Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HIV/AIDS

Ammer, Melissa Elita

KISAH CARLO – Episode 1: PILOT

Adalah baik bagi Dokter dan perawat untuk memiliki hubungan yang
profesional dan ramah, juga untuk memiliki kerjasama yang baik.

Novi dan Ibunya – Perawat mesti mengingatkan dan menegaskan kepada


pasien pentingnya disiplin meminum obat serta dampaknya bilamana
tidak dilakukan. Efek samping atau apapun yang terjadi mesti dilaporkan
kepada dokter agar dapat ditangani maupun diobati. Sebaiknya juga
memberi konseling pribadi terhadap pasien agar alasan apapun yang
masih menghambat niat pribadi untuk sembuh dapat diselesaikan – dalam
kasus ini, berhubungan dengan hubungan Novi dengan ibunya.

Donny & Imam – Perawat sebaiknya memberi penkes mengenai


penyakit-penyakit agar pasien dapat memiliki pemahaman baik tentang
bagaimana penyakit itu dapat menular. Di kasus ini, Donny beranggapan
bahwa HIV hanya ditularkan melalui hubungan homoseksual, dimana
kenyataannya HIV juga dapat tertular melalui hubungan seksual lawan
jenis.

Imam, Suster Fransiska dan Pasien – Sangat baik bagi pasien HIV/AIDS
untuk menerima konseling, karena dampak psikologis terhadap harga diri
maupun perubahan gaya hidup, hubungan dan cara menghadapi
pandangan negatif orang lain terhadap ODHA.

Suster Ratna dan Dr. Jenny – Perawat sebaiknya melayani dengan tulus,
tidak melihat gaji maupun mewahnya tempat kerja mereka. Perawat juga
sebaiknya tidak takut mengenai penularan penyakit, karena dengan
mengetahui cara penularannya, dapat menghindari hal tersebut dengan
prosedur yang benar dan mempraktekkan teknik perawatan bersih dan
steril.

Maya – Kerahasiaan dan hak Privasi pasien harus tetap dijaga. Sejarah
penyakit dulu dan sekarang harus dijaga dan tidak diberitahukan kepada
orang lain tanpa persetujuan pasien. Tanpa terkecuali kepada suami dari
pasien sekalipun. Pemberitahuan mengenai penyakit pasien juga harus
dilakukan secara langsung, di tempat tertutup dan private, antara
dokter/perawat dan pasien.

Suster Leli & Suster Ratna – Perawat harus memiliki empati terhadap
pasien, tidak mengomentari untuk merendahkan atau menyepelekan
respon pasien.

Dokter & Maya – Saat memberitahukan penyakit pasien, lakukan dengan


empati tetapi tenang, memberi informasi faktual. Memberikan penjelasan
dan kesempatan bagi pasien untuk bertanya, mencari tahu penyebab dan
sebagainya. Juga, akan lebih baik untuk memberi tujuan yang
menyemangatkan dengan memfokus ke masa depan untuk kesembuhan
daripada stress memikirkan ke belakang. Pasien harus tahu kebenaran,
sepahit apapun, mengenai penyakitnya. Misalnya infeksi lanjutan seperti
TB, atau tidak adanya penyembuhan total akan HIV/AIDS yang sudah
ditemukan. Namun dengan memberikan jalan terbaik untuk memulihkan
kesehatan maksimal yang dapat dicapai, pasien mempunyai harapan
untuk menjalani hidup dengan sebaik yang mereka bisa. Sarankan pasien
juga untuk mengajak pasangan untuk melakukan tes, dan tawarkan untuk
bicara bersama pasangan pasien.

Episode 2 : Maya dan Surya

Dokter & Maya – Dokter/perawat sebaiknya menanyakan pasien jika


mengalami stress dan memberikan konseling, agar penyakit efek samping
stress seperti asam lambung naik dapat disembuhkan.

Suster Leli, Ratna & Dr. Jenny – Sebagai tenaga madis, kita harus
memperhatikan kata-kata yang kita ucapkan agar tidak menyinggung
siapapun, terutama pasien.

Dokter & Surya – Hasil tes harus diserahkan langsung kepada pasien di
hadapan yang bersangkutan, apapun hasilnya, tidak melalui telfon atau
online.

Episode 3 : Novi

Imam & Ns. Ratna – sebagai sesama tenaga medis, sebaiknya kita saling
menguatkan dan menyemangatkan untuk membangun hubungan dan
memperkuat kerjasama. Juga untuk menjaga kerahasiaan informasi yang
dipercayakan rekan, bukan hanya pasien.

Dr. Jenny, Novi & Ibunya – komunikasi antara dokter/perawat, pasien


dan keluarga/penjaga mesti diseimbangkan dan memberi komunikasi
terapeutik agar pasien yang bermasalah dapat dibantu dan lebih
kooperatif. Walaupun pasien bertingkah laku kurang baik, tenaga medis
mesti selalu profesional dan tenang, menghormati pasien. Juga untuk
memberi komunikasi terapeutik kepada keluarga/penjaga yang
mengomunikasikan kesulitan ataupun masalah pribadi yang dialami, agar
dapat memberi kelegaan, menguatkan ataupun memberi saran.

Dokter & Surya – Memulai percakapan dengan obrolan ringan dapat


menurunkan ketegangan pasien yang akan menerima hasil tes. Beri waktu
bagi pasien untuk menyerap informasi dan kabar baik maupun buruk.
Beri pasien kesempatan untuk bertanya. Ingatkan pasien bahwa ada
pengobatan yang dapat mengendalikan penyakit pasien, dimana
kesehatan pasien akan berangsur membaik, dan semakin cepat penyakit
dideteksi, semakin cepat dapat dikontrol. Dan sekali lagi, jaga hak privasi
pasien.

Episode 4 : Kiva

Kiva – ODHA dapat menularkan HIV pada janin melalui lahiran normal
dan memberi ASI. Dengan melakukan operasi caesar, dan tidak memberi
ASI, janin dapat dihindari dari penularan HIV. Pengobatan ARV juga
dapat dilakukan pada anak sejak 1 tahun.

Kiva, Opa Oma, Dokter & Perawat – menunjukan kepedulian dan


memberi komunikasi teraperutik dapat sangat menguatkan dan
menyenangkan pasien. Saat kita melayani, walau tanpa intervensi medis
namun hanya menengok, melayani dengan sepenuh hati dapat membuat
perbedaan besar terhadap pasien beserta keluarga.

Ns. Leli – Setiap tenaga medis juga adalah manusia biasa yang memiliki
masalah dan tantangan masing-masing yang tidak kita ketahui. Oleh
karena itu semakin penting bagi kita untuk selalu memperlakukan satu
sama lain dengan sopan, ramah dan baik.

Ns. Leli & Kiva – Pengorbanan perbuatan baik secara pribadi yang
sukarela sangatlah mulia dan dapat menguatkan dan membantu pasien
beserta keluarga. Perhatikan saja agar ini tidak membuat hubungan tenaga
medis dan pasien melanggar aturan profesional perawat.

Suster Fransiska & Maya – Kerahasiaan pasien harus tetap dijaga.

Ns. Leli & Kiva – Sampai perpisahan saat pasien akan pulang pun, kita
tetap menjaga hubungan baik dan mengucapkan perpisahan dan
komunikasi terapeutik kepada pasien dan keluarga.

Episode 5 : Donny

Donny & Dokter – Bahkan ditengah percakapan dengan pasien yang


tidak memegang prinsip dan nilai yang kita miliki, kita tetap
menghormati dan sopan terhadap pasien. Sebagai perawat, kita
menanyakan sejarah aktifitas beresiko (hubungan seksual berganti
pasangan, tidak memakai pengaman) kepada pasien. Kita juga harus
mengingatkan pasien akan resiko yang ada jika aktifitas beresiko terus
dilakukan, dimana pasien dapat menularkan kepada pasangannya nanti.

Donny & Ns. Leli – Bahkan saat disinggung, dilecehkan atau dihina,
sebagai perawat kita harus tetap tenang dan tidak merespon secara negatif
terhadap pasien. Beri dukungan dan penguatan kepada rekan yang
mengalaminya.

Donny & Dokter Jenny -- Bagaimanapun kita mempersiapkan pasien,


terkadang pasien menolak. Hubungi lagi dan tindaklanjuti sampai
pengobatannya, jika memungkinkan.

Donny, Tunangan & Dr. Jenny – Pasangan yang dimana seorang positif
HIV dan seorangnya lagi negatif HIV masih tetap dapat punya anak
negatif HIV, dengan mengikuti program dimana ODHA rutin minum
ARV sampai virus HIV tidak dapat terdeteksi di tubuh ODHA dan
pasangan dapat hamil. Pasangan kemudian dipantau agar seandainya saat
pasangan menjadi positif HIV, ada kesempatan untuk berobat agar bayi
yang dikandung diusahakan tidak tertular. Dokter kebidanan dan dokter
anak akan turut serta dalam konsultasi.

Donny & Tunangan – Terkadang, yang paling berdampak pada pasangan


dari ODHA adalah rusaknya hubungannya dengan pasangannya
dibanding penyakit yang dideritanya.
Episode 6 : Rosa dan Yasmin

Rosa & Suster Fransiska – ODHA dapat merasa takut ditinggalkan


pasangan sektika memberitahu kebenaran keadaan mereka, seperti yang
terjadi kepada Rosa. Namun, kita harus mengingatkan bahwa penting
agar jujur kepada pasangan karena resiko tertularnya HIv kepada mereka.
Kembali lagi kita menyemangatkan pasien agar fokus ke depan dan
rencanakan hidup baru dengan kesempatan baru yang ada.

Yasmin & Dr. Jenny – Melayani tanpa menghakimi dapat membuat


pasien merasa mempunyai harga diri dan memotivasi untuk memperbaiki
diri dan kualitas hidup, serta membantu sesama.

Episode 7 : Marcel

Marcel – Terkadang, dampak dari penyakit ODHA dapat mempengaruhi


anggota keluarga dengan sangat buruk, seperti di kasus Ibu dari Marcel.
Kita harus memngingatkan pasien agar mempertimbangkan dampak
informasi keadaan pasien terhadap keluarga ataupun pasangan.

Episode 8 : Dr. Jenny, Suster Leli & Suster Ratna

Suster Leli, Suster Ratna & Imam -- Ketidaktahuan kita dan


kekurangpahaman kita tentang perilaku virus ini dan bagaimana
penularannya dapat membuat kita memperlakukan pasien dengan kurang
manusiawi dan tidak semestinya.

Dr. Jenny & Suster Ratna – Terkadang panggilan tiap tenaga medis
berbeda-beda. Tidak ada yang lebih hebat atau lebih rendah, selama
masih melayani dengan tulus hati. Berilah dukungan pada rekan yang
mendapat panggilan berbeda dan harus berpindah tempat tugas dari tepat
dimana kita berada.

Episode 9: Imam, Budiman & Suster Fransiska

Imam & Suster Fransiska – Nasehat bagi ODHA saat ingin memberitahu
keadaan mereka kepada keluarga adalah untuk mempersiapkan diri
dengan baik untuk segala kemungkinan, karena apapun itu pasti akan
berbuah baik. Mereka melewati halyang tidak mudah, tapi bisa berjiwa
besar untuk menghadapi itu semua. Harus ingat, bahwa tidak mudah bagi
orangtua, keluarga, untuk menerima hal seperti ini. Kalau mereka
memerlukan waktu untuk menerima, berikan mereka waktu. Kejujuran
tidaklah selalu mengenakkan, tapi akhirnya pasti akan membawa hikmah.
Apapun keputusan mereka, berusaha untuk menghargai itu. Ada 1 hal
yang tidak berubah, bahwa pasien adalah tetap anak/keluarga mereka.

Budiman – Kesepian, ketakutan yang dirasakan saat berjuang sendrian


sebagai ODHA tidaklah mudah. Sebagai perawat, kita dapat
mendampingi pasien, support mereka dalam segala hal sehingga mereka
tidak merasa sedih, takut dan kesepian.

Suster Fransiska – Sangatlah baik saat kita mendoakan rekan maupun


pasien kita, menyerahkan segalanya pada Tuhan yang membantu kita dan
tahu apa yang terbaik untuk kita.

Imam & Orangtua – Dukungan orangtua sangatlah menguatkan pasien


yang menderita HIV/AIDS. Tekanan batin dapat menyiksa pasien,
sehingga kesmonukasi dapat membantu melegakan hati pasien. Kita
sebagai perawat dapat mengingatkan orangtua pasien ODHA agar sebisa
mungkin mendukung anak yang menderita HIV/AIDS, menunjukkan rasa
sayang dan kepedulian.

Episode 10 : Mariana

Mariana – ODHA dapat merasa depresi dan putus asa, seakan-akan telah
kehilangan segalanya. Sehingga sebagai perawat kita bisa memberikan
dukungan, membangkitkan semangat pasien untuk hidup. Ingatkan bahwa
penyakit ini bukan akhir dari hidup, melainkan kesempatan kedua.
Dukung sesi sharing di kelompok, dimana pasien ODHA dapat
menguatkan satu sama lain, memberikan harapan dan kesempatan untuk
lebih membuka diri mengenai kondisi mereka kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai