Disusun Oleh :
Kelompok :2
Nama Anggota :
1. Annisa Hingis (P1337420220009)
2. Ahnaf Syariful Hidayat (P1337420220010)
3. Annisa Rahmadani (P1337420220011)
4. Tyara Agustine Nurul Chotimah (P1337420220012)
5. Azka Sabila Arfiyan Nursilmi (P1337420220013)
6. Vidi Zahraningrum Pratiwi (P1337420220014)
7. Fikria Nawaf Aulia (P1337420220015)
8. Salmah Asyarani (P1337420220016)
Kelas : 3A
Pemeran :
1. Fikria Nawaf Aulia sebagai Perawat 1
2. Tyara Agustine Nurul Chotimah sebagai Perawat 2
3. Annisa Rahmadani sebagai Klien
4. Ahnaf Syariful Hidayat sebagai Suami
5. Vidi Zahraningrum Pratiwi sebagai Analis
6. Annisa Hingis sebagai Dokter
7. Azka Sabila Arfiyan Nursilmi sebagai cameramen
8. Salmah Asyarani sebagai editor
Perawat 1 : Selamat pagi bu Annisa dan pak Ahnaf, perkenalkan saya perawat Fikria
Nawaf Aulia, saya perawat yang berjaga pada shift pagi ini. Bagaimana
kabarnya ibu hari ini?
Klien : Baik suster.
Perawat 1 : Apakah ibu sudah siap untuk menjalani pemeriksaan sitologi pap smear hari
ini?
Klien : Saya sudah siap. Sekarang ya sus?
Perawat 1 : Iya bu, kalau begitu langsung saja sekarang, mari saya antarkan.
Perawat 1 : Selamat pagi, saya disini mengantarkan ibu Annisa untuk melakukan
pemeriksaan sitologi pap smear.
Analis : Iya, baik.
Analis : Baik, ini pemeriksaaan sudah selesai, untuk hasilnya 4 hari lagi keluar.
Silahkan di tunggu hasilnya ya pak bu, nanti akan saya sampaikan ke dokter
penanggung jawab ibu Annisa Rahmadani.
Perawat 1 : Mari saya antarkan ke ruang inap bu.
(Perawat, pasien, serta suami pasien kembali menuju ke kamar pasien)
Setelah menjalani pemeriksaan sitologi pap smear, sembari menunggu hasilnya klien diminta
untuk rawat inap oleh dokter. Klien dirawat di ruang kelas 1 Flamboyan. Dokter meminta
tolong pada perawat 2 untuk menyampaikan hasil dari pemeriksaan di ruang rawat inap klien.
Dokter : Suster, ini ada hasil pemeriksaan sitologi pap smear dari pasien Ny. Annisa
Rahmadani, silahkan di sampaikan hasilnya kepada pasien. Pasien ada di
ruang
kelas 1 Flamboyan.
Perawat 2 : Baik dok, akan saya sampaikan kepada pasien sekarang.
Dokter : Iya sus, terimakasih.
Perawat 2 : Sama-sama dok.
Perawat 2 menuju ke ruang inap kelas 1 flamboyan dan menemui pasien Ny. Annisa
Rahmadani.
(Suami klien duduk disisi tempat tidur yang lain berhadapan dengan perawat)
(Seketika klien menangis dan suaminya merangkulnya, perawatpun diam sejenak untuk
memberi jeda pada klien untuk meluapkan perasaannya)
Perawat 2 : Luapkan saja perasaan ibu dan bapak tentang apa yang baru saya sampaikan
(klien masih menangis tanpa berbicara begitu juga suaminya).
Perawat 2 : Ini coba ibu minum terlebih dahulu supaya lebih tenang (sambil memberi
minuman yang ada di meja).
Suami : Terima kasih sus (sambil memberi minum ke istrinya).
Perawat 2 : Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit bagi bapak dan
ibu tapi ini merupakan kenyataan yang harus bapak dan ibu ketahui, supaya
kita bisa segera merencanakan apa tindakan yang harus dilakukan
selanjutnya (perawat sambil menyodorkan tisu pada klien dan suami).
Suami : Saya ingin yang terbaik untuk istri saya sus.
Perawat 2 : Iya pak, kami akan membantu dengan semaksimal mungkin.
Suami : Apa yang harus kami lakukan sus?
Perawat 2 : Sebenarnya ada terapi untuk kanker namun sayangnya sampai saat ini terapi
kanker seperti radiasi atau kemoterapi tidak dapat menyembuhkan kanker ibu
secara sempurna. Tapi masih ada tata laksana yang bisa kami lakukan untuk
membuat kualitas hidup istri bapak lebih baik, misalnya mengurangi gejala,
kontrol nyeri atau transfusi darah.
Klien : Saya sedih sus, saya takut jika umur saya sudah tidak panjang lagi.
Perawat 2 : Saya paham bagaimana perasaan ibu, tapi ibu tidak boleh sedih dan putus asa
seperti itu, banyak keluarga yang mendukung terutama suami ibu. Ibu harus
tetap semangat dan yakin bahwa kondisi ibu akan membaik, urusan maut kita
serahkan saja pada Tuhan, kita hanya bisa berusaha yang terbaik dan sambil
tetap berencana untuk kemungkinan terburuk (sambil memegang pundak
klien).
Klien : Tapi sus kenapa harus saya yg terkena penyakit ini? Penyakit ini tidak bisa di
sembuhkan sus, (pasien menangis).
Perawat 2 : Begini ibu, segalanya sudah diatur oleh Allah yang Maha Kuasa. Sakit itu
adalah ujian atau cobaan dari Allah bu, ibu harus kuat, sakit adalah
penggugur dosa-dosa bu. Melalui rasa sakit dari penyakit ibu, dosa-dosa ibu
insyaAllah akan dihapuskan oleh Allah SWT, jadi ini memang sudah
jalannya begitu, ibu dan bapak harus tabah dan ikhlas serta tetap semangat.
Klien : Ya sudahlah sus (pasien menjawab sambil menangis).
Suami : Sus, begini. Saya dan istri siap menjalani pengobatan selanjutnya guna
kondisi
yang lebih baik sus.
Perawat 2 : Baik, apa itu artinya bapak dan ibu setuju untuk mengikuti pengobatan tahap
selanjutnya?
Klien : Iya sus, kami setuju.
Perawat 2 : Baik bapak ibu cukup sampai disini pembicaraan kita pada hari ini,
selanjutnya dokter yang akan menyampaikan apa saja pengobatan yang akan
bapak dan ibu lakukan.
Suami : Iya sus terimakasih banyak.
Perawat 2 : Sama-sama pak bu saya permisi dulu (sambil berjabat tangan dan
tersenyum).