Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OP AMPUTASI

Disusun Oleh :

Fitri Sasrianti

NIM 2020206203261P

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

2020 - 2021
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN PADA
PASIEN POST OP AMPUTASI

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Seorang pasien bernama An.L berusia 12 tahun masuk ke Puskesmas akibat
kecelakaan lalu lintas pasien mengalami fraktur dan akhir nya pasien mendapat
tindakan amputasi sebelum mengalami kecelakaan ibu klein mengatakan os
adalah seorang anak yang exstrofer,saat di kaji anak tampak diam dan susah di
ajak komunikasi ,anak tampak susah melakukan aktivitas ,tampak tidak mau
meminta bantuan ke orang lain,tidak ada respon terhadap perawat ,tampak suka
menangis.
2. Analisa data
 Ibu pasien mengatakan pasien seorang anak yang exstrofer sebelum nya
 Tampak terdapat luka amputasi
 Pasien susah diajak komunikasi
 Pasien suka menangis
 Pasien tidak dapat beraktivitas
3. Diagnosa keperwatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak fisik

4. Tujuan
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan pasien bisa
melakukan mobilitas fisik sedikit demi sedikit
5. Tindakan keperawatan
 Monitor tanda- tanda vital
 Libatkan pasien dalam melakukan pegerakan
 Anjurkan mobilisasi diri
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu

B. STRATEGI KOMINIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ selamat pagi buk”sebelum nya ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu
,nama saya fitri sasrianti biasa di panggil fitri.kalau saya boleh tahu siapa nama
anak ibu?disini saya perwat yang akan bertugas merawat anak ibu ,saya
bertugas dari jam 8- 14.00..jika ada keluhan pada anak ibu bisa menghubungi
saya ya buk.”

b. Evaluasi dan validasi


“ ibu bagaimana apakah anak nya ada keluhan buk? (keluarga pasien menjawab:
ya buk anak saya ada keluhan susah beraktivitas dan suka menangis) oh begitu
ibu baik disini saya akan memeriksa tanda- tanda vital anak ibu dulu.dan akan
mengajarkan cara mobilisasi buat anak ibu ya.”

c. Kontrak
“Apakah ibu tidak keberatan dengan saya (keluarga pasien menjawab) baik
saya akan berbincang –bincang dengan ibu untuk membicarakan tentang
mobilisasi dan membantu aktivitas anak ibu.ibu disini saya memerlukan waktu
10 -15 menit apakah ibu bersedia (keluarga pasien menjawab)bagaimana ibu
kalau waktu nya disini saja,apakah ibu bersedia?(keluarga pasien menjawab)”

2. Fase kerja
“ Apakah ibu tahu penyebab anak ibu tidak bisa beraktivitas dan suka
menangis?(Keluarga pasien menjawab )baik ibu disini saya akan menjekaskan
tentang mobilisasi.disini mobilisasi yang saya jelaskan adalah dengan
menggunakan alat bantu.misal nya ibu jangan lupa menggunakan alat pagar
tempat tidur ini selalu di pasang jangan lupa .terus buk lalukan pergerakan dikit –
dikit tangan anak nya biar tidak kaku ya buk,kalau suka menangis ibu harus
menghibur nya memberi motivasi da selalu. ingat sama allah.ini bisa dilakukan
dengan berulang –ulang ya buk buat anak nya.Apakah ibu sudah mengerti ?”

3 . Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi objektif
“Saya ingin tahu apaka ibu mengerti apa yang saya ajarkan tadi?bisa kan
ibu “
b. Tindak lanjut
Tehnik ini dilakukan dengan sering ya buk buat anak nya jika anak ibu ingin
beraktivitas.

c. Kontrak yang akan datang


Baik,terima kasih ibu sudah memberikan waktu nya untuk saya nanti saya
akan datang lagi pkl 11.00 dan mengontrol londisi dan aktivitas anak
ibu.kalau ada apa –apa ibu boleh panggil saya ,saya ada di ruang perawat
ya buk .kita bertemu masih di tempat di sini ya buk,(keluarga pasien
menjawab) terima kasih ibu selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai