Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

APD (ALAT PELINDUNG DIRI)

Pokok bahasan : Keperawatan Komunitas

Subpokok Bahasan : keselamatan dan Kesehatan Kerja

Topik : Alat Pelindung Diri dan Penyakit Akibat Kerja

Waktu : Rabu, 19 Juli 2017

Penyuluh : Mahasiswa Fikes UMP

A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

a. Setelah penyuluhan selama 1x30 menit, peserta mampu menjelaskan kembali

pengertian, syarat, dan macam-macam APD

b. Setelah penyuluhan selama 1x30 menit, peserta mampu memahami dan

mengetahui tentang penyakit yang ditimbulkan selama bekerja

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :

a. Menjelaskan pengertian APD

b. Menyebutkan kembali 5 dari 9 syarat-syarat APD

c. Menjelaskan macam-macam APD


d. Menyebutkan kembali macam-macam penyakit yang timbul selama

bekerja

e. Menyebutkan kembali 5 dari 7 upaya pencegahan penyakit akibat kerja

C. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. Media

1. Leaflet

2. LCD

E. Setting Tempat

: orang tua

: Moderator

: Penyaji

: Demonstran

: Fasilitator

: Observer

: Pembimbing
F. Kegiatan Penyuluhan

No Komunikator Komunikan

Pre Interaksi

1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam (2 menit)

2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan (3 menit)

penyuluhan

3 Apersepsi dengan menanyakan tentang Mendengarkan dan

pengertian dan fungsi APD. Tentang macam- Menjawab (3 menit)

macam penyakit akibat kerja dan upaya

pencegahannya

Isi

4 · Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan (20 menit)

pengertian, syarat, dan macam-macam APD

· Menjelaskan materi penyuluhan tentang

macam-macam penyakit akibat kerja dan upaya

pencegahannya

5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan pertanyaan (10

untuk bertanya tentang materi yang menit )

disampaikan

6 Penutup

Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab (2 menit)

7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan (3 menit)

penyuluhan

8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam (2 menit)


G. Evaluasi

Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan :


1. Menjelaskan pengertian APD
2. Menyebutkan kembali 5 dari 9 syarat-syarat APD
3. Menyebutkan macam-macam APD
4. Menyebutkan kembali macam-macam penyakit yang timbul selama bekerja
5. Menyebutkan kembali 5 dari 7 upaya pencegahan penyakit akibat kerja

B. Lampiran Materi

Purwokerto, 19Juli 2017


Mengetahui
PembimbingKlinik Praktikan
Lampiran Materi

A. Pengertian

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan

terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991).

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya

kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati

agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.

Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat terhadap bahaya yang

spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja

2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa

ketidaknyamanan yang berlebihan

3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel

4. Bentuknya harus cukup menarik

5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama

6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang

dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam

menggunakannya

7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada

8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya

9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya

Suma’mur (1994) menggolongkan alat pelindung diri menurut bagian tubuh

yang dilindunginya ke dalam 8 golongan yaitu :


1. Alat Pelindung Kepala

Tujuan dari penggunaan alat ini adalah melindungi kepala dari bahaya

terbentur dengan benda tajam atau keras yang menyebabkan luka tergores, terpotong,

tertusuk, terpukul oleh benda jatuh, melayang dan meluncur, juga melindungi kepala

dari panas radiasi, sengatan arus listrik, api, percikan bahan-bahan kimia korosif dan

mencegah rambut rontok dengan bagian mesin yang berputar Jenisnya berupa topi

pengaman yang terbuat dari plastik, fiberglass, bakelite.

2. Alat Pelindung Mata

Masalah pencegahan yang paling sulit adalah kecelakaan pada mata, oleh

karena biasanya tenaga kerja menolak untuk memakai pengaman yang dianggapnya

mengganggu dan tidak enak dipakai. Kaca mata pengaman diperlukan untuk

melindungi mata dari kemungkinan kontak dengan bahaya karena percikan atau

kemasukan debu, gas, uap, cairan korosif partikel melayang, atau kena radiasi

gelombang elektromagnetik.

3. Alat Pelindung Muka

Alat Pelindung Muka digunakan untuk mencegah terkenanya muka oleh

partikel-partikel yang dapat melukai muka seperti terkena percikan logam pada saat

melakukan pengelasan. Alat pelindung muka sekaligus pula dapat melindungi mata.

Alat pelindung muka yang biasa digunakan berupa tameng muka atau perisai muka

seperti goggles, helm pengelas dan topi penutup.

4. Alat Pelindung Pernafasan

Secara umum alat pelindung pernafasan dapat dibedakan menjadi 2 alat yaitu

Respirator, yang berfungsi membersihkan udara yang telah terkontaminasi yang akan

dihirup oleh pemakainya. Breathing Apparatus, yang mensuplay udara bersih atau

oksigen kepada pemakainya


5. Alat Pelindung Tangan

Alat Pelindung Tangan merupakan alat yang paling banyak digunakan karena

kecelakaan pada tangan adalah yang paling banyak dari seluruh kecelakaan yang

terjadi di tempat kerja. Pekerja harus memakai pelindung tangan ketika terdapat

kemungkinan terjadinya kecelakaan seperti luka tangan karena benda-benda keras,

luka gores, terkena bahan kimia berbahaya, luka sengatan dan lain-lainnya.

6. alat pelindung Kaki

Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya

kejatuhan benda-benda berat, terinjak benda yang berputar melalui kjaki, kepercikan

larutan asam dan basa yang korosif atau cairan panas, menginjak benda tajam. Sepatu

pelindung dan boot harus memiliki ujung sepatu yang terbuat dari baja dan solenya

dapat menahan kebocoran. Ketika bekerja di tempat yang mengandung aliran listrik,

maka harus digunakan sepatu tanpa logam yang dapat menghantarkan aliran listrik.

Jika bekerja di tempat biasa maka harus vdigunakan sepatu yang tidak mudah

tergelincir, sepatu yang terbuat dari karet harus digunakan ketika bekerja dengan

bahan kimia.

7. Pakaian pelindung

Pakaian pelindung dapat berbentuk APRON yang menutupi sebagian dari

tubuh yaitu mulai dari dada sampai lutut dan overalla yang menutup seluruh badan.

Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi pemakainya dari percikan cairan, api,

larutan bahan kimia korosif dan oli, cuaca kerja (panas, dingin, dan kelembapan).

APRON dapat dibuat dari kain, kulit, plastik, karet, asbes atau kain yang dilapisi

aluminium. Perlu diingat bahwa APRON tidak boleh dipakai di tempat-tempat kerja

yang terdapat mesin berputar.


B. Penyakit Akibat Kerja

Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan

atau lingkungan kerja. Beberapa kemungkinan penyakit yang dapat terjadi dapat

digolongkan menjadi 5 golongan yaitu:

1. Fisik : Kerusakan indera pendengaran, kejang-kejang, panas, radang

dingin, gangguan penglihatan, kanker.

2. Kimia : keracunan akibat zat kimia tersebut

3. Biologis/infeksi : antraksis, kulit

4. Fisiologis : luka, trauma

5. Psikologis : Stress

C. Upaya-upaya Pencegahan Penyakit Akibat kerja

1. Substitusi

Substitusi yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-bahan

yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali, misalnya karbon

tetraklorida diganti triklor-etilen

2. Ventilasi Umum

Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya menurut perhitungan ke dalam

ruang kerja, agar bahan-bahan berbahaya ini lebih rendah dari kadar yang

membahayakan, yaitu kadar pada nilai ambang batas

3. Ventilasi Keluar Setempat

Adalah alat yang dapat mengisap udara dari suatu tempat kerja tertentu, agar

bahan-bahan yang berbahaya dari tempat tersebut dapat dialirkan keluar


4. Isolasi

Adalah dengan cara mengisolasi proses perusahaan yang membahayakan,

misalnya isolasi mesin yang hiruk pikuk, sehingga kegaduhan yang

disebabkannya menurun dan tidak menjadi gangguan pada pekerja

5. Pakaian/Alat Pelindung

Alat pelindung dalam pekerjaan dapat berupa, kacamata, masker, helm, sarung

tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain untuk pekerjaan tertentu

6. Pemeriksaan Sebelum Bekerja

Yaitu pemeriksaan kesehatan pada calon pekerja untuk mengetahui apakah calon

pekerja tersebut sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan baik fisik maupun,

mentalnya

7. Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala terhadap pekerja,

apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan yang dilakukan.

Dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali, atau disesuaikan dengan

kebutuhan

Daftar Pustaka

Dainur. 1995. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Widya Medika.

Depkes RI. 1992. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta

Knollmueler.1998. Buku Saku Keperawatan Komunitas Kesehatan Rumah. Jakarta. EGC.

MPR RI. 1999. GBHN 1999 – 2004. Jakarta.

Summamur. 1994. Kesehatan Kerja. Jakarta. Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai