Anda di halaman 1dari 18

METABOLISME

2.2. Kompetensi Dasar : Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan
menyajikan data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi
literatur untuk memahami proses pembentukan energi pada makhluk hidup.

Indicator :

 Mendeskripsikan struktur enzim


 Menyebutkan komponen enzim
 Menjelaskan sifat-sifat enzim
 Menjelaskan mekanisme kerja enzim
 Menguji kerja enzim dengan eksperimen
 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
 Menyimpulkan prinsip kerja enzim

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Diskusi menunjukkan adanya reaksi respirasi


 Mendeskripsikan tahap-tahap reaksi respirasi
 Membandingkan respirasi aerob dan anerob berdasarkan ATP yang
dihasilkan

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Mendeskripsikan tahap-tahap reaksi fotosintesis


 Menjelaskan kemosintesis
 Membandingkan fotosintesis dengan kemosintesis berdasarkan sumber
energy dan organism pelakunya

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Menjelaskan keterkaitan antara katabolisme dan anabolisme


 Menjelaskan keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein
 Penugasan membuat bagan metabolisme

Page 1
Materi Ajar
PETA KONSEP

Enzim/ Metabolisme
holoenzim m

Katabolisme anabolism
Apoenzim Gugus
e
prostetik

Katabolisme
pada
karbohidrat Fotosin Kemosin
Protein Kofaktor Koenzim tesis tesis

Ion-ion  Vitamin Pemakaian


anorganik ,  Ko enzim A glukosa
biasanya  NAD dalam proses
berupa  NADH respirasi Reaksi Reaksi
logam (Cu, terang gelap
 NADP
Fe, Mn, Zn,
Ca, K, Co,
dan Cl)
Respirasi Respirasi
aerob anaerob

 Glikolisis Fermentasi
 Daur Krebs  Alcohol
 System  Asam
transport laktat
elektron

MENDESKRIPSIKAN FUNGSI ENZIM DALAM PROSES METABOLISME


Komponen enzim
Ada 2 macam enzim yaitu enzim sederhana dan enzim kompleks. Enzim sederhana hanya
terdiri atas protein. Enzim kompleks atau enzim konyugasi atao holoenzim terdiri atas 2
komponen,
1. Komponen protein (Apoenzim)
 Termolabil/tidak tahan panas
 Mudah terdenaturasi
2. Komponen nonprotein (gugus prostetik)
 Termostabil/tidak mudah rusak karena pemanasan
 Berupa koenzim/kofaktor
 Koenzim: berupa senyawa organic (vitamin, ko enzim A. NAD, NADH, NADP)
 Kofaktor: berupa senyawa anorganik, biasanya logam (Zn, Cu, Mn, Fe, K, Na,
dan Cl)

Page 2
Sifat-sifat Enzim
1. Enzim adalah protein
2. Bekerja spesifik, one substrat one enzim. Contoh enzim amylase hanya memecah amilum
menjadi maltose.
3. Biokatalisator, yaitu katalisator hidupyang dapat mempercepat terjadinya reakasi, tapi
tidak ikut bereaksi
4. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energy aktivasi (energy yang
diperlukan memulai reaksi)
5. Diperlukan dalam jumlah sedikit
6. Bekerja secara bolak balik (reversible)
7. Tidak merubah kesetimbangan reaksi
8. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan
 Suhu : pada suhu tinggi enzim akan mengalami denaturasi, pada suhu rendah kerja
enzim terhambat
 pH
9. Memiliki sisi aktif atau sisi katalitik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombinasi
10. Substrat asing yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang
mempercepat reaksi disebut aktivator

Mekanisme Kerja Enzim


1. Enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan energy aktivasi (EA), yaitu
energy awal yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi.
2. Enzim bekerja dengan membentuk kompleks enzim-substrat.
 Mula-mula enzim berikatan dengan substratnya pada sisi aktif membentuk kompleks
enzim-substrat
 Pada saat enzim dan subztrat beikatan, substrat akan diubah menjadi produk
Substrat + enzim kompleks enzim-substrat enzim + produk

Cara Kerja Enzim


Terdapat dua hipotesis tentang kerja enzim.
1. Hipotesis “Lock and Key” (Gembok dan Kunci), yang dikemukakan oleh Emil Fisher
 Antara enzim dan substrat terjadi persatuan yang kaku seperti gembok dan kunci
 Enzim sebagai gembok karena memiliki bagian kecil yang dapat berikatan dengan
substrat (sisi aktif)
 Substrat sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim
 Hubungan antara enzim dan substrat tersebut membentuk ikatan yang lemah
 Selama reaksi berjalan, enzim dan substrat berkombinasi membentuk kompleks
enzim-substrat
 Setelah reaksi, hasil-hasil reaksi tidak lagi sesuai dengan sisi aktif/sisi katalitik

Page 3
Gambar. Hipotesis “ Lock and Key”

2. Hipotesis “Induced-Fit” (ketepatan induksi) yang dikemukakan oleh Koshland.


 Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih fleksibel dari pada
hipotesis Fisher
 Terjadi inetraksi dinamis antara enzim dan substrat
 Jika substrat berkombinasi dengan enzim akan terjadi perubahan dalam struktur
(konformasi)sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim berlangsung efektif
 Struktur molekul substrat juga berubah selama diinduksi sehingga kompleks enzim-
substrat lebih berfungsi

PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Gambar. Hipotesis “ Induced-fit”

Factor-faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim


1. Suhu
 Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan pergerakan semua molekul meningkat. Hal ini
memudahkan terikatnya molekul substrat pada sisi aktif enzim
 Aktivitas enzim meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada titik tertentu
 Pada beberapa enzim, peningkatan suhu sampai 40o C diiringi dengan peningkatan
kecepatan reaksi.
 Kecepatan enzim mengatalis reaksi mencapai suatu puncaknya pada suhu tertentu,
disebut suhu optimum.
 Setiap enzim mempunyai suhu optimum yang spesifik
 Jika enzim berada di bawah suhu optimum maka kerja enzim akan terhambat
 Enzim pada suhu 0o atau di bawahnya bersifat non aktif, tetapi tidak rusak.
 Jika kenaikan suhu melebihi batas optimum, enzim mengalami denaturasi, tidak
berfungsi lagi
 Enzim manusia mempunyai suhu optimum 35o – 40o C
 Suhu optimum bakteri thermophilic (yang hidup di air panas) 70o C atau lebih.

Gambar.
Grafik pengaruh PH terhadap kerja pepsin dan tripsin
2. Perubahan pH.
 Setiap enzim mempunyai pH optimum yang spesifik
 Perubahan pH menyebabkan sisi aktif enzim berubah sehingga dapat menghalangi
terikatnya substrat pada sisi aktif enzim.
 Perubahan pH juga dapat mengakibatkan denaturasi enzim

Page 4
 Contoh:
 Enzim ptyalin di mulut hanya hanya dapat bekerja pada pH netral
 Enzim pepsin di lambung bekerja pada pH asam
 Enzim tripsin di usus bekerja pada pH basa.

Gambar.
Grafik Pengaruh pH terhadap kerja enzim pepsin dan tripsin
3. Konsentrasi enzim
Semakin besar konsentrasi enzim kecepatan reaksi semakin meningkat

Gambar.
Grafik Pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi
4. Konsentrasi substrat
 Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat
 Namun pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim

Gambar.
Grafik Pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi
5. Zat-zat penggiat (activator)
 Zat yang berfungsi untuk memacu atau mempercepat reaksi enzim
 Contoh:
 Garam-garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2% - 5%)
 Ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl.

6. Zat-zat penghambat (inhibitor)


Ada dua macam

Page 5
 Inhibitor kompetitif
 Inhibitor yang berikatan secara kuat pada sisi aktif enzim
 Tidak menghasilkan produk
 Dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat

Gambar. Inhibitor kompetitif

 Inhibitor nonkompetitif
 Inhibitor yang terikat pada sisi alosterik enzim (selain sisi aktif)
 Mengakibatkan sisi aktif enzim berubah, sehingga substrat tidak dapat berikatan
dengan sisi aktif enzim
 Tidak dapat dihilangkan dengan penambahan substrat
 Contoh: logam berat seperti Ag+, Hg2+, Pb2+

Gambar. Inhibitor nonkompetitif

Tata Nama Enzim


Ada dua cara
1. Berdasarkan substratnya, ditambah dengan akhiran –ase
Contoh:
Nama Substrat Nama Enzim
Protein Proteinase
Lipid Lipase
Maltose Maltase

2. Berdasarkan tipe reaksinya, ditambah dengan akhiran –ase


Nama Reaksi Nama Enzim
Reduksi Reduktase
Oksidasi Oksidase
Pelepasan CO2 Dekarboksilase
Pelepasan Hidrogen dehidrogenase

Klasifikasi Enzim
1. Berdasarkan tempat bekerjanya
 Enzim intraseluler (Endoenzim), yaitu enzim yang dipakai pada proses sintesis untuk
menghasilkan energy. Energy yang dihasilkan tersebut dapat dipakai pada proses
kehidupan. Contoh: enzim heksokinase, piruvat kinase, sitrat sintase, sitokrom, ATP
sintase, katalase dsb.
 Enzim ekstraseluler (eksoenzim), yaitu enzim yang bekerja diluar sel. Contoh: enzim
pencernaan (hidrolase)
2. Berdasarkan perbedaan sifatnya, enzim dapat dibedakan menjadi tiga golongan

Page 6
 Hidrolase, yaitu kelompok enzim yang menguraikan zat dengan bantuan air
Contoh; enzim pencernaan
 Oksidase dan reduktase, yaitu kelompok enzim yang membantu dalam proses oksidasi
dan reduksi
Contoh: dehidrogenase, katalase
 Desmolase , yang kelompok enzim yang membantu memutuskan ikatan C-C, C-N,
dan beberapa ikatan lainnya
Contoh: karboksilase, transamilase

Enzim Katalase
Adalah contoh enzim yang berperan dalam proses metabolism. Enzim katalase mudah
kita amati kefaalannya dan terdapat pada semua jaringan hidup, terutama pada hati darah yang
konsentrasinya tinggi.
Enzim katalase dapat bekerja pada peroksida air (H2O2) yang terbentuk selama
respirasi sel berlangsung. H2O2 yang tertimbun di dalam sel dapat mengakibatkan kerusakan
sel. Berkat enzim katalase kerusakan sel dapat dicegah sebab enzim katalase dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O + O2

MENDESKRIPSIKAN PROSES KATABOLISME DAN ANABOLISME


KARBOHIDRAT

Respirasi
1. Reaksi respirasi sel bersifat exegonik, artinya melepaskan energy berupa ATP
2. ATP mempunyai energy yang tinggi dalam bentuk Pi dan dapat dilepas bila diperlukan
3. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen respirasi dibedakan menjadi:
 Respirasi aerob, butuh oksigen bebas
 Respirasi anaerob, tidak butuh oksigen bebas
4. Pada hakekatnya proses respirasi merobah senyawa C6 (glukosa) C1 (karbon
dioksida)
5. Berlangsung dalam 3 tahap reaksi yaitu: Glikolisis, Daur Krebs, system transport
elektron
6. Reaksi kimia respirasi:

Gambar.
Rangkaian respirasi
seluler glikolisis,
daur Krebs, system
transport elektron

1. Glikolisis
 Berlangsung di sitoplasma
 Bersifat anaerob
 Merobah senyawa 1 molekul C6 (glukosa) 2 molekul C3 (asam piruvat)
 Berlangsung dalam 10 tahap reaksi

Page 7
 Diawali (Tahap I) dengan fosforilasi gukosa dengan bantuan enzim hexokinase dan
menghasilkan glukosa 6-P. butuh 2 ATP untuk proses ini
 Diakhiri (Tahap 10) dengan pembentukan 2 molekul asam piruvat dari 2 molekul
fosfoenol piruvat dengan bantuan enzim piruvat kinase
 Produk:
 Dua molekul asam piruvat
 Dua molekul ATP (4 – 2)
 Dua molekul NADH

Gambar.
Skema Proses
Glikolisis

2. Daur Krebs
 Berlangsung di matriks mitokondria, secara aerob.
 Jika tersedia oksigen, asam piruvat akan masuk matrik mitokondria, maka
berlangsunglah respirasi aerob
 Sebelum memasuki daur Krebs, asam piruvat (C3) akan mengalami dekarboksilasi
oksidatif pada reaksi transisi menjadi asetil ko-A (C2), dibantu oleh enzim piruvat
dehidrogenase
 Reaksi dekarboksilasi oksidatif sebagai berikut:
2 NAD+ 2 NADH
2 C3H4O3 + 2 CoA 2 C2H3O-CoA + 2 CO2
 Produk reaksi transisi/dekarboksilasi oksidatif dari satu molekul glukosa:
 Dua molekul asetil ko A
 Dua molekul NADH
 Dua molekul CO2

Page 8
 Diawali dengan berikatannya asetil ko-A dengan asam oxalo asetat sehingga
terbentuk asam sitrat, dibantu oleh enzim sitrat sintase
 Produk daur Krebs untuk satu molekul glukosa:
 Dua molekul ATP
 Empat molekul CO2
 Enam molekul NADH
 Dua molekul FADH2
 Fungsi daur Krebs untuk 2 molekul piruvat (1 molekul glukosa)
 Mengangkut elektron dan hidrogen ke NAD+ dan FAD, menghasilkan NADH dan
FADH2, juga merobah karbon organik menjadi CO2
 Membentuk dua ATP dari fosforilasi tingkat substrat
 Menyusun kembali intermediat siklus Krebs menjadi oksaloasetat. Hal tersebut
penting karena sel mengandung banyak oksaloasetat yang harus diregenerasi
untuk menjaga kelangsungan reaksi.

Gambar. Siklus Krebs

3. System Transpor Elektron


 Berlangsung di membran dalam mitokondria
 Merupakan peristiwa pemindahan elektron dan ion hidrogen (H+).
 Electron tersebut dibawa oleh NADH dan FADH dari satu substrat ke substrat lain
secara berantai, disertai dengan pembentukan ATP melalui proses fosforilasi
oksidatif.
 Fosforilasi oksidatif merupakan proses penambahan fosfat anorganik ke molekul
ADP.
 Oksigen berperan sebagai akseptor/penerima elektron terakhir yang berasal dari 2 ion
(H+), sehingga membentuk molekul air (H2O)
 Air merupakan salah satu produk terakhir
 NADH dan FADH2 merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion H+
 Setiap 1 molekul NADH yang memasuki transpor elektron akan menghasilkan 3
molekul ATP
 Setiap 1 molekul FADH akan menghasilkan 2 molekul ATP

Page 9
 Ketika elektron bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, ion H+ dipompa dari
matriks ke ruang intermembran
 Ketika ion H+ mengalir dari ruang intermembran ke matriks , ATP terbentuk melalui
enzim ATP sintase.

Hasil panen fosforilasi transpor elektron


 Energy yang dapat dipanen pada tahap ini adalah 32 ATP, jika ditambah dengan hasil
panen pada tahap sebelumnya diperoleh hasil bersih sebanyak 36 ATP dari 1 molekul
glukosa
Rangkuman reaksi respirasi aerob
Table. Total ATP Yang Dihasilkan Dalam Respirasi Aerob
Macam
Proses Dalam Respirasi Jumlah ATP
Akseptor
Glikolisis
Glukosa 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
Daur Krebs
2 asam piruvat 2 asetil KoA 2 NADH
2 asetil KoA 4 CO2 2 NADH
2 FADH2 2 ATP
Rantai transport electron
10 NADH + 5 O2 10 NAD+ + 10 H2O 30 ATP
2 FADH2 4 ATP
Jumlah (34-2) ATP
Total perolehan ATP dalam respirasi 36 ATP

Respirasi Anaerob
 Tidak butuh oksigen bebas
 Berlangsung di sitoplasma
 Bahan baku berupa glukosa
 Terbagi menjadi:
 Fermentasi alcohol
 Fermentasi asam laktat

1. Fermentasi alcohol
 Bahan baku: glukosa
 Produk:
 Dua molekul etanol (C2H5OH)
 2 molekul CO2
 2 molekul ATP (perolehan ATP sangat kecil dibandingkan respirasi aerob)
 Akseptor hidrogen terakhir terakhir: asetaldehid
 Terjadi pada makhluk rendah: Jamur ragi (yeast)
 Reaksi kimia: C6H12O6  2CO2 + 2C2H5OH + 2ATP
Tahapan Reaksi kimia Fermentasi alkohol

Page 10
2. Fermentasi asam laktat
 Bahan baku: glukosa
 Produk:
 Dua molekul CO2
 Dua molekul asam laktat
 Dua molekul ATP (perolehan ATP sangat kecil dibandingkan respirasi aerob)
 Akseptor hydrogen terakhir: asam piruvat
 Terjadi pada otot yang berkontraksi terus menerus, misal orang yang berolahraga,
bekerja berat dsb
 Reaksi kimia: C6H12O6  2CO2 + 2 asam laktat + 2ATP
Tahapan reaksi kimia fermentasi asam laktat

Fotosintesis
 Terjadi di kloroplas
 Berlangsung dalam 2 tahap reaksi yaitu
 Reaksi terang dan
 Reaksi gelap
 Rute perjalanan electron siklik dan non siklik.

1. Reaksi terang (Light-Dependent Reaction)


 Disebut juga reaksi tergantung cahaya/fotokimia /fotofosforilasi/reaksi cahaya/ reaksi
Hill
 Berlangsung membran tilakoid (grana) kloroplas
 Diawali oleh proses fotolisis air, sehingga dihasilkan oksigen
 Mengubah energi cahaya menjadi energi kimia berupa: ATP dan NADPH yang akan
dipakai pada reaksi gelap
 Terdiri dari 2 pusat reaksi (tempat pigmen pengumpul energi yang saling bekerja
sama), yaitu;
 Fotosistem I / FS I (P700)
 Mengabsorpsi secara maksimum klorofil a dg panjang gelombang sekitar 700
nm
 Komposisi klorofil a lebih banyak
 Terdapat 12 ikatan molekul protein yang berbeda
 Klorofil a mempunyai 96 molekul yang terdiri atas:
o 2 molekul sebagai pusat reaksi
o 4 molekul tambahan
Page 11
o 90 molekul sebagai pigmen antena yang berfungsi sebagai penangkap
cahaya
 Fotosistem II / FS 2 (P 680)
 Mengabsorpsi secara maksimum klorofil a dg panjang gelombang sekitar 680
nm
 Komposisi klorofil b lebih banyak
 Terdapat 20 ikatan molekul protein yang berbeda
 Klorofil a sebanyak 50 molekul terdiri atas:
o 2 molekul sebagai pusat reaksi
o 2 molekul tambahan
o 2 molekul feopitin (klorofil tanpa Mg2+ )
o 6 molekul karoten berfungsi sebagai pigmen antenna dan plastokuinon
 Spectrum sinar yang paling baik untuk fotosintesis adalah merah dan biru ungu.
 Electron dari pusat reaksi yang tereksitasi dipindahkan tahap demi tahap. Ada 2 jalur
yang dilalui oleh electron yaitu:
 Jalur / lintasan siklik
 Jalur / lintasan nonsiklik

Jalur / lintasan Siklik


 Hanya melalui fotosistem I
 Elektron berasal dari FS I menuju system transport dan kembali ke FS I
 Dibentuk ATP melalui peristiwa fotofosforilasi.
 Fotofosforilasi yaitu proses perubahan energy dari electron yang tereksitasi menjadi
ikatan pirofosfat dari suatu molekul ADP.

Gambar.
Lintasan
electron siklik

Jalur / lintasan Nonsiklik


 Terjadi aliran electron dari air ke FS II melalui system transport menuju ke FS I
 Kemudian melalui suatu system transport, electron akan diberikan ke NADP+
 Proses ini terjadi ketika FS II menyerap energy foton untuk melepaskan electron
 Masuknya energy ke dalam FS II memacu terjadinya fotolisis air
 Terbentuk ATP dan NADPH (energy kimia yang akan dipakai pada reaksi gelap)

Page 12
Gambar. Lintasan electron nonsiklik
2. Reaksi gelap (Light- Independent Reaction)
 Tidak butuh cahaya
 Berlangsung di stroma, melalui siklus Calvin Benson
 Hanya dapat terjadi kalau ada ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang
 Diawali dengan fiksasi CO2 oleh RuBP
 Siklus Calvin berlangsung dalam 3 tahapan
 Tahap fiksasi CO2 atau karboksilasi (carbon dioxide fixation)
 CO2 diikat oleh RuBP (Ribulosa Bi Phosphate) dibantu oleh enzim Rubisko
(Ribulosa Bi Phosphate Karboksilase)
 Terbentuk PGA ( Asam Phospho Gliserat)
 Tahap reduksi (reduction)
 Perubahan gugus karboksil dalam PGA menjadi gugus aldehid dalam PGAL
(Phospho Glicerat Aldehid)
 Tahap regenerasi (regeneration)
 Sebagian besar PGAL diubah menjadi RuBP kembali untuk mengikat CO2
pada siklus berikutnya.
 Sebagian kecil berkondensasi menjadi glukosa 6-P.
 Glukosa 6-P merupakan precursor (bahan baku) untuk membentuk:
o Sukrosa, merupakan karbohidrat yang akan diangkut ke tempat
penimbunan
o Tepung/pati/amilum, merupakan karbohidrat yang tersimpan sebagai
cadangan makanan.

Gambar. Siklus Calvin

Berdasarkan cara fiksasi CO2 tanaman dibedakan menjadi

1. Tanaman C3
 Siklus Calvin terjadi di sel-sel mesofil
 Hasil awal fotosintesis adalah fosfogliserat (PGA)
 Fosfogliserat adalah senyawa berkarbon 3, itulah sebabnya dinamakan tanaman C3

Page 13
 Reaksi yang terjadi : rubisco
CO2 + RuBP 2 fosfogliserat (PGA)
 Contoh: tanaman Poaceae seperti gandum, padi, bayam, kangkung, dan
Gymnospermae

2. Tanaman C4
 Fiksasi CO2 oleh fosfoenolpiruvat (PEP)
 Hasil awal fotosintesis adalah asam oksaloasetat malat (senyawa berkarbon 4)
 Fiksasi CO2 terjadi di dalam sel-sel mesofil, sedangkan reaksi reduksi terjadi di sarung
berkas pengangkut
 Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
 Di sel-sel mesofil
CO2 + fosfoenolpiruvat (PEP) oksaloasetat malat (senyawa berkarbon
4)
 Di sarung berkas pengangkut
Malat CO2 + RuBP siklus Calvin
piruvat
 Contoh: jagung, tebu, sorgum

3. Tanaman CAM
 Fiksasi CO2 terjadi di malam hari karena stomata tertutup di siang hari, kemudian
disimpan dalam bentuk asam organic
 Pada siang hari asam organic dan CO2 difiksasi RuBP membentuk pati/sukrosa
 Hasil awal fotosintesis adalah asam oksaloasetat malat (senyawa berkarbon 4)
 Fiksasi CO2 oleh fosfoenolpiruvat (PEP)
 Semua reaksi reaksi fotosintesis terjadi di dalam sel-sel mesofil
 Reaksi reduksi yang mengikuti jalur C3 terjadi di siang hari
 Reaksi yang terjadi sbb:
 Reaksi pada malam hari (stomata membuka)
 CO2 + PEP oksaloasetat malat (senyawa berkarbon 4)
di sitoplasma ke vakuola
 Reaksi pada siang hari (stomata menutup)
Malat piruvat
di vakuola CO2 + RuBP siklus Calvin
di kloroplas
 Contoh: Crassulaceae, Agavaceae, Portulaceae, Orchidaceae, dan Cactaceae
Pada tanaman C3 efisiensi fotosintesis dapat berkurang dengan adanya fotorespirasi,
sehingga merugikan bagi tanaman tersebut.

Fotorespirasi
 Beberapa tanaman C3 tidak banyak menghasilkan karbohidrat melalui fotosintesis
pada hari yang sangat panas, karena tanaman ini menutup stomatanya untuk
mengurangi penguapan
 Fotosintesis tetap berlangsung menggunakan sisa CO2 dalam daun dan menghasilkan
O2 yang terakumulasi dalam kloroplas sehingga kadar O2 dalam daun lebih tinggi dari
kadar CO2
 Akibatnya CO2 kalah bersaing memperebutkan sisi aktif Rubisko
 Sehingga banyak senyawa antara dalam siklusu Calvin dipecah menjadi CO2dan H2O
daripada membentuk glukosa.
 Mengapa disebut fotorespirasi?. Karena dalam proses ini diperlukan cahaya dan
oksigen (spt respirasi aerob) dan menghasilkan CO2dan H2O (seperti pada respirasi
aerob). Perbedaannya pada fotorespirasi tidak dihasilkan ATP.

Kemosintesis

Page 14
 Proses penyusunan bahan organic (karbohidrat) dari CO2dan H2O dengan menggunakan
energy kimia
 Energy diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap dari lingkungan
 Senyawa anorganik tersebut bergabung dengan oksigen di dalam sel dan dihasilkan
energy (yang akan digunakan untuk pembentukan makanan) serta bahan anorganik
sebagai hasil samping
 Bahan baku anorganik adalah air dan CO2
 Pelakunya disebut organism kemosintetik (kemoautotrof)
 Organism kemosintetik adalah organism organism yang yang dapat membuat senyawa
organic dengan menggunakan energy dari oksida senyawa kimia selain gula.
 Organism tersebut tidak berklorofil. Contoh:
 Bakteri besi yang hidup di daerah tambang besi, mampu mengoksidasi fero menjadi
feri
 Bakteri sulfur/belerang yang hidup pada daerah yang kaya bahan organic mampu
mengoksidasi hydrogen sulfide menjadi air dan sulfur
 Yang paling penting adalah bakteri nitrifikasi yang hidup di dalam tanah

Pola umum reaksi kemosintesis


oksigen
Senyawa anorganik hasil samping anorganik

energi

H2O Oksigen (O2)


Hirogen (H2)

CO2 Karbohidrat
1. Bakteri Nitrifikasi
 Tipe bakteri yang menggunakan ammonia dan melepaskan ion nitrit
Contoh: Nitrosomonas
 Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan ion nitrat.
Contoh: Nitrobacter
 Keduanya menggabungkan nutriennya dengan oksigen dan dihasilkan energy
 Reaksi: Nitrosomonas /Nitrosococcus
 2 NH3 + 3 O2 2 HNO2 + 2 H2O + energy
Ammonia Asam nitrit
Nitrobacter/Bactoderma
 2 HNO2 + O2 2 HNO3 + energi
Asam nitrit Asam nitrat

2. Bakteri Belerang tidak berpigmen


 Menyerap H2S (hydrogen sulfide) dari lingkungan
 Senyawa tersebut bergabung dengan oksigen, dan menghasilkan energy yang
digunakan
untuk membuat makanan
 Hasil samping berupa S2
 Contoh:
 Baggiota
 Thiospirillum
 Reaksinya: Baggiota/Thiospirillum
2 H2S + O2 2 S + 2 H2O + energi

Perbedaan fotosintesis dan kemosintesis


Factor pembanding Fotosintesis Kemosintesis
Bahan dasar CO2 dan H2O CO2 dan H2O
Sumber energy Sinar matahari Zat-zat kimia
Page 15
Pelaku Tumbuhan berklorofil Tumbuhan tak berklorofil, misal bakteri
Hasil Karbohidrat/glukosa glukosa

HUBUNGAN KATABOLISME DAN ANABOLISME KARBOHIDRAT

KETERKAITAN ANTARA PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT DENGAN


METABOLISME LEMAK DAN PROTEIN

Page 16
BAHAN AJAR

METABOLISME

KELAS XII IPA


SEMESTER SATU

Page 17
Page 18

Anda mungkin juga menyukai