2 Metabolisme Karbohidrat
1. Hidrolase, yaitu enzim hidrolisis yang mengkatalis 6. Ligase, yaitu enzim yang membentuk suatu ikatan
suatu reaksi karena adanya air. Contohnya: maltase kimia baru dan memerlukan ATP dalam prosesnya.
yang memecah maltosa menjadi glukosa
4. pH
Enzim dapat bekerja lebih cepat pada Ph yang optimum.
Komponen Enzim Protein
● Komponen Enzim Protein (Apoenzim)
Komponen berupa protein yang menyusun enzim disebut dengan apoenzim, dan memiliki sifat termolabil (tidak
tahan panas). Apoenzim merupakan bagian sisi aktif enzim yang tersusun atas protein dan mudah berubah (labil)
terhadap faktor lingkungan, misalnya karena pH dan suhu. Apoenzim juga bersifat katalitik. Yaitu, dapat
mengkatalis atau mempercepat terjadinya reaksi biokimia tertentu. Apoenzim juga bersifat spesifik atau khusus
bagi enzim tertentu. Apoenzim juga yang menentukan spesifitas suatu enzim terhadap substratnya. Sederhananya,
apoenzim menentukan kekhususan dari suatu enzim. Misalnya, enzim DNA polimerase yang mengkatalis
pembentukan DNA dan enzim RNA polimerase yang mengkatalis pembentukan RNA.
Komponen Enzim Nonprotein
● Komponen Enzim Nonprotein (Kofaktor)
Penyusun enzim yang berupa komponen nonprotein terdiri dari komponen organik dan anorganik. Adapun
komponen organik yang terikat kuat dengan apoenzim disebut gugus prostetik, sedangkan komponen organik yang
terikat lemah dengan protein enzim disebut koenzim.
Sementara itu, komponen anorganik yang terikat lemah pada protein enzim disebut kofaktor atau aktivator. Sebuah
kofaktor merupakan senyawa kimia nonprotein yang diperlukan untuk aktivitas biologis protein.
Kofaktor dalam enzim berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan laju proses kerja enzim. Contohnya, pada
ion Klor (Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas mengoptimalkan kerja enzim ptyalin pada mulut, yaitu untuk
menguraikan molekul gula kompleks.
● Mengutip buku Teknologi Enzim (2017) karya R. Satu koenzim pun bisa menjadi kofaktor untuk enzim yang
Susanti dan Fidia Fibriana, ada tiga jenis kofaktor berbeda. Koenzim juga dikelompokkan (diklasifikasikan)
dalam enzim, yaitu: berdasarkan gugus prostetik yang pemindahannya dibantu oleh
1. Gugus prostetik koenzim itu sendiri, yaitu:
Gugus prostetik merupakan kofaktor yang berisi Koenzim pemindah gugus hidrogen, seperti NADP +, NAD+, FAD,
gugusan senyawa penyusun enzim yang tidak aktif, FMN, dan koenzim Q.
berupa unsur-unsur logam, seperti Besi (Fe++), Koenzim pemindah gugus bukan hydrogen, antara lain TPP, PLP,
Mangan (Mn++), Magnesium (Mg++), atau Natrium koenzim folat, gula fosfat, dan asam lipoat.
(Na+). 3. Ion anorganik
Gugus prostetik juga termasuk senyawa organik yang Ion-ion anorganik terikat lemah pada apoenzim dan dapat
terikat kuat dengan apoenzim, dan selama reaksinya membuat fungsi enzim lebih efektif. Salah satunya adalah ion
berlangsung tidak akan dilepas atau diuraikan. Contoh metal yang merupakan kofaktor, yang dibutuhkan dalam aktivitas
gugus prostetik, antara lain Heme dan FAD. enzim tertentu.
2. Koenzim Secara bersamaan, ion metal dalam enzim mampu membentuk satu
Koenzim adalah zat berupa molekul organik atau lebih ikatan koordinasi dengan substrat. Ikatan koordinasi
nonprotein kompleks, seperti NAD, ATP, dan vitamin sendiri adalah ikatan kovalen khusus pada oksigen dan nitrogen,
B. Koenzim termasuk senyawa organik yang berikatan dengan ion metal tertentu. Adanya ikatan-ikatan tersebut dapat
lemah dengan protein enzim. Sebab, ikatan tersebut membantu polarisasi dalam substrat untuk kemudian dipecah oleh
hanya bersifat tidak permanen (sesaat) dan mudah enzim.
untuk dipisahkan dengan dialisis. Selain itu, ion metal juga bisa membentuk ikatan koordinasi
dengan rantai spesifik pada sisi aktif enzim. Contoh ion metal,
yakni Na+, K+, dan Cu+.
Tata Nama Enzim
Nama trivial enzim sudah lama dikenal masih tetap digunakan misalnya tripsin, pepsin, papain dan
lain – lain. Perkembangan tata nama enzim selanjutnya memberikan nama khusus bagi enzim yaitu
akhiran –ase pada jenis reaksi yang dikatalisnya. Misalnya enzim dehirogenase untuk reaksi
dehirogenasi, transferase untuk reaksi transfer gugus dan dekarboksilase.
Untuk perenggut CO2 akhiran –ase juga diberikan pada akhir nama substrat untuk menunjukkan
enzim hidrolitik, misalnya protease untuk penguraian protein, amilase untuk penguraian amilum dan
fosfatase untuk penguraian ester fosfat secara hidrolitik.
Tatanama enzim yang lebih jelas dan lengkap menggunakan nama substrat dan reaksi yang di katalisis
+ akhiran –ase. Misalnya enzim laktat dehidrogenase, sitokrom oksidase dan glukosa-6-fosfatase.
Energi
Energi atau ATP merupakan ikatan tiga molekul fosfat dengan senyawa adenosin. Adenosin terdiri atas
adenine dan ribose. Ikatan ATP bersifat labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya. Jika satu gugus
fosfat terlepas mengakibatkan ATP (Adenosin Trifosfat) menjadi ADP (Adenosin Difosfat).
2
Metabolisme
Karbohidrat
Kelompok 1
Metabolisme Karbohidrat
1. Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme karbohidrat adalah proses penyusunan senyawa karbohidrat kompleks dari senyawa
sederhana. Proses ini memerlukan energi, baik energi panas, cahaya, atau energi kimia. Anabolisme
yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia disebut kemosintesis.
a.) Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan makanan atau
senyawa organic pada tumbuhan dengan menggunakan
energi cahaya.