Anda di halaman 1dari 13

3.

INTERVENSI

NO DIAGNOSE TUJUAN DAN CRITERIA INTERVENSI RASIONAL


HASIL
1 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah diberikan askep selama Nutrition Management Fluid management
kurang dari kebutuhan x 24 jam, diharapkan - Kaji adanya alergi - Menghindari pemberian
tubuh berhubungan kebutuhan nutrisi klien dapat makanan makanan yang dapat
ketidakmampuan untuk terpenuhi, dengan kriteria hasil: - Kolaborasi dengan ahli menyebabkan alergi
mengabsorpsi nutrien dan - TTV dalam batas normal/ not gizi untuk menentukan - Memenuhi nutrisi sesuai
mencerna makanan compromised (skala 5). (Nadi: jumlah kalori dan nutrisi dengan kebutuhan dalam
ditandai dengan membran bayi 120-160x/mnt, toddler yang dibutuhkan pasien. tubuh klien
mukosa pucat, mengeluh 90-140x/mnt, prasekolah 80- - Berikan makanan yang - Makanan yang diberikan
asupan makanan menurun, 110 x/mnt, sekolah 75- terpilih ( sudah sesuai dengan jumlah
kurang minat pada 100x/mnt, remaja 60-90x/mnt; dikonsultasikan dengan kalori yang dibutuhkan
makanan, kurangnya RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler ahli gizi) klien.
informasi dan klien 25-32x/mnt, anak-anak 20-30 - Monitor jumlah nutrisi - Mengetaperkembangan
mengeluh nyeri pada x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; dan kandungan kalori nutrisi klien
abdomen kuadran kanan TD: bayi 85/54mmHg, - Berikan informasi tentang - Memberikan keleluasaan
atas toddler 95/65 mmHg, sekolah kebutuhan nutrisi keluarga untuk
105-165 mmHg, remaja - Berikan diit tinggi kalori, memberikan makan yang
110/65 mmHg; suhu : Suhu rendah lemak sesuai dengan hasil
tubuh 36-37,5C) Nutrition Monitoring konsultasi dengan ahli
- Intake dan output dalam 24 - BB pasien dalam batas gizi
jam seimbang / not normal - glukosa dalam
compromised (skala 5). - Monitor adanya karbohidrat cukup efektif
- Kulit/membran mukosa klien penurunan berat badan untuk pemenuhan energi,
lembab / not compromised - Monitor tipe dan jumlah sedangkan lemak sulit
(skala 5). aktivitas yang biasa untuk
- BB klien tetap/tidak terjadi dilakukan diserap/dimetabolisme
penurunan berat badan - Monitor kulit kering dan sehingga akan membebani
(mencapai skala 5). perubahan pigmentasi hepar.
- Tidak adanya mual-muntah. - Monitor turgor kulit Nutrition monitoring
- Tidak adanya penurunan nafsu - Monitor kekeringan, - Mengkaji adanya
makan rambut kusam, dan mudah penurunan berat badan
- Klien dapat menghabiskan patah klien
makanan sesuai dengan porsi - Monitor mual dan muntah - Mengetahui status
yang disediakan - Monitor kadar albumin, perkembangan nutrisi
- Kadar albumin serum dalam total protein, Hb, dan klien
batas normal kadar Ht - Mengetahui berapa

- Monitor kalori dan intake energy yang habis untuk

nutrisi melakukan aktivitas


sehari-hari
- Mengkaji adanya
kekurangan cairan
- Memonitoring status
keseimbangan cairan
dalam tubuh klien
- Kadar albumin
menunjukkan status
nutrisi klien
2 Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan askep selama Teaching-disease process - Mengetahui sejauh mana
berhubungan dengan x 24 jam, diharapkan - kaji pengetahuan awal pengetahuan klien
kurangnya paparan pengetahuan klien bertambah klien mengenai tentang penyakitnya.
informasi dan keterbatasan dengan kriteria hasil: penyakitnya. - Klien mengetahui
kognitif ditandai dengan - Klien dan keluarga - Jelaskan patofisologi penyebab perubahan
ketidakakuratan mengikuti mengetahui definisi penyakit penyakitnya dan fisiologis pada tubuhnya.
perintah dan adanya hepatitis bagaimana itu bisa - Klien dan keluarga dapat
pengungkapan masalah - Klien dan keluarga berpengaruh terhadap mengetahui tanda dan
dari klien. mengetahui factor penyakit bentuk dan fungsi tubuh. gejala penyakitnya
hepatitis - Deskripsikan tanda dan sehingga dapat
- Klien dan keluarga gejala penyakit yang mengetahui jikalau salah
mengetahui tanda dan gejala diderita klien. satu keluarga klien
awal penyakit hepatitis - Diskusikan terapi mengalami salah satu
- Klien dan keluarga pengobatan yang gejala dari penyakit
mengetahui terapi pengobatan diberikan kepada klien. tersebut.
yang diberikan pada klien - Diskusikan perubahan - Klien dan kelurga
dengan penyakit hepatitis gaya hidup yang mengetahui terapi yang
dilakukan untuk dijalani untuk
mencegah terjadinya penyembuhan penyakit
komplikasi dan atau tersebut.
mengontrol proses - Mencegah terjadinya
penyakit tersebut. komplikasi dari penyakit
tersebut.
3 Intoleransi aktivitas Setelah diberikan askep selama Energy Management Energy Management
berhubungan dengan x 24 jam, diharapkan klien - Observasi adanya - Mengetahui aktivitas
kelemahan umum ditandai dapat bertoleransi terhadap pembatasan klien dalam yang tidak bias
dengan ketidaknyamanan aktivitas, dengan kriteria hasil: melakukan aktivitas dilakukan klien karena
setelah beraktivitas dan - TTV dalam batas normal/ not - Dorong klien untuk kondisi tubuh yang
klien menyatakan merasa compromised (skala 5). (Nadi: mengungkapkan lemah
lemah - Memberikan intervensi
bayi 120-160x/mnt, toddler perasaan terhadap
aktivitas yang sesuai
90-140x/mnt, prasekolah 80- keterbatasan
dengan kemampuan
110 x/mnt, sekolah 75- - Kaji adanya factor yang
klien
100x/mnt, remaja 60-90x/mnt; menyebabkan kelelahan
- Nutrisi yang adekuat
RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler - Monitor nutrisi dan
dapat meningkatkan
25-32x/mnt, anak-anak 20-30 sumber energi yang energy klien
x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; adekuat - Menghentikan intervensi
TD: bayi 85/54 mmHg, - Monitor pasien akan jika klien merasa
toddler 95/65 mmHg, sekolah adanya kelelahan fisik kelelahan
- Peningkatan status
105-165 mmHg, remaja dan emosi secara
kardiovaskuler
110/65 mmHg; suhu : Suhu berlebihan
menunjukkan status
tubuh 36-37,5C) - Monitor respon
tingkat aktivitas klien
- Berpartisipasi dalam kegiatan kardiovaskuler terhadap
- Pola tidur yang baik
fisik tanpa disertai aktivitas
dapat mencegah
peningkatan tekanan darah, - Monitor pola tidur dan
terjadinya kelemahan
nadi dan RR lamanya tidur/istirahat
dan kelelahan
- Mampu melakukan aktivitas pasien Activity Therapy
- Memberikan terapi
sehari hari (ADLs) secara Activity Therapy
aktivitas untuk
mandiri - Kolaborasikan dengan
membiasakan klien
- Keseimbangan aktivitas dan Tenaga Rehabilitasi
beraktivitas
istirahat Medik dalam
- Mendorong klien
merencanakan program
beraktivitas sesuai
terapi yang tepat.
kemampuan secara
- Bantu klien untuk
mandiri
mengidentifikasi - Beraktivitas yang rutin
aktivitas yang mampu sesuai dengan
dilakukan kemampuan fisik untuk
- Bantu untuk memilih mencegah terjadi
aktivitas konsisten yang kelelahan dan kelemahan
sesuai dengan yang berat
- Memudahkan klien
kemampuan fisik,
untuk beraktivitas jika
psikologi dan social
tidak bias beraktivitas
- Bantu untuk mendpatkan
secara mandiri
alat bantuan aktivitas
- Menimbulkan kemauan
seperti kursi roda, krek
klien untuk rutin
- Berikan penguatan
beraktivitas
positif bagi yang aktif - Motivasi klien dapat
beraktivitas meningkatkan semangat
- Bantu pasien untuk klien untuk rajin
mengembangkan beraktivitas secara
motivasi diri dan mandiri
penguatan
4 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan Pain Management Pain Management
dengan pembengkakan keperawatan selama .x 24 jam - Monitor vital sign - Tanda-tanda vital dalam
hepar yang mengalami diharapkan nyeri klien - Lakukan pengkajian rentang normal dapat
inflamasi akibat virus berkurang, dengan kriteria hasil: nyeri secara mengindikasikan bahwa
ditandai dengan perilaku - Mampu mengontrol nyeri komprehensif termasuk nyeri berkurang.
distraksi klien mondar - Untuk mengetahui
(tahu penyebab nyeri, lokasi, karakteristik,
mandir, mencari orang lain, lokasi, karakteristik,
mampu menggunakan tehnik durasi, frekuensi,
klien tampak sesekali nonfarmakologi untuk kualitas dan faktor durasi, frekuensi,
memegangi area nyeri dan mengurangi nyeri, mencari presipitasi kualitas, dan intensitas
klien melaporkan nyeri bantuan) - Observasi reaksi nyeri.
- Untuk mengurangi rasa
pada abdomen kuadran - Tanda vital dalam rentang nonverbal dari
nyeri klien.
kanan. normal ketidaknyamanan
- Lingkungan yang
- Melaporkan bahwa nyeri - Kontrol lingkungan yang
nyaman dapat
berkurang dengan dapat mempengaruhi
menambah tingkat
menggunakan manajemen nyeri seperti suhu
kenyamanan klien
nyeri ruangan, pencahayaan
sehingga dapat
- Mampu mengenali nyeri dan kebisingan
mengurangi rasa nyeri
(skala, intensitas, frekuensi - Kurangi faktor
klien.
dan tanda nyeri) presipitasi nyeri - Untuk mengetahui
- Menyatakan rasa nyaman - Pilih dan lakukan kualitas nyeri klien.
- Untuk mengurangi rasa
setelah nyeri berkurang penanganan nyeri
nyeri klien melalui
- Klien Tidak mengalami (farmakologi, non
teknik nonfarmakologi.
gangguan tidur farmakologi dan inter
- Untuk mengurangi rasa
personal)
nyeri secara mandiri
- Ajarkan tentang teknik - Mengurangi rasa nyeri
non farmakologi klien jika teknik
- Berikan analgetik untuk nonfarmakologi tidak
mengurangi nyeri dapat menghilangkan.
- Kolaborasikan dengan - Mengurangi rasa nyeri
dokter jika ada keluhan klien jika teknik control
dan tindakan nyeri tidak nyeri tidak dapat
berhasil menghilangkan.
Analgesic Administration Analgesic Administration
- Monitor vital sign - Tanda-tanda vital dalam
- Tentukan lokasi, rentang normal dapat
karakteristik, kualitas, mengindikasikan bahwa
dan derajat nyeri nyeri berkurang.
- Untuk mengetahui
sebelum pemberian obat
lokasi, karakteristik,
- Cek instruksi dokter
durasi, frekuensi,
tentang jenis obat, dosis,
kualitas, dan intensitas
dan frekuensi
nyeri.
- Berikan analgesik tepat - Mencegah kesalahan
waktu terutama saat pemberian obat.
nyeri hebat - Pemberian analgesic
- Evaluasi efektivitas yang tepat dapat
analgesik, tanda dan mengurangi nyeri lebih
gejala (efek samping) cepat
- Mencegah terjadinya
efek samping.
5 Resiko infeksi Setelah diberikan askep selama - Monitor vital sign klien - perubahan TTv dapat
berhubungan dengan x 24 jam, diharapkan - Pertahankan teknik menunjukkan tanda-
pertahanan tubuh primer pengetahuan klien bertambah aseptif tanda infeksi
yang tidak adekuat ; hepar dengan kriteria hasil: - mencegah terjadinya
- Cuci tangan setiap
mengalami inflamasi. - Klien bebas dari tanda dan infeksi
sebelum dan sesudah
- mencegah terjadinya
gejala infeksi tindakan keperawatan
infeksi
- Menunjukkan kemampuan - Gunakan baju, sarung - melindungi diri dari
untuk mencegah timbulnya tangan sebagai alat resiko infeksi
infeksi - mencegah terjadinya
pelindung
- Jumlah leukosit dalam batas - infeski
Ganti letak IV perifer
- intake nutrisi yang baik
normal dan dressing sesuai
dapat meningkatkan
- Menunjukkan perilaku hidup dengan petunjuk umum
kondisi tubuh
sehat - Tingkatkan intake nutrisi - antibiotic dapat
- Status imun, gastrointestinal, - Berikan terapi antibiotik membunuh bakteri
genitourinaria dalam batas - Monitor tanda dan gejala penyebab infeksi
normal - mengetahui adanya
infeksi sistemik dan
infeksi lebih dini
lokal
- isolasi mencegah
- Pertahankan teknik
penularan atau infeksi
isolasi k/p dari luar
- Inspeksi kulit dan - terjadi perubahan pada
membrane mukosa
membran mukosa menunjukkan tanda-
terhadap kemerahan, tanda infeksi
- asupan cairan dan
panas, drainase
istirahat yang baik dapat
- Dorong masukan cairan
meningkatkan kondisi
- Dorong istirahat
klien sehingga tidak
- Ajarkan pasien dan
terkena infeksi dengan
keluarga tanda dan
mudah.
gejala infeksi - Keluarga dapat
melaporkan adanya
infeksi sehingga dapat
diberikan intervensi
4. EVALUASI
No. Dx Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan S : klien mengatakan nafsu makannya meningkat.
tubuh berhubungan ketidakmampuan untuk O :
mengabsorpsi nutrien dan mencerna makanan - Kulit/membran mukosa klien lembab
ditandai dengan membran mukosa pucat, - BB klien tetap/tidak terjadi penurunan berat badan
mengeluh asupan makanan menurun, kurang minat - TTV dalam batas normal (Nadi: bayi 120-160x/mnt, toddler 90-
pada makanan, kurangnya informasi dan klien 140x/mnt, prasekolah 80-110 x/mnt, sekolah 75-100x/mnt, remaja 60-
mengeluh nyeri pada abdomen kuadran kanan atas 90x/mnt; RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler 25-32x/mnt, anak-anak 20-30
x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; TD: bayi 85/54 mmHg, toddler 95/65
mmHg, sekolah 105-165 mmHg, remaja 110/65 mmHg; suhu : Suhu
tubuh 36-37,5C)
- Intake dan output cairan dalam keadaan normal
- Klien mampu menghabiskan porsi makanan yang diberikan
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan intervensi
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan S : klien dan keluarga mengatakan mengerti tentang penyakit hepatitis
kurangnya paparan informasi dan keterbatasan O :
kognitif ditandai dengan ketidakakuratan - Klien dan keluarga mampu menjabarkan tanda dan gejala penyakit
mengikuti perintah dan adanya pengungkapan hepatitis
masalah dari klien. - Klien dan keluarga mampu mendeskripsikan pengertian penyakit
hepatitis
- Klien mampu menjelaskan gaya hidup sehat yang harus dijalani untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Lanjutkan health promotion pada keluarga
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan S : klien mengatakan mampu beraktivitas secara mandiri namun harus
kelemahan umum ditandai dengan tetap diawasi
ketidaknyamanan setelah beraktivitas dan klien O :
3 menyatakan merasa lemah - Klien sudah mampu berjalan sendiri untuk toileting
- Klien terlihat sedikit kelelahan saat setelah beraktivitas
A : tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan S : klien mengatakan abdomen kanan atas klien tidak sakit lagi dan tidak
hepar yang mengalami inflamasi akibat virus merasakan nyeri lagi.
ditandai dengan perilaku distraksi klien mondar O :
4 mandir, mencari orang lain, klien tampak sesekali - Klien tidak memegangi perutnya lagi.
memegangi area nyeri dan klien melaporkan nyeri - Menunjukkan postur rileks dan mampu tidur.
pada abdomen kuadran kanan. A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
5 Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan S : klien tidak mengeluh panas badan.
tubuh primer yang tidak adekuat ; hepar O :
mengalami inflamasi. - TTV klien dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Jumlah leukosit dalam rentang normal
A : tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien

Anda mungkin juga menyukai