Anda di halaman 1dari 24

Stroke non hemoragik

dipresentasekan oleh
kelompok
Mardalena
Icu yuanda sari
Novita sari mika
Eka ismalyah harahap
Timbul prawoto
pengertian Stroke Non hemoragik
Menurut Brunner & Sudarth stroke adal
ah kehilangan fungsi otak yang diakibat
kan oleh berhentinya suplai darah kebag
ian otak. Menurut Mansjoer A stroke ad
alah sindrom klinis yang awal timbulny
a mendadak, progresif, cepat berupa def
isit neurologis vokal atau global yang be
rlangsung 24 jam atau lebih atau langsu
ng menimbulkan kematian. Semata-mat
a disebabkan oleh peredaran darah otak
non traumatik.
Etiologi
biasanya diakibatkan dari empat kejadi
an (Brunner dan Suddarth, 2002. Hal21
30-2144)
a.Trombosis
Trombosis ialah proses pembentukan b
ekuan darah atau koagulan dalam siste
m vascular (yaitu,pembuluh darah atau
jantung) selama manusia masih hidup,
serta bekuan darah didalam pembuluh
darah otak atau leher. Koagulan darah d
inamakan trombus.
b. Embolisme serebral
Embolisme serebral adalah bekuan darah dan materi
al lain yang dibawa ke otak daribagian tubuh lain. Mer
upakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekua
n darah, lemak dan udara.
c.iskemia serebri
Iskemiaadalah penurunan aliran darah ke area otak.Ot
ak normalnya menerima sekitar 60-80 ml darah per 10
0 g jaringan otak per menit.Jika alirah darah aliran dar
ah serebri 20 ml/menit timbul gejala iskemia dan infar
k.
• Hemoragi serebral
Hemoragi serebral adalah pecahnya pembuluh darah
serebral dengan pendarahan ke dalam jaringan otak at
au ruangan sekitar otak.Pendarahan intraserebral dan
intrakranial meliputi pendarahan didalam ruang subar
akhnoid atau didalam jaringan otak sendiri.
klasifikasi stroke
a.Stroke hemoragik
Merupakan pendarahan serebri dan mungkin pendarah
an subarakhnoid.Disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak pada daerah otak tertentu.Biasanya kejadian
nya saat melakukan aktivitas atau saat aktif.
b.Stroke nonhemorogik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis sereb
ri, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru
bangun tidur, atau di pagi hari.Tidak terjadi perdarahan
namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia.
manifestasi klinis
1.kehilangan motorik
2.Kehilangan komunikasi
3.defisit lapang pandang
4.kehilangan sensori
5.kerusakan fungsi kognitif Dan
efek psikologis
patofisiologi
Infark serebri adalah berkurangnya suplai darah ke area terten
tu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor sepert
i lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulas
i kolateral terhadap area yang di suplai oleh pembuluh darah y
ang tersumbat (Arif Muttaqin,2008). Suplai darah ke otak dapa
t berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (tro
mbus, emboli, perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena g
angguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung).
Aterosklerosis sering kali merupakan faktor penting untuk ota
k, trombus dapat berasal dari flak arterosklerosis, atau darah d
apat beku pada area yang stenosis, tempat aliran darah akan la
mbat atau terjadi turgulensi. Trombus dapat pecah dari dindin
g pembuluh darah dan terbawa sebagai emboli dalam aliran da
rah dan menyebabkan terjadinya stroke.
Komplikasi
Komplikasi stroke meliputi hipoksia serebral, penurunan aliran dara
h serebral, dan luasnya area cedera antara lain (Brunner dan Suddart
h, 2002. Hal 2130-2144):
a. Hipoksia serebraldiminimalkan dengan memberi oksigenisasi dar
ah adekuat ke otak. Fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksig
en yang dikirimkan ke jaringan.
b.Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, curah jantun
g, dan integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat (cairan in
travena) harus menjamin penurunan viskositas darah dan memperba
iki aliran darah serebral.Hipertensi atau hipotensi ekstrem perlu dihi
ndari untuk mencegah perubahan pada pada aliran darah serebral da
n potensi meluasnya area cedera.
c. Embolisme serebral dapat terjadi setelah infar
k miokard atau fibrilasi atrium atau dapat berasa
l dari katup jantung prostetik. Embolisme akan
menurunkan aliran darah ke otak dan selanjutny
a menurunkan aliran darah serebral.
Pemeriksaan penunjang
• Angiografi serebri
Membantu meentukkan penyebab dari stroke secara spesifik seperti pendarahan arteriovena at
au adanya ruptur dan untuk mencari perdarahan seperi aneurisma atau malformasi vaskuler.
• Lumbal pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal menunjukkan adanya h
emoragik pada subarakhonid atau perdarahan pada intrakanial. Peningkatan jumlah protein me
nunjukkan adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor yang merah biasanya dijumpai p
ada perdarahanyang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih nor
mal (xantokrom) sewaktu hari-hari pertama.
• CT Scan
Memperhatikan secara spesifk letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infra
k atau iskemia, serta posisinya secara pasti.Hasil pemeriksaan baisanya didapatkan hiperdens f
okal, kadang-kadang masuk ke ventrikel, atau menyebar ke permukaan otak.
• Magnetic Imaging Resnance (MRI)
Dengan menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi serta besar/luas terjadin
ya perdarahan otak.Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infra
k akibat dari hemografik.
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan medis
Tindakan medis terhadap pasien stroke meliputi diure
tik untuk menurunkan edema serebral, yang mencapai
tingkat maksimum 3-5 hari setelah infark serebral. An
tikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadin
ya atau memberatnya trombosis atau embolisasi dari t
empat lain dalam sistem kardiovaskuler. Medikasi ant
itrombisit dapat diresepkan karena trombosit memain
kan peran sangat penting dalam pembentukan trombu
s dan embolisasi (Aru W Sudoyo,2009. hal 892-897).
Penatalaksanaan pembedahan
• Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebr
i dengan (Arif Muttaqin,2008):
1.Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri kar
otis, yaitu dengan membuka arteri karotisdi leher
2.Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembe
dahan dan manfaatnya paling dirasakan oleh klien TIA
3.Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
4.Ligasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada
aneurisma.
WOC
Pengkajian
• Pengkajian
• Identitas pasien
• Nama : Tn.H
• Umur : 64 Th
• Pendidikan : SMA
• Suku bangsa : Minang
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Agama : Islam
• Status perkawinan : Kawin
• Alamat : Pasar inuman kuansing
• No. Tlp/ Hp : 0852713443985
• No. Medical record : 114149
• Ruang rawat : Irna C Lantai II
• Golongan darah :-
Lanjutan…
• Penanggung jawab
• Nama : wiwik
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Pasar inuman kuansing
• No. Tlp/ Hp : 0852713443985
• 
• Data saat masuk RS
• Tanggal masuk RS : 10 september 2018
• Jam masuk RS : 13.15 WIB
• Yang mengirim atau merujuk : Datang Sendiri Melalui Igd
• Cara masuk : Igd
• Alasan masuk/ chief complain : Lemah anggota gerak sebelah kiri, menelan (+), Dada Terasa Sakit
,
• Diagnosa medis saat masuk : SNH
• Ruang rawat: Irna C Lantai II
• Diagnosa medis saat pengkajian: SNH
Lanjutan…
Riwayat kesehatan sekarang
• Keluhan utama/gejala : Tengkuk sakit,Dada terasa s
akit, lemah anggota gerak sebelah kiri.
• Kondisi atau keadaan klien saat pengkajian (mengg
unakan alat bantu, jelaskan) :Terpasang Infus Nacl 0
,9% /12jm dan Terpasang O2 (3ltr)
• Masalah keperawatan :risikoketidakefektifan perfus
i jaringan serebral ,hambatan mobilitas fisik,ganggu
an komunikasi verbal
Diagnosa Keperawatan
1.Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral B.d supla
i darah dan O2 ke otak menurun.
2.Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan o
tot
3.Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
tidak nafsu makan.
Intervensi
Hari/ Hari/ Diagnose Tujuan dan Intervensi
tanggal tanggal Keperawatan kriteria hasil keperawatan
Ketidakefektifan hdTujuan : setelah Manajemen Edema
Rabu /12-09- Rabu /12-09- perfusi jaringan dilakukan tindakan Serebral :
cerebral. keperawatan selama 1. Monitor tanda-
2018 2018
3x24 jam diharapkan tanda neurologis
perfusi jaringan dapat GCS.
efektif yang ditandai 2. Monitor tanda-
dengan kriteria hasil : tanda vital tiap
AsKH : Tidak terjadi jam.
peningkatan TIK 3. Posisikan tinggi
TTV dalam kepala tempat
keadaan normal. tidur 30’ atau
Tidak terjadi lebih.
penurunan kesadaran 4. Beri tirah
Tidak merasan pusing baring,lingkunga
kepala. n yang nyaman
dan membatasi
pengunjung.
Lanjutan…
Kamis/ 13-09- Kamis/ 13-09- Hambatan mobilitas Tujuan : Terapi Latihan :
2018 2018 fisik setelah dilakukan ambulasi
tindakan 1. Beri pasien
keperawatan selama pakaian yang
3x24 jam diharapkan tidak
pasien dapat mengekang.
melakukan 2. Sediakan tempat
aktivitasnya secara tidur
mandiri. berketinggian
KH: Pasien dapat rendah yang
bangun dan sesuai.
beraktivitas sendiri. 3. Dorong untuk
Kekuatan otot duduk di tempat
normal tidur,disamping
. tempat tidur
(menjuntai) atau
dikursi
sebagaimana
yang dapat di
toleransi pasien.
Lanjutan…
Jumat /14-09- Jumat /14-09- Kebutuhan Tujuan : setelah 1.Pantau BB pasien.
2018 2018 nutrisi kurang dilakukan tindakan 2.Pantau TTV pasien
dari kebutuhan keperawata selama 3.Pantau diit pasien
tubuh 3x24 jam diharapkam
pasien mau makan
lagi
KH:BB pasien
normal
Evaluasi
Hari/ Jam No. Dx Implementasi Evaluasi
Tanggal
Jumat 09.30 – 14.00 I 1. Memonitor S : Pasien
14-09-2018 tanda-tanda mengatakan
neurologis GCS anggota gerak
2. Memonitor sebelah kiri
tanda-tanda vital. berat,dan tidak
3. Memposisikan sakit kepala
tinggi kepala lagi.
tempat tidur 30’ O : Pasien
atau lebih. tampak lemah
4. Memberi tirah TTV :
baring,lingkunga TD :
n yang nyaman 160/100 mmHg
dan membatasi N : 85
pengunjung. x/mnt
5. Mengkolaborasi A : masalah
dengan dokter belum teratasi
untuk pemberian P : intervensi
O2. dilanjutkan.
6. Memberi pasien
pakaian yang
tidak
mengekang.
Lanjutan…
Hari/ Jam No. Dx Implementasi Evaluasi
Tanggal
Jumat 15-09- 08.00-14.00 II S :pasien
2018 1. menyediakan
mengatakan
tempat tidur
kalau anggota
berketinggian
geraknya masih
rendah yang
lemah,dan
sesuai.
susah
2. mendorong untuk
digerakkan.
duduk di tempat
O: Pasien
tidur,disamping
hanya tampak
tempat tidur
bisa
(menjuntai) atau
berbaring,dudu
dikursi
k,dan miring
sebagaimana
kanan dan
yang dapat di
miring kiri.
toleransi pasien.
A : masalah
3. menggunakan
belum teratasi
sabuk berjalan
P : intervensi
untuk membantu
dilanjutkan
perpindahan dan
ambulasi,sesuai
kebutuhan.
Lanjutan…
Hari/ Jam No. Dx Implementasi Evaluasi
Tanggal

Sabtu 07.30-13.00 III 1. Memonitor BB S :keluarga


15-09-2018 pasien pasien
2. Memantau TTV mengatakan
pasien pasien belum
3. Memantau DIIT terlalu banyak
pasien makan
O : pasien
tampak lemah
IMT = BB (50)

TB (160)
=
50/(160/100)2
= 50/2,56
= 19,53
A : masalah
belum teratasi
P : intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai