Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

Energy dan Biofield Terapi

Disusun Oleh :

1. Metra Fiasalina (19311007)


2. M. sugiyo soponyono (19311008)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis mengakui bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik serta saran demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pekanbaru, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................

BAB I Pendahuluan .........................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................


B. Rumusan Masalah ..................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................

A. Definisi Energy Dan Biofield Terapi .....................................


B. Teori Pendukung ....................................................................
C. Jenis-Jenis Energy Dan Biofield Terapi .................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat
ini, Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (Medis)
ke pengobatan komplementer. , Berdasarkan data dari Badan Kesehatan
Dunia pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia
pernah menjalani pengobatan non-konvensional. Terapi komplementer atau
terapi modalitas diakui sebagai upaya kesehatan nasional oleh National
Center for Complementary/Alternative Medicine (NCCAM) di Amerika.
Terapi ini digunakan juga dalam praktik keperawatan profesional sebagai
terapi alternative dibeberapa klinik keperawatan (Setyoadi dan Kushariyadi,
2011).
Beberapa rumah sakit di Indonesia, pengobatan komplementer ini sudah
mulai diterapkan sebagai terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi
pasien yang menolak pengobatan konvensional. Menurut NCCAM terapi
komplementer dikategorikan menjadi empat katergori. Kategori tersebut
antara lain terapi pikiran tubuh (mindbody therapies), terapi berbasis biologi
(biologically based therapies), terapi manipulatif dan berbasis tubuh
(manipulative and body based therapies), dan terapi energi yang termasuk
dalam kategori energi hayati dan bioelektromagnetik (energy and biofield
therapies) (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011). Terapi komplementer ada yang
invasif dan noninvasif salah satunya adalah terapi energi (reiki, chikung, tai
chi, prana, terapi suara) masuk dalam katagori noninvasif (Hitchcock et al.,
1999). terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam
tubuh (biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik
sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet. Klasifikasi
kategori kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa kombinasi antara
biofield dan bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, 2009).
Energy therapy terdiri dari biofield therapise dan bioelectromagnetic.
Biofield therapies dilakukan dengan memasukkan energi positif ke dalam diri
klien baik secara lagsung maupun jarak jauh, contoh terapi ini yaitu reiki.
Sedangkan electromagnetic yaitu memangfaatkan barang2 yang bersifat
magnetis (Heinrich et al., 2009)
Biofield terutama dihasilkan dari pancaran aktivitas otak dan syaraf yang
memproyeksikan tingkat kesadaran, pola pikir, kondisi psikologis,
kecenderungan dalam tindakan serta tingkat kesehatan tubuh. Aktivitas yang
ada di otak dan syaraf dipengaruhi oleh konfigurasi aktivitas hormonal yang
distimulasikan melalui simpul-simpul syaraf, oleh kelenjar-kelenjar tubuh.
Jadi medan biofield memiliki daya pancar yang berfluktuasi sesuai kondisi
mental, emosi, variasi proses berpikir, serta tingkat kesehatan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka didapatkan rumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimanakah energy dan biofield terapi itu?
2. Apakah Teori pendukung energy dan iofield terapi ?
3. Apakah jenis-jenis terapi biofield?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk menegetahui energy dan biofield terapi.
2. Untuk mengetahui Teori pendukung energy dan iofield terapi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi biofield.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi energy dan therapy biofield


Terapi energy atau penyembuhan dengan energy adalah cabang dari
pengobatan komplementer dan penyembuhan elternatif. Pada praktisi di
bidang ini berkeyakinan bahwa penyembuh mampu menyalurkan energy
penyembuhan ke pasien dengan berbagai metode yang berbeda, misalnya
dengan sentuhan tangan, tidak dengan sentuhan ataupun secara jarak jauh
dimana pasien dan penyembuh berada di lokasi berbeda.
B. Teori pendukung
Biofield adalah energi yang mengelilingi tubuh, yang berasal dari
gelombang elektromagnetik. Biofield diyakini sebagai kesatuan dari
kombinasi berbagai medan elektromagnetik ion-ion tubuh, molekul, sel,
jaringan dan organ, membentuk gelombang yang kompleks. Gelombang ini
dipercaya berperan dalam mengintegrasikan seluruh sistem tubuh. Pada
penelitian-penelitian terdahulu, karena gelombang ini sangat lemah, ini
dianggap sebagai energi buangan saja. Tetapi penelitian selanjutnya
menemukan bahwa arus yang sangat kecil efektif dari pada arus besar dalam
menstimulasi regenerasi jaringan (Feinstein & Eden, 2008).
Energi listrik dalam tubuh dihasilkan dari perubahan muatan ion di dalam
dan luar sel. Radiasi elektromagnetik merupakan gelombang yang menyebar
sendiri. Walaupun energi elektromagnetik berjalan sebagai gelombang, tetapi
dia dapat diserap oleh zat sebagai partikel yang disebut dengan foton. Foton
terdistribusi sepanjang gelombang yang merambat. Menurut mekanika
quantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih
tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, energi berupa sebuah partikel
cahaya yang disebut foton akan dilepaskan. Sebagai contoh, kulit
mengeluarkan sekitar 30 foton per sentimeter persegi per detik, bahkan pada
lokasi tertentu, kulit menghasilkan osilasi elektrik yang sangat cepat, yaitu
1.600 putaran per detik. Aktivitas ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan
otak, otot dan jantung (Feinstein & Eden, 2008).
Efek terapi biofield terhadap pasien dibuktikan dalam penelititan pada 19
orang dewasa yang sehat. Hasil penelitian menunjukkan gelombang alfa
meningkat secara signifikan pada sesi terapi dibandingkan dengan sesi
plasebo. Peningkatan gelombang alfa terjadi setelah 4 menit terapi dan
perbedaan yang signifikan dalam power values pada 5 menit dan 9 menit sesi
terapi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi efektif dalam meningkatkan
gelombang alfa pada area frontal dan sentral korteks serebri dibandingkan
dengan sesi plasebo. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar proses fisiologis
dari terapi biofield dalam menurunkan intensitas nyeri (Uchida et al., 2011).
Biofield energy menjadi sebagai gelombang yang sangat halus yang
diterima oleh somatosensorik sebagai stimulus bukan nyeri yang
mengaktifkan serabut syaraf sensoris berukuran besar, sehingga mengaktifkan
inhibisi interneuron yang pada akhirnya akan menutup gerbang nyeri tersebut.
Tertutupnya gerbang nyeri memperkuat transmisi biofield ke otak. Efek
peningkatan biofield di otak adalah dengan merubah belombang beta pada
otak menjadi gelombang alfa. Meningkatnya gelombang alfa didalam talamus
merangsang pengeluaran beta endorfin dan dinorfin dari hipotalamus (Guyton
& Hall, 2008; Uchida et al., 2012).

C. Jenis-jenis terapi biofield


1. Qi Gong
a. Definisi
Qi Gong terdiri dari dua suku kata yaitu suku kata pertama adalah
Qi (dibaca Chee) yang berarti kekuatan hidup/energi vital yang
mengalir dari jagat raya melibatkan pernafasan, udara. Suku kata
kedua adalah Gong (dibaca Gung) yang berarti pencapaian, atau
kemampuan yang disiapkan melalui latihan/usaha yang kuat. Qi Gong
berarti pencapaian energy vital melalui latihan untuk mempertahankan
kesehatan, pengobatan dan peningkatan vitalitas.
b. Teori pendukung

Qi (dibaca chi) adalah energi atau kekuatan alam yang memenuhi


bumi, terdapat tiga macam qi yaitu qi surga tian qi, qi alam atau di qi,
dan qi manusia atau ren qi.

1) Tian Qi merupakan qi yang paling penting, manifestasi dari tian qi


berupa cahaya matahari, cahaya bulan, gravitasi, dan energi bintang.
Kondisi cuaca dan iklim diatur oleh tian qi. Setiap energi harus
selalu berada dalam kondisi yang seimbang sehingga tian qi akan
menyeimbangkan diri melalui angin, hujan, tornado, dan badai jika
terjadi ketidakseimbangan.

2) Di Qi yang kondisinya diatur oleh tian qi. Hujan secara terus


menerus akan menyebabkan banjir namun vegetasi di bumi tidak
akan tumbuh tanpa turunnya hujan. Orang China meyakini bahwa
energi yang terbentuk dalam di qi beredar menurut garis dan pola
yang telah ditentukan, seperti halnya kutub magnetik bumi dan panas
bumi yang berada di bawah tanah. Energi-energi pada di qi pun
harus selalu seimbang, jika tidak seimbang maka qi bumi
menyeimbangkan dirinya dengan gempa atau fenomena alam lain.
Ketika di qi berada dalam kondisi seimbang dan harmonis maka
hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan mampu tumbuh dan
berkembangbiak dengan baik.

3) ren qi yaitu qi yang terdapat dalam setiap individu yang mana harus
senantiasa seimbang juga, jika kehilangan keseimbangan maka
individu tersebut akan sakit, mati, dan terdekomposisi. Ren qi diatur
oleh di qi dan tian qi. Setiap individu wajib untuk menjaga
keseimbangan energi alam dan energi surga agar mereka mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik.
Qi adalah konsep dasar dari pengobatan tradisional China dan dalam
arti luas merupakan konseptualisasi kehidupan. Dalam arti sempit, qi
adalah elemen dinamis yang menghidupi manusia. Untuk saat ini,
penggunaan kata qi mengacu pada empat pengertian berikut

1) Qi berhubungan dengan takdir dan secara intrinsik dikatakan sebagai


pembawa kehidupan, kata yunqi yang secara harfiah berarti
‘pergerakan qi’ sering diterjemahkan sebagai ‘keberuntungan’.[
2) Qi adalah kekuatan, elemen yang dinamis.
3) Getaran yang berasal dari seseorang, kesan yang diberikan oleh
seseorang.
4) Qi adalah emosi.
c. Manfaat

 Latihan Qi Gong menampilkan gerakan yang lembut dan diulang-


ulang, menarik, melenturkan dan menguatkan bagian tubuh akan
meningkatkan gerakan cairan seperti darah, limfe, synovial akan
meningkatkan keseimbangan dan kesadaran bagaimana tubuh
bergerak dalam dimensi ruang.
 Gerakan Qi Gong dapat dilakukan dengan posisi berbaring, duduk,
berdiri dan dapat dilakukan juga pada penderita cacat fisik, lansia,
dan seseorang dalam proses penyembuhan dari suatu penyakit.
 Dengan kelembutan gerakan Qi Gong dapat menurunkan stress,
membentuk stamina, meningkatkan vitalitas dan meningkatkan
sistem imun. Juga ditemukan dapat memperbaiki fungsi sistem
kardiovaskular, pernapasan, limfatik dan pencernaan.
 Bagi orang-orang yang melakukan latihan Qi Gong akan awet
muda, akan tetap sehat sampai usia tua, dan mudah sembuh jika
mengalami sakit. Dalam penelitian Qi Gong dapat menurunkan
hipertensi.
d. Intervensi
1) Teknik
 Gerakan yang terarah/bertujuan: hati-hati, pola keseimbangan
 Bernapas secara berirama: pelan, dalam, berkoordinasi dengan
gerakan cairan
 Kesadaran: sikap yang tenang, focus kepada kondisi meditasi
 Visualisasi: aliran Qi, keyakinan terhadap filosofi, estetik
 Kelembutan : pandangan dan ekspresi yang lembut
 Posisi tegap: kaki dan tulang belakang pada posisi yang berdiri
tegap
 Relaksasi: otot dan sendi yang relaks
 Keseimbangan: keseimbangan dalam gerakan sesuai dengan
gaya gravitasi
2) Langkah kerja

Latihan qigong ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama


mengasumsikan bahwa praktisi akan menerima energi yang dihasilkan oleh
ruang sekitarnya melalui pusar. Tahap kedua memungkinkan para praktisi
untuk memindahkan keberadaan mereka ke periode ketika mereka masih
berada di dalam rahim ibu. Karenanya, praktik ini membantu meremajakan
tidak hanya jiwa, tetapi juga tubuh secara keseluruhan.
Tahap pertama latihan:
 duduk secara merata, benar-benar rileks, memberikan perhatian khusus
pada perut.
 Tempatkan kedua tangan di pusar.
 bayangkan pusar yang tumbuh, seperti batang tanaman, mulai naik di
atas permukaan perut.
 Setelah batang mencapai maksimum, ia mulai mekar, kelopak bunga
terbuka ke arah yang berbeda. Bayangkan bunga yang tumbuh dalam
ukuran sampai membentuk kepompong energi, dihubungkan dengan
kelopak di belakang Anda.
 Bayangkan bagaimana bunga menyerap energi dari ruang di sekitarnya,
rasakan seperti itu dan pusar Anda bergerak bersamaan dengan napas
Anda.
 Serap energi qigong sampai Anda merasa jenuh, tubuh Anda tidak lagi
membutuhkannya.
 Kemudian bayangkan bagaimana batang menjadi lebih kecil dan
perlahan-lahan kembali ke pusar tempat ia tumbuh.
 lipat tangan Anda di perut dan tahan energi Qi yang diterima di bawah
telapak tangan.
Tahap kedua latihan:
 Lanjutkan ke tahap kedua latihan qigong pada saat tubuh Anda berada
dalam kepompong yang dibentuk oleh kelopak bunga sejak tahap pertama.
 bayangkan bahwa Anda berada di dalam rahim ibu, terhubung ke tubuh
ibu dengan tali pusat yang umum.
 Cobalah untuk mendapatkan nutrisi dan energi dari ibu, rasakan bahwa
pusar berdenyut bersamaan dengan detak jantung ibu, dan bukan dengan
Anda.
 Setelah menjenuhkan tubuh, selesaikan tahap kedua latihan dengan cara
yang sama seperti sebelumnya Anda menyelesaikan yang pertama.
Setelah melakukan latihan qigong ini hanya beberapa kali, Anda akan dapat
merasakan bahwa tubuh telah menjadi lebih muda, dan setelah itu Anda akan
merasakan perubahan dalam semangat dan karakter - ini adalah bagaimana
jiwa terlahir kembali sepenuhnya.
Generated Qi Flow
1) Phoenix membentangkan sayapnya"
 berdiri tegak dengan kaki selebar bahu, lengan di bawah tubuh.
 Saat inspirasi, hubungkan tangan Anda dengan telapak tangan setinggi
dada, sementara jari-jari Anda harus melihat ke atas. Tekuk lutut
Anda.
 menghembuskan napas, luruskan kaki Anda, tangan saat ini tersebar
terpisah, seolah mendorong dinding yang tak terlihat ke kiri dan
kanan. Putar telapak tangan Anda ke arah yang berlawanan.
Ulangi latihan 10 kali.
2) Archer menembakkan panah
 Berdiri tegak, kaki lurus dan tertutup. Letakkan tangan Anda
bersamaan dengan telapak tangan setinggi dada, jari-jari harus
menghadap ke atas.
 Saat menarik napas, angkat kedua tangan ke atas kepala, berjinjit, dan
rasakan bagaimana tubuh Anda mengikuti lengan Anda. Tutup telapak
tangan Anda.
Ulangi latihan 10 kali.
3) Bambu bergoyang tertiup angin
 Ambil posisi awal: berdiri tegak, kaki harus lurus dan tertutup, tangan
bersama dengan telapak setinggi dada, jari-jari harus melihat ke atas.
 Saat menarik napas, angkat tangan ke atas kepala.
 Condongkan tubuh ke kiri, tanpa mengangkat kaki dari lantai, terus
tutupi telapak tangan. Setelah itu condong ke kanan.
 Saat Anda mengeluarkan napas, kembali ke posisi awal.
 Ulangi latihan 10 kali.
4) Mempertahankan bulan
 Posisi awal - berdiri tegak, otot rileks.
 Miringkan tubuh ke depan, turunkan tangan santai Anda ke bawah
sehingga jari-jari Anda tepat di bawah lutut.
 Tangan dan kaki harus tetap lurus. Dengan dagu Anda di dada,
cobalah untuk memberikan punggung Anda bentuk bulat. Tahan napas
Anda dengan perlahan dan lancar. Bayangkan bagaimana aliran energi
qi perlahan naik dari anus, melewati tulang belakang, mencapai
bagian atas kepala.
 Luruskan perlahan, sambil mengangkat lengan lurus ke atas busur
besar.
 Tanpa menghentikan gerakan tangan, bawa mereka ke posisi di atas
kepala, sambil mengambil napas yang halus melalui hidung. Begitu
tangan berada di atas kepala, bayangkan Anda memegang bola
seukuran bulan purnama. Bola harus dipegang dengan ibu jari dan
telunjuk kedua tangan. Terus membungkuk sambil memegang tangan
Anda ke belakang kepala. Bayangkan memegang bulan balon
imajiner. Setelah memperbaiki posisi ini, tahan napas selama 2-3
detik.
 Sekarang berdiri tegak lagi, turunkan tangan Anda melalui sisi dan
secara bersamaan menghembuskan halus melalui mulut Anda.
Bayangkan aliran energi Qi yang mengalir dari kepala di sepanjang
tubuh ke ujung jari tangan dan kaki. Aliran ini menghilangkan dan
menghilangkan segala sesuatu yang berlebihan dan tidak perlu:
pikiran dan emosi negatif, penyakit, dll. Semua kotoran keluar dari
Anda dan pergi melalui kaki ke tanah. Pada saat yang sama, rasakan
bagaimana setiap sel tubuh Anda dipenuhi dengan energi, bayangkan
diri Anda muda dan sehat.
5) Mengangkat langit
 Ambil posisi awal: berdiri tegak, rilekskan otot-otot, satukan kedua
kaki, turunkan tangan ke bawah. Putar tangan Anda satu sama lain
sehingga membentuk sudut yang tepat antara tangan dan lengan.
Pertahankan telapak tangan di depan Anda, arahkan ke tanah.
 Angkat lengan ke depan dan ke atas, dengan telapak tangan ke atas, ke
arah langit. Mereka harus tegak lurus dengan lengan bawah.
 Gerakkan tangan dengan lembut, tarik napas melalui hidung Anda.
Angkat kepalamu, lihat jarimu. Tahan nafasmu. Tempatkan telapak
tangan Anda ke langit, sambil menjaganya tetap tegak lurus dengan
lengan bawah. Kemudian turunkan tangan Anda ke bawah,
rentangkan, dan buang napas dengan lancar melalui mulut Anda. Pada
saat yang sama, miringkan kepala Anda dan lihat ke depan.
 Ulangi latihan ini 10 hingga 20 kali. Setiap kali Anda mengangkat
telapak tangan ke langit, Anda perlu merasakan bagaimana punggung
Anda diluruskan. Saat Anda menurunkan lengan, rasakan aliran energi
yang mengalir ke tubuh Anda.
Semua latihan qigong dilakukan dalam keadaan tenang, tidak boleh
ada emosi yang kuat, baik negatif maupun positif. Satu jam sebelum dan
satu jam setelah latihan, Anda tidak boleh melakukan prosedur air dan
membuang energi seksual. Jika memungkinkan, yang terbaik adalah
melakukan latihan qigong di udara segar. Kenakan pakaian yang nyaman
dan luas. Baik jika terbuat dari jaringan alami, yang tidak menghambat
sirkulasi darah dan pergerakan energi qi. Hanya melakukan dua latihan ini
(atau bahkan salah satunya) setiap hari selama 2-3 bulan, Anda dapat
mencapai hasil yang luar biasa.
2. Reiki
a. Definisi
Terapi reiki yaitu teknik untuk mengakses energi alam semesta
yang bersifat ilahi untuk dipergunakan begi kesehatan fisik, psikis,
mental dan spiritual. Mengakses reiki hanya membutuhkan niat, santai
(rileks) dan tawakal (pasrah) kepada ilahi (Bakri, Syamsul. 2006)
Menurut Ramli, 2008. Terapi reiki adalah gabungan konsep
rawatan sains tenaga dan spriritualiti. Alasan yang paling umum orang
menggunakan terapi komplementer adalah untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan/wellness. Wellness mencakup kesehatan
optimum seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual.
Fokus terapi komplementer adalah kesejahteraan yang berhubungan
dengan tubuh, pikiran dan spirit. Terapi komplementer bertujuan
untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
menghindari atau meminimalkan efek samping, gejala-gejala, dan atau
mengontrol serta menyembuhkanpenyakit.
b. Teori pendukung

Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik dan non fisik yang saling
berhubungan, saat tubuh non fisik terganggu maka tubuh fisikpun
akan tergangu. Terapi reiki tidak langsung ke ditujukan pada bagian
fisik tubuh melainkan dialirkan dalam bentuk gelombang elektro
magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura. Saat melakukan
penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari
alam semesta dan menyalurkannya ke tubuh non fisik si pasien
melalui cakra/pintu gerbang energi yang ada dalam tubuh manusia.
Hasil yang diharapkan adalah terjadi keselarasan/keseimbangan energi
dalam tubuh, meningkatkan kerja sel tubuh sehingga fungsi tubuh
akan membaik dan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan
kesehatan.
Aktivasi cakra (pusat penyalur energi) dalam tubuh dapat menjaga
keseimbangan berbagai sistem dalam tubuh, hal ini dapat memelihara
kesehatan fisik dan mental manusia. Tujuan akhir aktivasi cakra ini
adalah menciptakan manusia yang sehat jiwa dan raga. Meski lebih
banyak ditujukan untuk tindakan preventif, aktivasi cakra juga dapat
menyembuhkan gejala penyakit yang disebut cakra healing
Sesuai namanya, chakra healing dapat menyembuhkan secara
langsung berbagai penyakit, meski terbatas pada penyakit ringan.
Kalau pusing, pilek atau stres, masih bisa ditanggulangi namun untuk
penyakit berat seperti kanker, gastritis kronis, gangguan jantung, dan
lainnya, lazimnya dikombinasikan dengan metode pengobatan lain.
Penting untuk diingat bahwa reiki bukan untuk pengobatan alternative
kanker namun reiki adalah terapi komplementer yang digunakan
untuk meringankan efek samping dari pengobatan kanker.
Chakra healing memanfaatkan tenaga bio energi yang terdapat
dalam tubuh manusia. Bioenergi ini merupakan tenaga vital yang
mempunyai sifat dasar hampir sama dengan energi lain seperti energi
panas atau energi listrik. Jika darah mengalir lewat pembuluh,
bioenergi tadi mengalir lewat suatu "lorong" yang dinamai meridian.
Meridian ini berpangkal pada titik-titik tertentu pada tubuh,
membentuk pusat-pusat energi yang disebut cakra.
a. Tujuh cakra dalam reiki
1) Cakra dasar terletak di dasar tulang punggung
Berfungsi sebagai akar penunjang kehidupan, dan dilambangkan
dengan warna merah berkilauan. Energi dari Bumi masuk lewat
cakra ini. Cakra dasar mampu mengendalikan dan memberi
energi pada susunan tulang, sistem otot, dan reproduksi darah, jika
ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra inilah
sumber masalahnya.
2) Cakra seksual.
Terletak di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan
warna oranye. Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada
organ-organ di rongga panggul, termasuk organ reproduksi,
saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering bersumber
dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran
kemih, serta pembesaran prostat.
3) Cakra solar lexus.
Letaknya di bagian kosong pertemuan antara tulang rusuk dan ulu
hati, dilambangkan dengan warna kuning. Titik ini berfungsi
sebagai pusat emosi, seperti berani, ulet, aktif, marah, benci,
hingga sakit hati. Selain itu, cakra ini mampu mengendalikan
energi pada hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus kecil.
Juga berhubungan dengan sistem pencernaan dan pembuangan
sisa makanan.
4) Cakra jantung
Terdapat pada bagian tengah dada depan dan belakang, lazimnya
divisualisasikan dalam warna hijau zamrud cemerlang. Dikenal
juga sebagai pusat emosi halus, seperti belas kasih, kedamaian,
kegembiraan, keramahan, kepekaan, sumber cinta kasih dan
nurani. Cakra jantung mengendalikan energi pada jantung,
kelenjar timus serta paru-paru.
5) Cakra tenggorokan
Diasosiasikan dengan warna biru yang berfungsi sebagai pusat
energi yang mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keinginan.
Dalam kerja samanya dengan organ-organ tubuh lain, cakra
tenggorokan bertanggung jawab atas pemberian energi pada
tenggorokan, saluran pernafasan serta kelenjar tiroid.
6) Cakra master atau cakra ajna.
Pusat energi satu ini punya kedudukan cukup istimewa karena
melambangkan kebijaksanaan. Warnanya biru keunguan atau nila,
yang bertugas untuk mengendalikan dan memberi energi pada
kelenjar-kelenjar, sistem endokrin, dan cakra utama lainnya.
7) Cakra mahkota.
Posisinya paling tinggi di antara pusat energi yang ada, karena
terletak pada bagian atas kepala atau ubun-ubun. Cakra ini
bertanggung jawab mengendalikan dan memberi energi pada
sistem saraf, otak serta keseimbangan kiri-kanan. Penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf terjadi bila
cakra mahkota terganggu.
c. Manfaat
1) Membangun harmoni dan keseimbangan tubuh
2) Terbebas dari stress dan kekhawatiran hidup
3) Menyembuhkna rasa sakit dalam tubuh
4) Meningkatkan pertumbuhan spiritual
5) Kondisi mental yang baik
6) Meningkatkan kesejahteraan emosional
d. Intervensi
1) Langkah kerja
 Pasien duduk dengan posisi tegak lurus di kursi atau kursi roda.
 Instruksikan klien untuk bernafas secara rileks kemudian
Instuktur mengambil nafas dalam dan menyalurkan energy
kepada pasien melalui kedua tangan.
 Berdiri dibelakang klien, letakkan kedua tangan anda dibahu
klien (2-5 menit)
 Ubah posisi – letakkan telapak tangan anda pada puncak kepala
pasien dengan ibu jari menyentuh puncak kepala (2-5 menit)
 Ubah posisi, pindah kesamping klien, letakkan 1 tangan diatas
medulla oblongata (area antara belakang kepala denhan tulang
belakang) sedangkan tangan yang lain letakkan diatas dahi
klien (2-5 menit).
 Ubah posisi, Letakkan satu tangan di vertebra cervical yang ke
7 yang menonjol dan tangan yang lain di letakkan di
tenggorokan (2-5 menit ).
 Ubah posisi, Letakkan satu tangan pada dada dan sebelah lagi
di punggung pasien dengan ketinggian yang sama (2-5 menit).
 Ubah posisi- letakkan satu tangan di solar pleksus yaitu
jaringan saraf-saraf simpatis yg terletak dibelakang lambung
dan didepan aorta (perut) dan satu tangan yang lain dibelakang
pada ketinggian yang sama (2-5 menit)
 Ubah posisi, letakkan satu tangan diperut bagian bawah dan
satu tangan yang lain di bagian belakang pada ketinggian yang
sama (2-5 menit)
 Akhiri dengan menyapu tangan pada seluruh bagian tubuh.

Tingkat kesulitan: mudah, waktu yang dibutuhkan: 25-45 menit.

2) Indikasi
Indikasi reiki adalah sebagai pengatur alami, sesi mengoptimalkan
energy setiap hari. dan juga dapat membantu pada kondisi
kelelahan abnormal, malaise stress berlebihan, pencegahan stress,
kecemasan kronis, melawan kecemasan, insomnia, impulsive,
emosi yang kuat, segala sesuatu yang menyentuh psikosomatis,
tekanan moral,dll serta masalah yang kaitannya dengan masalah
psikologis karna beban hidup, depresi, pereda nyeri dan dukungan
diakhir hidup.
3. Therapeutic Dan Healing Touch
a. Definisi
Healing touch atau terapi sentuhan adalah terapi yang diyakini
dapat mengidentifikasi dan memperbaiki ketidakseimbangan energy
klien dengan meletakkan/mengusapkan taangan diatas pasien atau
tubuh yang merasa sakit.
b. Teori pendukung
Healing Touch terapi energi dikembangkan oleh Janet Mentgen,
RN, BSN pada tahun 1989. Terapi energi didasarkan pada gagasan
bahwa kita mempunyai kemampuan yang lebih di dalam tubuh kita.
Kita juga memiliki energi tubuh yang disebut bidang energy (energy
field). Energi tersebut mengalir masuk dan keluar dari bidang energi
kita melalui pusat energi yang kita miliki yang disebut Chakra. Aliran
energi ini dapat diblokir atau dikacaukan, Jadi, energy tersebut tidak
mengalir dengan baik. Penurunan aliran energi dapat menyebabkan
banyak gejala/gangguan di dalam tubuh. Healing Touch membuka dan
melancarkan aliran energi seluruh tubuh. Hal ini membantu
menyeimbangkan pikiran, tubuh, dan jiwa sehingga membantu tubuh
menyembuhkan dirinya sendiri (Departement of family medicine,
tanpa tahun). HT dilakukan langsung dengan mengalirkan energi
melalui sentuhan ringan tangan ke bagian tubuh tertentu. HT biasanya
dilakukan oleh perawat psikologi dan terapis biofield. HT akan
mempengaruhi system syaraf autonom, merubah frekuensi tinggi ke
frekuensi rendah pada denyut jantung, meningkatkan fungsi syaraf
parasimpatik dan menurunkan aktivasi saraf simpatis (Wardell, 2004).
Salah satu teknik dari HT adalah Self Chakra Connection adalah
teknik menyeimbangkan seluruh bagian tubuh dengan memfasilitasi
pergerakan energi dari cakra pasien dan cakra dari terapis dengan cara
menghubungkan energi mayor dan minor pusat, dan membuka jalan
atau portal untuk mengalir bebas.

c. Manfaat
Healing Touch memberikan beberapa manfaat diantaranya
menghilangkan stress, meredakan ansietas atau depresi, menurunkan
rasa nyeri, mengobati kondisi sakit yang baru dan yang lama, dan
menumbuhkan motivasi untuk sembuh (Departement of family
medicine, tanpa tahun). Sedangkan menurut Fitsgerald (2005), manfaat
dari terapi ini adalah meningkatkan relaksasi, menurunkan kecemasan
dan stress, meningkatkan energi, mempercepat penyembuhan luka,
menurunkan penggunaan obat anti nyeri, mendukung proses
meninggal dengan damai, dan mendukung perlembangan kesehatan
spiritual.
d. Intervensi
1) Langkah kerja
 Mulailah dengan membuka kaki memegang satu telapak kaki,
seperti yang ditunjukkan pada gambar selama kurang lebih satu
menit. (Lakukan dengan duduk)

 Tarik ke arah dalam dengan menggunakan dua tangan. Tangan


kanan menarik lutut dan tangan kiri menarik telapak kaki.
 Letakkan tangan kanan di pinggang dan tangan kiri di lutut. Tarik
semampu anda.

 Lakukan tahap 1-3 pada kaki lainnya.

 Letakkan kedua tangan di pinggang dan tekuk kaki kanan


mendekati paha.(Lakukan seperti gambar)

 Letakkan tangan kanan di paha kanan dan tangan kiri di telapak


kaki kanan. (Lakukan seperti gambar)
 Letakkan kedua tangan di atas perut. (Lakukan seperti gambar

 Letakkan tangan kanan di atas perut dan tangan kiri di perut bagian
bawah. (Lakukan seperti gambar)

 Letakkan tangan kanan di bagian plexus xifoideus dan tangan kiri


di daerah hati. (Lakukan seperti gambar)
 Letakkan kedua tangan di bagan hati. (Lakukan seperti gambar

 Letakkan tangan kanan di pergelangan tangan kiri dan tangan kiri


di pergelangan tangan kanan. (Lakukan seperti pada gambar)

 Letakkan kedua tangan di lengan atas. Tangan kanan pada lengan


atas tangan kiri dan tangan kiri pada lengan atas tangan kanan.
(Lakukan seperti pada gambar).

 Letakkan tangan kanan pada bahu kiri dan tangan kiri pada bahu
kanan. (Lakukan seperti pada gambar).

 Letakkan tangan kanan di bagian dada dan tangan kiri di


tenggorokan. (Lakukan seperti pada gambar).
 Letakkan tangan kanan di atas dahi dan tangan kiri di tenggorokan.
(Lakukan seperti pada gambar).

 Posisis kaki masih seperti posisi awal, tangan kanan letakkan di


dahi dan tangan kiri di bagian atas kepala. (Lakukan seperti pada

gambar).
 Letakkan tangan kanan berjarak satu jengkal di atas kepala dan
tangan kiri memegang kepala bagian atas. (Lakukan seperti pada
gambar).

2) Indikasi
 Kecemasan atau suasana yang menegangkan
 Rasa kehilangan yang kronis
 Sindroma kelelahan kronis
 Rasa nyeri kronis
 Penyalahgunaan obat (alkohol atau tembakau)
 Hipertensi
 Kegelisahan
 Harga diri rendah atau menyalahkan diri
 Depresi ringan
 Gangguan tidur
3) Kontra indikasi
 Suhu tubuh lebih dari 100°F atau lebih dari 38oc, atau merasa
tidak sehat.
 Trauma akut: luka terbuka, memar, ligamen terkilir, dan luka
bakar.
 Tumor: adanya pembengkakan.
 Varises, flebitis, trombosis
 Kanker
 Melanoma
 Hemofilia
 Penyakit kulit menular: Infeksi bakteri, lymphangitis, infeksi
jamur, infeksi virus, Herpes

4. Terapi Magnet
a. Definisi
Terapi magnet merupakan pengobatan nonmedis dengan
memanfaatkan medan magnet secara aman dan tanpa efek samping
untuk mempercepat proses penyembuhan dengan cara
menyeimbangkan dan mengembalikan arus elektromagnetik yang ada
di dalam sel-sel darah manusia. Saat aliran energi dalam tubuh
abnormal, kulit disekeliling titik akupoint biasanya menjadi perih dan
nyeri jika tersentuh. Dengan terapi magnet syaraf di sekitar titik
akupoint distimulasi energi elektromagnetik, sehingga rasa perih dan
nyeri berkurang. Aliran magnetik dalam tubuh kita secara alami
dibentuk oleh sirkulasi aliran ion listrik dalam sel dan transmisi listrik
dari syaraf sampai membran sel. Terapi ini juga merupakan metode
yang aman, yang menggunakan medan magnet untuk tujuan terapi.
b. Teori pendukung
Kehidupan berkembang dibawah pengaruh medan magnetik bumi.
Meskipun medan magnetik ini relatif kecil, tetapi berperan dalam
berbagai fungsi tubuh. Tubuh manusia merupakan struktur yang unik,
terdiri atas sel-sel yang mrerupakan suatu massa protoplama yang
mengandung nukleus. Protoplasma atau sitoplama adalah komponen
kimia komplek penyusun utama sel daripada nukleus. Tiap-tiap sel
manusia merupakan bagian kecil dari komponen magnetik dan
komponen tersebut melewati semua organ. Organ-organ tersusun atas
sel dan jaringan. Cairan tubuh mengandung berbagai macam ion
seperti Potassium (K+), Klorida (Cl), Phosphor (PO4), Sodium (NA+),
dan sebagainya.
Ion terdiri atas atom atau radikal. Pada elektrolisis, ion memiliki
kecenderungan untuk melewati dari satu polaritas ke polaritas lainnya.
Ion merupakan konduktor dan arus listrik melalui ion-ion tersebut
dikelilingi oleh medan magnetic disekitarnya. Semua jaringan dan
sistem syaraf dalam tubuh diatur oleh medan magnetik dalam tubuh.
Medan elektromagnetik ini merupakan prinsip dasar dari terapi
magnetik. Medan magnetik ini cenderung fluktuatif, organ otak
memancarkan medan magnet maksimum 3,00,000 kilo-gauss pada saat
seseorang tidur. Pada waktu normal nilai medan magnetnya berbeda.
Jadi nilai rata-rata dari medan magnet tiap organ tubuh berbeda. Jika
ada organ yang mengandung penyakit, dengan seketika medan
magnetisnya terganggu. Nilai yang baik adalah medan magnet dapat
menginduksi kearah nilai normal pada organ-organ. Ini merupakan
esensi dari terapi magnetik.
Terapi magnetik mempunyai efek baik terhadap sel, jaringan dan
syaraf ketika diaplikasikan ke bagian yang terpengaruh. Terapi
magnetik membuat peningkatan sirkulasi.
c. Manfaat
1) Meransang kerja saraf otonom
2) Mengurangi rasa sakit dan peradangan
3) Membantu melancarkan aliran darah
4) Melancarkan distribusi oksigen kesetiap jaringan tubuh
5) Melenturkan saraf-saraf dan otot-otot tubuh
d. Intervensi
1) Teknik
2) Langkah kerja
 Mencuci tangan, jika perlu gunakan sarung tangan.
 Persilahkan pasien untuk membuka pakaian jika diperlukan.
 Oleskan minyak pada bagian yang akan diterapi.
 Tempelkan magnet pada bagian tubuh yang akan diterapi.
 Setelah ±30 menit, lepaskan magnet, kemudian bersihkan
bagian yang dierapi.
 Bereskan alat
 Buka sarung tangan, kemudian cuci tangan.
3) Indikasi
 Sistem Muskuloskeletal
Misalnya, trauma (distorsi, fraktur). Beberapa penelitian
melaporkan bahwa medan magnetik bergetar meningkatkan
penyembuhan fraktur pada tulang panjang tibia yang gagal
sembuh setelah beberapa minggu.
 Arthritis
Keefektifan terapi magnetik dalam mengurangi nyeri pada
arthitis berdasarkan penelitian double blind, plasebo- kontrol
yang dipublikasikan oleh Journal of Rheumatology.
 Nyeri Kronik
Nilai dari terapi medan magnetik bergetar pada terapi nyeri
telah dites pada penelitian longitudinal. Pada pasien dengan
nyeri kronik yang sukar sembuh dengan terapi konvensional,
diberikan medan magnetik sebanyak 60 gaus, 10 Hz diberikan
selama 20 menit perhari selama 10 hari. Nyeri dinilai
menggunakan skala nyeri analog linear, sebelum dan sesudah
terapi. Semua pasien menunjukkan penurunan rasa nyeri
setelah terapi.

4) Kontra indikasi
 Bagi pengguna pacemaker, defibrilator, pompa insulin atau
peralatan elektronik medis lainnya tidak dianjurkan
menggunakan terapi magnet.
 Ibu yang sedang mengandung juga tidak diperkenankan
menggunakan terapi magnet
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Terapi energy atau penyembuhan dengan energy adalah cabang dari
pengobatan komplementer dan penyembuhan elternatif. Pada praktisi di
bidang ini berkeyakinan bahwa penyembuh mampu menyalurkan energy
penyembuhan ke pasien dengan berbagai metode yang berbeda.
Efek peningkatan biofield di otak adalah dengan merubah belombang beta
pada otak menjadi gelombang alfa. Meningkatnya gelombang alfa didalam
talamus merangsang pengeluaran beta endorfin dan dinorfin dari hipotalamus.
Jenis-jenis terapi biofeld antara lain yaitu: qqi gong, reiki, touch terapi,
dan terapi magnet.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Syamsul. 2006. Tasawuf reiki, sehat jasmani rhani dengan energi reiki.
Yogyakarta: Pustaka Marwa.

Departement of family medicine. tanpa tahun. Healing Touch for Self Care.
http://www.fammed.wisc.edu/sites/default/files/webfmploads/documents/ao
utreach/im/handout_healingtouch.pdf

Fitsgerald, Sloane. 2005. Ideas For The Use Of Healing Touch In Dysthymic
Disorder And Major Depressive Disorder. https://www.nursing.
arizona.edu/Library/Fitzgerald_S.pdf.

Henrikus. Tanpa Tahun. Reiki Usui Mahapati. [serial online]


http://www.makassarhypnotherapy.com/uploads/2/8/0/4/280451/reiki_usui_
mahapati_manual__level_1_-_3.pdf

Ramli, 2008. Aura penyembuhan Reiki. Kuala lumpur: PTS millenia

Wardell, Diane Wind. 2004. Reviews of Studies of Healing Touch. Jornal of


Nursing Scholarship.

Anda mungkin juga menyukai