Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN : GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

A. Kondisi Klien :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang adalah keyakinan
seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya terserang penyakit, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya meyakini bahwa
dirinya mengalami sakit jantung dan segera meninggal, atau mengalami kanker yang
sulit disembuhkan)
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham

C. Tujuan
- Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
- Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
- Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

D. Tindakan Keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus membina
hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara
lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah:
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
- Bantu orientasi realita
 Tidak mendukung atau membantah waham pasien
 Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
 Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
 Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan
tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien
berhenti membicarakannya
 Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan
realitas.
 Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi
sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.
 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional pasien
 Berdikusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
 Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
 Berdiskusi tentang obat yang diminum
 Melatih minum obat yang benar

E. Strategi Tindakan
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan;
mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Orientasi:
Dini : “Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Dini Melinda, biasa dipanggil Dini,
saya mahasiswa keperawatan dari STIKes Kuningan yang akan praktek di ruangan ini
selama 2 minggu ke depan. Saya hari ini dinas pagi dari pukul 07.00-14.00, saya yang
akan merawat ibu pagi ini.”
Derih : Selamat Pagi juga
Dini : Nama ibu siapa?Senangnya dipanggil apa?”
Derih : Nama saya derih , Saya suka di panggil Mba derih
Dini : baiklah Mba , bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mba rasakan
sekarang?”
Derih : Bisa sus
Dini :“Berapa lama ibu derih mau kita berbincang-bincang?
Derih : 15 menit saja sus
Dini : Tempatnya mau dimana bu?
Derih : Disini saja sus

Kerja
Dini :“ apa yang mba rasakan sekarang ?
Derih : “ saya merasa lelah , hidup Saya hanya sebentar lg sus
Dini : maksud mba, mba akan meninggal seperti itu ? Kenapa?
Derih : “ Saya terkena kanker sus , hidup saya tidak akan lama
Dini : “ Mba Sehat ko , liat deh mba mukanya segar , ngga kaya orang sakit , mba itu
ngga terkena kanker , mba juga ngga bakalan meninggal mba kan mba sehat
Derih : “ tapi sus saya itu sering sakit kanker“
Dini : “ Mba sudah periksa belum ke dokter ?
Derih : “Sudah sus
Dini : “ kata dokternya bagaimana ?
Derih : “ kata dokternya saya baik baik saja, tapi dookter pasti salah orang saya kena
kanker ko
Dini : “ Mba, kata dokter kan mba tidak terkena kanker berarti mba tidak ada oenyakit
kanker itu cuman pikiran mba saja mba sekarang baik baik saja sehat dokter itu benar
mba , sekarang apa hobi mba ?
Derih : "jadi saya tidak terkena kanker ya sus? , hobi saya menggambar sus
Dini : “ Iya mba baik baik saja mba sehat , Kalau begitu kita masukan di kegiatan harian
mba”
Derih : “Iya sus”

Terminasi
Dini : “Oh iya mba, karena sudah 15 menit, apakah mba mau kita berbincang-bincang
lagi atau sampai disini saja?”
Derih : Sampai disini aja sus”
Dini : ”Bagaimana perasaan mba setelah berbincang-bincang dengan saya?”
Derih : ” Baik mba”
Dini : “ Tadi apa saja yang sudah kita bicarakan mba”
Derih : “ Tadi membicarakan tentang Penyakit dan bernyanyi sus”
Dini : “Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi?”
Derih : “ Iya boleh”
Dini : “ Baik kalau begitu ,Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang mengenai
tentang obat yang harus mba minum?, apa ada yang ingin di tanyakan sebelum saya pamit
?”
Derih : “ Tidak ada”
Dini : “Baik saya pamit dulu mba”

SP 2 Pasien : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar


Orientasi :
Dini: “Selamat Pagi Mba?.”
Dini: “Bagaimana aktivitas yang kita jadwalkan kemarin apakah sudah dilakukan?
Derih “Iya sudah”
Dini: “Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang obat yang mba minum?”
Derih : “ iya sus”
Dini : “ waktunya mau berapa menit mba 10/15 menit ?”
Derih : “ 10 menit saja”

Kerja :
Terminasi :
“Oya Pak, karena sudah 30 menit, apakah percakapan ini mau kita akhiri atau lanjut?”
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang Bapak
minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan ke jadwal kegiatan Bapak? Jangan lupa minum obatnya dan nanti
saat makan minta sendiri obatnya pada suster”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Pak!”
“Pak, besok kita ketemu lagi untuk berbicara mengenai kegemaran bapak. Bagaimana
kalau seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?”
“Kalau begitu saya pamit dulu Pak, Selamat Pagi”

Kerja
Dini : “ mba tau berapa macam minum perharinya dan berapa banyak obat yang di
minumnya ?”
Derih : “ ngga tau sus”
Dini : “ obat nya ada 3 macam yang orange namanya CPZ gunanya untuk membuat
tenang, yang putih namanya THP gunanya untuk membuat rileks dan yang merah jambu
namanya HPL gunanya untuk membuat pikiran mba menjadi teratur semua obat ini di
minum secara teratur
Derih : “ banyak sekali sus”
Dini : “ iya kalau nanti setelah minum obat tenggorokan mba merasa dan mulutnya juga
mba bisa mengatasinya dengan banyak minum tapi sebelum diminum mba harus
mengecek nama obat, dosis dan waktunya ya , apakah mba mengerti?”
Derih : “ iya saya paham sus”
Dini : “ obatnya harus diminum secara teratur ya mba , mungkin dengan waktu yang
cukup lama , agar tidak kambuh lagi setidaknya mba juga jangan menghentikan minum
obat dengan sendiri sebelum berkonsultasi dengan dokter”
Derih : “ iya sus’

Terminasi
Dini : “oh iyah mba waktu nya sudah 10 menit apakah mau dilanjut atau sudah dulu
mba?”
Derih : “sudah.”
Dini : “ bagaimana perasaanya setelah saya beritahu tentang obat-obatan tadi?”
Derih : “ saya menjadi paham “
Dini : “coba ulangi apa yang saya sampaikan tadi?”
Derih : “ obat nya ada 3 macam yang berwarna orange itu CPZ untuk membuat
tenang,yang putih itu namanya HTP gunanya membuat rileks,dan yang merah jambu
gunanya membuat pikiran menjadi lebih teratur,namanya HPL semua obat diminum 3x
sehari”.
Dini : “ bagus mba sudah paham,sebelum saya pamit ada yang ingin ditanyakan lagi?”.
Derih : “ tidak ada sus”.
Dini : “ baik,untuk besok gimana kalau kita ngobrol tentang hobi mba dijam yang sama
dan tempat yang sama bagaimana?”.
Derih :”boleh sus “.
Dini : “ kalau begitu sampai jumpa besok mba”.
SP 3 Pasien : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu
mempraktekkannya
Orientasi :
Dini :”selamat pagi,masih ingat dengan saya mba?”
Derih :”masih”.
Dini :” wahhh.... wangi sekali ini,gimana kegiatanya dilakukan tidak,obatnya diminum
tidak?”.
Derih :”semuanya diminum sus”.
Dini :” “ bagus,mba sesuai perjanjian kita kemarin kita akan membahas hobi mba,mba
memiliki hobi apa?”.
Derih :”saya suka menggambar sus”.
Dini :”bagaimana kalau kita bahas itu?”.
Derih :”baik sus”.
Dini :” berapa lama waktunya?”.
Derih :” seperti kemarin saja sus”.
Dini :” baiklah mba”.

Kerja :
Dini :” apa saja hobi mba? Biar saya catat iyah”.
Derih :” bermain game dan menggambar sus”.
Dini :” ada lagi?”.
Baik,coba ceritakan kapan mba mulai suka menggambar?”.
Derih :” saya suka menggambar dari kecil sus.”
Dini :”wah hebat,coba mba tunjukkan kepada saya”.
Derih :” ( menggambar );
Dini :” bagus sekali gambarnya mba,coba mba tunjukkan bakat anda ketemen-temen”.
Derih :”iyah mba nanti saya tunjukkin”.
Dini :” apa yang mba harapkan dengan kemampuan mba ini”.
Derih :” saya berharap menjadi pembuat komik”.

Terminasi :
Dini :” mba tidak terasa waktu 10 menit sudah hampir selesai”.
Bagaimana perasaan mb saat ini setelah menunjukkan bakat?.”
Derih :”saya senang sekali”.
Dini :”coba ulangi apa yang saya sampaikan tadi?”.
Derih :”saya menunjukkan bakat saya ketemen-temen”.
Dini :”bagus mba,sebelum saya pamit apakah ada yang inginkan ditanyakan ?.”
Derih :”tidak ada”.
Dini :”kalau begitu sampai jumpa kembali”.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budi A. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC : Jakarta
Keliat Budi A. 2009. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai