Anda di halaman 1dari 30

Anggota Kelompok

1. Fahmil Amri Panuntun (16)


2. Idam Aiman Bahtiar (21)
3. Pradhana Adi Kurniawan (25)
4. Thoriq Kamal Al-Farisi (31)
METABOLISME
SEL
Kelompok 1
INTISARI MATERI
Komponen dalam Proses
1
Metabolisme

2 Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme Protein dan


3
Lemak
1
Komponen dalam Proses
Metabolisme
Kelompok 1
PENGERTIAN METABOLISME &
ENZIM

Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di


dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme dibagi menjadi
2, yaitu katabolisme (pemecahan zat), dan anabolisme
(pembentukan).

Enzim adalah senyawa protein yang dapat mengkatalisis


reaksi-reaksi kimia dalam sel dan jaringan makhluk hidup.
Pengertian Enzim
Enzim merupakan biokatalisator atau katalis organik yang dihasilkan oleh sel. Katalis adalah zat
kimia yang mempercepat reaksi, tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Enzim biasanya bekerja secara
spesifik terhadap substrat tertentu (bahan yang akan direaksikan).
Terdapat 2 tipe enzim, yaitu: intraseluler(endoenzim) yang dihasilkan di dalam sel dan
digunakan di dalam sel, contohnya enzim katalase; dan enzim ekstraseluler(ektoenzim) yang
dihasilkan di dalam sel tetapi digunakan di luar sel, contohnya amilase, lipase, dan katalase. Enzim
tersusun atas protein (apoenzim) yang merupakan gugus aktif, dan kofaktor (terdiri atas gugus
prostetik, ion anorganik, dan koenzim). Sesuai dengan sifat protein, enzim dapat rusak(denaturasi)
pada temperatur tinggi sehingga dapat dikatakan bekerja spesifik pada temperatur dan pH tertentu.
Klasifikasi Enzim
● Berdasarkan IUB (International Union of 5. Isomerase, yaitu enzim yang mengubah satu isomer ke
Biochemistry) enzim dibagi menjadi 6: bentuk yang lain.

1. Hidrolase, yaitu enzim hidrolisis yang mengkatalis 6. Ligase, yaitu enzim yang membentuk suatu ikatan
suatu reaksi karena adanya air. Contohnya: maltase kimia baru dan memerlukan ATP dalam prosesnya.
yang memecah maltosa menjadi glukosa

2. Oksidoreduktase, yaitu enzim yang mengkatalis


reaksi reduksi dan oksidasi.

3. Liase, yaitu enzim yang menambahkan gugus baru


ke substratnya dengan memecah ikatan gandanya.

4. Transferase, yaitu enzim yang mentransfer suatu


gugus fungsi ke yang lain. Contohnya: glukosa
menerima gugus fosfat dari ATP dan membentuk
glukosa fosfat
Sifat Enzim
Secara umum, enzim memiliki enam sifat khas, Keenam sifat ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Enzim tersusun atas protein
Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein merupakan enzim.
2. Enzim merupakan biokatalisator
Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Berarti, enzim hanya mengubah
kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya. 
3. Enzim bekerja secara spesifik
Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang spesifik juga.
Dalam hal ini, enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka
satu “gembok” saja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum
(pati).
4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable)
Selama enzim tidak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena tidak ikut bereaksi. 
5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk
Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim tidak ikut berubah
menjadi produk juga.
6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible)
Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau produk
menjadi substrat.
Cara Kerja Enzim
Enzim memiliki sisi aktif yang memiliki 2 fungsi, yaitu mengikat erat substrat dan menurunkan energi aktivasi reaksi,
Cara kerja enzim menganut 2 teori
1.) Teori Lock and Key
Diungkapan oleh Emil Fischer pada tahun 1890, bersadarkan kekhususan struktur enzim yang hanya dapat berikatan
dengan substrat yang memiliki struktur yang pas. Diibaratkan seperti gembok dan kunci

2.) Teori Induced Fit


Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland, yang menyatakan bahwa enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang
fleksibel dan bisa berubah bentuk.
Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim

1. Konsentrasi Enzim 5. Aktifator dan Inhibitor


Jika konsentrasi enzim tinggi, kecepatan reaksi kimia -Aktifator adalah zat yang meningkatkan pengikatan
meningkat. enzim dengan substrat, contohnya ion klorida pada kerja
amilase.
2. Konsentrasi Substrat -Inhibitor adalah zat yang menghambat kerja enzim,
Kecepatan reaksi akan meningkat sejalan dengan terdiri atas 2 macam:
meningkatnya konsentrasi substrat hingga jenuh. a) Inhibitor kompetitif=zat penghambat berkompetisi
dengan substrat untuk bersatu dengan sisi aktif
3. Suhu b) Inhibitor nonkompetitif=substrat sudah tidak dapat
Enzim akan bekerja cepat pada suhu optimum. Jika terlalu terikat dengan kompleks enzim inhibitor karena sisi aktif
tinggi akan rusak, jika terlalu rendah enzim tidak akan enzim telah berubah.
aktif.

4. pH
Enzim dapat bekerja lebih cepat pada Ph yang optimum.
Komponen Enzim Protein
● Komponen Enzim Protein (Apoenzim)
Komponen berupa protein yang menyusun enzim disebut dengan apoenzim, dan memiliki sifat termolabil (tidak
tahan panas). Apoenzim merupakan bagian sisi aktif enzim yang tersusun atas protein dan mudah berubah (labil)
terhadap faktor lingkungan, misalnya karena pH dan suhu. Apoenzim juga bersifat katalitik. Yaitu, dapat
mengkatalis atau mempercepat terjadinya reaksi biokimia tertentu. Apoenzim juga bersifat spesifik atau khusus
bagi enzim tertentu. Apoenzim juga yang menentukan spesifitas suatu enzim terhadap substratnya. Sederhananya,
apoenzim menentukan kekhususan dari suatu enzim. Misalnya, enzim DNA polimerase yang mengkatalis
pembentukan DNA dan enzim RNA polimerase yang mengkatalis pembentukan RNA.
Komponen Enzim Nonprotein
● Komponen Enzim Nonprotein (Kofaktor)
Penyusun enzim yang berupa komponen nonprotein terdiri dari komponen organik dan anorganik. Adapun
komponen organik yang terikat kuat dengan apoenzim disebut gugus prostetik, sedangkan komponen organik yang
terikat lemah dengan protein enzim disebut koenzim.
Sementara itu, komponen anorganik yang terikat lemah pada protein enzim disebut kofaktor atau aktivator. Sebuah
kofaktor merupakan senyawa kimia nonprotein yang diperlukan untuk aktivitas biologis protein.
Kofaktor dalam enzim berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan laju proses kerja enzim. Contohnya, pada
ion Klor (Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas mengoptimalkan kerja enzim ptyalin pada mulut, yaitu untuk
menguraikan molekul gula kompleks.
● Mengutip buku Teknologi Enzim (2017) karya R. Satu koenzim pun bisa menjadi kofaktor untuk enzim yang
Susanti dan Fidia Fibriana, ada tiga jenis kofaktor berbeda. Koenzim juga dikelompokkan (diklasifikasikan)
dalam enzim, yaitu: berdasarkan gugus prostetik yang pemindahannya dibantu oleh
1. Gugus prostetik koenzim itu sendiri, yaitu:
Gugus prostetik merupakan kofaktor yang berisi Koenzim pemindah gugus hidrogen, seperti NADP +, NAD+, FAD,
gugusan senyawa penyusun enzim yang tidak aktif, FMN, dan koenzim Q.
berupa unsur-unsur logam, seperti Besi (Fe++), Koenzim pemindah gugus bukan hydrogen, antara lain TPP, PLP,
Mangan (Mn++), Magnesium (Mg++), atau Natrium koenzim folat, gula fosfat, dan asam lipoat.
(Na+). 3. Ion anorganik
Gugus prostetik juga termasuk senyawa organik yang Ion-ion anorganik terikat lemah pada apoenzim dan dapat
terikat kuat dengan apoenzim, dan selama reaksinya membuat fungsi enzim lebih efektif. Salah satunya adalah ion
berlangsung tidak akan dilepas atau diuraikan. Contoh metal yang merupakan kofaktor, yang dibutuhkan dalam aktivitas
gugus prostetik, antara lain Heme dan FAD. enzim tertentu.
2. Koenzim Secara bersamaan, ion metal dalam enzim mampu membentuk satu
Koenzim adalah zat berupa molekul organik atau lebih ikatan koordinasi dengan substrat. Ikatan koordinasi
nonprotein kompleks, seperti NAD, ATP, dan vitamin sendiri adalah ikatan kovalen khusus pada oksigen dan nitrogen,
B. Koenzim termasuk senyawa organik yang berikatan dengan ion metal tertentu. Adanya ikatan-ikatan tersebut dapat
lemah dengan protein enzim. Sebab, ikatan tersebut membantu polarisasi dalam substrat untuk kemudian dipecah oleh
hanya bersifat tidak permanen (sesaat) dan mudah enzim.
untuk dipisahkan dengan dialisis. Selain itu, ion metal juga bisa membentuk ikatan koordinasi
dengan rantai spesifik pada sisi aktif enzim. Contoh ion metal,
yakni Na+, K+, dan Cu+.
Tata Nama Enzim
Nama trivial enzim sudah lama dikenal masih tetap digunakan misalnya tripsin, pepsin, papain dan
lain – lain. Perkembangan tata nama enzim selanjutnya memberikan nama khusus bagi enzim yaitu
akhiran –ase pada jenis reaksi yang dikatalisnya. Misalnya enzim dehirogenase untuk reaksi
dehirogenasi, transferase untuk reaksi transfer gugus dan dekarboksilase.
Untuk perenggut CO2 akhiran –ase juga diberikan pada akhir nama substrat untuk menunjukkan
enzim hidrolitik, misalnya protease untuk penguraian protein, amilase untuk penguraian amilum dan
fosfatase untuk penguraian ester fosfat secara hidrolitik.
Tatanama enzim yang lebih jelas dan lengkap menggunakan nama substrat dan reaksi yang di katalisis
+ akhiran –ase. Misalnya enzim laktat dehidrogenase, sitokrom oksidase dan glukosa-6-fosfatase.
Energi
Energi atau ATP merupakan ikatan tiga molekul fosfat dengan senyawa adenosin. Adenosin terdiri atas
adenine dan ribose. Ikatan ATP bersifat labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya. Jika satu gugus
fosfat terlepas mengakibatkan ATP (Adenosin Trifosfat) menjadi ADP (Adenosin Difosfat).
2
Metabolisme
Karbohidrat
Kelompok 1
Metabolisme Karbohidrat
1. Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme karbohidrat adalah proses penyusunan senyawa karbohidrat kompleks dari senyawa
sederhana. Proses ini memerlukan energi, baik energi panas, cahaya, atau energi kimia. Anabolisme
yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia disebut kemosintesis.
a.) Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan makanan atau
senyawa organic pada tumbuhan dengan menggunakan
energi cahaya.

Faktor yang mempengaruhi fotosintesis


● Persamaan Reaksi
1. Faktor Internal (faktor yang berasal dari tumbuhan itu
sendiri).
-Klorofil
-Enzim

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar tumbuhan).


-Air dari dalam tanah
-CO2
-Cahaya
-Suhu
• Proses Fotosintesis
b.) Kemosintesis
Kemosintesis adalah penyusunan senyawa kompleks dengan menggunakan energi yang berasal dari
proses-proses kimia. Kemampuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki beberapa bakteri. Biasanya
bakteri ini bersifat kemoautotrof.
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH 3
menjadi HNO2. Lalu dioksidasi menjadi HNO3 oleh nitrobacter.
2NH3+3O2--2HNO2+2H2O+ATP
2HNO2+O2--2HNO3+ATP
2. Katabolisme Karbohidrat
Katabolisme karbohidrat adalah proses pembongkaran karbohidrat. Karbohidrat merupakan reaksi
penguraian atau pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana untuk
menghasilkan energi. Proses katabolisme yang terjadi pada makhluk hidup dibedakan menjadi
respirasi aerob dan respirasi anaerob.
● Respirasi Aerob
Proses respirasi yang menggunakan oksigen
dan melepas karbon dioksida. Biasanya
menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Selain glukosa, bisa menggunakan protein dan
lemak.

1.)Glikosis 2.)Transpor Elektron (Fosforilasi Oksidatif)


Proses pemecahan satu molekul glukosa Pada tahap ini terjadi rantai transport electron
yang terjadi di dalam sitoplasma sel. Hasil dan sintesis ATP. NADH dan FADH2 yang
akhirnya berupa 2 molekul ATP, 2 molekul dihasilkan dari glikolisis dan siklus krebs akan
NADH, dan 2 molekul asam piruvat. memasuki membran dalam mitokondria. Tahap
ini disebut juga fosforilasi oksidatif karena
mengoksidasi NADH dan FADH2 yang akan
menyumbang electron dan ion hydrogen(H+).
3.)Siklus Krebs
Diawali dengan proses persiapan yang
disebut dengan dekarbosilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif merupakan proses
pengurangan gugus karbon asam piruvat
dari 3 gugus(3C) menjadi 2 gugus(2C).
Proses ini menghasilkan 2 molekul asetil
koenzim A, 2 molekul NADH, dan 2
molekul CO2. Siklus ini ditemukan oleh
Hans Krebs. Hasil akhir dari siklus krebs
berupa 4 molekul CO2, 2 molekul ATP, 6
molekul NADH, dan 2 molekul FADH2.
● Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah respirasi sel yang tidak
membutuhkan oksigen bebas. Asam piruvat yang
dihasilkan dari proses glikolisis akan diubah menjadi
molekul lain karena di dalam sel tidak tersedia oksigen
bebas. Energi yang dihasilkan dari proses respirasi
lebih kecil dibandingkan dari respirasi aerob.

1.) Fermentasi Alkohol


Fermentasi ini dinamakan fermetasi alcohol karena
salah satu produl yang dihasilkan adalah etil alkohol
atau etanol. Proses pernapasan pada tumbuhan rendah
seperti jamur ragi menghasilkan etanol atau alkohol.
2.) Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi ini dinamakan fermentasi asam laktat karena
salah satu produk yang dihasilkan adalah asam laktat.
Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan
beberapa bakteri asam laktat. Contoh produk makanan
yang dibuat dengan menggunakan bantuan bakteri asam
laktat adalah yogurt, keju, mentega, dan produk
fermentasi lainnya.secara sederhana dapat dituliskan pada
proses pembuatan yogurt berikut.
Glukosa---Asam Piruvat+ATP
Asm Piruvat---Asam Laktat
3
Metabolisme
Protein dan Lemak
Kelompok 1
Metabolisme Protein dan Lemak
1. Katabolisme Protein dan Lemak
Protein dan lemak harus diubah dahulu menjadi senyawa yang lebih sederhana dan memasuki
glikolisis serta siklus krebs untuk menghasilkan energi. Tiap zat makanan akan menghasilkan energi
yang berbeda. Dalam sebanyak 1 gram karbohidrat akan menghasilkan 4 kkal energi, 1 gram protein
akan menghasilkan energi sebanyak 4 kkal. 1 gram lemak menghasilkan 9 kkal energi.

2. Anabolisme Lemak dan Protein


Tidak semua molekul makanan digunakan untuk menghasilkan energi. Makanan juga menyediakan
bahan mentah bagi sel untuk proses biosintesis, Menyusun molekul sendiri untuk perbaikan dan
Pembangunan komponen sel.
Jalan-jalan ke Palangka Raya
Beli rambutan serta semangka.
Jangan malu untuk bertanya,
Sebelum kita menutup acara.  

Anda mungkin juga menyukai