Ibu Anna Sebagai Ibu Aisyah (Ibu Samsuriana) Fika dan Yusti Sebagai Perawat B (Fika) dan Okta (yusti) Disebuah pemukiman, hiduplah seorang wanita lanjut usia yang tinggal bersama anak bungsunya yang saat ini telah berkeluarga. Wanita lanjut usia ini telah ditinggal meninggal oleh suaminya karena sakit setahun yang lalu. Dia memiliki tiga orang anak, yang pertama laki-laki dan sudah berkeluarga, namun tinggal di Jawa, yang kedua perempuan dan juga sudah berkeluarga dan saat ini ikut suaminya tinggal di Kalimantan, sedangkan anak bungsunya yaitu perempuan dan saat ini tinggal bersama dia. Wanita lanjut usia ini bernama Ibu Aisyah, dia merupakan ibu rumah tangga sedangkan suaminya dulu adalah seorang PNS guru. Saat ini Ibu Aisyah tinggal dirumah anak bungsunya. Role Play : Perawat A(yosep) baru saja mendapat tugas untuk bekerja di Puskesmas Pelita, kemudian pada hari pertama bekerja dia melewati sebuah rumah yang cukup besar tapi terlihat sepi, sesekali perawat tersebut melihat ke dalam rumah. Namun, rumah tersebut terlihat seperti tidak berpenghuni. Sesampai Di Puskesmas, Perawat A (yosep) menanyakan hal yang membuatnya penasaran kepada Perawat lain yang sedang bertugas di Puskesmas Pelita juga. Perawat A(yosep) : Eh, tadi saya lewat depan rumah yang ada pohon mangganya itu, rumahnya cukup besar, halamannya cukup luas, keadaannya juga bersih, tapi kenapa terlihat sepi sekali ya? Siapa yang tinggal disana? Perawat B(fika) : Saya kurang tau juga sih, soalnya saya juga baru beberapa hari kerja disini, tapi yang saya dengar, ada sepasang suami istri yang tinggal disana, dan yang saya dengar juga, mereka jarang dirumah karena keduanya bekerja, tapi kalau tidak salah ibu dari istri yang punya rumah juga tinggal disana. Perawat A(yosep) : Informasi apalagi yang kira-kira kamu tau tentang keluarga itu? Perawat B(fika) : Dari infomarsi perawat lain yang sudah bekerja disini, keluarga itu memang cukup tertutup, jadi banyak perawat yang masih susah mencari informasi dari mereka Perawat A(yosep) : Bagaimana kalau kita coba berkunjung kesana nanti sore? Kita juga harus melakukan survey kesehatan terhadap lansia kan? Perawat B(fika) : Kalau kamu sendiri saja bagaimana, soalnya saya harus melakukan perawatan keluarga untuk keluarga yang tinggal di ujung gang sana Perawat A(yosep) : Oke baiklah, saya sendirian juga tidak apa-apa Sepulang bekerja di Puskesmas Perawat A(yosep) melakukan kunjungan ke rumah yang ingin ia kunjungi tadi. Perawat A(yosep) : Assalamualaikum, selamat sore Namun tidak ada jawaban dari dalam rumah, Perawat A(yosep) mengulangi salam Perawat A (yosep) : Assalamualaikum, selamat sore Perawat A(yosep) : Kayaknya gak ada orang, apa mungkin lagi pergi ya? Ya sudahlah besok saja saya kesini lagi Keesokan harinya, Perawat A(yosep) kembali mencoba berkunjung kerumah Ibu Aisyah. Perawat A(yosep) : Assalamualaikum Okta(yusti) : Waalaikumsalam, Siapa ya? Perawat A(yosep) : Selamat Sore mbak, saya mitra dari Puskesmas Pelita Okta(yusti) : Iya ada apa? Seingat saya, saya tidak pernah memanggil perawat untuk kesini pak Perawat A(yosep) : Maaf sebelumnya mbak, saya kesini berniat untuk berkunjung, karena kami dari Puskesmas Pelita sedang melakukan survey kesehatan di lingkungan sekitar puskesmas Okta(yusti) : Tapi disini tidak ada yang sakit pak, maaf ya. Saya juga mau berangkat jemput anak saya les Perawat A(yosep) : Baiklah mbak kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih mbak, maaf sebelumnya jika saya mengganggu Okta(yusti) : Iya iya Belum sempat Okta menutup pintu rumahnya, tiba-tiba terdengar suara benda besar jatuh. Okta langsung berlari menuju sumber suara. Kemudian dari dalam rumah terdengar teriakan minta tolong. Okta(yusti) : Tolong......Tolong Perawat A langsung datang menuju sumber suara. Dia melihat seorang wanita tua yang terkapar di lantai dan berusaha di angkat oleh Okta(yusti). Perawat A(yosep) langsung membantu Okta(yusti) mengangkat wanita tua itu. Perawat A(yosep) : Mari saya bantu Wanita itu kemudian memegangi dadanya dan terus menyeringai kesakitan. Perawat A(yosep) mengambil beberapa bantal yang ada di atas kasur itu, kemudian meletakkannya di belakang wanita itu dan memposisikan semi fowler. Perawat A(yosep) : Ibu, sekarang coba ikuti saya, tarik napas dalam, hembuskan, tarik lagi, hembuskan pelan-pelan, tarik lagi, hembuskan lagi pelan-pelan Wanita itu mengikuti instruksi dari Perawat A(yosep), setelah itu wajah wanita itu mulai terlihat tenang. Perawat A(yosep) : Bagaimana perasaannya bu? Ibu Aisyah(ana) : Alhamdulillah sudah agak mendingan Perawat A(yosep) : Syukurlah kalau begitu bu, saya merasa lega Ibu Aisyah(ana) : Mas siapa ya? Perawat A(yosep) : Perkenalkan bu, saya Mitra perawat dari Puskesmas pelita” Ibu Aisyah(ana) : Saya Ibu Aisyah, Ibu dari Okta Perawat A(yosep) : Oh iya bu, sekarang apa yang ibu rasakan? Ibu Aisyah(ana) : Dada saya terasa sesak, terus sakit sekali Perawat A(yosep) : Coba ibu gambarkan sakitnya itu seperti apa bu? Ibu Aisyah(ana) : Kayak di tindih gitu nak Perawat A(yosep) : Ibu sudah berapa lama merasakan sakit seperti ini? Ibu Aisyah(ana) : Dari tiga tahun yang lalu nak Perawat A(yosep) : Selain sesak dan nyeri, apalagi yang sering ibu rasakan? Ibu Aisyah(ana) : Kalau misalnya saya jalan yang cukup jauh, biasanya saya langsung lemes, jadi kalau mau keluar rumah, belum sampai pintu saya duduk dulu, setelah itu baru jalan lagi keluar Perawat A(yosep) : Kalau begitu saya boleh periksa tekanan darah ibu? Ibu Aisyah(ana) : Boleh, silahkan nak Perawat A(yosep) : (Sambil mengukur tekanan darah, nadi, dan pernapasan) Sebelumnya ibu sudah pernah ke rumah sakit atau puskesmas? Ibu Aisyah(ana) : Setahun yang lalu, setelah suami saya meninggal saya sempat pingsan dan langsung di bawa ke rumah sakit, tapi anak saya bilang saya hanya syok saja Perawat A(yosep) : Begini mbak, kalau diperbolehkan saya ingin melakukan pengkajian terhadap penyakit yang di derita oleh Ibu aisyah, bagaimana mbak? Okta(yusti) : Itu buat apa? Penelitian aja ya? Perawat A(yosep) : Gak kok mbak, saya ingin melakukan pengkajian dan intervensi terhadap Ibu Aisyah, semoga nanti kedepannya kita bisa sama-sama meminimalisir keluhan-keluhan yang di rasakan oleh Ibu Aisyah. Bagaimana mbak? Okta(yusti) : Kalau memang mbak niatnya mau bantu Ibu saya, ya gak apa-apa sih Perawat A(yosep) : Syukurlah kalau begitu. Tadi saya dengar ibu pernah dibawah ke rumah sakit setahun yang lalu Okta(yusti) : Iya pak, setelah ayah saya meninggal, ibu saya langsung shock, jadi kami bawa ke rumah sakit dan langsung di periksa, Dokter bilang Ibu saya menderita penyakit Jantung Koroner Perawat A(yosep) : Maaf mbak, saya mau bertanya apa sebelumnya ibu ada riwayat merokok? Okta(yusti) : Ibu saya tidak merokok, tapi ayah saya dulu perokok. Tunggu sebentar ya pak Ini hasil pemeriksaan setahun yang lalu Kemudian Perawat A melihat hasil pemeriksaan Ibu Aisyah dan mencatat beberapa hal yang perlu di catat. Perawat A : Dirumah ini yang tinggal siapa saja mbak? Okta(yusti) : Saya tinggal bersama suami saya dan satu orang anak saya Anak saya berumur 7 tahun Perawat A(yosep) : Kalau anak Ibu Aisyah yang lain bagaimana mbak? Okta(yusti) : Kakak saya yang pertama tinggal dan kerja di Jawa, dan mbak saya yang kedua tinggal bersama suaminya di Bontang Ibu Aisyah(ana) : Alhamdulillah udah agak mendingan nak Perawat A(yosep) : Begini, setelah saya melakukan pengkajian fisik terhadap ibu dan pengkajian melalui wawancara. Serta berdasarkan diagnosis dokter yang saya lihat dan saya baca di catatan medis yang mbak tunjukkan kemarin. Saya membuat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Ibu Aisyah. Saya berharap mbak Okta juga ikut bersama-sama membantu ibu untuk melakukan beberapa hal ini. Okta(yusti) : Jadi kira-kira saya dan ibu saya harus bagaimana pak? Perawat A(yosep) : Usahakan ibu jangan terlalu banyak melakukan gerakan berlebihan, apalagi misalnya ibu duduk, terus langsung berdiri dan berjalan. Itu membuat perubahan ritme jantungnya sangat cepat, jd usahakan berjalan yang santai saja, kan ibu juga berat badannya agak berlebih. Saya juga berharap mbak Okta bisa tetap mengontrol keadaan ibu Okta(yosep) : Oh iya pak, nanti saya akan mengontrol kondisi ibu saya Perawat A(yosep) : Nah kalau misalnya ibu masih suka ngeluh sesak napas, disandarin ke kursi aja mbak, atau kalau di kamar bantalnya di tinggikan sampai ibu ngerasa nyaman. Nanti saya juga akan mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pernapasan dalam, jadi kalau misalnya merasa dadanya sesak, bisa langsung di gunakan, paling tidak bisa mengurangi sesak yang ibu rasakan. Ibu Aisyah : Baik nak Perawat A(yosep) : Nah, ini saya juga sudah siapkan daftar menu makanan harian untuk ibu, disini juga ada kebutuhan kalori tiap harinya, terus ada juga resep-resep masakannya kalau ibu mau coba masak sendiri. Ibu Aisyah(ana) : Wah, saya dapet resep masakan baru ya? Perawat A(yosep) : Kalau mau jalan-jalan atau rekreasi, mbak juga bisa ajak ibunya, karena dengan begitu ibu bisa menyegarkan pikirannya. Dan bermain dengan cucu juga bisa menjadi obat yang cukup baik untuk mengurangi stress ibu Okta(yusti) : Jadi kalau ibu saya mau di ajak jalan-jalan bisa ya pak? Perawat A(yosep) : Insya allah bisa mbak, asal kondisinya terus diperhatikan Ibu Aisyah(ana) : saya boleh masuk ke kamar, soalnya mau istirahat dulu Perawat A(yosep) : Oh baik bu, selamat istirahat ya bu, terima kasih Ibu Aisyah(ana) : Sama-sama nak Ibu Aisyah berjalan masuk ke dalam kamar..... Perawat A(yosep) : Maaf sebelumnya, saudara mbak yang lain tau kondisi kesehatan Ibu mbak? Okta(yusti) : Mereka tau sus, mereka juga sering menelpon saya dan juga Ibu untuk mengetahui perkembangan kesehatan Ibu Perawat A(yosep) : Syukurlah kalau saudara mbak tau. Ya saya sarankan, kalau bisa kedua saudara mbak tetep menjaga komunikasi dengan ibu, kalau bisa si di jenguk. Ibu sudah kehilangan suaminya, jadi dia sangat membutuhkan perhatian dari anak- anaknya Okta(yusti) : Mereka tiap lebaran pasti pulang kok pak, jadi alhamdulillah setahun sekali kita pasti kumpul. Perawat A(yosep) : Alhamdulillah, berarti mbak dan saudaranya tetap mengontrol kesehatan ibu walau dari jauh. Pikiran dan Emosi ibu harus tetap stabil mbak, kalau bisa jangan sampai ada kejadian atau lain hal yang buat ibu jadi syok, usahakan ibu happy teruslah mbak, biar badannya tetap sehat. Kita saling kerja sama ya mbak buat, menjaga kondisi ibu tetap stabil. Okta(yosep) : Terima kasih ya mas, saya baru tau kalau ada perawat keluarga seperti ini. Kalau tau, dari dulu saya bisa gunain perawat keluarga, paling tidak bisa memonitor ibu Perawat A(yosep) : Insya allah, saya berusaha semampu saya ya mbak. Ibu aisyah selesai beristirahat Ibu Aisyah(ana) : Terima kasih banyak ya nak, sudah banyak membantu ibu. Perawat A(yosep) : Iya bu sama-sama, sudah kewajiban saya. Kalau begitu saya permisi pulang dulu ya bu, Assalamualaikum Beberapa hari kemudian, Perawat A sering mengunjungi Ibu Aisyah untuk memonitor kondisi kesehatannya. Sejak saat itu, Ibu Aisyah melakukan saran-saran yang dianjurkan Perawat A, sehingga penyakitnya jarang kambuh dan dia mulai merasa percaya diri untuk dapat sehat.