Anda di halaman 1dari 25

Rachmi Nurhardini, S.

P
§

Bahan Ajar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
KD 3.2 Menjelaskan 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian enzim
proses 3.2.2 Menyebutkan komponen enzim
metabolism 3.2.3 Menyebutkan sifat dan mekanisme kerja enzim
e sebagai 3.2.4 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi enzim
reaksi 3.2.5 Mendeskripsikan pengertian metabolisme
enzimatis 3.2.6 Menyebutkan macam-macam metabolisme
dalam 3.2.7 Mendeskripsikan pengertian katabolisme
makhluk 3.2.8 Menyebutkan tahapan reaksi katabolisme karbohidrat
hidup. 3.2.9 Mendeskripsikan tentang reaksi aerob
3.2.10 Menyebutkan zat yang dibutuhkan dan dihasilkan dalam
tahapan reaksi aerob
3.2.11 Menentukan jumlah zat yang dihasilkan dalam tahapan
reaksi aerob
3.2.12 Menjelaskan proses setiap tahapan reaksi aerob
3.2.13 Mengidentifikasi hubungan katabolisme karbohidrat, protein
dan lemak
3.2.14 Mendeskripsikan pengertian reaksi anaerob
3.2.15 Menyebutkan zat yang dibutuhkan dan dihasilkan dalam
tahapan reaksi anaerob
3.2.16 Membedakan antara fermentasi asam laktat dengan
fermentasi alkohol
3.2.17 Mendeskripsikan pengertian anabolisme
3.2.18 Menyebutkan tahapan anabolime
3.2.19 Menyebutkan zat yang dibutuhkan dan dihasilkan dalam
tahap reaksi terang
3.2.20 Menjelaskan proses tahapan reaksi terang
3.2.21 Menyebutkan zat yang dibutuhkan dan dihasilkan dalam
tahap reaksi gelap
3.2.22 Menjelaskan proses tahapan reaksi gelap
3.2.23 Menjelaskan sintesis lemak dan protein
METABOLISME MAKHLUK HIDUP

Suhu, pH, kosentrasi


Metabolisme Diaktifasi oleh Dipengaruhi oleh enzim. Kosentrasi
Enzim
substrat, activator,
Makhluk hidup inhibitor

Memperoleh Anabolisme
Katabolisme Terdiri atas
Energi

Karbohidrat Protein Lemak Kemosintesis Fotosintesis


Tujuannya

Reaksi terang Reaksi gelap

Aerobik Anaerobik
Siklus Krebs

- Siklik
- Non siklik
- Glikolisis
- D. O - Fermentasi Nitrifikasi
-Siklus alkohol
Krebs - Fermentasi
-Trasnport asam laktat
Nitritasi Nitratasi
elektron

METABOLISME
Selama kita melakukan aktivitas, berarti tubuh kita
memerlukan energi. Energi yang kita dapat diperoleh dari makanan.
Makanan akan dicerna oleh alat pencernaan menjadi sari-sari

http://edubio.com
makanan, kemudian akan diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah
ke sel-sel tubuh. Di dalam mitokondria sel, zat makanan ini diurai untuk menghasilkan
energi. Proses tubuh menghasilkan energi merupakan salah satu contoh dari metabolisme.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini
akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme sel dapat dibagi menjadi dua, yaitu
katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses penguraian senyawa untuk
menghasilkan energi. Sedangkan, anabolisme adalah proses sintesis senyawa atau
komponen dalam sel hidup. Umumnya, dalam proses metabolik melibatkan aktivitas katalis
biologik yang disebut enzim dengan melibatkan ATP.

ENZIM
Enzim adalah senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan sel dalam suatu
reaksi. Enzim bekerja sebagai katalis dalam tubuh makhluk hidup, oleh karena itu disebut
biokatalisator. Enzim bertindak sebagai katalis, artinya enzim dapat meningkatkan laju
reaksi kimia tanpa ikut bereaksi atau dipengaruhi oleh reaksi kimia tersebut. Enzim ini
memiliki sifat yang khas, artinya hanya mempengaruhi zat tertentu yang disebut substrat.
Substrat adalah molekul yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia dan molekul yang
dihasilkan disebut produk. Enzim adalah protein katalitik. Dalam tubuh organisme enzim
berperan sebagai biokatalisator. Artinya, enzim dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi.
Enzim memiliki sifat yang khas, artinya hanya mempengaruhi zat tertentu yang disebut
substrat. Substrat adalah molekul yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia dan molekul
yang dihasilkan disebut produk. Misalnya, enzim protease, substratnya adalah protein dan
bentuk reaksinya mengubah protein menjadi asam amino. Jadi,asam amino disebut produk.

Gb 1. Enzim, substrat dan produk


http://sandykaputra049.wordpress.com

Reaksi biokimia yang dikendalikan oleh enzim, antara lain respirasi, pertumbuhan,
perkecambahan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi nitrogen, proses pencernaan, dan lain-
lain. Untuk mengetahui tentang enzim, cermatilah uraian berikut.

 KOMPONEN ENZIM
Berdasarkan komponen penyusunnya enzim dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a. Enzim sederhana, hanya terdiri atas protein
b. Enzim komplek atau enzim konjugasi (holoenzim) terdiri atas komponen-komponen
1) Apoenzim (komponen protein), bersifat termolabil atau tidak tahan panas sehingga
mudah terdenaturasi.
2) Gugus prostetik (komponen nonprotein), bersifat termostabil atau tidak mudah rusak
karena panas.
a) Koenzim, berupa senyawa organik. Contoh vitamin, NADH dan koenzim A
b) Kofaktor, berupa senyawa logam atau anorganik. Contoh ion-ion logam: Zn2+,
Cu2+, Mn2+, Fe2+, dan Na+

 Sifat dan Mekanisme Kerja enzim


Sebagai biokatalisator, enzim memiliki beberapa sifat antara lain:
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir
yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju
suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu
saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara
lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan
aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain
itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat
berfungsi sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator,
enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat
berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju
reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa
menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
E+S ES E+P
(E = enzim, S = substrat, dan P = produk)
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta
konsentrasi substrat.

 Mekanisme Kerja Enzim


Mekanisme kerja enzim yaitu enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi (EA). Energi aktivasi adalah energi awal untuk memulai suatu reaksi.

Gb 2. Grafik energi aktivasi enzim


Biologi, BSE (2009)
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci,
dan teori kecocokan yang terinduksi.
1. Lock and Key Theory (Teori gembok dan kunci)
Dikemukakan oleh Fischer, menjelaskan bahwa enzim diumpamakan sebagai gembok
memiliki bagian yang dapat berikatan dengan sustrat.

Gb 3. Cara kerja enzim menurut teori Gembok dan Kunci


Sumber: Biologi, Campbell, Reece & Mirtcell

2. Induced Fit Theory (Teori ketepatan Induksi)


Dikemukakan oleh Daniel Koshland, menjelaskan bahwa sisi aktif enzim dapat
berubah bentuk sesuai dengan substratnya (fleksibel).

Gb 4. Cara kerja enzim menurut teori Ketepatan Induksi


Sumber: Biologi, Campbell, Reece & Mirtcell

 Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


NO FAKTOR AKTIVITAS ENZIM
1. Suhu 300-370 Bekerjanya optimal. setiap kenaikan suhu 10˚C
(sampai 40˚C), kecepatan reaksi naik 2x lipatnya
dan reaksi terhambat dan berhenti pada 60˚C.
Pada suhu 0 ˚C atau dibawahnya aktivitas enzim
tidak aktif tetapi tidak rusak dan bagian
apoenzim mengalami koagulasi. Pada suhu 35˚C
-40˚C aktivitas enzim optimal , sedangkan pada
Suhu ± 500 suhu 196 ˚C aktivitas enzim berhenti total .
Suhu 600-700 Terhambat kerjanya.
Suhu ± 700 Aktifitas enzim rusak.
Bakteri yang hidup di air panas
2. pH Setiap enzim mempunyai PH optimun tertentu.
Untuk bekerja. Misalnya: enzim ptialin pH nya
mendekati 7. Contoh: pepsin  pH 2, amylase 
pH 7.0 . Pengaruh pH dapat menyebabkan sisi
aktif enzim (Apoenzim) berubah sehingga
menghalangi terikatnya subtrat pada apoenzim.
Selain mempengaruhi apoenzim, perubahan pH
dapat menyebabkan denatorasi pada enzim.
3. Konsentrasi Konsentrasi substrat rendah, kerja enzim rendah,
Substrat dan sebaliknya. substrat yang banyak mula-mula
memacu aktifitas enzim, tetapi kemudian
menghambat karena: penumpukan produk (feed
back effect)
4. Konsentrasi enzim Konsentrasi enzim tinggi, semakin cepat cara
kerja enzim. peningkatan konsentrasi enzim
memacu aktifitasnya

5. Kadar air dan Vitamin Kadar air semakin tinggi, mempercepat


perkecambahan dan memacu aktivitas enzim
6. Zat aktivator (zat Logam Ca, Mg, Mn, Ni, Co, Fe, vitamin , hormon
penggiat) dan Cl merupakan aktivator yang memacu kerja
enzim.
7. Zat penghambat Molekul atau ion yang menghambat kerja enzim,
(inhibitor) dibedakan menjadi :
1. Inhibitor reversibel adalah yang tidak merusak
enzim.
Karena setelah inhibitor lepas, enzim dapat
berfungsi lagi dan hanya membentuk ikatan
kimia yang lemah
Inhibitor reversibel dibedakan menjadi 2
macam
a. Inhibitor kompetitif (reversibel): inhibitor yang
memiliki struktur seperti substrat sehingga
inhibitor dan substrat saling berkompetisi
pada sisi aktif enzim. Inhibitor bersaing
dengan substrat untuk terikat pada sisi aktif.
Biasanya inhibitor berupa senyawa yg
menyerupai substratnya, dan mengikat
enzim membentuk komplek enzim. Karena
terikat secara reversible yang
penghambatannya bias, yaitu ketika
ditambah substrat maka penghambatan
berkurang

Gb 5. Inhibitor kompetitif
Biologi, BSE, 2009

b. Inhibitor non kompetitif (reversibel) : inhibitor


yang terikat pada sisi alosterik (bukan sisi
aktif) sehingga sisi aktif enzim tidak bisa
berikatan dengan substrat yang
mengakibatkan tidak terjadi pembentukan
kompleks enzim substrat.sehingga inhibitor
tidak dapat dihilangkan dengan
menggunakan penambahan substrat. Contoh
inhibitor ini berupa Ag+, Hg2+, Pb2+,Cu, Zn,
Cd, Ag

Gb 6. Inhibitor Non Kompetitif


Biologi, BSE, 2009

2. Inhibitor Irrenversibel adalah inhibitor yang


terikat kuat dengan sisi aktif enzim, yang
menyebabkan bentuk enzim berubah
sehingga aktivitas mengkatalisis enzim
berubah dan merusak enzim setelah inhibitor
lepas, enzim tidak dapat berfungsi lagi.
Macamnya antara lain: racun, gas saraf,
sianida.
8. Feed Back Inhibitor Akumulasi enzim yang berlebihan akan
menghambat kerja enzim.

KATABOLISME

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang


lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau
melepaskan energi berupa ATP yang biasa digunakan organisme untuk beraktivitas.
Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul
lain, dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi
yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi.
Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat,
terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi NADH 2
(Nikotilamid adenine dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2). Contoh
katabolisme adalah respirasi. Proses katabolisme yang berlangsung di dalam tubuh
manusia berasal dari bahan makanan seperti karbohidrat, protein dan lemak. Berikut
penjelasan mengenai katabolisme:

 KATABOLISME KARBOHIDRAT
Katabolisme karbohidrat dalam tubuh berlangsung melalui proses respirasi sel.
Respirasi sel merupakan salah satu bentuk proses katabolisme yang menguraikan
senyawa organik kompleks menjadi senyawa sederhana. Berdasarkan kebutuhan akan
oksigen, respirasi sel dibagi menjadi dua, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi
aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi.
Sedangkan, respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk
menghasilkan energi. Proses respirasi sel berlangsung di dalam mitokondria.
 Respirasi Aerob
Sebagian besar hewan dan tumbuhan melakukan respirasi aerob. Respirasi
aerob adalah peristiwa pembakaran zat makanan menggunakan oksigen dari
pernapasan untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Selanjutnya, ATP
digunakan untuk memenuhi proses hidup yang selalu memerlukan energi. Respirasi
aerob disebut juga pernapasan, dan terjadi di paru-paru. Respirasi aerob dapat
dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu: glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs,
dan transpor elektron. Untuk memahami tahapan-tahapan tersebut, cermati uraian
berikut:
1. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pengubahan molekul glukosa (6 atom C) menjadi
2 molekul yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat (3 atom C). Glikolisis terjadi
dalam sitoplasma sel. Prosesnya terdiri atas sepuluh langkah, seperti pada Gambar
7. Glikolisis. Peristiwa glikolisis menunjukkan perubahan dari glukosa, kemudian
makin berkurang kekomplekan molekulnya dan berakhir sebagai molekul asam
piruvat. Produk penting glikolisis adalah:
1) 2 molekul asam piruvat
2) 2 molekul NADH sebagai sumber elektron berenergi tinggi
3) 2 molekul ATP dari 1 molekul glukosa
Sebenarnya, dari 1 molekul glukosa dihasilkan 4 molekul ATP, tetapi 2 molekul
digunakan untuk beberapa reaksi kimia. Dari kesepuluh langkah pemecahan
glukosa, dua di antaranya bersifat endergonik, dan menggunakan 2 molekul ATP.
Jadi reaksi glikolisis adalah Glukosa + 2 ADP + 2Pi + 2NAD +  2 asam piruvat
+ 2 ATP + 2 NADH.

Gb 7. Glikolisis

2. Dekarboksilasi Oksidatif dan siklus krebs


Pada tahap dekarbokdilasi oksidatif asam piruvat diubah menjadi asetil Ko-A
dengan menghasilkan NADH dan melepaskan CO2. Pada organisme eukariotik,
dekarboksilasi oksidatif berlangsung dalam matrik mitokondria. Pada organisme
prokariotik, dekarboksilasi oksidatif berlangsung di sitosol.
Reaksi dekarboksilasi oksidatif adalah
2NAD+ 2NADH

2 C3H4O3 + 2 CoA 2 C2H3O-CoA + 2CO2


Siklus krebs berfungsi menghasilkan energi dan berbagai senyawa antara yang
akan digunakan untuk sintesis senyawa lain. Siklus krebs berlangsung di matriks
mitokondria. Dari 2 asetil Ko-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4 CO 2, 2 ATP, 6
NADH dan 2 FADH2. Perhatikan gambar 8!
Gb 8. Siklus Krebs

Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi
aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH 2, ATP serta
membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs
selanjutnya. Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.

3. Sistem Transpor Elektron


Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah
elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir,
membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP. Oksidasi 1
NADH menghasilkan 3 ATP, 1 FADH menghasilkan 2 ATP.

Gb 9. Sistem Transport Elektron


http://konsepbiologi.wordpress.com

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang
ke luar tubuh, pada tumbuhan melalui stomata dan melalui paru-paru pada
pernapasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi dapat diringkas sebagai
berikut.
Proses Akseptor ATP
1) Glikolisis:
glukosa → 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2) Siklus Krebs:
2 asam piruvat → 2 asetil-KoA + 2 CO2 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA → 4 CO2 6 NADH
2 FADH2
3) Rantai Transpor Elektron Respiratori:
10 NADH + 5 O2 → 10 NADH+ + 10 H2O 30 ATP
2 FADH2 + O2 → 2 FAD + 2 H2O 4 ATP

Total : 34 ATP
e– untuk masuk mitokondria perlu : 2 ATP
Hasil akhir : 32 ATP

Pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH 2 terjadi dalam


membran mitokondria. Namun, NADH hasil glikolisis di dalam sitosol. Akibatnya,
NADH tersebut harus dimasukkan ke mitokondria. Pemindahan 2 NADH hasil
glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total ATP yang
dihasilkan sebanyak 36 ATP. Sedangkan organisme prokariotik tidak memiliki
mitokondria sehingga tidak terjadi pengurangan ATP untuk pemindahan NADH.
Dengan demikian, total ATP yang dihasilkan sebanyak 38 ATP.

 Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen
sebagai penerima akhir pada saat pembentukan ATP. Oksigen digantikan oleh zat
lain, misalnya NO3 dan SO4. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai
substrat. Respirasi anaerob sering disebut juga fermentasi. Organisme yang
melakukan fermentasi di antaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di rawa,
lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat-tempat lain yang tidak mengandung
oksigen.
Beberapa organisme dapat berespirasi menggunakan oksigen, tetapi dapat
juga melakukan fermentasi. Organisme seperti ini melakukan fermentasi jika
lingkungannya miskin oksigen. Sebagai contoh, sel-sel otot dapat melakukan respirasi
anaerob jika kekurangan oksigen.
Pada fermentasi, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH,
dan terbentuk 2 ATP. Tetapi, fermentasi tidak bereaksi secara sempurna memecah
glukosa menjadi karbon dioksida dan air, serta ATP yang dihasilkan pun tidak sebesar
ATP yang dihasilkan dari glikolisis. Dari hasil akhirnya, fermentasi dibedakan menjadi
fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol.
1). Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat merupakan respirasi anaerob, hasil akhir fermentasi ini
ialah asam laktat yang disebut juga asam susu. Sebagian masyarakat menyebut
asam laktat sebagai asam kelelahan, karena erat kaitannya dengan rasa lelah. Hal
ini terjadi pada manusia, karena bergerak melebihi batas sehingga terjadi
penimbunan asam laktat yang merupakan hasil akhir fermentasi pada otot tubuh.
Asam laktat merupakan zat kimia yang merugikan karena bersifat racun atau toksis
2). Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil
glikolisis untuk menghasilkam etanol, CO 2 dan ATP. Pada fermentasi ini, energi
(ATP) yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa hanya 2 molekul ATP, berbeda
dengan proses respirasi aerob yang mengubah 1 molekul glukosa menjadi 34 ATP.

Gb. Fermentasi asam laktat dan alcohol


http://pintarbiologi.com

 KATABOLISME LEMAK DAN PROTEIN


1. Katabolisme lemak
Katabolisme lemak dibantu oleh enzim lipase. Katabolisme lemak dimulai
dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak diubah
menjadi asetil koenzim A. Asetil koenzim A kemudian memasuki siklus krebs. Gliserol
akan diubah menjadi fosfogliseraldehis (PGAL) dan memasuki jalur siklus Krebs.

2. Katabolisme Protein
Katabolisme protein dimulai dengan pemecahan protein yang dibantu oleh
enzim protease dan peptidase menjadi asam amino. Asam amino mengalami reaksi
deaminasi dan transaminase yang menghsilkan gugus amin (NH 3) dan asam keto.
Pada mamalia dan beberapa hewan lainnya, NH3 diubah menjadi urea dan dibuang
dalam bentuk urine. Asam keto memasuki reaksi glikolisis. 1 gram lemak = 9 kalori, 1
gram karbohidrat/protein = 4,1 kalori, 1 molekul glukosa menghasilkan 36 ATP, 1
molekul asam lemak menghasilkan 44 ATP.
Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Keterkaitan ketiganya dapat dilihat pada gambar 10, karbohidrat, protein, dan lemak
bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Asetil Ko-A
sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur
metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil
katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan
senyawa- senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin
ataupun komponen sel lainnya.

Gb. Metabolisme karbohidrat, lemak dan protein


Biologi Intan Pariwara (2016)

ANABOLISME
Anabolisme adalah reaksi pembentukan molekul sederhana menjadi molekul yang
kompleks. Reaksi anabolisme merupakan peristiwa sintesis atau penyusunan sehingga
memerlukan energi, dan dibentuk reaksi endergonik. Contoh reaksi anabolisme di antaranya
adalah fotosintesis atau sintesis karbohidrat dengan bantuan energi cahaya matahari,
kemosintesis dengan bantuan energi kimia.
 Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu
H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat
dengan bantuan cahaya. Fotosintesis menghasilkan produk
samping berupa gas oksigen (O2). Proses fotosintesis terjadi dua
tahapan reaksi.
http://mengakujenius.com

a. Reaksi terang
- Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid yang di dalamnya terdapat pigmen
klorofil a , klorofil b , dan pigmen tambahan yaitu karoten.
- Molekul klorofil dan pigmen asesori (tambahan) membentuk satu kesatuan unit
sistem yang dinamakan fotosistem. Reaksi terang melibatkan dua jenis fotosistem,
yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
1) Fotosistem I terdiri atas klorofil a dan pigmen tambahan yang menyerap kuat
energi cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga sering disebut
P700.
2) Fotosistem II tersusun atas klorofil a yang menyerap kuat energi cahaya dengan
panjang gelombang 680 nm sehingga sering disebut P680.
Ketika suatu molekul pigmen menyerap energi cahaya, energi itu dilewatkan dari
suatu molekul pigmen ke molekul pigmen lainnya hingga mencapai pusat reaksi.
Setelah energi sampai di P700 atau di P680 pada pusat reaksi, sebuah elektron
kemudian dilepaskan menuju tingkat energi lebih tinggi. Elektron berenergi ini akan
disumbangkan ke akseptor elektron. Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan
elektron, yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik
1) Jalur elektronik siklik
Elektron berenergi (e-) meninggalkan fotosistem I (pusat reaksi klorofil a) dan
ditangkap oleh akseptor elektron kemudian melewatkannya dalam sistem transpor
elektron sebelum kembali ke fotosistem I. Jalur elektron siklik hanya menghasilkan
ATP. Namun, sebelum kembali ke fotosintem I, elektron-elektron itu memasuki
sistem transpor elektron, yaitu suatu rangkaian protein pembawa yang
mengalirkan elektron dari satu protein pembawa ke protein pembawa berikutnya.
Ketika elektron melalui protein pembawa ke protein pembawa berikutnya, energi
yang akan digunakan untuk membentuk ATP dilepaskan dan disimpan dalam
bentuk gradien hidrogen (H+). Saat ion hidrogen ini melalui gradien elektrokimia
melalui kompleks ATPsintase, terjadilah pembentukan ATP. ATP terbentuk karena
adanya penambahan gugus fosfat pada senyawa ADP yang diatur oleh energi
cahaya sehingga prosesnya disebut fotofosforilasi. Pembentukan ATP terjadi
melalui rute transpor elektron siklis maka disebut juga fotofosforilasi siklis
2) Jalur non siklik
Reaksi ini dimulai ketika kompleks pigmen fotosistem II (P 680) menyerap energi
cahaya dan elektron berenergi tinggi meninggalkan molekul pusat reaksi (klorofil
a). Fotosistem II mengambil elektron dari hasil penguraian air (fotolisis) dan
menghasilkan oksigen. Oksigen dilepaskan oleh kloroplas sebagai gas oksigen.
Sementara itu, ion hidrogen (H+) untuk sementara waktu tinggal di ruang tilakoid.
Elektron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan fotosistem II ditangkap oleh
akseptor elektron dan mengirimnya ke sistem transpor elektron. Elektron-elektron
ini melewati satu pembawa ke pembawa lainnya dan energi untuk pembentukan
ATP dikeluarkan dan disimpan dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Ketika ion-ion
hidrogen melewati gradien elektrokimia serta kompleks sintase ATP, terbentuklah
ATP secara kemiosmosis. Sementara itu, elektron-elektron berenergi rendah
meninggalkan sistem transpor elektron menuju fotosistem I. Ketika fotosistem I
menyerap energi cahaya, elektron-elektron berenergi tinggi meninggalkan pusat
reaksi (klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor elektron. Selanjutnya, sistem
transpor elektron membawa elektron-elektron ini ke NADP +. Setelah itu, NADP+
mengikat ion H+ terjadilah NADPH2.

Gb 11. Skema fotofosforilasi siklik dan non siklik


Biologi, Cambell, Reece & Mitchell

b. Reaksi gelap
Disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena
tidak tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di
stroma. Namun demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap.
Reaksi gelap memerlukan ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon dan
oksigen dari karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi, dan RuBp
(Ribulosa bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai 5 atom karbon.
Gb 12. Siklus calvin
Biologi, Cambell, Reece & Mitchell

Reaksi gelap terdiri dari 3 fase, yaitu:


a. Fase fiksasi.
Pada fase ini terjadinya pengikatan 6CO2 oleh 6 molekul Ribolusa dipospat (RuBP)
atau disebut juga Ribolusa Di Pospat (RDP) sehingga terbentuk 12 molekul asam
pospogliserat (APG). Dalam pembentukan asam pospogliserat ini diperlukan ATP.
b. Fase reduksi.
Pada fase reduksi terjadi penggunaan Hidrogen yang diambil dari NADPH2 untuk
mereduksi APG menjadi PGAL. Fase ini memerlukan 12 NADPH 2 untuk mereduksi
12 APG sehingga terbentuk 12 PGAL. Selanjutnya 2 PGAL akan digunakan untuk
membentuk 1 molekul glukosa.
c. Fase regenerasi.
RuBP atau RDP yang fungsinya sebagai pengikat CO 2 akan dibentuk kembali dari
10 molekul PGAL. Mula-mula 10 PGAL akan segera diubah menjadi 10 molekul
Dihidroksi aseton pospat. Selanjutnya molekul-molekul Dihidroksi aseton pospat ini
akan mengikat 2 ATP sehingga terbentuklah 6 molekul RuBP.

Persamaan reaksi fotosintesa dapat ditulis:


6CO2 + 12 H2O  C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O
Berdasarkan reaksi pengikatan CO2 dari udara, tanaman dibedakan menjadi tiga
macam yaitu tanaman C3, tanaman C4 dan tanaman CAM.

1) Tanaman C3
Tanaman C3 contohnya tanaman Poaceae seperti tanaman gandum, padi, bayam,
kangkung dan gymnospermae. Pada jenis tanaman ini siklus Calvin terjadi di sel-
sel mesofil. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Rubisco
CO2 + RUBP 2 Fosfogliserat (PGA)
2). Tanaman C4
Tanaman C4 contohnya adalah jagung, tebu, sorghum. Pada tanaman C4 asam
malat berada pada sel mesofil sedangkan pati dihasilkan dalam seludang berkas
pembuluh.
a) Di sel-sel mesofil
CO2 + fosfoenolpiruvat (PEP)  oksaloasetat  malat
(senyawa 4C) (senyawa 4C)
b) Di sarung berkas pengangkut
Malat  CO2 + RUBP  siklus Calvin
Piruvat
3). Tanaman CAM (Crussulacea Acid Metabolism)
Contohnya adalah kaktus. Pada tanaman CAM fiksasi CO 2 terjadi pada malam hari
yang kemudian disimpan dalam bentuk asam organik. Pada siang hari asam
organik dan CO2 difiksasi RuBP membentuk pati/sukrosa.
- Reaksi pada malam hari (stomata membuka)
CO2 + PEP  Oksaloasetat (terjadi di sitoplasma)  malat (ke vakuola)
- Reaksi pada siang hari (stomata menutup)
Malat (di vakuola)  piruvat dan CO2 + RuBP  Siklus Calvin (di kloroplas)
 Kemosintesis
Proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 menggunakan energi
kimia disebut kemosintesis. Kemosintesis terjadi pada berbagai kelompok bakteri.
Misalnya bakteri nitrifikasi, bakteri belerang, bekteri besi, bakteri hidrogen dan bekteri
metana.
a. Bakteri Nitrifikasi
Contoh bakteri nitrit (Nitrosococcus dan Nitrosomonas) serta bekteri nitrat (Nitrobacter
dan Bactoderma)

b. Bakteri belerang
Contoh bakteri belerang yaitu Baggiatoa dan Thiospirillum.
2H2S + O2 2S + 2H2O + energi
Baggiatoa/Thiospirillum
 Sintesis Lemak dan Protein
a. Sintesis Lemak
Lemak disintesis dari karbohidrat dan protein melalui asetil Ko-A. pembeongkaran
lemak dengan bantuan enzim lipase. Enzim lipase juga dapat membongkar lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
b. Sintesis Protein
Protein di dalam sel tersusun dari asam amino yang proses pembentukannya
melibatkan DNA, RNA dan ribosom. Protein tidak disintesis langsung oleh gen,
melainkan melalui proses transkripsi dan translasi.

Latihan Soal
a). Soal Tes Tertulis Pilihan Ganda
Petunjuk;
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D
atau E dengan benar!
1. Pernyataan yang paling tepat a. enzim hanya dapat bekerja
tentang metabolisme adalah... . pada pH= 7
a. reaksi kimia yang b. enzim dapat
berlangsung didalam sel digunakan untuk
hidup secara keseluruhan merombak berbagai
b. sebagian reaksi kimia yang macam zat
terjadi dalam organ tubuh c. dapat menghasilkan energi
c. penguraian zat dari molekul- untuk mempercepat reaksi
molekul besar menjadi d. berbagai macam zat dapat
molekul-molekul kecil diubah oleh enzim
d. pembentukan molekul- e. satu substrat untuk satu
molekul besar dari molekul- enzim
molekul kecil 5. Yang bukan merupakan sifat
e. pergantian antara reaksi enzim adalah … .
molekul- molekul besar dan a. enzim berfungsi sebagai
molekul-molekul kecil katalisator
2. Proses pemecahan senyawa b. enzim mengandung protein
kompleks menjadi senyawa dan lemak
sederhana yang terjadi didalam c. kerja enzim dapat bolak-balik
sel untuk menghasilkan energi, d. enzim tidak tahan panas
disebut... . e. kerja enzim bersifat
a. metabolisme khusus/spesifik
b. anabolisme 6. Pengubahan glukosa menjadi
c. katabolisme asam piruvat berlangsung di … .
d. reaksi endogonik a. Matriks mitokondria
e. reaksi eksogonik b. Krista mitokondria secara
3. Satu kesatuan apo-enzim aerob
dengan gugus prostetik c. Krista mitokondria secara
disebut... . anaerob
a. koenzim d. Sitosol secara anaerob
b. protoenzim e. Sitosol secara aerob
c. holoenzim 7. Tahapan respirasi sel berikut
d. apoenzim yang berlangsung di mitokondria
e. substrat enzim adalah … .
4. Enzim adalah biokatalisator yang a. Glikolisis dan fermentasi
bekerja secara spesifik, artinya... b. Glikolisis dan daur krebs
.
c. Daur asam sitrat dan e. C6H12O6 
fermentasi 2CH3CHOHCOOH + E
d. Daur krebs dan reaksi 11. Perhatikan skema proses
transfer elektron respirasi anaerob yang dilakukan
e. Reaksi transfer elektron dan oleh Sacharromyces berikut ini
fermentasi
8. Urutan tahapan respirasi sel Yang ditunjuk oleh X, Y dan Z
yang benar, adalah... . secara urut dalam proses respirasi
a. glikolisis, daur krebs, anaerob adalah ... .
transpor elektron a. Glukosa, siklus krebs, etanol
b. glikolisis, transpor elektron, b. Glukosa, glikolisis, etanol
daur krebs c. Glukosa, etanol, sistem
c. daur krebs, glikolisis, transpor elektron
transpor elektron d. Etanol, glikolisis, siklus krebs
d. daur krebs, transpor elektron, e. Etanol, siklus krebs, glukosa
glikolisis 12. Fase regenerasi pada reaksi
e. transpor elektron, daur krebs, gelap terjadi peristiwa … .
glikolisis a. Pembentukaan PGAL
9. Daur Krebs merupakan proses b. Pembentukan RuBP
pengubahan … . c. Pembentukan glukosa
a. glukosa menjadi asetil Ko.A d. Pembentukan asam 1,3
b. glukosa menjadi CO2 dipospogliserat
c. asetil Ko.A menjadi CO2 e. Pembentukan dihidroksi
d. Asam piruvat menjadi asetil aseton pospat
Ko.A + CO2 13. Peristiwa berikut yang terjadi
e. glukosa menjadi as. Piruvat pada fase terang adalah …
10. Reaksi yang dilakukan oleh a. Regenerasi
mikroorganisme dalam rangka b. Fiksasi
memperoleh energi untuk proses c. Fotolisis
kemosintesis yaitu … . d. Reduksi
a. CO2 + H2O + E  C6H12O6 + e. Oksidasi
O2 14. Pada percobaan Sachs, setelah
b. 2HNO2 + O2  2HNO3 + E daun yang terpapar sinar
c. C6H12O6  2C2H5OH + 2CO2 matahari secara urut di
+E masukkan dalam air panas,
d. C2H5OH + O2  CH3COOH + alkohol panas, air bersih, lalu
H2O + E dalam larutan lugol maka daun
akan berwarna biru kehitaman. pembentukan glukosa adalah
Hal ini membuktikan bahwa ... . ….
a. Fotosintesa menghasilkan a. ATP dan as. fosfogliserat
glukosa b. NADPH2 dan as.
b. Fotosintesa memerlukan fosfogliserat
cahaya dan CO2 c. ATP dan fosfogliseraldehid
c. Fotosintesa berlangsung d. ATP dan NADPH2
dalam daun yang e. NADPH2 dan
mengandung klorofil fosfogliseraldehid
d. Glukosa hasil fotosintesa 18. Bakteri kemoautotrof berikut
akan diubah menjadi amilum yang mampu mengubah
e. Glukosa hasil fotosintesa amoniak menjadi nitrit adalah …
akan diubah menjadi lemak a. Azotobakter
dan protein b. Nitrobakter
15. Assimilasi C dapat dilakukan c. Nitrosomonas
oleh … . d. Clostridium
a. Tumbuhan hijau saat e. Rodospirillum
membentuk protein 19. Bahan yang diperlukan pada
b. Tumbuhan hijau saat fase gelap fotosintesa yang
membentuk glukosa dihasilkan selama reaksi terang
c. Hewan saat membentuk adalah … .
lemak a. Air dan NADPH2
d. Hewan saat membentuk b. Karbondioksida
glukosa c. ATP dan NADPH2
e. Jamur saat membentuk d. FMN dan air
protein e. Oksigen dan ATP
16. Hasil sampingan fotosintesa 20. Perhatikan bagan reaksi gelap
adalah … . fotosintesa berikut:
a. Glukosa
b. Karbondioksida
c. Panas
d. Oksigen
e. Hydrogen
17. Reaksi terang dari siklus calvin
menghasilkan 2 zat penting yang
digunakan dalam reaksi
Berdasarkan siklus tersebut,
yang berlabel X adalah .......
a. gas oksigen
b. molekul air
c. gas karbondioksida
d. PGAL
e. Difosfogliserat
b). Soal Tes Tertulis Uraian;
Petunjuk; Jawablah peranyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!
1. Sebutkan komponen-komponen pembentuk enzim!
2. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tuliskan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kerja enzim dan tuliskan dampak masing-masing faktor
terhadap kerja enzim?
3. Respirasi aerob menghasilkan energi dan hasil sampigannya berupa CO2 dan
H2O. Pada tahap apa dihasilkan CO2 dan H2O?
4. Sebutkan jumlah ATP yang dihasilkan pada setiap tahapan respirasi aerob!
Berapa jumlah total ATP yang dihasilkan pada pemecahan 1 molekul glukosa?
5. Apa yang dimaksud fotolisis? Dimanakah berlangsungnya peristiwa ini?

Kunci Jawaban
Kunci Soal Objectif:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A C C E C D D A C B

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B B C D B D D C C C

Kunci Soal Uraian:


1. Enzim disusun oleh dua kompnen yaitu apoenzim yang berupa protein dan kofaktor
yang non protein
2. Kerja enzim dipengaruhi leh :
a. Suhu : enzim bekerja pada suhu optimum, pada suhu rendah enzim bersifat
inaktif dan pada suhu tinggi enzim rusak
b. pH : enzim bekerja pada pH optimum. Ada enzim yang bekerja pada pH netral,
ada yang bekerja pada pH asam dan ada yang bekerja pada pH asam
c. inhibitor dan aktivator: kerja enzim dapat dipergiat leh adanya aktivator,
sedangkan inhibitor bersifat menghambat kerja enzim
d. konsentrasi substrat. Karena enzim bekerja bolak balik maka konsentrasi substrat
yang tinggi akan menyebabkan reaksi enzimatis berjalan cepat dan ketika
konsentrasi substrat menurun maka kecepatan reaksi akan meurun sehingga
akan tercapai kesetimbangan
2. Tahapan respirasi yang menghasilkan CO2 adalah dekarboksilasi oksidatif dan Daur
Krebs, sedangkan H2O dihasilkan pada Reaksi transfer elektron
3. Tapan reaksi respirasi dan jumlah ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa:
Tahapan reaksi Jumlah ATP yang dihasilkan
Glikolisis 2
Dekarboksilasi oksidatif -
Daur Krebs 2
Reaksi transfer elektron 34
Total ATP 38
4. Fotolisis adalah reaksi pemecahan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen yang
terjadi di grana dengan menggunakan energi cahaya. Hidrogen akan digunakan
untuk membentuk NADPH2 dan oksigen dikeluarkan sebagai hasil sampingan
fotosintesa.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2006. Biology, 5th ed.
Benjamin Cummings Publishing Company, Inc., Redword City, England
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta, Erlangga.
Omegawati, W.H, Teo Sukoco, Henny Purnama Wati, dan Rumiyati. 2018. Biologi
Peminatan matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten:PT. Intan Pariwara.
Sembiring, L dan Sudjino. 2009. Biologi : Kelas XII untuk SMA dan MA BSE. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyowati, E, Dyah Cipta Ningsih, Wigati Hadi Omegawati, dan Rumiyati. 2016. Buku
Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten:PT. Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai