Disusun Oleh :
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat
ini, Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (Medis)
ke pengobatan komplementer. , Berdasarkan data dari Badan Kesehatan
Dunia pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia
pernah menjalani pengobatan non-konvensional. Terapi komplementer atau
terapi modalitas diakui sebagai upaya kesehatan nasional oleh National
Center for Complementary/Alternative Medicine (NCCAM) di Amerika.
Terapi ini digunakan juga dalam praktik keperawatan profesional sebagai
terapi alternative dibeberapa klinik keperawatan (Setyoadi dan Kushariyadi,
2011).
Beberapa rumah sakit di Indonesia, pengobatan komplementer ini sudah
mulai diterapkan sebagai terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi
pasien yang menolak pengobatan konvensional. Menurut NCCAM terapi
komplementer dikategorikan menjadi empat katergori. Kategori tersebut
antara lain terapi pikiran tubuh (mindbody therapies), terapi berbasis biologi
(biologically based therapies), terapi manipulatif dan berbasis tubuh
(manipulative and body based therapies), dan terapi energi yang termasuk
dalam kategori energi hayati dan bioelektromagnetik (energy and biofield
therapies) (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011). Terapi komplementer ada yang
invasif dan noninvasif salah satunya adalah terapi energi (reiki, chikung, tai
chi, prana, terapi suara) masuk dalam katagori noninvasif (Hitchcock et al.,
1999). terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam
tubuh (biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik
sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet. Klasifikasi
kategori kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa kombinasi antara
biofield dan bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, 2009).
Energy therapy terdiri dari biofield therapise dan bioelectromagnetic.
Biofield therapies dilakukan dengan memasukkan energi positif ke dalam diri
klien baik secara lagsung maupun jarak jauh, contoh terapi ini yaitu reiki.
Sedangkan electromagnetic yaitu memangfaatkan barang2 yang bersifat
magnetis (Heinrich et al., 2009)
Biofield terutama dihasilkan dari pancaran aktivitas otak dan syaraf yang
memproyeksikan tingkat kesadaran, pola pikir, kondisi psikologis,
kecenderungan dalam tindakan serta tingkat kesehatan tubuh. Aktivitas yang
ada di otak dan syaraf dipengaruhi oleh konfigurasi aktivitas hormonal yang
distimulasikan melalui simpul-simpul syaraf, oleh kelenjar-kelenjar tubuh.
Jadi medan biofield memiliki daya pancar yang berfluktuasi sesuai kondisi
mental, emosi, variasi proses berpikir, serta tingkat kesehatan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka didapatkan rumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimanakah energy dan biofield terapi itu?
2. Apakah Teori pendukung energy dan iofield terapi ?
3. Apakah jenis-jenis terapi biofield?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk menegetahui energy dan biofield terapi.
2. Untuk mengetahui Teori pendukung energy dan iofield terapi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi biofield.
BAB II
PEMBAHASAN
3) ren qi yaitu qi yang terdapat dalam setiap individu yang mana harus
senantiasa seimbang juga, jika kehilangan keseimbangan maka
individu tersebut akan sakit, mati, dan terdekomposisi. Ren qi diatur
oleh di qi dan tian qi. Setiap individu wajib untuk menjaga
keseimbangan energi alam dan energi surga agar mereka mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Qi adalah konsep dasar dari pengobatan tradisional China dan dalam
arti luas merupakan konseptualisasi kehidupan. Dalam arti sempit, qi
adalah elemen dinamis yang menghidupi manusia. Untuk saat ini,
penggunaan kata qi mengacu pada empat pengertian berikut
Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik dan non fisik yang saling
berhubungan, saat tubuh non fisik terganggu maka tubuh fisikpun
akan tergangu. Terapi reiki tidak langsung ke ditujukan pada bagian
fisik tubuh melainkan dialirkan dalam bentuk gelombang elektro
magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura. Saat melakukan
penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari
alam semesta dan menyalurkannya ke tubuh non fisik si pasien
melalui cakra/pintu gerbang energi yang ada dalam tubuh manusia.
Hasil yang diharapkan adalah terjadi keselarasan/keseimbangan energi
dalam tubuh, meningkatkan kerja sel tubuh sehingga fungsi tubuh
akan membaik dan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan
kesehatan.
Aktivasi cakra (pusat penyalur energi) dalam tubuh dapat menjaga
keseimbangan berbagai sistem dalam tubuh, hal ini dapat memelihara
kesehatan fisik dan mental manusia. Tujuan akhir aktivasi cakra ini
adalah menciptakan manusia yang sehat jiwa dan raga. Meski lebih
banyak ditujukan untuk tindakan preventif, aktivasi cakra juga dapat
menyembuhkan gejala penyakit yang disebut cakra healing
Sesuai namanya, chakra healing dapat menyembuhkan secara
langsung berbagai penyakit, meski terbatas pada penyakit ringan.
Kalau pusing, pilek atau stres, masih bisa ditanggulangi namun untuk
penyakit berat seperti kanker, gastritis kronis, gangguan jantung, dan
lainnya, lazimnya dikombinasikan dengan metode pengobatan lain.
Penting untuk diingat bahwa reiki bukan untuk pengobatan alternative
kanker namun reiki adalah terapi komplementer yang digunakan
untuk meringankan efek samping dari pengobatan kanker.
Chakra healing memanfaatkan tenaga bio energi yang terdapat
dalam tubuh manusia. Bioenergi ini merupakan tenaga vital yang
mempunyai sifat dasar hampir sama dengan energi lain seperti energi
panas atau energi listrik. Jika darah mengalir lewat pembuluh,
bioenergi tadi mengalir lewat suatu "lorong" yang dinamai meridian.
Meridian ini berpangkal pada titik-titik tertentu pada tubuh,
membentuk pusat-pusat energi yang disebut cakra.
a. Tujuh cakra dalam reiki
1) Cakra dasar terletak di dasar tulang punggung
Berfungsi sebagai akar penunjang kehidupan, dan dilambangkan
dengan warna merah berkilauan. Energi dari Bumi masuk lewat
cakra ini. Cakra dasar mampu mengendalikan dan memberi
energi pada susunan tulang, sistem otot, dan reproduksi darah, jika
ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra inilah
sumber masalahnya.
2) Cakra seksual.
Terletak di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan
warna oranye. Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada
organ-organ di rongga panggul, termasuk organ reproduksi,
saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering bersumber
dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran
kemih, serta pembesaran prostat.
3) Cakra solar lexus.
Letaknya di bagian kosong pertemuan antara tulang rusuk dan ulu
hati, dilambangkan dengan warna kuning. Titik ini berfungsi
sebagai pusat emosi, seperti berani, ulet, aktif, marah, benci,
hingga sakit hati. Selain itu, cakra ini mampu mengendalikan
energi pada hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus kecil.
Juga berhubungan dengan sistem pencernaan dan pembuangan
sisa makanan.
4) Cakra jantung
Terdapat pada bagian tengah dada depan dan belakang, lazimnya
divisualisasikan dalam warna hijau zamrud cemerlang. Dikenal
juga sebagai pusat emosi halus, seperti belas kasih, kedamaian,
kegembiraan, keramahan, kepekaan, sumber cinta kasih dan
nurani. Cakra jantung mengendalikan energi pada jantung,
kelenjar timus serta paru-paru.
5) Cakra tenggorokan
Diasosiasikan dengan warna biru yang berfungsi sebagai pusat
energi yang mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keinginan.
Dalam kerja samanya dengan organ-organ tubuh lain, cakra
tenggorokan bertanggung jawab atas pemberian energi pada
tenggorokan, saluran pernafasan serta kelenjar tiroid.
6) Cakra master atau cakra ajna.
Pusat energi satu ini punya kedudukan cukup istimewa karena
melambangkan kebijaksanaan. Warnanya biru keunguan atau nila,
yang bertugas untuk mengendalikan dan memberi energi pada
kelenjar-kelenjar, sistem endokrin, dan cakra utama lainnya.
7) Cakra mahkota.
Posisinya paling tinggi di antara pusat energi yang ada, karena
terletak pada bagian atas kepala atau ubun-ubun. Cakra ini
bertanggung jawab mengendalikan dan memberi energi pada
sistem saraf, otak serta keseimbangan kiri-kanan. Penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf terjadi bila
cakra mahkota terganggu.
c. Manfaat
1) Membangun harmoni dan keseimbangan tubuh
2) Terbebas dari stress dan kekhawatiran hidup
3) Menyembuhkna rasa sakit dalam tubuh
4) Meningkatkan pertumbuhan spiritual
5) Kondisi mental yang baik
6) Meningkatkan kesejahteraan emosional
d. Intervensi
1) Langkah kerja
Pasien duduk dengan posisi tegak lurus di kursi atau kursi roda.
Instruksikan klien untuk bernafas secara rileks kemudian
Instuktur mengambil nafas dalam dan menyalurkan energy
kepada pasien melalui kedua tangan.
Berdiri dibelakang klien, letakkan kedua tangan anda dibahu
klien (2-5 menit)
Ubah posisi – letakkan telapak tangan anda pada puncak kepala
pasien dengan ibu jari menyentuh puncak kepala (2-5 menit)
Ubah posisi, pindah kesamping klien, letakkan 1 tangan diatas
medulla oblongata (area antara belakang kepala denhan tulang
belakang) sedangkan tangan yang lain letakkan diatas dahi
klien (2-5 menit).
Ubah posisi, Letakkan satu tangan di vertebra cervical yang ke
7 yang menonjol dan tangan yang lain di letakkan di
tenggorokan (2-5 menit ).
Ubah posisi, Letakkan satu tangan pada dada dan sebelah lagi
di punggung pasien dengan ketinggian yang sama (2-5 menit).
Ubah posisi- letakkan satu tangan di solar pleksus yaitu
jaringan saraf-saraf simpatis yg terletak dibelakang lambung
dan didepan aorta (perut) dan satu tangan yang lain dibelakang
pada ketinggian yang sama (2-5 menit)
Ubah posisi, letakkan satu tangan diperut bagian bawah dan
satu tangan yang lain di bagian belakang pada ketinggian yang
sama (2-5 menit)
Akhiri dengan menyapu tangan pada seluruh bagian tubuh.
2) Indikasi
Indikasi reiki adalah sebagai pengatur alami, sesi mengoptimalkan
energy setiap hari. dan juga dapat membantu pada kondisi
kelelahan abnormal, malaise stress berlebihan, pencegahan stress,
kecemasan kronis, melawan kecemasan, insomnia, impulsive,
emosi yang kuat, segala sesuatu yang menyentuh psikosomatis,
tekanan moral,dll serta masalah yang kaitannya dengan masalah
psikologis karna beban hidup, depresi, pereda nyeri dan dukungan
diakhir hidup.
3. Therapeutic Dan Healing Touch
a. Definisi
Healing touch atau terapi sentuhan adalah terapi yang diyakini
dapat mengidentifikasi dan memperbaiki ketidakseimbangan energy
klien dengan meletakkan/mengusapkan taangan diatas pasien atau
tubuh yang merasa sakit.
b. Teori pendukung
Healing Touch terapi energi dikembangkan oleh Janet Mentgen,
RN, BSN pada tahun 1989. Terapi energi didasarkan pada gagasan
bahwa kita mempunyai kemampuan yang lebih di dalam tubuh kita.
Kita juga memiliki energi tubuh yang disebut bidang energy (energy
field). Energi tersebut mengalir masuk dan keluar dari bidang energi
kita melalui pusat energi yang kita miliki yang disebut Chakra. Aliran
energi ini dapat diblokir atau dikacaukan, Jadi, energy tersebut tidak
mengalir dengan baik. Penurunan aliran energi dapat menyebabkan
banyak gejala/gangguan di dalam tubuh. Healing Touch membuka dan
melancarkan aliran energi seluruh tubuh. Hal ini membantu
menyeimbangkan pikiran, tubuh, dan jiwa sehingga membantu tubuh
menyembuhkan dirinya sendiri (Departement of family medicine,
tanpa tahun). HT dilakukan langsung dengan mengalirkan energi
melalui sentuhan ringan tangan ke bagian tubuh tertentu. HT biasanya
dilakukan oleh perawat psikologi dan terapis biofield. HT akan
mempengaruhi system syaraf autonom, merubah frekuensi tinggi ke
frekuensi rendah pada denyut jantung, meningkatkan fungsi syaraf
parasimpatik dan menurunkan aktivasi saraf simpatis (Wardell, 2004).
Salah satu teknik dari HT adalah Self Chakra Connection adalah
teknik menyeimbangkan seluruh bagian tubuh dengan memfasilitasi
pergerakan energi dari cakra pasien dan cakra dari terapis dengan cara
menghubungkan energi mayor dan minor pusat, dan membuka jalan
atau portal untuk mengalir bebas.
c. Manfaat
Healing Touch memberikan beberapa manfaat diantaranya
menghilangkan stress, meredakan ansietas atau depresi, menurunkan
rasa nyeri, mengobati kondisi sakit yang baru dan yang lama, dan
menumbuhkan motivasi untuk sembuh (Departement of family
medicine, tanpa tahun). Sedangkan menurut Fitsgerald (2005), manfaat
dari terapi ini adalah meningkatkan relaksasi, menurunkan kecemasan
dan stress, meningkatkan energi, mempercepat penyembuhan luka,
menurunkan penggunaan obat anti nyeri, mendukung proses
meninggal dengan damai, dan mendukung perlembangan kesehatan
spiritual.
d. Intervensi
1) Langkah kerja
Mulailah dengan membuka kaki memegang satu telapak kaki,
seperti yang ditunjukkan pada gambar selama kurang lebih satu
menit. (Lakukan dengan duduk)
Letakkan tangan kanan di atas perut dan tangan kiri di perut bagian
bawah. (Lakukan seperti gambar)
Letakkan tangan kanan pada bahu kiri dan tangan kiri pada bahu
kanan. (Lakukan seperti pada gambar).
gambar).
Letakkan tangan kanan berjarak satu jengkal di atas kepala dan
tangan kiri memegang kepala bagian atas. (Lakukan seperti pada
gambar).
2) Indikasi
Kecemasan atau suasana yang menegangkan
Rasa kehilangan yang kronis
Sindroma kelelahan kronis
Rasa nyeri kronis
Penyalahgunaan obat (alkohol atau tembakau)
Hipertensi
Kegelisahan
Harga diri rendah atau menyalahkan diri
Depresi ringan
Gangguan tidur
3) Kontra indikasi
Suhu tubuh lebih dari 100°F atau lebih dari 38oc, atau merasa
tidak sehat.
Trauma akut: luka terbuka, memar, ligamen terkilir, dan luka
bakar.
Tumor: adanya pembengkakan.
Varises, flebitis, trombosis
Kanker
Melanoma
Hemofilia
Penyakit kulit menular: Infeksi bakteri, lymphangitis, infeksi
jamur, infeksi virus, Herpes
4. Terapi Magnet
a. Definisi
Terapi magnet merupakan pengobatan nonmedis dengan
memanfaatkan medan magnet secara aman dan tanpa efek samping
untuk mempercepat proses penyembuhan dengan cara
menyeimbangkan dan mengembalikan arus elektromagnetik yang ada
di dalam sel-sel darah manusia. Saat aliran energi dalam tubuh
abnormal, kulit disekeliling titik akupoint biasanya menjadi perih dan
nyeri jika tersentuh. Dengan terapi magnet syaraf di sekitar titik
akupoint distimulasi energi elektromagnetik, sehingga rasa perih dan
nyeri berkurang. Aliran magnetik dalam tubuh kita secara alami
dibentuk oleh sirkulasi aliran ion listrik dalam sel dan transmisi listrik
dari syaraf sampai membran sel. Terapi ini juga merupakan metode
yang aman, yang menggunakan medan magnet untuk tujuan terapi.
b. Teori pendukung
Kehidupan berkembang dibawah pengaruh medan magnetik bumi.
Meskipun medan magnetik ini relatif kecil, tetapi berperan dalam
berbagai fungsi tubuh. Tubuh manusia merupakan struktur yang unik,
terdiri atas sel-sel yang mrerupakan suatu massa protoplama yang
mengandung nukleus. Protoplasma atau sitoplama adalah komponen
kimia komplek penyusun utama sel daripada nukleus. Tiap-tiap sel
manusia merupakan bagian kecil dari komponen magnetik dan
komponen tersebut melewati semua organ. Organ-organ tersusun atas
sel dan jaringan. Cairan tubuh mengandung berbagai macam ion
seperti Potassium (K+), Klorida (Cl), Phosphor (PO4), Sodium (NA+),
dan sebagainya.
Ion terdiri atas atom atau radikal. Pada elektrolisis, ion memiliki
kecenderungan untuk melewati dari satu polaritas ke polaritas lainnya.
Ion merupakan konduktor dan arus listrik melalui ion-ion tersebut
dikelilingi oleh medan magnetic disekitarnya. Semua jaringan dan
sistem syaraf dalam tubuh diatur oleh medan magnetik dalam tubuh.
Medan elektromagnetik ini merupakan prinsip dasar dari terapi
magnetik. Medan magnetik ini cenderung fluktuatif, organ otak
memancarkan medan magnet maksimum 3,00,000 kilo-gauss pada saat
seseorang tidur. Pada waktu normal nilai medan magnetnya berbeda.
Jadi nilai rata-rata dari medan magnet tiap organ tubuh berbeda. Jika
ada organ yang mengandung penyakit, dengan seketika medan
magnetisnya terganggu. Nilai yang baik adalah medan magnet dapat
menginduksi kearah nilai normal pada organ-organ. Ini merupakan
esensi dari terapi magnetik.
Terapi magnetik mempunyai efek baik terhadap sel, jaringan dan
syaraf ketika diaplikasikan ke bagian yang terpengaruh. Terapi
magnetik membuat peningkatan sirkulasi.
c. Manfaat
1) Meransang kerja saraf otonom
2) Mengurangi rasa sakit dan peradangan
3) Membantu melancarkan aliran darah
4) Melancarkan distribusi oksigen kesetiap jaringan tubuh
5) Melenturkan saraf-saraf dan otot-otot tubuh
d. Intervensi
1) Teknik
2) Langkah kerja
Mencuci tangan, jika perlu gunakan sarung tangan.
Persilahkan pasien untuk membuka pakaian jika diperlukan.
Oleskan minyak pada bagian yang akan diterapi.
Tempelkan magnet pada bagian tubuh yang akan diterapi.
Setelah ±30 menit, lepaskan magnet, kemudian bersihkan
bagian yang dierapi.
Bereskan alat
Buka sarung tangan, kemudian cuci tangan.
3) Indikasi
Sistem Muskuloskeletal
Misalnya, trauma (distorsi, fraktur). Beberapa penelitian
melaporkan bahwa medan magnetik bergetar meningkatkan
penyembuhan fraktur pada tulang panjang tibia yang gagal
sembuh setelah beberapa minggu.
Arthritis
Keefektifan terapi magnetik dalam mengurangi nyeri pada
arthitis berdasarkan penelitian double blind, plasebo- kontrol
yang dipublikasikan oleh Journal of Rheumatology.
Nyeri Kronik
Nilai dari terapi medan magnetik bergetar pada terapi nyeri
telah dites pada penelitian longitudinal. Pada pasien dengan
nyeri kronik yang sukar sembuh dengan terapi konvensional,
diberikan medan magnetik sebanyak 60 gaus, 10 Hz diberikan
selama 20 menit perhari selama 10 hari. Nyeri dinilai
menggunakan skala nyeri analog linear, sebelum dan sesudah
terapi. Semua pasien menunjukkan penurunan rasa nyeri
setelah terapi.
4) Kontra indikasi
Bagi pengguna pacemaker, defibrilator, pompa insulin atau
peralatan elektronik medis lainnya tidak dianjurkan
menggunakan terapi magnet.
Ibu yang sedang mengandung juga tidak diperkenankan
menggunakan terapi magnet
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Terapi energy atau penyembuhan dengan energy adalah cabang dari
pengobatan komplementer dan penyembuhan elternatif. Pada praktisi di
bidang ini berkeyakinan bahwa penyembuh mampu menyalurkan energy
penyembuhan ke pasien dengan berbagai metode yang berbeda.
Efek peningkatan biofield di otak adalah dengan merubah belombang beta
pada otak menjadi gelombang alfa. Meningkatnya gelombang alfa didalam
talamus merangsang pengeluaran beta endorfin dan dinorfin dari hipotalamus.
Jenis-jenis terapi biofeld antara lain yaitu: qqi gong, reiki, touch terapi,
dan terapi magnet.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Syamsul. 2006. Tasawuf reiki, sehat jasmani rhani dengan energi reiki.
Yogyakarta: Pustaka Marwa.
Departement of family medicine. tanpa tahun. Healing Touch for Self Care.
http://www.fammed.wisc.edu/sites/default/files/webfmploads/documents/ao
utreach/im/handout_healingtouch.pdf
Fitsgerald, Sloane. 2005. Ideas For The Use Of Healing Touch In Dysthymic
Disorder And Major Depressive Disorder. https://www.nursing.
arizona.edu/Library/Fitzgerald_S.pdf.