Anda di halaman 1dari 9

TREN DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS:

FAMILY CENTERED MATERNITY CARE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Maternitas 1

Disusun Oleh:

Ellsa Nadila AK118053

Eneng deti sri rahayu AK118057

Fathunnisa Imarah N AK118060

Intan Novita Sari AK118080

Iseu Rahmawati AK118084

Khofi Indaka AK118088

Via Yulianengsih AK 118197

Tri ariyanto (sakit)

Kelas N

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020
1. Tren dan issue keperawatan maternitas
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan
dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk
membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa
interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990).
Upaya menghadapi tren keperawatan maternitas pada masyarakat yang
menuju ke arah modern, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan
masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan
kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang
bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini
memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan
dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan
pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social
budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia
kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan
bagi tercapainya tujuan kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh
dalam keperawatan adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam
pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi
keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan
berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata
dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi,
lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan
model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan
keperawatan harus segera di lakukan untuk konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat
dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan
individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya
menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
2. Paradigma keperawatan maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia,
lingkungan, sehat dan keperawatan(ibu).
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur ,wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan
makhluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda
secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya.
Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan
anak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut
apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
budaya dan social di samping pengaruh fisik proses kehamilan dan
persalinan serta nifas akan melibatkan anggota keluarga dan
masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang
tua,bayi dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-
sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keaadan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat
dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial
mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap individu memiliki hak
untuk sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan (ibu)
Keperawatan ibu merupakan keperawatan pelayanan yang professional
yang ditujukan kepada wanita usia subur pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,beserta
keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan
keperawatan holistic dengan selalu menghargai klien dan keluarganya
serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya.
3. Peran perawat dalam keperawatan maternitas
a. Pemberi Asuhan Keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
prosses keperawatan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
b. Advokat Pasien/Klien
Menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien. Mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien.
c. Pendidik/Edukator
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
gejala penyakit, bahkan tindakan yan diberikan. Sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Koordinator
Mengarahkan, merencanakan serta mengoorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapa terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Kolabolator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
teridi dari dokter, fisioterpis, ahli gizi, dan lain-lain. Berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
f. Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.
g. Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
4. Model konsep ( Family centered maternity care)
- Pengertian
Family centered maternity care (FCMC) atau keperawatan maternitas
yang berfokus pada keluarga didefinisikan sebagai melahirkan secara
aman dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas sambil menggali,
memfokuskan dan mengadaptasikan terhadap kebutuhan klien, bayi
dan keluarga.
Fcmc yaitu pemberian pelayanan perinatal yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan fisik dan psikososial pada wanita, bayi dan
keluarga sebagai individu yang unik dan melihat setiap anggota
keluarga memiliki kebutuhan dan keinginan khusus yang dapat
dipenuhi melalui proses keperawatan.
Berpusat pada keluarga juga diarahkan pada pemenuhan kebutuhan ibu
pada masa prenatal, intra dan postnatal dengan melibatkan suami dan
keluarga dalam intervensi keperawatan.
FCMC bukan berarti keluarga dibiarkan merawat bayi mereka sendiri
saat di rumah sakit tetapi perawat membantu dalam memenuhi
kebutuhan perawatan Ibu dan bayinya, memberikan dukungan
emosional, sebagai pemberian pembelajaran pada keluarga baru.
- Tujuan/ manfaat

- Kegiatan ini bertujuan


untuk meningkatkan
- kemampuan keluarga
sebagai pendamping
- ibu hamil dalam
menekan angka
kematian
- ibu. Dengan
diselenggarakannya
Kegiatan
- Kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan
- kemampuan keluarga
sebagai pendamping
- ibu hamil dalam
menekan angka
kematian
- ibu. Dengan
diselenggarakannya
Kegiatan
- Kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan
- kemampuan keluarga
sebagai pendamping
- ibu hamil dalam
menekan angka
kematian
- ibu. Dengan
diselenggarakannya
Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga
sebagai pendamping ibu hamil dalam menekan angka kematian ibu.
Melalui pendekatan FCMC, peran keluarga dikenali dan dihargai
keterlibatannya, keluarga diberikan dorongan untuk mengenali dan
membangun kekuatannya, serta memungkinkan keluarga untuk
membuat keputusan yang terbaik dalam perawatan ibu hamil risiko
tinggi dengan menciptakan pola hidup yang normal.
- Bentuk pelayanan
a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua
b. Mengikutsertakan keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan
dan nifas
c. mengikutsertakan keluarga dalam operasi
d. mengatur kamar bersalin seperti suasana rumah
e. menetapkan peraturan yang fleksibel
f. menjalankan sistem kunjungan tidak ketat
g. mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua
h. menjalankan rooming-in (ruang rawat gabung untuk ibu hamil)
i. mengikutsertakan anak-anak dalam proses perawatan
j. melibatkan keluarga dalam perawatan NICU
k. pemulangan secepat mungkin dengan diikuti follow-up
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika :


Jakarta.
May, A.K., & Mahlmeister, M. 1990. Maternal and Newborn Nursing.
Philadelphia, J.B. Lippincot.
H. Zaidin Ali. Konsep sehat sakit hal 31-39. Dasar-dasar ilmu Keperawatan
Profesional. AKPER HKBP BALIGE

Anda mungkin juga menyukai