Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN DIIT SEHAT PADA AGREGAT DEWASA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing : Ns. Suwarsi, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok Agregat Dewasa – Kelas 3/C

1. Ni Made Winda Opelya (20160016)


2. Nosi Glosia (20160030)
3. Muhammad Sholimin (20160038)
4. Ni Ayu Putu Gosthi Sari D (20160083)
5. Noor Khutomah (20160084)
6. Putu Rayi Anggita (20160093)
7. Muhamad Syukur Saiun (20160118)
8. Ni Luh Putu Yulia Susanti (20160119)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2021
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan : Diit Sehat

Sub Pokok Bahasan : Diit Sehat Pada Dewasa

Sasaran : Komunitas Dewasa

Hari/Tanggal : Senin, 24 Mei 2021

Waktu Pertemua : 30 menit

Tempat : Balai Desa

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU) : Setelah mengikuti penyuluhan selama
15 menit diharapkan peserta dapat memahami mengenai diit sehat
pada dewasa.
2. Tujuan Instruksi Khusu (TIK) : Setelah mengikuti penyuluhan
pendidikan kesehatan terkait diit sehat pada dewasa, peserta mampu
untuk:
1) Menjelaskan pengertian diit sehat ?
2) Menjelaskan manfaat diit sehat ?
3) Menjelaskan metode-metode diit sehat ?
4) Menyebutkan faktor-faktor mempengaruhi diit sehat ?
5) Menjelaskan jenis-jenis nutrisi/makanan diit sehat ?
6) Menjelaskan dampak ketidakpatuhan diit sehat ?
B. Pokok Materi
1. Definsi diit sehat
2. Manfaat diit sehat
3. Metode-metode sehat
4. Faktor-faktor diit sehat
5. Jenis-jenis diit sehat
6. Dampak ketidakpatuhan diit sehat
C. Kegiatan Penyuluhan :

Tahapan Waktu Kegiatan Pendidik Respon Peserta Media dan Alat


Didik Pengajaran
Pendahuluan 5 menit Memberikan salam Menjawab salam Handout
Berdoa Berdoa bersama Materi
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud Memperhatikan
dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan/Berp
Apersepsi eran serta
Penyajian 20 menit Pre Test Umum Mengisi pre test Lembar
test/soal,
Menjelaskan pokok- Memperhatikan Handout Materi
pokok materi yang Menanyakan hal- dan Slide
sudah disiapkan. hal yang belum Power Point di
Diskusi interaktif dipahami Laptop
Menyusun Memperhatikan&m
kesimpulan/membu enanyakan hal-hal
at rangkuman yang kurang jelas
Berperan serta/aktif
Penutup 5 Menit Post Test Umum Mengisi post test Lembar test/soal,
Leaflet

Mengajukan Menjawab sesuai


pertanyaan/soal pertanyaan yang di
secara lisan. ajukan.

D. Evaluasi :

a. Evaluasi Proses
1. Pemateri menjelaskan jalannya penkes dengan jelas
2. Fasilitator/moderator menempatkan diri dengan tepat dan ikut
mengawasi jalannya penkes.
3. Seluruh peserta yang mengikuti penkes dapat mengikutinya dengan
aktif dari awal sampai selesai .
b. Evaluasi Hasil
Setelah mengadakan penkes, hasil yang diharapkan antara lain:
1. Seluruh peserta mampu mengikuti penkes dengan baik sesuai yang
direncanakan.
2. Seluruh peserta mampu memahami dan menjawab pertanyaan yang
diberikan saat penkes.

E. Materi
1. Pengertian diit sehat ?
Diet sering dimaknai dengan menahan lapar ataupun tidak memakan
makanan sama sekali agar terhindar dari kegemukan dan
menginginkan berat badan turun dengan waktu yang singkat. Jika pola
penerapannya saja sudah salah maka hasilnya pun tak akan berjalan
dengan apa yang diharapkan justru akan berdampak negatif pada
tubuh.
Menurut Alamsyah, “Pola diet yang tidak mengandung keseimbangan
gizi dapat menyebabkan seseorang kekurangan vitamin dan mineral
yang penting. Akibat kekurangan gizi tersebut seseorang bisa
mengalami malnutrisi dan muncul beragam gejala lainnya.” Lia K.
Gamal dan Dayu Pratyahara (2015) juga menjelaskan bahwa “diet
untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan karbohidrat
atau lemak tidak begitu saja dapat dilakukan. Mengurangi salah satu
makronutrien (karbohidrat atau lemak) harus disesuaikan dengan
asupan sehari-hari.
Diet sehat adalah cara bagaimana mengatur asupan makanan dengan
jumlah yang telah diatur dan ditetapkan bagi tubuh, kalori dan gizi
yang masuk harus seimbang agar metabolisme tubuh bisa berjalan
dengan sebagaimana mestinya. Seperti yang dikatakan Orchidifah
dalam wawancara, mengatakan bahwa “diet adalah mengatur pola
makan agar asupan yang masuk pada tubuh itu balance dengan asupan
kalori pada tubuh kita dan itupun harus memperhatikan nilai-nilai gizi
seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
2. Manfaat- manfaat diit sehat ?
Manfaat Diet
Adapun manfaat-manfaat dari diet tersebut :
a. Diet dapat menurunkan dan menaikkan berat badan, banyak orang
yang salah pengertian akan diet. banyak yang mengganggap diet
hanyalah program untuk menurunkan berat badan, namun nyatanya
diet dapat di lakukan untuk menaikkan berat badan hingga
mendapatkan berat badan yang ideal .
b. Diet dapat meningkatkan metabolisme Tubuh
c. Diet berguna untuk menyeimbangkan pola makan sehari – hari
d. Diet dapat mengguatkan tulang. Seringnya kegemaran orang dalam
mengkonsumsi daging tanpa menyeimbangkannya dengan buah dan
sayuran mengakibatkan kadar protein berlebihan yang dapat
mengganggu ginjal, akibatnya penyerapan kalsium terganggu dan
memaksa tubuh mengambil kalsium dari tulang. Namun saat seseorang
melakukan diet, hal ini tidak terjadi.
e. Memperlancar pencernaan. Pada saat melakukan diet, karbohidrat
kompleks dalam tubuh seseorang dicerna secara berangsur-angsur dan
teratur sehingga menyediakan sumber glukosa tetap. Inilah yang
akhirnya memperlancar pencernaan seseorang.
f. Diet dapat menyehatkan kulit saat seseorang melakukan diet yang
mana lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan , membuat
banyaknya vitamin alami yang masuk ketubuh . Itulah yang akhirnya
membuat kulit menjadi sehat . Bahkan pada beberapa buah yang
kulitnya dapat di konsumsi dapat membuat kulit tampah lebih cerah .
g. Diet dapat melindungi gigi Pada pelaku diet seringnya gigi
mengunyah padi-padian dan sayur-sayuran daripada memotong daging
membuat gigi lebih terlindungi . Dan air liur pada manusia yang
mengandung
h. Diet dapat mencegah berbagai penyakit Karena pola makan yang
teratur dan memenuhi asupan gizi yang baik diet dapat mencegah
3. Metode-metode diit sehat
a) Diet Mediterania
Diet Mediterania didasarkan pada makanan tradisional di wilayah
Mediterania Selatan. Makanan yang dikonsumsi adalah karbohidrat
kompleks, seperti biji-bijian, pasta, buah dan sayuran, serta sejumlah
ikan, unggas, telur, minyak zaitun, sedikit daging merah dan anggur
wine. Penduduk Mediterania Selatan memiliki kasus penyakit jantung
dan angka kematian terendah dibanding negara-negara barat lainnya.
Rahasianya adalah antioksidan dalam buah dan sayur. Minyak ikan
mengandung asam lemak omega 3 dan minyak zaitun merupakan
sumber antioksidan serta vitamin E. Diet ini juga baik untuk pengidap
diabetes tipe 2(adya ria ,2011).
b) Diet Vegan
Diet Vegan tidak mengonsumsi daging, telur, produk susu dan semua
turunan produk hewani. Beberapa penelitian menunjukkan kaum vegan
cenderung mengonsumsi sedikit kalori sehingga memiliki berat badan
dan indeks massa tubuh yang lebih rendah dengan lemak yang sedikit.
Jika dilakukan dengan benar, kebutuhan kalori bisa diperoleh dari
mengkonsumsi banyak buah, sayuran dan biji-bijian. Pola makan
vegan mencakup semua biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan
buah-buahan serta kombinasinya (adya ria ,2011).
c) Diet TLC (Therapeutic Lifestyle Changes)
Diet TLC dilakukan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol
jahat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kuncinya adalah
mengurangi asupan lemak, khususnya lemak jenuh serta memakan
lebih banyak serat.
Para ahli mengungkapkan diet ini baik untuk membuat jantung sehat
karena pola makannya menekankan buah, sayuran dan whole grain tapi
cenderung sedikit lemak jenuh dan garam. Metode ini baik untuk
menjaga kolesterol dan tekanan darah tetap normal sehingga resiko
gangguan jantung menurun(adya ria ,2011).
d) Diet Golongan Darah
Diet Golongan darah mendasarkan pola makan dan gizi yang
dibutuhkan sesuai Golongan darah seseorang. Golongan darah O
cenderung memiliki tingkat asam lambung tinggi sehingga harus
banyak makan daging, hewan dan sayuran. Golongan darah A harus
menghindari makanan seperti daging dan susu lalu beralih
mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat namun rendah lemak. Jika
memiliki darah tipe B, sebaiknya makan makanan laut, daging sapi,
domba, produk susu, gandum, sayuran hijau dan buah-buahan. Untuk
darah AB, makanan yang diperbolehkan adalah perpaduan antara A
dan B (adya ria ,2011).
e) Diet Food Combining
Metode food combining tidak membatasi jumlah makanan yang
masuk, sehingga pelakunya tidak akan tersiksa dan menahan lapar.
Food combining lebih berfokus pada kondisi pH dalam darah yang
harus netral dengan bantuan makanan Metode ini sangat menyarankan
makanan alami, seperti buah segar dan sayur yang sebisa mungkin
tidak mengalami proses. Sayur yang mengalami proses sudah
kehilangan nutrisinya. Pola food combining juga menyarankan agar
pelakunya memadukan protein hewani dan sayur saat makan.
Sedangkan makanan protein dan karbohidrat sebisa mungkin tidak
dimakan bersamaan(adya ria ,2011).
f) Diet OCD
Diet OCD merupakan diet yang sedang marak di Indonesia, terutama
di kalangan remaja. Diet ini diperkenalkan oleh Deddy Corbuzier,
seorang mentalis yang namanya pasti Anda kenal. Dulu, Deddy
memiliki tubuh gemuk, sekarang dia memiliki tubuh berotot dan lebih
tirus. Rahasinya adalah OCD atau Obsessive Corbuzier's Diet.
Diet OCD tidak melarang makanan apapun. Anda bisa makan apa saja
yang biasa Anda makan sehari-hari. Kuncinya satu, tidak boleh rakus.
Diet OCD memperkenalkan sistem puasa, Anda boleh makan selama 8
jam, 6 jam, atau 4 jam. Sisanya, tidak boleh makan, minum air putih
diperbolehkan (adya ria ,2011).
4. Faktor-faktor mempengaruhi diit sehat ?
Secara umum, faktor-faktor yang beresiko mengembangkan perilaku
diet remaja adalah (Kast dan Rosenzweig, dalam Hartantri, 1998):
1. Faktor internal, yang meliputi:
a. Kemasakan fisik dan usia Fase remaja awal merupakan saat
terjadinya perubahan segi fisik. Umumnya perubahan ini akan
dialami pada usia 11-14 tahun bagi remaja putri dan 11-15 tahun
bagi remaja putra. Peningkatan lemak tubuh selama masa pubertas
ini berkaitan dengan keinginan kuat bertubuh lebih kurus (Attie
dkk, 1989). Penelitian Crisp (dalam Hartantri, 1998) menunjukkan
perubahan pubertas seperti pada waktu perkembangan payudara
ternyata berhubungan dengan usaha untuk mengontrol asupan
makanan, khususnya pada remaja putri yang memiliki latar
belakang kelas sosial tinggi. Hasil riset lainnya menujukkan
kemasakan fisik yang lebih awal memiliki resiko problem makan
yang lebih besar, karena mereka tampaknya lebih berat dibanding
remaja lain yang kemasakan fisiknya lebih terlambat (Blyth dkk,
1985). Hal tersebut menunjukkan bahwa kemasakan fisik
berhubungan dengan meningkatnya perilaku diet remaja dan
perilaku beresiko terhadap kesehatan lainnya (Killen dkk, dalam
Graber dkk, 1994).
b. Berat badan Sebagian remaja, khususnya remaja putri, cemas
dan khawatir akan peningkatan berat tubuhnya. Berat tubuh yang
bisa diukur secara obyektif maupun subyektif, merupakan indikator
yang mudah bagi remaja untuk melakukan usaha penurunan berat
badan.
c. Health belief Usaha penurunan berat tubuh selain dipengaruhi
oleh perhatian terhadap penampilan fisik atau citra raganya, juga
dipengaruhi oleh perhatian individu terhadap kesehatan dirinya.
Perhatian ini berasal dari keyakinan individu akan nilai kesehatan
{health belief). Apabila berat badan meningkat, individu yang
memiliki health belief tinggi cenderung akan mempertimbangkan
lebih dahulu apakah perlu untuk menurunkan berat badannya. Jika
usaha penurunan berat badan dianggap perlu maka yang akan
dipilih adalah metode yang sehat. Sebaliknya bagi individu dengan
health belief rendah cenderung melakukan tindakan apa saja untuk
menurunkan berat badannya, apakah itu termasuk metode yang
sehat atau bukan.
d. Kepribadian Karakteristik kepribadian yang seringtampak dari
penderita gangguan makan antara lain perfeksionis, memiliki
simptom depresif (Garner dkk, dalam Graber dkk, 1994), merasa
tidak efektif dan kurangnya pengaturan diri (Attie dkk , 1989).
Bukti yang ada mengungkapkan adanya peningkatan.

2. Faktor Eksternal, yang meliputi:

a. Pengaruh Hubungan Keluarga Salah satu faktor penting dalam


sikap dan perilaku makan remaja putri adalah pengaruh hubungan
keluarga dan lingkungan, khususnya pengaruh hubungan ibu -
remaja putri dan keyakinan maternal berat badan dan diet (Strober
dkk, dalam Graber dkk, 1994). Hasil Penelitian Pike dan Rodin
(dalam Graber dkk, 1994) menunjukkan tingginya tingkat
gangguan makan ibu dari remaja putri penderita gangguan makan,
selain itu ibu dari remaja putri penderita gangguan makan ternyata
lebih kritis terhadap penampilan dan berat tubuh putrinya.
Karakteristik keluarga dari remaja yang menderita gangguan
makan antara lain ikut terlibat dalam teijadinya gangguan makan,
terlalu protektif, rigidity dan kurangnya pengatasan masalah pada
konflik yang ada (Graber dkk, 1994).

b. Nilai Sosial Masyarakat Terhadap Daya Tarik dan


Kerampingan Tubuh. Stoigel, dkk (dalam Hartantri, 1998)
mengemukakan bahwa adanya adopsi nilai-nilai sosial masyarakat
barat terhadap daya tarik dan kerampingan tubuh, seperti di
Amerika Serikat, ternyata merupakan salah satu faktor utama bagi
perkembangan gangguan sikap dan perilaku makan. Tekanan nilai
ini lebih ditujukan masyarakat kepada wanita, sehingga tanpa
disadari sejak dini anak-anak perempuan sudah belajar keterkaitan
hubungan antara daya tarik fisik dengan sifat-sifat pribadi
seseorang (Hill, 1994).

c. Status Sosial Ekonomi Keluarga Hasil studi yang ada


menunjukkan diet lebih sering dilakukan pada kelompok sosial
ekonomi menengah ke atas dan perbedaan ini tampak jelas pada
wanita (Jeffrey dkk, dalam Hartantri, 1998). Meningkatnya sosial
ekonomi suatu keluarga akan mempengaruhi gaya hidup keluarga
itu. Umumnya, gaya hidup yang diikuti adalah gaya hidup yang
trend pada masa itu dan menjadi simbol status kelas ekonomi
tertentu. Salah satu simbol adalah melalui tubuh. Wanita dengan
status sosial ekonomi menengah ke atas memandang penting nilai
kerampingan dan penampilan fisik dibanding wanita dengan
status ekonomi di bawah (Sobal dan Stunkard, dalam Hartantri,
1998).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingginya
prevalensi diet pada remaja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal yaitu berasal dari dunia pribadi individu, yang
meliputi status kemasakan fisik remaja, usia, berat badan,
kepribadian, keyakinan terhadap kesehatan dan citra raga, dan
faktor eksternal yaitu berasal dari interaksi individu dengan
lingkungannya, yang meliputi pengaruh hubungan keluarga, status
sosial ekonomi dan nilai sosial masyarakat terhadap daya tarik
dan kerampingan tubuh. Faktor-faktor ini dianggap berperan
penting dalam sikap remaja putri terhadap perilaku diet.

5. Jenis-jenis nutrisi/makanan diit sehat ?


Semakin berkembanganya zaman kini diet semakin banyak
jenisnya dan memiliki kelebihannya masing-masing ada yang memang
diperuntukan bagi yang mengidap penyakit tertentu adapula yang
hanya untuk sekedar mengurangi berat badan berlebih dan membuat
badan menjadi lebih sehat, berikut adalah program diet yang ada
(Fitria, 2018). Pemilihan program-program diet tersebut berdasar
pencarian teratas menggunakan google, yahoo, serta bing dan juga
melalui jurnal kesehatan mengenai diet.
a. Diet Nasi Putih
Program diet ini dilakukan dengan cara tidak memakan nasi putih,
karena kadar kalori pada nasi putih cukup tinggi dan dapat menjadi
pemicu terjadinya diabetes dan obesitas. Pengganti nasi putih bisa
didapat dari makanan seperti kentang, jagung dan nasi merah karena
semua jenis itu memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dari nasi
putih (Fitriya, 2018). Ketika tubuh melakukan program diet ini,
keseluruhan badan akan mengalami proses ketosis, dimana proses
tersebut menjadi pemicu terjadinya ketoacidosis diabetik, khususnya
pada penderita diabetes tipe 1, jadi bagi penderita diabetes tipe 1
sebaiknya jangan melakukan program diet tersebut serta bagi orang
yang memiliki pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga dari pagi
hingga malam sebaiknya pilihlah program diet yang lain yang dapat
menopang aktifitas harian (Indriani, 2017).

b) Diet General Motorik (GM) Diet GM (General Motors) metode ini


dilakukan dengan meminum banyak air dan harus menjauhi yang
namanya alkohol. Lalu meminum susu kedelai minimal tiga gelasserta
mangkonsumsi pisang sebanyak delapan buah. Pada diet ini
menghindari yang namanya nasi, gula, dan garam (Fitriya, 2018).

Pada program tersebut diharuskan mengkonsumsi minimal tiga gelas


susu kedelai sehari, untuk orang biasa mungkin tidak terlalu
berpengaruh, tetapi jika dikonsumsi oleh orang yang mengidap
penyakit kelenjar tiroid atau alergi terhadap kacang kacangan
sebaiknya jangan menggunakan program diet tersebut karena kedelai
mengandung goitrogen yang dapat mengganggu fungsi tiroid tertekan
dan beresiko menyebabkan kanker tiroid. serta kandungan Omega-6
pada susu kedelai nonfermentasi lebih banyak dibandingkan Omega-3.
Ketidak seimbangan tersebutlah yang meningkatkan efek samping
susu kedelai, seperti resiko terkena penyakit kanker, diabetes, penyakit
jantung, arthritis, asma, hiperaktif (Wati, 2018). Jadi sebaiknya bagi
yang memiliki riwayat penyakit tersebut dan memiliki aktifitas harian
yang melakukan banyak pergerakan sendi sebaiknya menghindari
program diet tersebut, tetapi bagi orang yang memiliki aktifias harian
yang tidak terlalu menggunakan kinerja tubuh seperti yang hanya pada
dalam ruangan dapat melakuka program tersebut. Bagi yang memiliki
kadar gula tinggi, kolesterol tinggi, serta darah tinggi dapat melakukan
program tersebut karena efek dari omega 6 itu sendiri dapat
menurunkan tekanan gula, kolsterol serta darah berlebih pada tubuh
(Riska, 2017).
c) Diet Ketogenik Diet ini sebenarnya dikhususkan bagi penderita
penyakit epilepsi. Diet ini cukup efektif untuk dilakukan untuk
seseorang yang memiliki tubuh kurus yang ingin memiliki berat tubuh
yang ideal karena diet ini diharuskan mengkonsumsi makanan
berlemak, sedikit protein dan karbohidrat. Pada program keto ini
diharuskan untuk tidak mengkonsumsi makanan bergula dan juga
bertepung seperti buah, sayur, roti, dan pasta (Mayang, 2017. Larangan
keras bagi orang yang memiliki tensi darah yang tinggi karena
program diet ini mewajibkan memakan makanan yang berlemak
sehingga dapat memperburuk penyakit hipertensi yang dideritanya.
Jadi sebaiknya menghindari program diet ini, tetapi sebaliknya bagi
yang memiliki berat badan yang kurus dapat melakukan program ini
untuk menambah berat badan menajadi ideal.
d) Diet Rendah Lemak Ketika melakukan diet makanan yang harus
dikonsumsi harus mengandung lemak yang rendah. bukan berarti tidak
boleh mengkonsumsi makanan berlemak sama sekali karena tubuh
harus mengonsumsi makanan berlemak sebagai sumber energi tetapi
dalam jumlah yang tidak banyak serta bukan jenis lemak jenuh seperti
makanan yang digoreng dengan banyak minyak (Fitriya, 2018, Bagi
yang memiliki penyakit gangguan reproduksi pada perempuan,
penyakit osteoporosis, bagi pria yang memiliki hormone testoteron
yang rendah dan memiliki riwayat penyakit jantung sebaiknya
menghindari program diet tersebut karena dapat memperburuk
penyakit yang diderita. Tetapi bagi yang menderita berat badan
berlebih dan tidak ada riwayat penyakit dari yang disebutkan diatas,
program ini bisa dilakukan.
e) Diet Obsessive Corbuzier Diet (OCD) OCD dikenal cepat dalam
menurunkan berat badan. Diet ini memperbolehkan makan apa saja
yang disukai, tetapi dalam jumlah porsi makan yang wajar. Diet ini
menerapakn sistem puasa, yaitu di mana waktu makan akan meningkat
seiring dengan berjalannya diet. Jika ketika diawal melakukan diet
dibolehkan makan dalam jangka waktu delapan jam lalu dibeberapa
hari kemudian jam makan akan berkurang menjadi enam jam atau bisa
menjadi emapt jam saja, ketika di luar jam makan tersebut hanya bisa
mengkonsumsi air mineral saja (Fitriya, 2018. Kekurangan diet ini
adalah tidak melakukan yang namanya sarapan, dimana sarapan adalah
asupan tenaga bagi tubuh untuk beraktifitas dipagi hari, dengan tidak
melakukan sarapan dapat menyebabkan tubuh menjadi ingin makan
lebih banyak dengan porsi yang besar pada siang harinya. Efek lainnya
dari tidak melakukan sarapan dapat membuat mood menjadi menurun,
meningkatkan risiko penyakit obesitas, lalu keseimbangan sel insulin
serta kadar gula darah di dalam tubuh juga dapat terganggu, sehingga
tubuh selalu merasa lapar. Jadi buat yang memiliki pekerjaan kantor
yang padat dari pagi hingga malam hari sebaiknya menghindari
program diet ini karna dapat menggangu produktifitas harian serta
yang memiliki gangguan pada gula darah sebaiknya menghindari
program diet ini karena dapat mengganggu keseimbangan kadar gula
darah dan sel insulin , tetapi yang memiliki jadwal harian yang ringan
tidak terlalu berat dapat melakukan program tersebut.
f) Diet Dukan Diet ini menganjurkan tubuh mengkonsumsi jumlah
protein yang tinggi dan mengurangi konsumsi karbohidrat serta
makanan berlemak. Asupan protein pada tubuh yang tinggi akan
membuat tubuh merasa tidak lapar dalam waktu yang lama. Ketika
melakukan diet ini bisa memilih tubuh dapat mengkonsumsi semua
makanan selama menu makanan tersebut ada di 100 menu yang telah
ditetapkan dan sesuai. 100 menu tersebut harus terdiri dari 72 sumber
hewani dan 28 sumber nabati (Fitriya, 2018. Ketika melakukan diet ini
tubuh mengonsumsi protein secara berlebih. Efek samping yang
berpengaruh pada tubuh, yaitu hilangnya massa otot dan berkurangnya
cairan dalam tubuh dengan jumlah banyak diakibatkan pengurangan
berat badan yang cepat, jika menjalankan diet ini dengan waktu lama
dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, gangguan pencernaan, mulut
menjadi bau, hingga kerusakan organ tubuh pada ginjal dan hati dan
meningkatkan kadar kolesterol yang berakibat pada penyakit jantung
serta stroke, jadi yang memiliki riwayat penyakit jantung atau
memiliki kolesterol tinggi sebaiknya menghindari program tersebut,
dan bagi orang yang memiliki aktifitas harian yang cukup berat dapat
melakukan program diet tersebut, dikarenakan fungsi protein sebagai
pendorong aktivitas tubuh dan metabolisme.
g) Diet Mayo Ketika melakukan diet ini dalam 13 hari tubuh akan
berpuasa garam, mau itu makanan yang dimasak dengan garam atau
jenis makanan asin yang lain. Ketika proses ini tubuh akan kehilangan
kadar garam serta cairan dalam tubuh, yang mengakibatkan berat
badan turun dengan derastis, dikarenakan garam bersifat mengikat
cairan dan ketika tubuh tidak mengkonsumsi garam maka cairan dalam
tubuh akan berkurang bayak (Fitriya, 2018. Bagi orang yang memiliki
aktifitas harian yang berada di lapangan atau mungkin yang
mengharuskan tubuh membutuhkan cairan lebih program ini sangat
tidak cocok karena akan berdampak buruk bagi yang melakukannya,
tetapi bagi orang yang bekerja di kantor atau didalam ruangan program
diet ini dapat dilakukan.
6. Dampak ketidakpatuhan diit sehat ?
Dampak dari ketidakpatuahan diet makanan akan dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi rusaknya organ-organ dalam
tubuh, seperti : risiko stroke, gangguan pada mata, penyakit jantung
serta pada ginjal. Ginjal dapat berfungsi sebagai pembuangan akhir
semua sisa-sisa dari dalam darah. Organ ginjal seseorang tidak
berfungsi, bahan sisa akan menumpuk di dalam darah dan organ ginjal
akan mengecil serta tidak 12 berfungsi kembali (Marliani & Tantan,
2007).
F. Daftar Pustaka
Adriani, M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada
Media. Aini, S. N. (2013). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja Di Perkotaan. Unnes Journal of Public
Health, 2(1), 2–8. Al, L. E. T. (2002).
Associations of body mass index and obesity with physical activity, food
choices, alcohol intake, and smoking in the. Am J Clin Nutr, (1), 809–817.
Alfawaz, H. A. (2012). The Relationship Between Fast Food Consumption
and BMI among University Female Students. Pakistan Journal of
Nutrition, 11(5), 406–410. Allo, Baree, Aminuddin Syam, D. V. (2013).
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food
Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sudirman
I Makasar. Doctoral Dissertation. Universitas Hasanudin. Papua.
Indonesia, 1–14.
LAMPIRAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENDIDIKAN KESEHATAN DIIT SEHAT PADA KOMUNITAS DEWASA
NO TINDAKAN KETERANGAN
Pre Interaksi
1 Kesiapan pemateri sebelum pendidikan kesehatan
2 Identifikasi materi pendidikan kesehatan
3 Identifikasi sumber daya dan karakteristik populasi
target (agregat dewasa)
4 Persiapkan alat dan media (LCD, mic, leaflet,
sound, laptop)
Orientasi
1 Memberikan salam
2 BHSP dan menjelaskan tujuan atau prosedur serta
kontrak waktu
3 Tentukan pengetahuan kesehatan (pre test)
Kerja
1 Menjelaskan materi penkes
 Definsi diit sehat
 Manfaat diit sehat
 Metode-metode sehat
 Faktor-faktor diit sehat
 Jenis-jenis diit sehat
 Dampak ketidakpatuhan diit sehat
2 Berikan diskusi kelompok untuk mempengaruhi
kayikan terhadap kesehatan
3 Rencanakan tindak lanjut jangka panjang
Terminasi
1 Tentukan pengetahuan kesehatan (post test)
2 Evaluasi respon komunitas
3 Membuat kontrak selanjutnya
4 Mengakhiri kegiatan
5 Mendokumentasikan hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai