BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah depresi pertama kali dikenalkan oleh Meyer (1905) untuk
menggambarkan suatu penyakit jiwa dengan gejala utama sedih, yang
disertai gejala-gejala psikologis lainnya, gangguan somatik (fisik) maupun
gangguan psikomotor dalam kurun waktu tertentu dan digolongkan ke
dalam gangguan afektif.
Depresi merupakan penyakit yang cukup mengganggu kehidupan.
Saat ini diperkirakan ratusan juta jiwa penduduk di dunia menderita depresi.
Depresi dapat terjadi pada semua usia termasuk anak dan remaja. Gangguan
depresi ini dapat menimbulkan penderitaan yang berat. Depresi menjadi
masalah dalam kesehatan masyarakat.
Biaya pengobatannya sangat besar dan bila tidak diobati dapat terjadi
hal yang sangat buruk karena dapat menimbulkan gangguan serius dalam
fungsi sosial, kualitas hidup penderita, hingga kematian karena bunuh diri.
Pada anak-anak, dikatakan insidennya semakin meningkat seiring
dengan pertambahan umur. Depresi berat (severe depression) atau depresi
mayor, angka kejadiannya 9 dari 1000 anak pada umur prasekolah, 20
kejadian setiap 1000 anak umur sekolah (6-11 tahun), hampir 50 kejadian
dari 1000 remaja (12-18 tahun). Depresi menjadi faktor utama pada
penyebab bunuh diri.
Keinginan bunuh diri terjadi pada semua kelompok umur dengan
frekuensi terbesar pada anak dan remaja dengan gangguan mood yang berat.
Angka kejadian ancaman atau tindakan bunuh diri terkait depresi pada anak
dan remaja yang cukup tinggi ini memerlukan tindakan pencegahan sebagai
tindakan awal untuk meminimalisasi kejadian bunuh diri.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan
afek disforik (kehilangan kegembiraan atau gairah) disertai dengan gejala-
gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan.
Menurut Budi Anna Keliat dkk ( 2011 : 97 ) Depresi pada anak
adalah gangguan alam yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka
yang berlebihan dan berkepanjangan yang dialami oleh anak. Gejala ini
dapat terjadi disebabkan karena anak mengalami kejadian yang tidak
menyenakan seperti perilaku semena – mena, kehilangan kasih saying,
kehilangan orang, dan lingkungan yang dicintai. Perilaku yang timbul
dapar berupa kehilangan keceriaan, kehilangan nafsu makan, penurunan
aktivitas dan minat bermain.
2.2 Etiologi
Meskipun penyebab depresi anak dan remaja tidak diketahui secara
lengkap, namun telah diajukan sejumlah teori penting yang dapat digunakan
sebagai gambaran sebagai faktor penyebab depresi. Setidaknya ada lima
faktor yang dapat diketahui sebagai faktor penyebab depresi, yaitu:
a. Pertama, faktor psikologis. Menurut teori Psikoanalitik (Freud, 1917)
dan Psikodinamik (Abraham, 1927) depresi disebabkan karena
kehilangan obyek cinta, kemudian individu mengadakan introyeksi
yang ambivalen dari obyek cinta tersebut atau rasa marah diarahkan
pada diri sendiri.
Sementara Beck (1974) dengan model cognitive-behavioral,
menyatakan bahwa depresi terjadi karena pandangan yang negatif
terhadap diri sendiri, interpretasi yang negatif terhadap pengalaman
hidup dan harapan yang negatif terhadap diri sendiri dan masa depan.
Ketiga pandangan ini menyebabkan timbulnya depresi, rasa tidak
berdaya dan putus asa. Penyebab depresi pada anak usia remaja mirip
4
BAB 3
KESIMPULAN
a.
Pada anak-anak gejala depresi dapat berupa perasaan sedih, tidak
mempunyai harapan, ketakutan atau kecemasan.
b.
Gejala pada remaja bisa berupa kecemasan, kemarahan dan
menghindari kontak sosial.
c.
Hasil belajar sekolah biasanya terganggu.
d.
Depresi pada anak jarang muncul berupa gangguan tidur atau
gangguan berpikir.
e.
Pada anak dan remaja depresi sering bersamaan dengan gangguan
perilaku dan gangguan mental lainnya seperti attention deficit
hyperactive disorder (ADHD).
Depresi mayor pada anak dan remaja ditentukan dengan menggunakan
kriteria DSM-IV-TR sekurangnya ada gejala depresi atau mood iritabel
selama 2 minggu dan kurangnya ketertarikan, diikuti dengan sekurangnya
empat simtom : perubahan berat badan, gangguan tidur, retardasi atau
agitasi psikomotor, kelelahan atau berkurangnya energi, perasaan bersalah,
penurunan konsentrasi, dan ide atau rencana bunuh diri.
11
DAFTAR PUSTAKA
www.mhs.com/product.aspx?gr=cli&prod=cdi&id=overview .
[Accesed 8 January 2014].