Anda di halaman 1dari 7

RESUME BIOKIMIA

ENZIME

Dosen Pengampu : Sugeng Supriyanto, M.S.Farm

Disusun Oleh :

KELOMPOK 9

Nama Nim Kontribusi


Ilham Hidayatul Latif 202205039 Halaman 5 - selesai
Inayatul Maftukhah 202205040 Halaman 1-3
Tiara Aidahrahma 202205057 Halaman 3-5

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2024

1
A. Pendahuluan
ENZIME
adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Enzim Bersifat selektif dan spesifik. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh T
(temperature) , P (konsentrasi) dan pH. Enzim berperan penting dalam
metabolisme, diagnosis, dan terapi.
Sebagian besar enzim, terdiri atas dua komponen penyusun, yakni protein
(apoenzim) dan non-protein (gugus prostetik). Apoenzim adalah komponen
paling dominan dalam struktur enzim. Selain itu, apoenzim ini bersifat labil karena
mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH, serta tidak tahan panas.
Sedangkan gugus prostetik biasanya berupa logam seperti besi, tembaga, seng atau
suatu bahan senyawa organic yang mengandung logam.
Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu kesatuan yang disebut holoenzim,
Holoenzim enzim aktif secara katalitik. Sedangkan Apoenzim tidak aktif secara
katalitik. Holoenzim selesai dan dapat memulai reaksi sedangkan apoenzim tidak
lengkap dan tidak dapat memulai reaksi. Bagian gugus prostetik yang lepas disebut
sebagai koenzim, yang aktif seperti halnya gugus prostetik.
Contoh koenzim adalah vitamin atau bagiannya, seperti vitamin B2, B1, B6, niacin
dan biotin.

B. KOFAKTOR
Sebuah kofaktor adalah senyawa kimia non-protein yang diperlukan untuk
aktivitas biologis protein. Protein ini biasanya enzim, dan kofaktor dapat dianggap
"molekul pembantu" yang membantu dalam transformasi biokimia.
Kofaktor dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu koenzim → salah satu atau lebih ion
anorganik, atau molekul organik atau metalloorganic komplek dan gugus prostetik
→ kofaktor yang terikat erat atau bahkan terikat secara kovalen.
Beberapa enzim atau kompleks enzim memerlukan beberapa kofaktor. Sebagai
contoh, kompleks multienzim piruvat dehidrogenase pada
persimpangan glikolisis dan siklus asam sitrat membutuhkan lima kofaktor organik

2
dan satu ion logam: tiamina pirofosfat (TPP) yang terikat
lemah, lipoamida dan flavin adenina dinukleotida (FAD) yang terikat secara
kovalen, dan kosubstrat nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+) dan koenzim
A (CoA), serta sebuah ion logam (Mg2+).

C. KOENZIM
Koenzim→ Komponen non-protein, melainkan dari zat organik, yaitu zat yang
mengandung karbon. Terikat secara lemah pada apoenzim oleh ikatan non-kovalen.
Koenzyme melekat dengan enzim dan hanya bisa bekerja bila terdapat enzim.
Contoh: vitamin atau senyawa yang berasal dari vitamin. Kelompok Prostetik
Komponen non-protein, terikat erat dengan apoenzim oleh ikatan kovalen disebut
kelompok Prostetik.
Beberapa fungsi dan cara kerja koenzim di dalam tubuh :
1. Menghasilkan energi
Koenzim berperan penting dalam menggunakan dan menyimpan energi di
dalam sel tubuh. Tubuh nantinya juga mendaur ulang senyawa ini agar bisa
mengisi tenaga di dalam sel tubuh berkali-kali.
2. Menangkal radikal bebas
Fungsi koenzim mampu menjaga tubuh dari paparan radikal bebas yang
membuat sel-sel tubuh rusak. Karena sifat ini, senyawa ini berperan sebagai
antioksidan.
3. Reaksi redoks
Koenzim membantu berjalannya reaksi kimia bernama reaksi redoks.
Reaksi kimia ini berperan penting untuk memecah zat makanan agar bisa
diserap tubuh, penyembuhan luka, melawan kuman dan benda asing,
mengendalikan pertumbuhan sel.
 Sifat Enzim
o Enzim adalah protein yang meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan
energi aktivasi
o Mereka mengkatalisasi hampir semua reaksi kimia yang terjadi di sel-sel
tubuh.

3
o Tidak diubah atau dikonsumsi selama reaksi.
o Dapat digunakan kembali
 Reaksi Eksotermis
Adanya enzim, akan menurunkan energi aktivitas reaksi eksotermis
 Reaksi Endotermis
Adanya enzim, akan menurunkan energi aktivitas reaksi endotermis
 Enzim sebagai katalisator
o Enzim seringkali sangat spesifik dalam jenis reaksi, mengkatalisasi,
senyawa/substansi yang khusus yang terlibat dalam reaksi.
o Enzim dengan spesifisitas absolut mengkatalisasi satu reaksi saja dan
hanya dengan satu zat.
o Enzim dengan spesifisitas relatif mengkatalisasi reaksi zat yang terkait
secara struktural (lipase menghidrolisis lemak, protease memecah
protein, dan phosphatases menghidrolisis ester fosfat).
o Enzim dengan spesifisitas stereokimia mengkatalisasi reaksi hanya satu
dari dua yang mungkin enantiomer (D-amino acid oxidase mengkatalisis
reaksi asam D-amino, tetapi bukan asam L-amino).
 Tatanama
o Beberapa enzim awal yang ditemukan adalah diberi nama yang diakhiri
dengan –in untuk menunjukkan bahwa itu benar protein (mis. enzim
pepsin pencernaan, trypsin, chymotrypsin).
o Karena banyaknya enzim yang ada sekarang dikenal, sistematis
nomenklatur disebut Sistem Komisi Enzim (EC- enzymes commission)
digunakan untuk memberi nama. [Persatuan Internasional Biokimia dan
Biologi Molekuler].
o Enzim dikelompokkan menjadi enam kelas utama berdasarkan reaksi
yang dikatalisasi.
o Agar setiap penamaan Enzim tidak ambigu (dan seringkali panjang) nama
sistematis yang menentukan substrat Enzim (zat yang direaksikan),
kelompok fungsional, dan jenis reaksi katalisasi.
o Semua nama EC diakhiri dengan –ase.

4
ENZIM :
1.) secaraumumdiakhiridengan: A –
S–E
contoh: --
--
-- o Enzim juga diberi nama umum yang diturunkan dengan menambahkan -
ase ke nama media atau ke kombinasi nama substrat dan jenis reaksi:

 Klasifikasi Enzim

• Secara umum diakhiri dengan : A-S-E


o Contoh :
▪ protease -> memecah protein
▪ lipase -> memecah lipids
▪ maltase -> memecah lactose
▪ ATPase -> memecah ATP

5
• Setiap enzim memiliki bentuk yang spesifik
Spesifitas – aksi enzim yang spesifik

Enzim diklasifikasikan ke dalam dalam enam kelas fungsional (Klasifikasi nomor EC) oleh
Internasional Union pf Biochemists (I.U.B). Atas dasar jenis – jenis reaksi yang mereka katalisis

▪ EC1. : Oxidoreductases
▪ EC2. : Transferses
▪ EC3. : Hydrolases
▪ EC4. : Lyases
▪ EC5. : Isomerases
▪ EC6. : Ligases

Berdasarkan tipe reaksi yang diketahui, enzim dibagi menjadi 6 kelompok ;

1. Oksidoreduktase Enzim oksidoreduktase adalah enzim yang dapat mengkatalis reaksi oksidasi atau
reduksi suatu bahan. Dalam golongan enzim ini terdapat 2 macam enzim yang paling utama yaitu
oksidase dan dehidrogenase. Oksidase adalah enzim yang mengkatalis reaksi antara subtrat dengan
molekul oksigen. Dehidrogenase adalah enzim yang aktif dalam pengambilan atom hidrogen dari
subtrat.
2. Transferase Enzim transferase adalah enzim yang ikut serta dalam reaksi pemindahan ( tranfer ) suatu
radikal atau gugus.
3. Hidrolase Enzim hidrolase merupakan kelompok enzim yang sangat penting dalam pengolahan
pangan, yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu subtrat atau pemecahan subtrat dengan
pertolongan molekul air. Enzim5enzim yang termasuk dalam golongan ini diantaranya adalah amilase,
invertase, selulase dan sebagainya.
4. Liase Enzim liase adalah enzim yang aktif dalam pemecahan ikatan C5C ikatan C5O dengan tidak
menggunakan molekul air.
5. Isomerase Enzim isomerase adalah enzim yang mengkatalisasi reaksi perubahan kon figurasi molekul
dengan cara pengaturan kembali atom atom subrat , sehingga dihasilkan molekul baru yang
merupakan isomer dari subtrat, atau dengan dengan perubahan isomer posisi misalnya mengubah
aldosa menjadi ketosa.
6. Ligase Enzim ligase adalah enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan5ikatan tertentu, misalnya
pembentukan ikatan C5 C, C5O dan C5S dalam biosintesis koenzim A serta pembentukan ikatan C5N
dalam sintesis glutamin.

6
7

Anda mungkin juga menyukai