Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KLIEN LANSIA

Di suatu ruang perawatan sebuah rumah sakit, terdapat seorang pasien lansia yang sedang
dirawat dengan diagnosa Hipertensi. Pasien lansia tersebut cenderung memiliki karakter yang
unik yaitu mudah marah dan sulit diberi nasihat. Ia merasa jengkel karena penyakit hipertensinya
ia harus dibatasi menu makanannya menjadi menu rendah garam, sehingga ia enggan untuk
makan. Permasalahan ini perlu dilakukan intervensi keperawatan dengan menggunakan
komunikasi terapeutik.
Pagi ini seorang perawat yang sedang berdinas, bertugas untuk merawat pasien lansia tersebut.

Tahap pra interaksi


Perawat melihat catatan rekam medis klien untuk memperoleh data masalah kesehatan klien
lansia. Klien bernama Tn. Tono berusia 65 tahun menderita hipertensi. Data menunjukkan bahwa
klien sudah dirawat hari ketiga, dengan keluhan tidak mau makan. Perawat mencoba melakukan
pengkajian terhadap keluhan klien dan melakukan komunikasi terapeutik untuk mengatasi
keluhan klien.

Tahap Orientasi
Perawat : Selamat pagi pak Tono..
Klien : Pagi suster (ketus)
Perawat : Perkenalkan nama saya Yanti. Saya perawat yang akan merawat bapak dari
pagi sampai siang nanti.
Saya lihat di catatan rekam medis bapak sudah dirawat selama 3 hari yha?
Klien : Lupa saya sudah berapa hari.
Perawat : Ooow yha sudah kalau bapak Tono lupa, jadi saya ingatkan kalau bapak
sudah disini selama 3 hari (senyum).
Kira- kira bapak mau berapa lama disini?
Klien : Maunya yha cepet pulang to mbaaaak, mosok yha ada orang sakit kok mau
lama- lama (nambah ketus)
Perawat : Baik pak tono,,, kalau memang bapak mau cepet pulang....bapak juga harus
semangat untuk sembuh.(sambil senyum)
Klien : Saya tuh juga semangat suster(nada agak tinggi)
Perawat : Alhamdulillah kalau bapak semangat...berarti kemungkinan untuk segera
pulang insyaAloh akan segera terlaksana... asalkan bapak juga mau
mematuhi aturan dari dokter dan perawat disini...contohnya bapak juga harus
mau makan..mau menghabiskan porsi makan yang disajikan.
Klien : Males ah makan (sambil membuang muka)
Perawat : Lhooo katanya bapak mau cepet sembuh dan pulaang,,,,gimana mau
pulang... orang bapak makan ajah nggak mau.
Klien : Bodo amat (masih marah)
Tahap Kerja
Perawat : Saya lihat menu sarapan bapak cukup menarik, ada sop segar dan lauk filet
ikan. Kenapa tidak dimakan pak?
Klien : Huh, keliatannya aja itu menarik, tapi rasanya pasti gak enak wong katanya
saya gak boleh makan asin-asin. Pasti itu makanannya gak ada rasanya!
Perawat : Apa benar seperti itu pak tono? Apa bapak sudah mencicipinya?
Klien : Ya belum. Gak mau saya.
Perawat : Coba bapak makan dulu, nanti baru bapak sampaikan bagaimana rasanya ya..
Bagaimana kalau saya bantu bapak untuk makan? (mengambil makanan
klien dan akan menyuapi)
Klien : Gak usah, ga usah.. sini saya makan sendiri!
Perawat : Baik kalau begitu, silakan habiskan dulu sarapan pak tono ya..
Nanti akan saya bantu pak tono minum obat jika makan bapak sudah selesai.
Nah, bagaimana rasa makanannya pak tono?
Klien : Tetep aja kurang enak mb.
Perawat : Iya pak, tentu saja memang berbeda dengan makanan sehari-hari orang lain
yang tidak hipertensi. Kami memberikan menu seperti ini agar tensi bapak
tidaktinggi,karena kalau semakin tinggi tensinya akan semakin berbahaya
bagi pak tono.bisa menghambat kesembuhan bapak,,jadi nggak cepet pulang
nanti..
Klien : Iya ya mb..(mulai menerima penjelasan)
Perawat : Nah, sekarang bapak minum obat bapak dulu, setelah ini bapak bisa
beristirahat..kalau bisa tidur..supaya bapak cepat sembuh dan harapannya
bisa cepet pulang juga.
Klien : Baiklah mb,,.
Tahap Terminasi
Perawat : Baiklah pak tono, saya sudah selesai menjelaskan pentingnya makan buat
bapak,,dan nanti setiap jam makan bapak harus tetap makan seperti tadi yha
Klien : Tapi makannya kalau nggak habis ngakpapa yha mb?
Perawat : Ngakpapa pak tono,..tapi diusahakan porsinya ditingkatkan terus misal pagi
habis ½ porsi,,,siang jadi ¾ porsi..begitu seterusnya.
dan jangan lupa setelah makan diminum obatnya agar kondisi bapak cepat
pulih dan stabil kembali ya..
Klien : Baiklah mb,,saya akan coba. Saya juga pengen cepet pulang ke rumah lagi.
Perawat : Iya pak, bagus sekali. Saya senang pak tono sudah lebih bersemangat untuk
sembuh dengan mematuhi semua terapi yang diberikan kepada bapak.
(senyum)
Klien : Terimakasih banyak ya mb Yanti..
Perawat : Dengan senang hati pak tono..
Baiklah kalau begitu saya pamit dulu, nanti siang pukul 12.00 saya akan
kemari lagi untuk memeriksa kondisi bapak.
Klien : Ya mb
Perawat : Baiklah pak tono, saya permisi dulu. Selamat beristirahat ya..
Klien : Ya mb.. terimakasih banyak
Dokumentasi
Perawat kemudian mendokumentasikan tindakan yang dilakukan kepada pak tono dalam rekam
medis pasien.

Dari role play tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pasien lansia cenderung
memiliki karakter yang unik karena ingin diperhatikan. Oleh karena itu perawat harus memiliki
ketrampilan komunikasi dan menerapkan teknik-teknik komunikasi terapeutik pada lansia, yaitu
teknik asertif, responsif, fokus, suportif, klarifikasi, sabar dan ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai