01 Epidemiologi
Apa itu Surveilans Epidemiologi?

Menurut Alexander Langmuir

Surveilans merupakan Suatu kegiatan penelitian yang


terus menerus atas distribusi dan trend dari insiden,
melalui pengumpulan data secara sistematik,
konsolidasi (penggabungan) dan evaluasi pada laporan
kesakitan dan kematian serta data lain yang terkait
secara bersamaan dengan diseminasi informasi yang
regular dan tepat waktu kepada stakeholder yang
membutuhkan.
Apa itu Surveilans Epidemiologi?
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan
pengamatan yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi
tentang kejadian penyakit atau masalah
kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan
dan penularan penyakit atau masalah
kesehatan untuk memperoleh dan
memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian
dan penanggulangan secara efektif dan
efisien.

(Permenkes No.45 Tahun 2014


Tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan).
Tujuan Surveilans
02 Epidemiologi
Tujuan Surveilans Epidemiologi
Tujuan Surveilans Epidemiologi Adapun tujuan khusus
( menurut WHO, 2002 WHO, surveilans kesehatan
2002 ) masyarakat adalah:

1. Memprediksi dan mendeteksi dini Epidemi


1. Menilai status kesehatan
( Outbreak ).
masyarakat
2. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki
2. Mendefinisikan prioritas
program pencegahan dan penngeenddalliaan
kesehatan
penyakit.
3. Memonitor dan
3. Sebagai sumber informasi untuk penentuan
mengevaluasi program
prioritaas pengambilan kebijakan,
4. Melakukan penelitian
perrencannaaan, implementasi, dan alokasi
5. Mengidentifikasi masalah
sumber daya kesehatan.
4. Monitoring kecenderungan penyakit Endemis dan
mengestimasi dampak penyakit di masa
mendatang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi
lebih lanjut.
Jenis Surveilans
03 Epidemiologi
1. Surveilans Individu (individual surveillance)

• Mendeteksi dan memonitor individu-individu yang


mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya
pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis.

• Hasil surveilans memungkinkan dilakukannya isolasi


institusional (Karantina) segera terhadap kontak,
sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.

• Isolasi institusional pernah digunakan kembali ketika


timbul SARS.
2. Surveilans Penyakit (Disease Surveillance)

v Melakukan pengawasan terus-menerus


terhadap distribusi dan kecenderungan
insidensi penyakit, melalui pengumpulan
sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap
laporan-laporan penyakit dan kematian,
serta data relevan lainnya.
v Fokus pada penyakit, bukan individu.
v Di banyak negara, pendekatan surveilans
penyakit biasanya didukung melalui program
vertikal (pusat-daerah). Contoh, program
surveilans tuberkulosis, program surveilans
malaria.
3. Surveilans Sindromik (multiple disease
surveillance)
• Melakukan pengawasan terus-menerus
terhadap sindroma (kumpulan gejala)
penyakit, bukan masing-masing penyakit.

• Surveilans sindromik mengandalkan deteksi


indikator-indikator kesehatan individual
maupun populasi yang bisa diamati sebelum
konfirmasi diagnosis.

• Surveilans sindromik mengamati indikator-


indikator individu sakit, seperti pola perilaku,
gejala-gejala, tanda, atau temuan
laboratorium, yang dapat ditelusuri dari
aneka sumber, sebelum diperoleh konfirmasi
laboratorium tentang suatu penyakit.
4. Surveilans Berbasis Laboratorium

v Surveilans berbasis laboartorium


digunakan untuk mendeteksi dan
menonitor penyakit infeksi.
v Sebagai contoh, pada penyakit
yang ditularkan melalui makanan
seperti salmonellosis, penggunaan
sebuah laboratorium sentral untuk
mendeteksi strain bakteri tertentu
memungkinkan deteksi outbreak
penyakit dengan lebih segera dan
lengkap daripada sistem yang
mengandalkan pelaporan sindroma
dari klinik-klinik (DCP2, 2008).
5. Surveilans Terpadu(Integrated Surveillance)

v Menata dan memadukan semua kegiatan


surveilans di suatu wilayah yurisdiksi
(negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai
sebuah pelayanan publik bersama.
v Surveilans terpadu menggunakan struktur,
proses, dan personalia yang sama,
melakukan fungsi mengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk tujuan pengendalian
penyakit. (WHO, 2001, 2002; Sloan et al.,
2006).
6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
v • Timbulnya epidemi global
(pandemi) khususnya menuntut
dikembangkannya jejaring yang
terpadu di seluruh dunia, yang
menyatukan para praktisi
kesehatan, peneliti, pemerintah,
dan organisasi internasional
untuk memperhatikan
kebutuhankebutuhan surveilans
yang melintasi batas-batas
negara.
v Agenda surveilans global yang
komprehensif melibatkan
aktoraktor baru, termasuk
pemangku kepentingan
pertahanan keamanan dan
ekonomi (Calain, 2006; DCP2,
2008).
Prinsip Surveilans
04 Epidemiologi
Prinsip umum surveilian epidemiologi adalah
sebagai berikut (Eko Budiarto, 2003) :

A. Pengumpulan data Pencatatan insidensi terhadap population at risk


• Tujuan pengumpulan data adalah menentukan kelompok high risk;
Menentukan jenis dan karakteristik (penyebabnya); Menentukan
reservoir; Transmisi; Pencatatan kejadian penyakit; dan KLB.

B. Pengelolaan data
• Data yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik
maupun bentuk peta atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus
dapat memberikan keterangan yang berarti.

C. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan


• Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan
dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan
kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
D. Penyebarluasan dan data dan keterangan termasuk umpan balik
• Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki keterangan
yang cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan,
selanjutnya dapat disebarluaskan kepada semua pihak yang
berkepentingan, agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai mana
mestinya.

E. Evaluasi
• Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat
digunakan untuk perencanaan, penanggulangan khusus serta program
pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk
melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan pelaksanaan
program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil
kegiatan.
Fungsi Surveilans
05 Epidemiologi
Fungsi Surveilans Epidemiologi

Surveilans epidemiologi pada umumnya berfungsi


untuk :
1. Mengetahui dan melengkapi gambaran
epidemiologi dari suatu penyakit
2. Menentukan penyakit apa yang diprioritaskan
untuk diobati atau diberantas
3. Meramalkan kejadian wabah
4. Menilai dan memantau pelaksanaan program
pemberatasan penyakit menular, serta program-
program kesehatan lainnya seperti program
mengatasi kecelakaan, program kesehatan gigi,
dan program gizi
5. Mengetahui jangkauan dari pelayanan kesehatan
 
Menurut (Amiruddin, 2013)
Langkah Surveilans
06 Epidemiologi
1. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan Data dilakukan dengan mengadakan pencatatan insidensi terhadap
Population at Risk melalui kunjungan rumah atau pencatatan insidensi berdasarkan
laporan rutin dari sarana pelayanan Kesehatan

Unsur yg diamati adalah 10 Elemen Langmuir :


● 1. Data Mortalitas
● 2. Data Morbiditas
● 3. Data Pemeriksaan Laboratorium
● 4. Laporan Penyyakitt
● 5. Penyeliiddikan Peristiwa Penyyakitt
● 6. Laporan Wabah
● 7. Laporan Penyelidikan wabah
● 8. Survey Penyakit, Vektor dan Reservoir
● 9. Pengggunnaaan Obat, Vaksin dan Serum
● 10.Demografi dan Linggkungan
2. Analisis & Interpretasi data
ü Analisa data dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Analisa Deskriptif
Berrdassarrkaan variabel orang, tempat dan waktu. Visualisasi dalam
bentuk Grafik, Tabel, Diagram yang disertai Uraian/Penjelasan.

2) Analisa Analitik
Dengan cara Uji Komparasi, Korelasi dan Regresi. Uji Komparassi untuk
membandingkan kejadian penyakitt pada kondisi yang berbeda. Uji Korelasi
untuk membuktikaan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Uji Regresi untuk membuktikan pengaruuh suatu variabel (kondisi)
terhadap kejadian penyakit.
ü Kunci keberhasilan :
Data lengkap, Cepat, Tahu cara memanfaatkannya.. Tahap – tahapnya
meliputi :
§ Coding : membuat kode – kode dari data yang ada
§ Editing : melengkapi dan memperjelas tulisann
§ Entry : memasukkan dalam program pengolahan
data
3. Penyebaran Informasi

- Sasarannya adalah : Instansi terkait baik secara vertikal


maupun horisontal.

- Tujuan : untuk memperoleh kesepahamaan dan feedback


dalam perumusan kebijakan.

- Manfaat : Mendapatkan respon dari instansi terkait sebagai


feed back, tindak lanjut dan kesepahaman.

- Metode : tertulis dan desiminasi laporan, verbal dalam rapat,


media cetak dan elektronik
Sasaran Surveilans
07 Epidemiologi
1. individu

Ø Pengamatan dilakukan terhadap individu yang


terinfeksi dan mempunyai potensi untuk
menularkan penyakit.
Ø Pengamatan ini dilakukan sampai individu tersebut
tidak membahayakan dirinya maupun
lingkungannya.
Ø Dalam melakukan pengamatan ini dilakukan
pengelompokan/ identifikasi mana yang
merupakan penderita, karier.
Ø Surveilans Epidemiologis pada Individu
dimaksudkan untuk mengetahui :
1) Contact Person
2) Terjadinya infeksi lebih lanjut,
3) Pengobatan / Keteraturan Pengobatan yang
dilakukan
4) Pengamatan lanjutan.
2. Populasi Lokal

Populasi Lokal adalah kelompok penduduk yang terbatas pada


orang – orang dengan resiko terkena suatu penyakit .
( Population at Risk ).

Sasaran pengamatan Populasi Lokal dilakukan pada :


1. Individu yang kontak dengan penderita atau karier.
2. Penjamu yang rentan. Misalnya : Bayi
3. Anak yang belum mendapat imunisasi atau belum pernah
menderita penyakit yang dapat menimbulkan kekebalan
seperti : Morbilli, Tetanus, Pertusis dan Varisela.
4. Orang yang menderita penyakit yang mudah selapse.
5. Kelompok individu yang mempunyai peluang untuk kontak
dengan penderita
3. Populasi Nasional

Pengamatan Populasi Nasional adalah Pengamatan


yang dilakukan terhadap semua penduduk secara
nasional. Dilakukan setelah program pemberantasan
dilaksanakan, Misalnya Pengamatan penyakit malaria.
4. Populasi Internasional

q Kegiatan ini berupa pengamatan terhadap


penyakitt yang dilakukan oleh berbagai negara
secara bersama – sama, yang ditujukan pada
penyakit – penyakit yang mudah menimbulkan
epidemi atau pandemic.
q Untuk saling memberikan informasi tentang
epidemi yang timbul di suatu negara agar negara
lain yang tidak terkena dapat melakukan upaya
pencegahan.
q Untuk menjamin kelancangan upaya ini, dibuat
undang undang yang berlaku, secara
internasionaal yang dikenal sebagai Undang2
karantina.
q Tujuan Undang – undang Karantina : Untuk
mengadakan pepnegnagwawasaasnan
tetrehrahdaadapp segala sesuatu yang ddaattang
dari negara yang terkena wabah agar tidak
menjalar ke negara lain.
Sistem Manajemen
Surveilans
08 Epidemiologi
Surveilans mencakup dua fungsi manajemen:

• Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan langkah-langkah


intervensi kesehatan masyarakat.
  a) Surveilans Kesehatan Masyarakat ( Public Health Surveilans )
Mencakup : deteksi, pencatatan, pelaporan data, analisis data, konfirmasi
epidemiolois, laboratories
b)Tindakan Kesehatan Masyarakat ( Public Health action )
Mencakup : Respon segera ( Epidemic Type Response ), Respon Terencana
( Management Type Response )
• Fungsi pendukung (support activities) mencakup pelatihan, supervisi, penyediaan
sumber daya manusia dan laboratorium, manajemen sumber daya,dankomunikasi

(WHO,2001; McNabbetal., 2002).


Hambatan yang
terjadi dalam
Surveilans
09 Epidemiologi
Hambatan yang terjadi dalam Surveilans
Epidemiologi

Kerjasama lintas
sectoral Kebijakan

Partisipasi Dana
masyarkat
rendah
Jarak dan
Sumber daya
Transportasi

Ilmu
pengetahuan
dan teknologi
Ruang Lingkup
Surveilans
10 Epidemiologi
Ruang Lingkup Surveilans Epidemiologi
1) Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan
factor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.

2) Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular
dan factor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.

3) Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan factor risiko
untuk mendukung program penyehatan lingkungan.

4) Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan


Merupakan analisis terus-menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan
factor risiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu.

5) Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra


Merupakan analisis terus-menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan
factor risiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra.
thanks!
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai