Analisa Data Data Ds : klien mengeluh sesak nafas Do : RR= 25x/menit, wheezing, klien dapat mengeluarkan dahak , barrel chest Hipertrofi kel. Mukosa bronkus + peningkatan jumlah & ukuran sel goblet Banyak spesies O2 reaktif (radikal bebas) Etiologi Merokok Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas berhubungan dengan infeksi dan sekret yang tertahan Masalah Keperawatan
Hipersekresi mukus
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Ds : klien mengeluh sesak nafas Do : BGA (hasil belum diketahui) Banyak spesies O2 reaktif (radikal bebas) Merokok Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hipertrofi kel. Mukosa bronkus + peningkatan jumlah & ukuran sel goblet ketidakseimbangan ventilasi perfusi
Hipersekresi mukus
Obstruksi lumen
Merokok Ketidak efektifan Banyak spesies O2 reaktif (radikal bebas) pola napas berhubungan dengan dispnea Hipertrofi kel. Mukosa bronkus + peningkatan jumlah & ukuran sel goblet
Hipersekresi mukus
Obstruksi lumen
Dispnea
Ds : klien mengeluh sesak nafas, klien mengeluh nyeri Do : RR= 25x/menit, wheezing, batuk sering
Merokok Intoleransi aktifitas Banyak spesies O2 reaktif (radikal bebas) berhubungan dengan dipsnea
Hipertrofi kel. Mukosa bronkus + peningkatan jumlah & ukuran sel goblet
Hipersekresi mukus
Obstruksi lumen
Dispnea
Intoleransi aktivitas
Ds : klien mengatakan suka merokok sejak 20 tahun yang lalu Do : RR = 25 x/menit, wheezing
Suka merokok Defisiensi Banyak spesies O2 reaktif (radikal bebas) pengetahuan berdasarkan dengan kurang Hipertrofi kel. Mukosa bronkus + peningkatan jumlah & ukuran sel goblet pajanan
Hipersekresi mukus
Batuk
Defisiensi pengetahuan
Planning
Diagnosa 1 : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan infeksi dan sekret yang tertahan
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 14 hari, bersihan jalan nafas klien efektif / adekuat dengan Kriteria Hasil : 1. Tidak ada pernafasan cuping hidung 2. Sesak berkurang 3. Sekret dapat dikeluarkan 4. RR 16-20x per menit 5. Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan 6. Klien mampu batuk efektif
Intervensi 1. Monitor RR, ritme, kedalaman dan kekuatan respirasi 2. Catat munculnya, karakteristik dan durasi batuk 3. Observasi pergerakan dada termasuk penggunaan otot bantu pernafasan 4. Auskultasi suara paru, setelah dan sebelum treatment 5. Posisikan klien ke posisi ventilasi yang maksimal untuk mengurangi sesak 6. Ajarkan batuk efektif 7. Lakukan terapi fisiologis dada 8. Berikan intake cairan yang adekuat untuk mempertahankan keseimbangan cairan 9. kolaborasikan dengan dokter: IV line NaCl 0,9 % 20 tetes per menit Pemberian nebulizer = ventolin : Bisolvon : NaCl 0,9 % = 1: 1: 2 Pemberian bronkodilator : Aminofilin 250 mg IV (5mg/kg BB) Pemberian kortikosteroid : Metil prednisolon 260 mg IV (4mg / kg BB)
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 14 hari, pertukaran gas tidak mengalami gangguan dengan Kriteria Hasil : 1. PaO2 95 mmHg 2. PaCO2 40 mmHg 3. pH arteri 7,3 7,5 4. Tidak ada sianosis 1. Monitor BGA
Intervensi
2. Monitor suplai O2 ke jaringan (ada tidaknya 3. sianosis, CRT) 4. Monitor pola pernafasan 5. Posisikan pasien pada posisi ventilasi perfusi 6. maksimal 7. Lakukan oral hygiene secara rutin 8. Berikan istirahat yang adekuat 9. Kolaborasi dengan dokter Pemakaian masker non rebreathing 12ml
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan perawatan selama 14 hari, ketidakefektifan pola nafas dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : 1. Tidak ada wheezing 2. RR normal
Intervensi 1. Jelaskan mengenai rasional, keuntungan, dan batasan relaksasi yang berhubungan dengan otot relaksasi progresif 2. Beritahukan deskripsi detail tentang intervensi deskripsi yang dipilih 3. Dorong klien untuk mengontrol otot pernapasan ketika teknik relaksasi dilakukan 4. Dorong klien untuk melakukan kebiasaan yang mendukung adanya relaksasi (napas dalam, napas perut, dsb) 5. Evaluasi dan dokumentasi respon klien terhadap terapi relaksasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan perawatan selama 1 bulan maka daya tahan klien dalam aktifitas meningkat dengan Kriteria Hasil : 1. Aktifitas klien tidak terganggu dengan sesak 2. Klien tidak mengeluh lelah saat beraktifitas
Intervensi 1. Tentukan persepsi pasien terhadap kelelahan 2. Monitor respon kardiorespiratori terhadap aktifitas 3. Bantu klien untuk memahami prinsip konserfasi energi (berikan jeda istirahat saatberaktiitas) 4. Ajarkan managemen aktifitas & untuk mengurangi kelelahan 5. Bantu pasien untuk mengtur periode istirahat 6. Entukan aktifitas seperti apa untuk membantu membangun daya tahan 7. Evaliasi pemberian program peningkatan aktifitas 8. Kolaborasi dengan dokter pemberian farmakologi
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 14 hari klien akan memahami dan mengetahui penyakitnya dengan Kriteria Hasil : 1. Klien akan memahami efek samping tembakau
Intervensi 1. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang meningkatkan/mengurangi motivasi untuk merubah kebiasaan hidupnya. 2. Libatkan individu dan keluarga dalam perencanaan dan implementasi rencana untuk mengubah kebiasaan klien. 3. Edukasi mengenai efek samping tentang penggunaan tembakau
4. Edukasi mengenai cara mengurangi konsumsi tembakau 5. Gunakan strategi yang bervariasi dalam edukasi 6. Evaluasi pemahaman klien tentang edukasi yang diberikan