0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
350 tayangan13 halaman
Tiga dokumen tersebut membahas intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang umum terjadi pada pasien, yaitu ketidakseimbangan nutrisi, defisiensi pengetahuan, dan intoleransi aktivitas. Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakitnya, serta meningkatkan toleransi aktivitas pasien sesuai dengan kondisinya.
Tiga dokumen tersebut membahas intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang umum terjadi pada pasien, yaitu ketidakseimbangan nutrisi, defisiensi pengetahuan, dan intoleransi aktivitas. Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakitnya, serta meningkatkan toleransi aktivitas pasien sesuai dengan kondisinya.
Tiga dokumen tersebut membahas intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang umum terjadi pada pasien, yaitu ketidakseimbangan nutrisi, defisiensi pengetahuan, dan intoleransi aktivitas. Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakitnya, serta meningkatkan toleransi aktivitas pasien sesuai dengan kondisinya.
NO DIAGNOSE TUJUAN DAN CRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL 1 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah diberikan askep selama Nutrition Management Fluid management kurang dari kebutuhan x 24 jam, diharapkan - Kaji adanya alergi - Menghindari pemberian tubuh berhubungan kebutuhan nutrisi klien dapat makanan makanan yang dapat ketidakmampuan untuk terpenuhi, dengan kriteria hasil: - Kolaborasi dengan ahli menyebabkan alergi mengabsorpsi nutrien dan - TTV dalam batas normal/ not gizi untuk menentukan - Memenuhi nutrisi sesuai mencerna makanan compromised (skala 5). (Nadi: jumlah kalori dan nutrisi dengan kebutuhan dalam ditandai dengan membran bayi 120-160x/mnt, toddler yang dibutuhkan pasien. tubuh klien mukosa pucat, mengeluh 90-140x/mnt, prasekolah 80- - Berikan makanan yang - Makanan yang diberikan asupan makanan menurun, 110 x/mnt, sekolah 75- terpilih ( sudah sesuai dengan jumlah kurang minat pada 100x/mnt, remaja 60-90x/mnt; dikonsultasikan dengan kalori yang dibutuhkan makanan, kurangnya RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler ahli gizi) klien. informasi dan klien 25-32x/mnt, anak-anak 20-30 - Monitor jumlah nutrisi - Mengetaperkembangan mengeluh nyeri pada x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; dan kandungan kalori nutrisi klien abdomen kuadran kanan TD: bayi 85/54mmHg, - Berikan informasi tentang - Memberikan keleluasaan atas toddler 95/65 mmHg, sekolah kebutuhan nutrisi keluarga untuk 105-165 mmHg, remaja - Berikan diit tinggi kalori, memberikan makan yang 110/65 mmHg; suhu : Suhu rendah lemak sesuai dengan hasil tubuh 36-37,5C) Nutrition Monitoring konsultasi dengan ahli - Intake dan output dalam 24 - BB pasien dalam batas gizi jam seimbang / not normal - glukosa dalam compromised (skala 5). - Monitor adanya karbohidrat cukup efektif - Kulit/membran mukosa klien penurunan berat badan untuk pemenuhan energi, lembab / not compromised - Monitor tipe dan jumlah sedangkan lemak sulit (skala 5). aktivitas yang biasa untuk - BB klien tetap/tidak terjadi dilakukan diserap/dimetabolisme penurunan berat badan - Monitor kulit kering dan sehingga akan membebani (mencapai skala 5). perubahan pigmentasi hepar. - Tidak adanya mual-muntah. - Monitor turgor kulit Nutrition monitoring - Tidak adanya penurunan nafsu - Monitor kekeringan, - Mengkaji adanya makan rambut kusam, dan mudah penurunan berat badan - Klien dapat menghabiskan patah klien makanan sesuai dengan porsi - Monitor mual dan muntah - Mengetahui status yang disediakan - Monitor kadar albumin, perkembangan nutrisi - Kadar albumin serum dalam total protein, Hb, dan klien batas normal kadar Ht - Mengetahui berapa
- Monitor kalori dan intake energy yang habis untuk
nutrisi melakukan aktivitas
sehari-hari - Mengkaji adanya kekurangan cairan - Memonitoring status keseimbangan cairan dalam tubuh klien - Kadar albumin menunjukkan status nutrisi klien 2 Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan askep selama Teaching-disease process - Mengetahui sejauh mana berhubungan dengan x 24 jam, diharapkan - kaji pengetahuan awal pengetahuan klien kurangnya paparan pengetahuan klien bertambah klien mengenai tentang penyakitnya. informasi dan keterbatasan dengan kriteria hasil: penyakitnya. - Klien mengetahui kognitif ditandai dengan - Klien dan keluarga - Jelaskan patofisologi penyebab perubahan ketidakakuratan mengikuti mengetahui definisi penyakit penyakitnya dan fisiologis pada tubuhnya. perintah dan adanya hepatitis bagaimana itu bisa - Klien dan keluarga dapat pengungkapan masalah - Klien dan keluarga berpengaruh terhadap mengetahui tanda dan dari klien. mengetahui factor penyakit bentuk dan fungsi tubuh. gejala penyakitnya hepatitis - Deskripsikan tanda dan sehingga dapat - Klien dan keluarga gejala penyakit yang mengetahui jikalau salah mengetahui tanda dan gejala diderita klien. satu keluarga klien awal penyakit hepatitis - Diskusikan terapi mengalami salah satu - Klien dan keluarga pengobatan yang gejala dari penyakit mengetahui terapi pengobatan diberikan kepada klien. tersebut. yang diberikan pada klien - Diskusikan perubahan - Klien dan kelurga dengan penyakit hepatitis gaya hidup yang mengetahui terapi yang dilakukan untuk dijalani untuk mencegah terjadinya penyembuhan penyakit komplikasi dan atau tersebut. mengontrol proses - Mencegah terjadinya penyakit tersebut. komplikasi dari penyakit tersebut. 3 Intoleransi aktivitas Setelah diberikan askep selama Energy Management Energy Management berhubungan dengan x 24 jam, diharapkan klien - Observasi adanya - Mengetahui aktivitas kelemahan umum ditandai dapat bertoleransi terhadap pembatasan klien dalam yang tidak bias dengan ketidaknyamanan aktivitas, dengan kriteria hasil: melakukan aktivitas dilakukan klien karena setelah beraktivitas dan - TTV dalam batas normal/ not - Dorong klien untuk kondisi tubuh yang klien menyatakan merasa compromised (skala 5). (Nadi: mengungkapkan lemah lemah - Memberikan intervensi bayi 120-160x/mnt, toddler perasaan terhadap aktivitas yang sesuai 90-140x/mnt, prasekolah 80- keterbatasan dengan kemampuan 110 x/mnt, sekolah 75- - Kaji adanya factor yang klien 100x/mnt, remaja 60-90x/mnt; menyebabkan kelelahan - Nutrisi yang adekuat RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler - Monitor nutrisi dan dapat meningkatkan 25-32x/mnt, anak-anak 20-30 sumber energi yang energy klien x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; adekuat - Menghentikan intervensi TD: bayi 85/54 mmHg, - Monitor pasien akan jika klien merasa toddler 95/65 mmHg, sekolah adanya kelelahan fisik kelelahan - Peningkatan status 105-165 mmHg, remaja dan emosi secara kardiovaskuler 110/65 mmHg; suhu : Suhu berlebihan menunjukkan status tubuh 36-37,5C) - Monitor respon tingkat aktivitas klien - Berpartisipasi dalam kegiatan kardiovaskuler terhadap - Pola tidur yang baik fisik tanpa disertai aktivitas dapat mencegah peningkatan tekanan darah, - Monitor pola tidur dan terjadinya kelemahan nadi dan RR lamanya tidur/istirahat dan kelelahan - Mampu melakukan aktivitas pasien Activity Therapy - Memberikan terapi sehari hari (ADLs) secara Activity Therapy aktivitas untuk mandiri - Kolaborasikan dengan membiasakan klien - Keseimbangan aktivitas dan Tenaga Rehabilitasi beraktivitas istirahat Medik dalam - Mendorong klien merencanakan program beraktivitas sesuai terapi yang tepat. kemampuan secara - Bantu klien untuk mandiri mengidentifikasi - Beraktivitas yang rutin aktivitas yang mampu sesuai dengan dilakukan kemampuan fisik untuk - Bantu untuk memilih mencegah terjadi aktivitas konsisten yang kelelahan dan kelemahan sesuai dengan yang berat - Memudahkan klien kemampuan fisik, untuk beraktivitas jika psikologi dan social tidak bias beraktivitas - Bantu untuk mendpatkan secara mandiri alat bantuan aktivitas - Menimbulkan kemauan seperti kursi roda, krek klien untuk rutin - Berikan penguatan beraktivitas positif bagi yang aktif - Motivasi klien dapat beraktivitas meningkatkan semangat - Bantu pasien untuk klien untuk rajin mengembangkan beraktivitas secara motivasi diri dan mandiri penguatan 4 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan Pain Management Pain Management dengan pembengkakan keperawatan selama .x 24 jam - Monitor vital sign - Tanda-tanda vital dalam hepar yang mengalami diharapkan nyeri klien - Lakukan pengkajian rentang normal dapat inflamasi akibat virus berkurang, dengan kriteria hasil: nyeri secara mengindikasikan bahwa ditandai dengan perilaku - Mampu mengontrol nyeri komprehensif termasuk nyeri berkurang. distraksi klien mondar - Untuk mengetahui (tahu penyebab nyeri, lokasi, karakteristik, mandir, mencari orang lain, lokasi, karakteristik, mampu menggunakan tehnik durasi, frekuensi, klien tampak sesekali nonfarmakologi untuk kualitas dan faktor durasi, frekuensi, memegangi area nyeri dan mengurangi nyeri, mencari presipitasi kualitas, dan intensitas klien melaporkan nyeri bantuan) - Observasi reaksi nyeri. - Untuk mengurangi rasa pada abdomen kuadran - Tanda vital dalam rentang nonverbal dari nyeri klien. kanan. normal ketidaknyamanan - Lingkungan yang - Melaporkan bahwa nyeri - Kontrol lingkungan yang nyaman dapat berkurang dengan dapat mempengaruhi menambah tingkat menggunakan manajemen nyeri seperti suhu kenyamanan klien nyeri ruangan, pencahayaan sehingga dapat - Mampu mengenali nyeri dan kebisingan mengurangi rasa nyeri (skala, intensitas, frekuensi - Kurangi faktor klien. dan tanda nyeri) presipitasi nyeri - Untuk mengetahui - Menyatakan rasa nyaman - Pilih dan lakukan kualitas nyeri klien. - Untuk mengurangi rasa setelah nyeri berkurang penanganan nyeri nyeri klien melalui - Klien Tidak mengalami (farmakologi, non teknik nonfarmakologi. gangguan tidur farmakologi dan inter - Untuk mengurangi rasa personal) nyeri secara mandiri - Ajarkan tentang teknik - Mengurangi rasa nyeri non farmakologi klien jika teknik - Berikan analgetik untuk nonfarmakologi tidak mengurangi nyeri dapat menghilangkan. - Kolaborasikan dengan - Mengurangi rasa nyeri dokter jika ada keluhan klien jika teknik control dan tindakan nyeri tidak nyeri tidak dapat berhasil menghilangkan. Analgesic Administration Analgesic Administration - Monitor vital sign - Tanda-tanda vital dalam - Tentukan lokasi, rentang normal dapat karakteristik, kualitas, mengindikasikan bahwa dan derajat nyeri nyeri berkurang. - Untuk mengetahui sebelum pemberian obat lokasi, karakteristik, - Cek instruksi dokter durasi, frekuensi, tentang jenis obat, dosis, kualitas, dan intensitas dan frekuensi nyeri. - Berikan analgesik tepat - Mencegah kesalahan waktu terutama saat pemberian obat. nyeri hebat - Pemberian analgesic - Evaluasi efektivitas yang tepat dapat analgesik, tanda dan mengurangi nyeri lebih gejala (efek samping) cepat - Mencegah terjadinya efek samping. 5 Resiko infeksi Setelah diberikan askep selama - Monitor vital sign klien - perubahan TTv dapat berhubungan dengan x 24 jam, diharapkan - Pertahankan teknik menunjukkan tanda- pertahanan tubuh primer pengetahuan klien bertambah aseptif tanda infeksi yang tidak adekuat ; hepar dengan kriteria hasil: - mencegah terjadinya - Cuci tangan setiap mengalami inflamasi. - Klien bebas dari tanda dan infeksi sebelum dan sesudah - mencegah terjadinya gejala infeksi tindakan keperawatan infeksi - Menunjukkan kemampuan - Gunakan baju, sarung - melindungi diri dari untuk mencegah timbulnya tangan sebagai alat resiko infeksi infeksi - mencegah terjadinya pelindung - Jumlah leukosit dalam batas - infeski Ganti letak IV perifer - intake nutrisi yang baik normal dan dressing sesuai dapat meningkatkan - Menunjukkan perilaku hidup dengan petunjuk umum kondisi tubuh sehat - Tingkatkan intake nutrisi - antibiotic dapat - Status imun, gastrointestinal, - Berikan terapi antibiotik membunuh bakteri genitourinaria dalam batas - Monitor tanda dan gejala penyebab infeksi normal - mengetahui adanya infeksi sistemik dan infeksi lebih dini lokal - isolasi mencegah - Pertahankan teknik penularan atau infeksi isolasi k/p dari luar - Inspeksi kulit dan - terjadi perubahan pada membrane mukosa membran mukosa menunjukkan tanda- terhadap kemerahan, tanda infeksi - asupan cairan dan panas, drainase istirahat yang baik dapat - Dorong masukan cairan meningkatkan kondisi - Dorong istirahat klien sehingga tidak - Ajarkan pasien dan terkena infeksi dengan keluarga tanda dan mudah. gejala infeksi - Keluarga dapat melaporkan adanya infeksi sehingga dapat diberikan intervensi 4. EVALUASI No. Dx Diagnosa Keperawatan Evaluasi 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan S : klien mengatakan nafsu makannya meningkat. tubuh berhubungan ketidakmampuan untuk O : mengabsorpsi nutrien dan mencerna makanan - Kulit/membran mukosa klien lembab ditandai dengan membran mukosa pucat, - BB klien tetap/tidak terjadi penurunan berat badan mengeluh asupan makanan menurun, kurang minat - TTV dalam batas normal (Nadi: bayi 120-160x/mnt, toddler 90- pada makanan, kurangnya informasi dan klien 140x/mnt, prasekolah 80-110 x/mnt, sekolah 75-100x/mnt, remaja 60- mengeluh nyeri pada abdomen kuadran kanan atas 90x/mnt; RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler 25-32x/mnt, anak-anak 20-30 x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; TD: bayi 85/54 mmHg, toddler 95/65 mmHg, sekolah 105-165 mmHg, remaja 110/65 mmHg; suhu : Suhu tubuh 36-37,5C) - Intake dan output cairan dalam keadaan normal - Klien mampu menghabiskan porsi makanan yang diberikan A : Tujuan tercapai sebagian P : Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan intervensi 2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan S : klien dan keluarga mengatakan mengerti tentang penyakit hepatitis kurangnya paparan informasi dan keterbatasan O : kognitif ditandai dengan ketidakakuratan - Klien dan keluarga mampu menjabarkan tanda dan gejala penyakit mengikuti perintah dan adanya pengungkapan hepatitis masalah dari klien. - Klien dan keluarga mampu mendeskripsikan pengertian penyakit hepatitis - Klien mampu menjelaskan gaya hidup sehat yang harus dijalani untuk mencegah terjadinya komplikasi. A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi P : Lanjutkan health promotion pada keluarga Intoleransi aktivitas berhubungan dengan S : klien mengatakan mampu beraktivitas secara mandiri namun harus kelemahan umum ditandai dengan tetap diawasi ketidaknyamanan setelah beraktivitas dan klien O : 3 menyatakan merasa lemah - Klien sudah mampu berjalan sendiri untuk toileting - Klien terlihat sedikit kelelahan saat setelah beraktivitas A : tujuan tercapai dan masalah teratasi P : Pertahankan kondisi klien Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan S : klien mengatakan abdomen kanan atas klien tidak sakit lagi dan tidak hepar yang mengalami inflamasi akibat virus merasakan nyeri lagi. ditandai dengan perilaku distraksi klien mondar O : 4 mandir, mencari orang lain, klien tampak sesekali - Klien tidak memegangi perutnya lagi. memegangi area nyeri dan klien melaporkan nyeri - Menunjukkan postur rileks dan mampu tidur. pada abdomen kuadran kanan. A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi P : Pertahankan kondisi klien 5 Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan S : klien tidak mengeluh panas badan. tubuh primer yang tidak adekuat ; hepar O : mengalami inflamasi. - TTV klien dalam rentang normal - Tidak ada tanda-tanda infeksi - Jumlah leukosit dalam rentang normal A : tujuan tercapai dan masalah teratasi P : Pertahankan kondisi klien