Anda di halaman 1dari 65

BAB 2 METABOLISME

NI LUH PUTU SURIYATMINI, S.Pd

1
PENDAHULUAN

• Energi tidak dapat diciptakan dan tidak


dapat dimusnahkan.
• Akan tetapi energi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lainnya
(transformasi energi).
• Makhluk hidup melakukan transformasi
energi melalui proses metabolisme yang
berlangsung di dalam sel tubuh.
2
A. Pengertian metabolisme
– Metabolisme (bahasa Yunani
metabole=berubah) secara harfiah berarti
“perubahan”
– Jalur metabolisme:
1. Katabolisme (merombak/membongkar
molekul-molekul kompleks menjadi molekul
yang sederhana)
2. Anabolisme (membangun/menyusun molekul
kompleks dari molekul-molekul sederhana)

3
• Reaksi-reaksi di dalam tubuh berlangsung
secara optimal pada suhu 270C (suhu ruang),
misalnya hewan poikiloterm (hewan berdarah
dingin) dan hewan homoioterm (hewan
berdarah panas)
• Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat
diperlukan katalisator.
• Katalisator adalah zat yang mempercepat
reaksi tetapi zat itu tidak ikut bereaksi, contoh:
ENZIM.

4
Bab 2 Metabolisme
Protein yang bertindak sebagai
biokatalisator(mempercepat reaksi)

Faktor-faktor yang
mempengaruhi ENZIM Komponen enzim
kerja enzim
Cara kerja enzim
Sifat-sifat enzim
• Enzim adalah protein Menurunkan energi
• Bekerja spesifik aktivasi (energi yang
• Berfungsi sebagai katalis
diperlukan untuk
reaksi)
• Diperlukan dalam jumlah sedikit
• Bekerja secara bolak-balik
• Dipengaruhi faktor lingkungan
5
Komponen Enzim
1. Protein : bersifat tidak tahan
panas/termolabil yang disebut apoenzim
2. Bukan protein : bagian yang aktif disebut
gugus prostetik, berupa logam (besi,
tembaga, seng)
3. Apoenzim dan gugus prostetik bersatu
disebut holoenzim
4. Apoenzim dan gugus prostetik yang lepas di
sebut koenzim yang bersifat aktif , misal :
vitamin (B1, B2, B6)
6
Bab 2 Metabolisme Cara kerja enzim

Substrat + Enzim  Kompleks enzim-substrat  Enzim + Produk

Substrat Produk
Sisi aktif

Enzim

Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci.

Substrat Produk
Sisi aktif

Enzim

7
Kerja enzim menurut teori kecocokan yang terinduksi.
Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci.

Substrat Produk
Sisi aktif

Enzim

Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi aktif,


sedangkan substratnya diibaratkan sebagai gembok. Substrat
memasuki sisi aktif dari enzim seperti halnya kunci memasuki
gembok. Substrat tersebut kemudian diubah menjadi produk
tertentu. Produk inilah yang kemudian dilepaskan dari sisi aktif
enzim untuk kemudian enzim siap menerima substrat baru

8
Kerja enzim menurut teori kecocokan yang terinduksi (Teori
Induced Fit)

Berdasarkan teori induksi pas (induced fit), enzim diibaratkan


dapat melakukan penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan
suatu substrat. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kecocokan
dengan substrat dan membuat ikatan antara enzim dan substrat
menjadi lebih reaktif.
9
Bab 2 Metabolisme

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja


enzim
• Suhu
• pH
• Inhibitor enzim
• Konsentrasi enzim
• Konsentrasi substrat

10
Inhibitor enzim (menghambat kerja enzim)

11
Inhibitor non kompetitif akan berikatan dengan enzim
yang mengakibatkan perubahan bentuk sisi aktif enzim
sehingga tak dapat berikatan dengan substrat.

12
Bab 2 Metabolisme

METABOLISME

KATABOLISME ANABOLISME
Bertujuan untuk pembongkaran Bertujuan untuk penyusunan atau
atau penguraian suatu molekul sintesis suatu molekul

Respirasi Fotosintesis / asimilasi

Respirasi Aerob Respirasi Anaerob

13
Bab 2 Metabolisme

Katabolisme Karbohidrat
1. Respirasi aerob
C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + 36 ATP
Glikolisis

Tiga tahap Siklus / daur Krebs

Sistem transpor elektron


2. Respirasi Fermentasi alkohol
anaerob
(fermentasi) Fermentasi asam laktat
14
1. REAKSI AEROB
A. GLIKOLISIS
• Tidak memerlukan O₂
• Rangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul
glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.
• Glikolisis terdiri dari 10 tahap masing-masing dikatalis
oleh enzim (Koenzim)
• Dari 10 tahap tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2
fase yaitu:
Fase persiapan (1 sampai 5) glukosa diubah menjadi 2
senyawa 3 karbon.
Fase oksidasi (6 sampai 10) senyawa tiga karbon diubah
menjadi asam piruvat.
Piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi
Asetil CoA merupakan penghubung antara Glikolisis
dengan siklus Krebs. 15
• Glikolisis (penguraian gula) adalah reaksi
pengubahan bahan bakar organik (glukosa/gula
berkarbon-6) menjadi dua molekul asam piruvat
(asam berkarbon-3)
• Reaksi glikolisis terjadi di sitosol (di luar
mitokondria). Pada glikolisis, setiap 1 molekul
glukosa menghasilkan 2 molekul asam piruvat, 2
molekul NADH (Nikotinamida adenina dinukleotida
H), 2 molekul ATP (Adenosina trifosfat), dan 2
molekul H₂O.
10 Langkah Glikolisis
Langkah 1: Fosforilasi glukosa

• Langkah pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat).

Reaksi ini dimungkinkan oleh enzim heksokinase, yang memisahkan satu

gugus fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya

ke glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu

molekul ATP, yang merupakan sumber energi tubuh, digunakan dan akan

berubah menjadi ADP (Adenosin difosfat), karena pemisahan satu gugus

fosfat. Seluruh reaksi dapat diringkas sebagai berikut:

• Glukosa (C6H12O6) + ATP + Hexokinase → Glukosa-6-Phosphate

(C6H11O6P1) + ADP
Langkah 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat
• Langkah kedua adalah produksi fruktosa 6-
fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi dari enzim
fosfoglukoisomerase. Kerjanya pada produk dari
langkah sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan
mengubahnya menjadi fruktosa 6-fosfat yang
merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul
yang berbeda dengan rumus molekul yang sama
tetapi pengaturan yang berbeda dari atom).
Seluruh reaksi diringkas sebagai berikut:

 Glukosa 6 Fosfat (C6H11O6P1) + Fosfoglukoisomerase (Enzim) →

Fruktosa  6-Phosphate (C6H11O6P1)


• Langkah 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
• Pada langkah berikutnya, isomer Fruktosa 6-fosfat
diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat dengan
penambahan gugus fosfat lain. Konversi ini
dimungkinkan oleh enzim fosfofruktokinase yang
memanfaatkan satu lagi ATP molekul dalam
proses. Reaksi dapat diringkas sebagai berikut:

• Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase

(Enzim) + ATP → Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2)


• Langkah 4: Memisahkan dari Fruktosa 1, 6-difosfat
• Pada langkah keempat, enzim adolase melahirkan satu
pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat
menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya
isomer satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk adalah
gliseraldehida fosfat dan dihidroksiaseton fosfat. Reaksi
berjalan sebagai berikut:

• Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) →

gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat

(C3H5O3P1)
Langkah 5: Interkonversi dari Dua Gula
• Dihidroksiaseton fosfat adalah molekul berumur
pendek. Begitu dibuat, itu akan dikonversi menjadi
gliseraldehida fosfat oleh enzim yang disebut fosfat
triose. Jadi dalam totalitas, langkah keempat dan kelima
dari glikolisis menghasilkan dua molekul gliseraldehida
fosfat.

• Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + triose Fosfat →

gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1)


Langkah 6: Pembentukan NADH & asam 1,3-Diphoshoglyceric

• Langkah keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah

pembentukan NADH dari NAD + (nikotinamida adenin dinukleotida)

dengan menggunakan enzim fosfat dehidrogenase triose dan kedua

adalah penciptaan asam 1,3-diphoshoglyceric dari molekul fosfat

dua gliseraldehida dihasilkan pada langkah sebelumnya. Kedua

reaksinya adalah sebagai berikut:

• Fosfat dehidrogenase triose (Enzim) + 2 NAD+ + 2 H– → 2NADH (reduksi

Nikotinamida adenin dinukleotida) + 2 H +

• Triose fosfat dehidrogenase + 2 gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) + 2P

(dari sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-difosfogliserat (C3H4O4P2)


• Langkah 7: Produksi ATP & Asam 3-fosfogliserat
• Langkah ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul
ATP bersama dengan dua molekul asam 3-
fosfogliserat dari reaksi phosphoglycerokinase pada
dua molekul produk asam 1,3-difosfogliserat,
dihasilkan dari langkah sebelumnya.
• 2 molekul asam 1,3-difosfogliserat (C3H4O4P2) + +
2ADP phosphoglycerokinase → ​2 molekul asam 3-
fosfogliserat (C3H5O4P1) + 2ATP (Adenosin trifosfat)
Langkah 8: Relokasi Atom Fosfor
• Langkah delapan adalah reaksi penataan ulang sangat
halus yang melibatkan relokasi dari atom fosfor dalam
asam 3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam rantai
untuk karbon kedua dan menciptakan 2 – asam
fosfogliserat. Seluruh reaksi diringkas sebagai berikut:
• 2 molekul asam 3-fosfogliserat (C3H5O4P1) +
phosphoglyceromutase (enzim) → 2 molekul asam 2-
fosfogliserat (C3H5O4P1)
Langkah 9: Penghapusan Air
• Enzim enolase berperan penting dan menghilangkan
sebuah molekul air dari asam 2-fosfogliserat untuk
membentuk asam lain yang disebut asam
fosfoenolpiruvat (PEP). Reaksi ini mengubah kedua
molekul asam 2-fosfogliserat yang terbentuk pada
langkah sebelumnya.
• 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + Enolase
(Enzim) -> 2 molekul asam fosfoenolpiruvat (PEP)
(C3H3O3P1) + 2 H2O
Langkah 10: Penciptaan piruvat Asam & ATP
• Langkah ini melibatkan pembentukan dua molekul ATP
bersama dengan dua molekul asam piruvat dari aksi
piruvat kinase enzim pada dua molekul asam
fosfoenolpiruvat dihasilkan pada langkah sebelumnya.
Hal ini dimungkinkan oleh transfer atom fosfor dari asam
fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi ADP (Adenosin trifosfat).
• 2 molekul asam fosfoenolpiruvat (PEP) (C3H3O3P1) + +
Piruvat kinase 2ADP (Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam
piruvat.
Dekarboksilasi Oksidatif atau
Pembentukan Asetil Co-A
• Pada organisme eukariotik, dekarboksilasi
oksidatif berlangsung dalam matriks
mitokondria. Adapun pada organisme
prokariotik, tahap tersebut berlangsung
dalam sitosol. Pada tahap ini asam piruvat
diubah menjadi asetil Co-A. Hal ini terjadi
setelah asam piruvat bergabung dengan Co-
enzim A. Proses tersebut menghasilkan NADH
dan CO2.
• Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang
mengubah asam piruvat yang beratom 3 C
menjadi senyawa baru yang beratom C dua
buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A).
Co-enzim A adalah bahan kimia penting yang dibutuhkan dalam regulasi
metabolisme asam lemak dan juga menghasilkan siklus energi dalam
tubuh, yaitu siklus asam sitrat atau kelompok non protein yang mengikat
atau berinteraksi dengan enzim

asam piruvat :Suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia.


Senyawa ini merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut glikolisis.
Sebuah molekul glukosa terpecah menjadi dua molekul asam piruvat,
yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi.

Acetyl-CoA) adalah
sebuah molekul penting dalam
metabolisme dan berguna dalam banyak reaksi biokimia
guna memperoleh energi,
Tahap-tahap dalam dekarboksilasi
oksidatif adalah sebagai berikut.

• Gugus karboksil (-COO-) piruvat disingkirkan dan


dilepaskan sebagai CO2  
• Sisa dua atom karbon dari piruvat dalam bentuk
CH3COO- akan mentransfer kelebihan elektronnya pada
molekul NAD+ sehingga terbentuk NADH, dan molekul
dua atom karbon tersebut berubah menjadi asetat.
• Pada akhirnya koenzim-A (ko-A) akan diikatkan pada
asetat sehingga membentuk asetil koenzim-A (asetil ko-
A).
• Hasil dari dekarboksilasi oksidatif adalah
molekul asetil ko-A, NADH, dan CO2. Satu
molekul glukosa akan diubah menjadi dua
molekul asam piruvat dalam glikolisis, artinya
proses dekarboksilasi oksidatif untuk satu
molekul glukosa akan menghasilkan 2
molekul asetil ko-A, 2 NADH, dan 2 CO2.
B. Siklus / Daur Krebs

• Terjadi di dalam mitokondria sedangkan glikolisis


terjadi pada sitoplasma, oleh karena itu asam
piruvat harus masuk mitokondria terlebih dahulu
agar dapat menjalani siklus krebs.
• Siklus krebs akan menghasilkan ATP, NADH, FADH2
dan CO2. Karbondioksida akan dilepaskan dari sel
dan dikeluarkan dari tubuh sebagai sisa respirasi.
Sedangkan ATP, NADH, FADH2 merupakan sumber
energi penting bagi tubuh.
Siklus krebs

• Molekul asetil ko-A akan masuk krebs untuk


menghasilkan ATP, NADH, FADH2, dan CO2.
Terdapat 8 tahap reaksi dalam siklus krebs
yang terus berputar-putar sehingga disebut
sebagai suatu siklus.
8 Tahap Siklus Krebs
1. Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat,
reaksi ini dikatalisis  enzim sitrat sintase.
2. Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
3. Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan
dihasilkan NADH.
4. Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim
alfa ketoglutarat dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan
CO2 dan dihasilkan NADH.
5. Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-
A sintetase. Pada reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian
dapat berupah menjadi ATP.
6. Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat
dehidrogenase. Pada reaksi ini akan dihasilkan FADH2.
7. Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
8. Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat
dehidrogenase. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH.
• Satu molekul asetil ko-A yang masuk siklus krebs akan menghasilkan 1
ATP, 3 NADH, 1 FADH2 dan 2 CO2. Karena satu molekul glukosa akan
diubah menjadi dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa yang
menjalani siklus krebs akan menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH 2,
dan 4 CO2.

• Molekul NADH dan FADH2 nantinya akan masuk transfer


elektron untuk menghasilkan ATP.
• 1molekul NADH akan diproses untuk menghasilkan 3 ATP,
sedangkan 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP.
C.Transpor Elektron

• Transfer elektron atau transpor elektron


merupakan proses produksi ATP (energi) dari
NADH dan FADH2 (Flavin adenin dinukleotida)
yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, dan siklus krebs.
• Terjadi di membran dalam mitokondria
• Merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob
yang nantinya akan menghasilkan ATP dan H2O
sebagai hasil akhirnya.
• Oksigen berperan sebagai penerima elektron
terakhir yang nantinya akan membentuk H2O
yang akan dikeluarkan dari sel.
• Prosesnya terjadi transfer elektron dari satu
protein ke protein yang lain
• Elektron yang ditransfer berasal dari NADH
dan FADH2  yang telah terbentuk sebelumnya. 
• Elektron akan ditransfer dari tingkat energi
tinggi menuju tingkat energi yang lebih rendah
sehingga akan melepaskan energi yang akan
digunakan untuk membentuk ATP.
Tahapan transfer elektron
1. NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini
membebaskan energi yang memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju
ruang antar membran. NADH yang telah kehilangan elektron akan berubah menjadi
NAD+.
2. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
3. Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
4. Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan memicu
dipompanya H+  keluar menuju ruang antar membran.
6. Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian berikatan
dengan 2 ion H+  membentuk H2O.
7. Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu
dipompanya 3 H+  keluar menuju ruang antar membran. H+  atau proton tersebut akan
kembali menuju matriks mitokondria melalui enzim yang disebut ATP sintase.
8. Lewatnya H+  pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP secara
bersamaan. Karena terdapat 3 H+  yang masuk kembali ke dalam matriks, maka
terbentuklah 3 molekul ATP.
9. Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan
kemiosmosis.
• Satu NADH yang menjalani transfer elektron
akan menghasilkan 3 molekul ATP.
• Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani
transfer elektron akan menghasilkan 2
molekul ATP.
Proses ATP NADH FADH
Glikolisis 2 2 –
Dekarboksilasi – 2 –
oksidatif 2 6 2
Daur Krebs 34 – –
Rantai transpor
elektron
Total 38 10 2

Pada sel eukariotik, glikolisis


berlangsung di sitoplasma. Sedangkan
siklus Krebs berlangsung di Mitokondria
 oleh karena itu sel harus
menstranspor 2 molekul NADH yang
dihasilkan pada proses Glikolisis
menyebrangi membran mitokondria.
Untuk transpor 1 molekul NADH
melewati Mitokondria membutuhkan 1
ATP sehingga untuk 2 molekul NADH
membutuhkan 2 ATP, jadi jumlah ATP
hasil glikolisis berkurang 2 ATP
Jadi jumlah total nya 38 – 2 = 36 ATP
B. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang
tidak memerlukan oksigen. Digunakan asam
piruvat (3 C) atau Asetaldehida (2 C).
Salah satu contoh proses ini adalah proses
fermentasi
Respirasi Anaerob

Glikolisis Transfer elektron


Berdasarkan Produk
1. Fermentasi Alkohol 1. Pemecahan satu molekul
glukosa menjadi dua molekul
asam piruvat.
2. Dibentuk 2 ATP dan 2 NADH.
3. Setiap asam piruvat diubah
menjadi asetildehid dengan
membebaskan CO2.
4. Asetildehid diubah menjadi
etanol dan NADH diubah
menjadi NAD+ untuk
selanjutnya digunakan dalam
glikolisis kembali.

1 molekul glukosa : 2 etanol, 2 CO₂ , 2 ATP


2. Fermentasi Asam Laktat
1. Glukosa akan dipecah menjadi 2
molekul asam piruvat melalui
glikolisis
2. membentuk 2 ATP dan 2 NADH.
3. NADH diubah kembali menjadi
NAD+ saat pembentukan asam
laktat dari asam piruvat.
4. Fermentasi asam laktat tidak
menghasilkan CO2, seperti
halnya fermentasi alkohol.
5. Hasil : 2 asam laktat dan 2 ATP

C6H12O6 2C3H6O3 (asam laktat) + 2 ATP


Perbedaan antara fermentasi alkohol dan asam Laktat:
Pada fermentasi alkohol :
1. asam piruvat diubah menjadi asetaldehid dengan
menghasilkan CO2 dan dikatalisi oleh enzim piruvat
dehidrogenase.
2. Kemudian asetaldehid diubah menjadi etanol (etil
alkohol ).
3. Umumnya fermentasi dilakukan oleh ragi roti
(saccharomyces) yang sering digunakan untuk membuat
tape, tuak, bir dan anggur.

Pada fermentasi asam laktat :


4. asam piruvat diubah menjadi asam laktat oleh NADH
tanpa menghasilkan CO2. 
5. Proses fermentasi dilakukan oleh mikroorganisme ( jamur,
KATABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN

1. Katabolisme Karbohidrat
 Glikolisis dapat menerima berbagai macam
karbohidrat untuk katabolisme.

Pati dihidrolisis menjadi glukosa, yang kemudian


diuraikan dalam sel oleh glikolisis dan siklus krebs

Glikogen, polisakarida yang disimpan dalam sel hati


dan sel otot, dihidrolisis menjadi glukosa disela- sela
waktu makan sebagai bahan bakar untuk respirasi

Sukrosa, menghasilkan glukosa dan monosakrida lain


sebagai bahan-bakar respirasi.
2. Katabolisme Protein 

 Protein harus dicerna terlebih dahulu menjadi


asam amino.
asam amino itu akan digunakan untuk
membangun protein baru.
Asam amino yang berlebih diubah oleh enzim
menjadi intermediet pada glikolisis dan siklus
krebs, gugus aminonya harus dibuang melalui
proses deaminasi.
Zat buangan bernitrogen ini diekskresikan
dalam bentuk amonia, urea atau produk sisa lain. 
3. Katabolisme lemak 
 Lemak dapat diperoleh dari makanan maupun
dari sel- sel cadangan lemak di dalam tubuh.
Setelah lemak dicerna menjadi gliserol dan
asam lemak, gliserol diubah menjadi
gliseraldehida-3-fosfat, suatu intermediet pada
glikolisis.
Sebagian besar energi pada lemak disimpan
dalam asam lemak.
Urutan metabolik yang
disebut oksidasibeta menguraikan asam lemak
menjadi fragmen berkarbon - dua yang masuk
siklus krebs sebagai asetil KoA.
KATABOLISME LEMAK DAN PROTEIN
ANABOLISME

Anabolisme adalah lintasan metabolisme


yang menyusun beberapa senyawa
organik sederhana menjadi senyawa kimia
atau molekul kompleks.
Proses ini membutuhkan energi dari luar.
Energi yang digunakan dalam reaksi ini
dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia.
FOTOSINTESIS
FOTOSISTEM
 Unit yang mampu untuk menangkap energi cahaya
matahari, yaitu klorofil yang melepaskan elektron dan
menyerap foton (energi cahya dengan panjang gelombang
yang sesuai),

Dikenal ada 2 macam fotosistem di


dalam tilakoid, yaitu fotosistem I dan
fotosistem II.

1. Fotosistem I

 Terdapat molekul klorofil yang berada pada pusat reaksi dari


fotosistem I dinamakan P700. Karena sangat baik menyerap
energi cahaya dengan panjang gelombang 700nanometer.
2. Fotosistem II

Di dalam fotosistem II, terdapat molekul klorofil yang


berada pada pusat reaksi fotosistem II dan dinamakan
P680, karena sangat baik menyerap energi cahaya
dengan panjang gelombang 680 nanometer.

Ketika terjadinya proses fotosistem atau penyerapan


energi cahaya, klorofil yang dapat diserap adalah
klorofil a (P700), yaitu klorofil yang mampu
menyerap terutama cahaya merah dan biru-ungu.
Klorofil a berperan langsung dalam fotosintesis
(reaksi terang) untuk membuat ATP dan NADH .
Energi cahaya sampai ke klorofil a .
TAHAPAN REAKSI FOTOSINTESIS

1. REAKSI TERANG / REAKSI HILL

 Reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi


energi kimia berupa ATP dan NADH
 terjadi di grana dalam kloroplas.
Diperlukan H20, ADP, dan cahaya matahari
Hasil akhir : NADPH, ATP, dan pembebasan O 2
 Ada 2 rute aliran : Siklik dan Nonsiklik
2. REAKSI GELAP FOTOSINTESIS (SIKLUS CALVIN)

Reaksi gelap menggunakan karbondioksida (CO2)


untuk membentuk gliseraldehida 3 fosfat (PGAL) yang
merupakan gula berkarbon 3.

Dalam sekali siklus Calvin akan dikeluarkan 1


molekul PGAL, tumbuhan perlu melakukan 2 kali
siklus untuk menghasilkan 2 molekul PGAL yang
kemudian akan disatukan menjadi glukosa (Gula
berkarbon 6).
Zat yang diperlukan : CO2, ATP, NADPH

Hasil akhir : PGAL, ADP, NADP+


Reaksi gelap terjadi pada bagian stroma kloroplas.
Fase pertama: fiksasi karbon

Pengikatan CO2 atau Karbondioksida akan ditangkap dan


disatukan dengan ribulosa bifosfat (RuBp) oleh enzim rubisco.

 Ribulosa bifosfat akan mengikat CO2 dan hasilnya adalah


molekul dengan 6 karbon yang tidak stabil dan segera pecah
menjadi 2 molekul 3 fosfogliserat (PGL)

Dalam sekali siklus terdapat 3 molekul ribulosa bifosfat yang


menangkap 3 molekul CO2 dan akan diubah menjadi 3 molekul
berkarbon 6 yang tidak stabil sehingga langsung pecah menjadi 2
molekul 3 fosfogliserat.
Fase kedua: reduksi
 molekul3 fosfogliserat akan menangkap fosfat dari ATP sehingga
berubah menjadi 1,3 difosfogliserat.

 Dibutuhkan 6 ATP untuk merubah 6 molekul 3 fosfogliserat


(PGA) menjadi 6 molekul 1,3 difosfogliserat.

 Molekul 1,3 difosfogliserat akan mengalami reduksi oleh


NADPH sehingga berubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat
(PGAL/G3P)

Dibutuhkan 6 molekul NADPH dalam sekali siklus Calvin.

 Hasil dari tahap reduksi adalah 6 molekul gliseraldehida 3 fosfat


1 molekul dari setiap 6 molekul gliseraldehida 3 fosfat
1 molekul gula berkarbon 3 (2x siklus calvin)
 1 molekul tersebut akan dikeluarkan untuk bahan baku glukosa
sehingga tersisa 5 molekul PGAL.
Fase ketiga: regenerasi
Pembuatan kembali ribulosa bifosfat RuBP (molekul dengan 5
atom C) dengan mengikat fosfat dari penguraian ATP.

 Pada tahapan ini 5 molekul gliseraldehida 3 fosfat akan diubah


menjadi 3 molekul ribulosa bifosfat yang dapat digunakan kembali
untuk menangkap karbondioksida.

Dalam reaksi ini terdapat 3 molekul ATP yang mendonorkan


fosfatnya.
Kesimpulan dari reaksi gelap adalah:
Reaksi gelap/siklus Calvin membutuhkan 3
molekul karbondioksida.
Reaksi gelap membutuhkan 9 molekul ATP dan 6
molekul NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang
fotosintesis.
Reaksi gelap melepaskan 1 molekul gliseraldehida
3 fosfat (G3P) dalam sekali siklus.
Dibutuhkan 2 molekul G3P untuk membentuk 1
molekul glukosa, artinya dibutuhkan 2 kali reaksi
gelap untuk menghasilkan 1 molekul glukosa.

Anda mungkin juga menyukai