Anda di halaman 1dari 4

ENZIM

Pengertian metabolisme

Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang diawali dengan substrat awal dan
diakhiri dengan menghasilkan produk akhir. Kumpulan reaksi kimia yang terjadi dalam
metabolisme memerlukan enzim untuk mempercepat laju reaksi. Oleh karena itu, sebelum
membahas metabolisme terlebih dahulu kita bahas enzim.

A. ENZIM

Sejarah penemuan Enzim


Pada akhir tahun 1700-an dan awal tahun 1800-an, pencernaan daging oleh sekresi perut
dan konversi pati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan dan ludah telah diketahui. Namun,
mekanisme bagaimana hal ini terjadi belum diidentifikasi.
Pada abad ke-19, ketika mengkaji fermentasi gula menjadi alkohol oleh ragi, Louis Pasteur
menyimpulkan bahwa fermentasi ini dikatalisasi oleh gaya dorong vital yang terdapat dalam
sel ragi, disebut sebagai "ferment", dan diperkirakan hanya berfungsi dalam tubuh
organisme hidup. Ia menulis bahwa "fermentasi alkoholik adalah peristiwa yang
berhubungan dengan kehidupan dan organisasi sel ragi, dan bukannya kematian ataupun
putrefaksi sel tersebut.
Pada tahun 1878, ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kühne (1837–1900) pertama kali
menggunakan istilah "enzyme", yang berasal dari bahasa Yunani ενζυμον yang berarti
"dalam bahan pengembang" (ragi), untuk menjelaskan proses ini. Kata "enzyme" kemudian
digunakan untuk merujuk pada zat mati seperti pepsin, dan kata ferment digunakan untuk
merujuk pada aktivitas kimiawi yang dihasilkan oleh organisme hidup.
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis dalam tubuh mahluk hidup,
atau disebut juga biokatalisator. Molekul yang bereaksi didalam suatu reaksi yang
dikatalisis oleh enzim disebut substrat, dan molekul yang dihasilkan disebut produk.

Enzim yang dibuat didalam sel hidup terbagi menjadi, yaitu :

1. Enzim intraselular, yaitu enzim yang bekerja didalam sel. Contohnya : katalase
pemecahan senyawa H₂O₂ (hidrogen peroksida) didalam sel hati.
2. Enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang dikeluarkan dari dalam sel untuk melakukan
fungsinya. Contohnya : enzim pencernaan (amilase) yang memecah amilum menjadi
maltosa.

Enzim tersusun dari bagian protein yang disebut apoenzim, dan bagian non-protein yang
disebut kofaktor. kofaktor yang berupa ion-ion anorganik sederhana merupakanion yang
terikat dengan enzim atau substrat kompleks yang membuat fungsi enzim lebih
efektif,contohnya enzim amilase akan bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan
kalsium,kofaktor yang berupa gugus prostetik merupakan gugus yang memberi kekuatan
tambahan terhadap kerja enzim,contohnya heme (molekul berbentuk cicin pipih yang
mengandung besi) gugus prostetik pada heme antara lain katalase, peroksidase, dan
sitokrom oksidase yang terlibat dalam resfirasi selulur. Dan koenzim merupakan kofaktor
yang terdiri dari molekul organik non-protein kompleks yang berfungsi memindahkan gugus
kimia,atom, atau elektron dari satu enzim keenzim lain. contohnya vitamin atau turunan
vitamin, NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide)

Jenis – jenis enzim

Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan, yaitu :


1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
2. Trasferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia.
3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur
4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
5. ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

Tata nama Enzim berdasarkan International Union of Biochemistry and Molecular Biology
antara lain :

 EC 1 Oksidoreduktase: mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi


 EC 2 Transferase: mentransfer gugus fungsi
 EC 3 Hidrolase: mengatalisis hidrolisis berbagai ikatan
 EC 4 Liase: memutuskan berbagai ikatan kimia selain melalui hidrolisis dan oksidasi
 EC 5 Isomerase: mengatalisis isomerisasi sebuah molekul tunggal
 EC 6 Ligase: menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalen

Tata nama secara lengkap dapat dilihat di http://www.chem.qmul.ac.uk/iubmb/enzyme/


(Bahasa Inggris).

CARA KERJA ENZIM

Secara sederhana cara kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut

Substrat + enzim --- kompleks enzim dengan substrat --- enzim + produk

Kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan kunci serta teori
kecocokan yang terinduksi. Kedua teori ini menjelaskan spesifitas enzim dengan
substratnya.

Teori tentang cara kerja kerja enzim

1. Lock dan key theory ( teori gembok dan kunci)


Theori ini dikemukakan oleh Fischer (1898). Menurutnya, enzim diumpamakan
sebagai gembok, sedangkan substrat diupamakan kunci. Substrat dapat berikatan
dengan enzim jika sesuai dengan sisi aktif enzim. Perhatikan skema berikut!

2. Induced fit theory ( teori ketepatan/kecocokan induksi)


Theori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland. Menurutnya, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel, Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan
termodifikasi menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim
substrat. Akibatnya sisi aktif enzim dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk
substrat. Teori ini sesuai dengan kerja enzim yang sesungguhnya. Perhatikan skema
berikut!
ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan
sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih
kuat. Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.

SIFAT - SIFAT ENZIM

Sifat – sifat enzim sebagai biokatalisator adalah sebagai berikut :


1. Enzim merupakan senyawa protein.
Kerja enzim seperti sifat protein, yaitu membutuhkan kondisi lingkungan (suhu, pH,
konsentrasi ion, dan sebagainya) yang sesuai. Lingkungan yang tidak sesuai/tidak
cocok dapatmenyebabkan enzim rusak sehingga tidak mampu bekerja dengan baik.
2. Enzim bekerja secara khusus (spesifik)
Di dalam sel terdapat ribuan jenis enzim yang fungsinys masing-masing sangat
spesifik. Tiap enzim hanya dapat bekerja untuk mengkatalis reaksi spesifik. Contoh
enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa.
3. Enzim sebagai katalis
Katalis mengubah kecepatan reaksi, namun tidak mengubah produk akhir
yangdibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
Sesuai fungsinya sebagai katalis, enzim hanya diperlukan dalam jumlah
sedikit,sejumlah kecil enzim dapat meningkatkan kacepatan reaksi secara hebat.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak balik
Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi, sehingga dapat bekerja bolak balik. Enzim
dapat menguraikan sesuatu senyawa menjadi senyawa lain, enzim juga dapat
menyusun senyawa menjadi senyawa tertentu.
6. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator
(pengaktif), dan inhibitor (penghambat), serta konsentrasi enzim dan substrat.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kerja enzim


1. Suhu (temperatur).
Pada suhu 0 oC atau dibawahnya enzim bersifat nonaktif. reaksi yang dikatalisis oleh
enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 1 - 35 oC. Secara umum
kenaikan 10 oC maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu
yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC.
Adapun bakteri yang hidup diair panas memiliki enzim yang bekerja optimal pada
suhu sekitar 70 oC. Dibawah atau diatas suhu 30- 40 oC kerja enzim lemah bahkan
mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan hilang
kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.
2. Perubahan pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal.
Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH
asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.
Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH

3. Konsentrasi enzim
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu
reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
4. Konsentrasi substrat
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim
telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.
5. Zat-zat pengiat (Aktivator)
Aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim
dengan dan substrat, contoh aktivator adalah ion klorida yang berperan dalam
aktivitas amilase dalam saliva. Aktivator merupakan molekul atau ion yang memacu
kerja enzim. Contoh ion logam adalah Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl
6. Zat-zat penghambat (Inhibitor)
Inhibitor merupakan molekul atau ion yang menghambat kerja enzim.terbagi menjadi
dua, yaitu :
1. Inhibitor Reversibel, meliputi :
a). Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang kerjanya bersaing
dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.
Contohnya, sianida bersaing dengan oksigen untuk
mendapatkan hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir.
b). Inhibitor Nonkompetitif Adalah inhibitor yang melekat pada
tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan
substrat tidak dapat melekat pada enzim

2. Inhibitor Irreversibel
Inhibitor ini berkaitan secara kuat dengan sisi aktif enzim.
Akibatnya,bentuk enzim menjadi berubah. Hai ini mengakibatkan
aktifitas katalitik enzim menjadi berkurang. Hambatan ini
disebabkan oleh adnya proses destruksi atau modifikasi
pada gugus enzim.

Anda mungkin juga menyukai