Anda di halaman 1dari 17

Prosedur pembuatan sarana

pembuangan sampah di
pengungsian
Purnama Sidebang, SKM, M.K.M
Brainstroming
O Prosedur pembuatan sarana pembuangan
sampah di pengungsian.
O Dalam penanggulangan bencana, tim
penanggulangan krisis terbagi atas 3 bagian yaitu:
1. Tim reaksi cepat (TRC)
2. Tim penilaian cepat (TPC)
3. Tim bantuan kesehatan (TBK)

Sanitarian adalah tenaga kesehatan yang senantiasa


dilibatkan dalam ketiga tim penanggulangan
bencana tersebut.
O Upaya sanitasi dasar : upaya yang diperlukan
untuk menyediakan lingkungan sehat yang
memenuhi syarat kesehatan dengan
menitikberatkan pada pengawasan berbagai
faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. Yaitu 1) penyediaan sarana
tempat pembuangan sampah, 2) penyediaan
sarana air bersih, 3) saluran pembuangan air
limbah,dan 4) pembuangan kotoran (jamban)
(Azwar, 1995). 
Koordinasi pengelolaan
pembuangan sampah
Pengelolaan sampah pasca bencana di daerah tanggap
darurat adalah suatu kegiatan penanganan sampah mulai
dari identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan
pengangkutan, agar tidak mencemari lingkungan sekitar
serta agar anggota masyarakat terhindar dari bahaya serta
kesakitan yang ditimbulkan.

Pengungsi yang banyak dan lokasi yang sempit tentunya


akan berpotensi adanya penimbunan sampah yang cukup
besar. Sampah yang berserakan akan memicu penyakit
melalui lalat, tikus atau nyamuk.
Pengelolaan sampah di pengungsian harus
mendapatkan perhatian semua pihak, Dinas
kesehatan kabupaten atau kota, Dinas kebersihan
sangat berperan dalam proses pengumpulan dan
pengangkutan ke tempat pengolahan dan
pembuangan akhir.

Pengelolaan sampah ditempat dan lokasi


pengungsian harus mendapat perhatian semua pihak
untuk mencegah efek risiko yang dapat timbul dan
dikelola dengan baik dari munculnya lalat, tikus,
bau serta dapat mencemari persediaan air bersih.
Pengawasan Sarana Pengelolaan
Sampah

Pengungsi
Sampah
Pelayanan
kesehatan
7
Pengawasan dan pengelolaan yang dapat dilakukan
antara lain:
1. Pengumpulan dan Pembuangan Limbah Padat
Masyarakat harus memiliki lingkungan yang
cukup bebas dari pencemaran akibat limbah
padat, termasuk limbah medis. Sampah rumah
tangga dibuang dari pemukiman atau dikubur di
sana sebelum sempat menimbulkan ancaman bagi
kesehatan
2. Tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau
berbahaya (jarum suntik bekas pakai, perban–
perban kotor, obat–obatan kadaluarsa,dsb) di
daerah pemukiman atau tempat–tempat umum
3. Dalam batas–batas lokasi setiap pusat pelayanan
kesehatan, terdapat tempat pembakaran limbah padat
yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan secara benar
dan aman, dengan lubang abu yang dalam.
4. Terdapat lubang–lubang sampah, keranjang/tong
sampah, atau tempat–tempat khusus untuk membuang
sampah di pasar–pasar dan pejagalan, dengan system
pengumpulan sampah secara harian.
5. Tempat pembuangan akhir untuk sampah padat berada
dilokasi tertentu sedemikian rupa sehingga problema–
problema kesehatan dan lingkungan hidup dapat
terhindarkan.
6. Terdapat 2 (dua) drum sampah untuk 80 – 100 orang
Parameter yang dapat di ukur adalah
1. Tidak ada satupun tempat pengungsian/barak
yang letaknya lebih dari 15 meter dari sebuah
bak sampah atau lubang sampah keluarga, atau
lebih dari 100 meter jaraknya dari lubang
sampah umum.
2. Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100
liter per 10 keluarga bila limbah rumah tangga
sehari–hari tidak dikubur ditempat
Parameter yang dapat di ukur adalah
1) Tidak ada satupun tempat pengungsian/barak
yang letaknya lebih dari 15 meter dari sebuah
bak sampah atau lubang sampah keluarga, atau
lebih dari 100 meter jaraknya dari lubang
sampah umum.
2) Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100
liter per 10 keluarga bila limbah rumah tangga
sehari–hari tidak dikubur ditempat
Standar kebutuhan sarana
pengelolaan sampah pada pengungsi
1. Pengumpulan
a. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di pengungsian
harus ditampung ditempat sampah keluarga ataupun
kelompok keluarga
b. Menggunakan tempat sampah tertutup, mudah dipindahkan
(diangkat dan diangkut) untuk menghindari lalat dan bau
dengan bahan dari drum atau kantong plastic dengan dimensi
1 m x 0,6 m yang dimanfaatkan oleh 1 -3 Keluarga.
c. Penempatan wadah pengumpulan maksimal berjarak 15
meter dari tempat hunian pengungsi.
d. Sampah yang ditempatkan di pengumpulan maksimal 3 hari
sudah harus diangkut ke tempat pembuangan sementara
untuk dibuang ke Tempat pembuangan akhir (TPA).
2. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah dapat dilakukan atau
dengan kendaraan/truk pengangkut sampah ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ataupun
gerobak/Trolly atau becak untuk ke Tempat
Pembuangan Sementara (TPS)
3. Pembuangan Akhir Sampah
Pembuangan Akhir sampah dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti pembakaran (kurang dianjurkan) dapat
dilakukan jika proses pembakarannya memenuhi syarat
KLH (incenerator untuk sampah medis) , penimbunan dalam
lubang galian atau parit dengan ukuran dalam 2 meter, lebar 1,5
meter dan panjang 1 meter untuk kapasitas keperluan 200 orang
pengungsi.

Lokasi pembuangan akhir harus jauh dari tempat yang


digunakan untuk hunian orang/pengungsi dan jarak dari sumber
air bersih minimal 10m.
Thank you
Tugas terstruktur
O Buatkan gambaran tentang prosedur
pembuatan sarana pembuangan sampah di
tempat pengungsian.
 dikumpul nanti malam jam 21.00 WIT ke PJ
kelas
Tugas mandiri
O Buatkan resume prinsip pembuatan sarana
pembuangan sampah di daerah pengungsian.
O Praktekkan dirumah masing-masing untuk
pembuatan contoh tempat pembuangan
sampah darurat, hasilnya (input – proses –
output) di laporkan dalam bentuk
foto/dokumentasi dan dideskripsikan dalam
bentuk laporan.
Dikumpul minggu depan melalui email PJ kelas.

Anda mungkin juga menyukai