Anda di halaman 1dari 15

ENZIM

NORA FEBILIA AHFILANDRA


RAHMI ZONA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B

STIKES PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2019

1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa jenis molekul dapat mempengaruhi aktivitas enzim.
Aktivitas dari enzim dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis molekul, salah
satunya adalah inhibitor. Inhibitor merupakan suatu senyawa yang dapat
menghambat atau menurunkan laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim.
Inhibitor irreversibel atau tidak dapat balik, dimana setelah inhibitor mengikat
enzim, inhibitor tidak dapat dipisahkan dari sisi aktif enzim.
Keadaan ini menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat atau
inhibitor merusak beberapa komponen (gugus fungsi) pada sisi katalitik
molekul enzim. Sedangakan inhibitor reversibel atau dapat balik, bekerja
dengan mengikat sisi aktif enzim melalui reaksi reversibel dan inhibitor ini
dapat dipisahkan atau dilepaskan kembali dari ikatannya. Inhibitor dapat balik
terdiri dari tiga jenis, yaitu inhibitor yang bekerja secara kompetitif, non-
kompetitif, dan un-kompetitif.
Sehingga dilakukan percobaan pengaruh inhibitor terhadap aktivitas
enzim dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh inhibitor terhadap aktivitas
enzim. Dimana dalam percobaan pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim
ini, digunakan inhibitor kompetitif yaitu malonat. Dalam hal ini malonat yang
menginhibisi reaksi yang dikatalisis oleh enzim suksinat dehydrogenase.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, didapat beberapa rumusan
masalahyang menjadi pembahasan dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan enzim?
2. Bagaimana penyebaran enzim dalam sel?
3. Bagaimana sifat-sifat enzim?
4. Bagaimana nomenklatur enzim?

2
5. Bagaimana klasifikasi enzim?
6. Bagaimana mekanisme kerja enzim?
7. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memnuhi tugas mata kuliah fisiologi tumbuhan
2. Tujuan Khusus
1. Agar dapat mengetahui pengertian enzim. 
2. Agar dapat mengetahui penyebaran enzim dalam sel.
3. Agar dapat mengetahui sifat-sifat enzim.
4. Agar dapat mengetahui nomenklatur enzim.
5. Agar dapat mengetahui klasifikasi enzim.
6. Bagaimana mekanisme kerja enzim
7. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Enzim
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup
didalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang
berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat
proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua
enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul
awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut
menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Jenis produk yang
akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter.
Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan 
cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh
hormonsebagai promoter (Pack, 2008: 156).
Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular),
yang terdiri atas satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida.
Enzim berfungsi sebagai katalis atau senyawa yang
dapat mempercepat proses reaksitanpa habis bereaksi. Dengan adanya enzim,
molekul awal yang disebutsubstrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang disebut produk.
Dalam tumbuhan pun terdapat proses metabolisme tumbuhan yang
terdiridari anabolisme (pembentkan senyawa yang lebih besar dari molekul-
molekul yang lebih kecil, molekul ini terdiri dari pati, selulose, protein, lemak
dan asam lemak; Proses ini membutuhkan energi). Sedang
katabolismemerupakan senyawa dengan molekul yang besar membentuk
senyawa - senyawa dengan molekul yang lebih kecil dan menghasilkan
energi.

4
Dalam kloroplas sel tumbuhan ada serangkaian enzim dan protein lain
yang disebut fotosistem I dan II. Beberapa protein ini memegang molekul
klorofildan, ketika klorofil dipukul oleh foto cahaya, elektron menjadi energi
dan mengikat molekul air. Enzim dalam fotosistem II membagi air menjadi
hidrogen dan oksigen. Elektron berenergi ini kemudian diteruskan melalui
enzim lain yang disebut sitokrom b6-f kompleks, yang pada gilirannya
memompa molekul hidrogen bermuatan positif melintasi membran untuk
membuat penyimpanan energi potensial.
Enzim yang disebut ATP sintase menggunakan energi potensial untuk
mensintesis molekul yang disebut ATP, yang merupakan mata uang energy
yang paling umum untuk sel, dan yang digunakan dalam reaksi gelap
fotosintesis.
B. Penyebaran Enzim Dalam Sel
Enzim tidak tercampur merata di seluruh sel, tetapi terdapat dalam
kompartemen-kompartemen. Enzim untuk fotosintesis terdapat dalam
kloroplas, untuk respirasi terutama terdapat dalam mitokondria sedang
sebagian lagi terdapat dalam sitosol. Enzim untuk sintesis DNA, RNA,
Danmitosis terdapat dalam inti (Vandalita, 2018: 58).
Pengelompokkan enzim dalam kompartemen meningkatkan efisiensi
proses- proses seluler karena dua hal yaitu membantu memastikan bahwa
konsentrasi reaktan cukup di tempat enzim tersebut terdapat dan membantu
memastikan bahwa satu senyawa diarahkan menjadi hasil yang diperlukan dan
tidak dialihkan ke jalur lain oleh kerja enzim lain yang berkompetisi yang
juga dapat bekerja pada senyawa itu di tempat lain dalam sel. Namun
pengelompokan enzim dalam kompartemen-kompartemen tidak absolut,
misalnya membrane yang mengelilingi kloroplasma memungkinkan beberapa
gulafosfat yang dihasilkan fotosintesis ke luar. Senyawa-senyawa iti
kemudian oleh sejumlah enzim di luar kloroplas dilibatkan dalam sintesis

5
dinding sel dan respirasi yang penting untuk tumbuh dan pemeliharaan
tumbuhan (Vandalita,2018).

C. Sifat-Sifat Enzim
Menurut Pack (2008: 161) sifat-sifat dari enzim adalah sebagai berikut ini :
1. Enzim adalah Protein
Sebagai protein enzim memiliki sifat seperti protein, yaitu
sangatdipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti suhu, pH, konsentrasi
substrat). Jika lingkungannya tidak sesuai, maka enzim akan rusak
atautidak dapat bekerja dengan baik.
2. Bekerja secara khusus/spesifik
Setiap enzim memiliki sisi aktif yang sesuai hanya dengan satu jenis
substrat, artinya setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat yang
cocok dengan sisi aktifnya.
3. Berfungsi sebagai katalis
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa merubah produk
yangdiharapkan tanpa ikut bereaksi dengan substratnya, dengan demikian
energiyang dibutuhkan untuk menguraikan suatu substrat menjadi lebih
sedikit.
4. Diperlukan dalam jumlah sedikit
reaksi biokimia hanya sejumlah kecil enzim yang dibutuhkan untuk
mengubah sejumlah besar substrat menjadi produk hasil.
5. Bekerja bolak-balik
Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi, sehingga dapat bekerja dua
arah (bolak-balik). Artinya enzim dapat menguraikan substrat menjadi
senyawa sederhana dan sebaliknya enzim juga dapat menyusun senyawa-
senyawa tertentu.

6
D. Nomenklatur Enzim
Enzim biasanya mendapat akhiran ase menunjukkan substrat yang
ditindaknya dan tipe reaksi yang dikatalisisnya. Misalnya sitokrom oksidase
(enzim respiratoris), mengoksidasi (mengambil satu electron dari) satu
molekul sitokrom. Asam malat dehidrogenase, mengambil dua atom H
(mendehidrogenasi) dari asam malat. Nama umum ini walaupun pendek
namun tidak memberikan cukup keterangan mengenai reaksi yang
dikatalisisnya, juga tidak menerapkan akseptor dari electron atau atom
hydrogen yang diambil itu.
Biasanya enzim mempunyai akhiran ase. Didepan ase digunakan
namasubstrat dimana enzim itu bekerja, atau nama reaksi yang dikatalis.
Misalnyaselulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi, pedoman
tersebut tidakselalu digunakan. Hal ini disebabkan nama tersebut digunakan
sebelum pedoman pemberian nama diterima dan nama tersebut sudah umum
digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam Daftar Istilah Kimia
Organis (1978), akhiran ase  tersebut diganti dengan asa. Enzim diberi nama
dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama substrat yang diubah oleh
enzim tersebut, misalnya enzim amilase mengubah amilum menjadi glukosa,
lipase mengubah lemak (lipid), dan enzim yang mengadakan perubahan
karbohidrat merupakan kelompok karbohidrase.
E. Klasifikasi Enzim
Menurut Poedjiadi (2006: 75-76) enzim dapat digolongkan
berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang dikatalisis, daya katalisisnya,
dan cara terbentuknya.
1. Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya
a. Endoenzim
Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim
yang bekerjanya di dalam sel. Umumnya merupakan enzim yang digun
akan untuk proses sintesis di dalam sel dan untuk pembentukan energi

7
(ATP) yang berguna untuk proses kehidupan sel,misal dalam proses
respirasi.
b. Eksoenzim
Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang
bekerjanya di luar sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan”substr
at secara hidrolisis, untuk dijadikan molekul yang lebih
sederhanadengan BM lebih rendah sehingga dapat masuk melewati
membran sel.Energi yang dibebaskan pada reaksi pemecahan substrat
di luar sel tidakdigunakan dalam proses kehidupan sel.
2. Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis
a. Oksidoreduktase
Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan
pemindahan electron, hydrogen atau oksigen. Sebagai contoh adalah
enzim electron transfer oksigen dan hydrogen peroksidase (katalase).
Ada beberapa macam enzim electron transfer oksidase, yaitu
enzimoksidase, oksigenase, hidroksilase dan dehidrogenase.
b. Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari
suatumolekul ke molekul yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa
enzimsebagai berikut:
1) Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan
amina.
2) Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan
gugusanfosfat.
3) Transasilase adalah transferase yang memindahkan gugusan asil

3. Enzim lain dengan tatanama berbeda


Ada beberapa enzim yang penamaannya tidak menurut cara di
atas,misalnya enzim pepsin, triosin, dan sebagainya serta enzim yang

8
termasukenzim permease. Permease adalah enzim yang berperan dalam
menentukansifat selektif permiabel dari membran sel.
4. Penggolongan enzim berdasar cara terbentuknya
a. Enzim konstitutif
Di dalam sel terdapat enzim yang merupakan bagian dari
susunan selnormal, sehingga enzim tersebut selalu ada umumnya
dalam
jumlah tetap pada sel hidup. Walaupun demikian ada enzim yang juml
ahnyadipengaruhi kadar substratnya, misalnya enzim amilase.
Sedangkanenzim-enzim yang berperan dalam proses respirasi
jumlahnya tidakdipengaruhi oleh kadar substratnya.
b. Enzim adaptif
Perubahan lingkungan mikroba dapat menginduksi
terbentuknya enzim tertentu. Induksi menyebabkan kecepatan sintesis
suatu enzim dapat di rangsang sampai beberapa ribu kali. Enzim
adaptif adalah enzim yang pembentukannya dirangsang oleh adanya
substrat. Sebagai contoh adalah enzim beta galaktosidase yang
dihasilkan oleh bakteri E.coli yang ditumbuhkan di dalam medium
yang mengandung laktosa. Mulamula E.coli tidak dapat menggunakan
laktosa sehingga awalnya tidak nampak adanya pertumbuhan (fase
lag/fase adaptasi panjang) setelah beberapa waktu baru menampakkan
pertumbuhan. Selama fase lag tersebut E.colimembentuk enzim beta
galaktosidase yang digunakan untukmerombak laktosa.

F. Nomenklatur Enzim
Enzim biasanya mendapat akhiran ase menunjukkan substrat yang di
tindaknya dan tipe reaksi yang di katalisisnya. Misalnya sitokrom oksidase
(enzim respiratoris), mengoksidasi (mengambil satu electron dari) satu
molekul sitokrom. Asam malat dehidrogenase, mengambil dua atom H

9
(mendehidrogenasi) dari asam malat. Nama umum ini walaupun pendek
namun tidak memberikan cukup keterangan mengenai reaksi yang
dikatalisisnya, juga tidak menerapkan akseptor dari electron atau atom
hydrogen yang diambil itu.
Biasanya enzim mempunyai akhiran ase. Didepan ase digunakan
namasubstrat dimana enzim itu bekerja, atau nama reaksi yang dikatalis.
Misalnyas elulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi, pedoman
tersebut tidak selalu digunakan. Hal ini disebabkan nama tersebut digunakan
sebelum pedoman pemberian nama diterima dan nama tersebut sudah umum
digunakan.Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam Daftar Istilah Kimia
Organis(1978), akhiran ase  tersebut diganti dengan ase. Enzim diberi nama
dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama substrat yang diubah oleh
enzim tersebut, misalnya enzim amilase mengubah amilum menjadi glukosa,
lipase mengubah lemak (lipid), dan enzim yang mengadakan perubahan
karbohidrat merupakan kelompok karbohidrase.
G. Mekanisme Kerja Enzim
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi.
Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA.
Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan
substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas
untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain (Mustofa, 2016).
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis.
Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagaizat
elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk
sisiaktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula.
Hanyamolekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi
enzim. Agardapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer
(Mustofa, 2016).

10
Menurut Pack (2008: 163); Mustofa (2016) ada 2 teori mengenai cara
kerjaenzim, yaitu :
1. Model Fischer (model kaku)/ (Lock and key theory)
Teori ini menyatakan bahwa enzim akan mengikat substrat jika ukuran
dan bentuknya sama dengan active site  enzyme. Enzim bersifat kaku.
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti
kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat
bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks
lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah
sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai
pengaruh yang sama.
2. Model Koschland/ ketepatan induksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif
enzim, bentuk sisiaktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk
kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif
menjadi bentuk yanglepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi
dengan enzim tersebut
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Menurut Poedjiadi (2006: 79) faktor-faktor yang mempengaruhi enzim
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Suhu
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim
masih tetap mempuyai sifat protein yang kerjanyas dipengaruhi oleh
suhu. Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu tertentu, yaitu
sekitar suhu40 °C. Pada suhu 0 °C, enzim tidak aktif. Jika suhunya
dinaikkan, enzimakan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi
lagi sampai batassekitar 40-50°C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi.

11
Namun, pemanasan lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau
terdenaturasi seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak
dapat bekerja.
a. Enzim tidak aktif pada suhu kurang dari pada 0 °C.
b. Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap
kenaikan suhu 10 °C.
c. Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37 °C. Enzim
ternyata hasli pada suhu tinggi itu lebih dari 50 °C.
2. Derajat Keasaman (pH)
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali
beberapa jenis enzim yang bekerja pada suasana basa. Jika enzim yang
bekerja optimum pada suasana netral ditempatkan pada suasana basa
ataupun asam, enzim tersebut tidak akan bekerja atau bahkan rusak.
Begitu juga sebaliknya, jika suatu enzim bekerja optimal pada suasana
basa atau asam tetapi ditempatkan pada keadaan asam atau basa, enzim
tersebut akan rusak. Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di
dalam lambung, efektif bekerja pada pH rendah. Setiap enzim bertindak
paling cepat pada nilai pH tertentu yang disebut sebagai pH optimum. pH
optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7. Terdapat beberapa
pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut bertindak balas
paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam usus kecil
bertindak paling cekap pada pH 8.
3. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back
inhibitor.Feed back inhibitor adalah keadaan pada saat substansi hasil
(produk) kerjaenzim yang terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan
akan menghambatkerja enzim yang bersangkutan

BAB III

12
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup
didalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa
yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang memperce
pat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia
2. Enzim tidak tercampur merata di seluruh sel, tetapi terdapat
dalamkompartemen-kompartemen. Enzim untuk fotosintesis terdapat
dalamkloroplas, untuk respirasi terutama terdapat dalam mitokondria
sedangsebagian lagi terdapat dalam sitosol. Enzim untuk sintesis DNA,
RNA, Danmitosis terdapat dalam inti.
3. Sifat-sifat dari enzim adalah berupa Enzim adalah Protein, Bekerja
secarakhusus/spesifik, Berfungsi sebagai katalis, Diperlukan dalam jumlah
sedikitdan Bekerja bolak-balik
4. Enzim biasanya mendapat akhiran ase menunjukkan
substrat yangditindaknya dan tipe reaksi yang dikatalisisnya. Misalnya
sitokrom oksidase(enzim respiratoris), mengoksidasi (mengambil satu
electron dari) satumolekul sitokrom. International Union of Biochemistry
memberi nama lebihPanjang tetapi lebih deskriptif. Misalnya, sitokrom
oksidase dinamakansitokrom C, O2 oksidoreduktase, yang menunjukkan
bahwa sitokromtertentu, yang elektronnya diambil itu adalah tipe C dan
molekul oksigenadalah akseptor electron.
5. enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat
yangdikatalisis, daya katalisisnya, dan cara terbentuknya.
6. Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Kofaktor
adalahkomponen enzim yang bersifat non-protein yang berfungsi untuk

13
mengaktifkan enzim. Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau
suatureaksi.
7. Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim
meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi.
Terdapat 2 teori mengenai cara kerja enzim, yaitu: Model Fischer (model
kaku)
8. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim diantaranya
adalah berupa Suhu, Derajat Keasaman (pH), Inhibitor (Inhibitor
Kompetisi dan Inhibitor Nonkompetisi), dan Konsentrasi Substrat.B.
B. Saran
Lebih diperlengkap materinya dengan menggunakan berbagai sumber-
sumber atau literatur yang lebih banyak dan lebih mendukung (literatur baru)
guna lebih menemukan kajian materi yang pas melalui kajian perbandingan
literatur sehingga didapat materi yang benar-benar sesuai dengan keadaan
ilmu pengatahuan sekarang.

Daftar Pustaka

Harahap F. 2012.Enzim .http://digilib.unimed.ac.id/1641/80/Bab%20VI.pdf. Diakses


pada tanggal 20 September 2018 pukul 20:00 WITA

14
Josua.2010. Pengertian Enzim.https://josuasilitonga.wordpress.com/2010/10/07/enzi
m/. Diakses Pada Tanggal 20 September 2018 pukul 20:30 WITA

Mustofa. 2016.Makalah Enzim. http://musthofaali848.com/2016/02/makalah-


enzim.html. Diakses Pada Tanggal 24 September 2018 pukul 20:30 WITA

Pack, Pilip. 2008.Cliffsap Biologi Edisi ke-2. Cet I  Pakar karya: Jakarta.Poedjiadi,
A., F.M. T. Supriyanti. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.

Roni, W. 2013.Tentang Enzim.https://www.budidayapertanian.com. DiaksesPada


Tanggal 20 September 2018 pukul 20:15 WITA

Vandalita, M.M.R. 2018.Bahan Ajar Fisiologi Tumbuhan. Samarinda:Universitas


Mulawarman

15

Anda mungkin juga menyukai