Disusun oleh :
Mayang Arlita Afandi, S.Kep (402020040) Achef Fajar Sidiq, S.Kep (402020042)
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
analisis artikel yang merupakan salah satu syarat tugas stase keperawatan anak
Bandung.
Anak Usia Pra Sekolah”. Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada
keperawatan ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan sumber-sumber yang ada. Oleh karena itu penulis mengharapkan
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................5
BAB II METODE...................................................................................................7
A. Rumusan PICO................................................................................................7
B. Pencarian Literatur...........................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................50
A. Hasil Analisa.................................................................................................50
B. Keputusan Klinis...........................................................................................53
BAB V PENUTUP................................................................................................58
A. Kesimpulan....................................................................................................58
B. Saran..............................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa anak-anak merupakan suatu masa di mana terjadi berbagai proses
anak usia pra sekolah menurut data World Health Organization (WHO) pada
tahun 2015 adalah sebanyak 45% dari keseluruhan jumlah pasien anak usia
alasan yang berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit dan menjalani terapi. Perasaan yang sering muncul pada anak
yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah. Selama proses rawat inap
traumatis. Pada saat anak di rawat di rumah sakit membuat anak terpisah dari
sepermainannya.
1
2
dan tidak bersahabat dengan petugas kesehatan itu adalah reaksi anak terhadap
Dampak dari hospitalisasi pada anak usia pra sekolah ada dua yaitu
distress psikis seperti : (cemas, takut, marah, kecewa, sedih, malu, rasa
bersalah), dan distres fisik seperti : imobilisasi, kurang tidur karena nyeri,
bising, silau karena pencahayaan yang terlalu terang, sehingga anak akan
mengalami rasa traumatik yang berlebihan dan tidak mau lagi dirawat di
anak usia prasekolah ditunjukkan dengan reaksi anak yang ketakutan akibat
takut akan rasa sakit, kurang kontrol, marah, dan menjadi regresi (Anggika A,
2016).
Dampak jangka panjang pada anak usia pra sekolah yang mengalami
Karena pada masa ini, anak sedang dalam masa golden age atau usia
(Amalia et al (2018).
Peran perawat untuk memilih metode yang tepat dan menciptakan
lingkungan yang nyaman ketika melakukan tindakan pada pasien anak dalam
keperawatan yang tidak menimbulkan rasa trauma baik fisik maupun psikis
pada anak dan keluarga akibat setting, personel dan penggunaan intervensi
perawatan, misal di rumah, rumah sakit, ataupun tempat kesehatan yang lain
(Anggika A, 2016).
yang asing dan menerima asuhan keperawatan yang belum dikenal seperti
diberikan pada anak usia sekolah tersebut harus melingkupi cakupan psikologi
juga seperti contoh intervensi kejiwaan, yang mengijinkan orangtua dan anak
dalam satu ruangan atau lebih dikenal dengan pendekatan family center care.
Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi ansietas atau
kecemasan pada anak usia pra sekolah yaitu terapi story telling dengan media
respon psikis maupun fisiologis kecemasan dan ketakutan akan berkurang dan
kepercayaan diri anak akan berkembang optimal pula. Melalui bermain, anak
akan belajar tentang dunia dan kehidupan serta berhubungan dengan orang
lain.
Kesempatan bermain bagi anak seharusnya didapatkan dimana saja, termasuk
Terapi story telling merupakan salah satu teknik bermain terapeutik yang
atau sebuah cerita kepada anak-anak melalui lisan Terapi bermain boneka
kesalahpahaman tentang apa yang terjadi pada mereka (Padila, Agusramon, &
Yera, 2019).
B. Rumusan Masalah
Kondisi lingkungan rumah sakit adalah salah satu penyebab kecemasan
bagi anakanak baik lingkungan sosial seperti sesama pasien anak-anak yang di
rawat serta sikap dan interaksi petugas dan lingkungan fisik rumah sakit
seperti bangunan atau ruang perawatan, peralatan rumah sakit, bau khas,
petugas rumah sakit dan pakaian putih pekerja. Berdasarkan latar belakang
diatas, masalah
yang akan dianalisis dapat dirumuskan adalah efektifitas storytelling dengan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mengatasi kecemasan pada usia anak pra sekolah yang sedang melakukan
A. Rumusan PICO
Rangkuman menyeluruh dalam bentuk evidence base nursing mengenai
perilaku kecemasan
hospitalisasi ?
7
8
B. Pencarian Literatur
Penelitian ini merupakan rangkuman hasil penelitian yang relevan
literatur dilakukan pada bulan Februari 2021. Data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data sekunder yang didapat bukan dari pengamatan
langsung, namun data didapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan tema yang telah ditentukan. Pencarian literatur dalam penelitian ini
yang akan digunakan. Adapun kata kunci yang digunakan untuk pencarian
“Terapi Hand Puppet dan anak pra sekolah” atau “ Hand Puppet dan
Ansietas”. Artikel
yang diambil dalam penelitian ini merupakan artikel yang diterbitkan
dengan responden anak pra sekolah, artikel dengan responden anak yang
menjerit, rewel, pucat, menolak di dekati, memeluk orang tua dan tidak
Sementara itu, kriteria eklusi pada penelitian ini yaitu artikel penelitian
desain korelasi. Selain itu, artikel penelitian dengan tahun terbit kurang
yaitu, Research gate dan Google Scholar dengan kata kunci yang sesuai
Puppet dan anak pra sekolah” atau “ Hand Puppet dan Ansietas”. Peneliti
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
Penyajian hasil literatur dalam penulisan memuat rangkuman hasil dari masing-masing artikel yang terpilih dalam bentuk
tabel. Berdasarkan hasil kajian dan penelusuran artikel penelitian mengenai pengaruh pemberian terapi bermain storytelling dengan
media hand puppet terhadap kecemasan hospitalisasi anak usia pra sekolah maka diperoleh 6 artikel dengan 4 artikel nasional dan 2
artikel internasional. Keenam artikel tersebut dianalisis dengan menggunakan kaidah Validity, Importancy dan Applicability (VIA).
V3
Dalam penelitian ini tidak
dijelaskan factor perancu
No Jurnal Validity Importancy Applicability
V4
Penelitian ini menggunakan uji
two group before after atau pre-
test and post test group. Untuk
mengukur tingkat kecemasan
pada anak usia pra sekolah
menggunakan pengukuran skala
Preschool Anxiety Scale (PAS).
Setalah data terkumpul,
ditabulasi dan dianalisis dengan
menggunakan metode Uji t 2
sampel Independent yaitu
merupakan prosedur uji t untuk
sampel bebas dengan
membandingkan rata-rata dua
kelompok kasus.
hasil penelitian postest ke 5
antara terapi story telling dan
Menonton animasi kartun
didapatkan nilai rata-rata 2,00
dan 8,00. terlihat dari selisih
No Jurnal Validity Importancy Applicability
skor kecemasan menurun 6,00
kali lebih cepat dari pada terapi
Menonton animasi kartun,
artinya ada perbedaan yang
signifikan. Sehingga terapi
story telling enam kali lebih
cepat menurunkan
kecemasan
(ansietas) pada anak pra
sekolah dimasa
hospitalisasinyadibandingkan
terapi menonton animasi
kartun.
V5
Hasil penelitian ini didukung
oleh beberapa penelitian. Pada
penelitian yang dilakukan
sebelumnya, Dianita (2016)
menyimpulkan bahwa story
telling (bercerita) sangat efektif
diimplementasikan oleh
perawat selama prosedur invasif
No Jurnal Validity Importancy Applicability
dan masa hospitalisasi anak
usia pra sekolah, karena
terbukti sangat signifikan dapat
menurunkan kecemasan pada
anak.
3 The Effectiveness of Dramatic V1 Penelitian ini memiliki kontribusi Penelitian ini menjelaskan manfaat
Puppet and Therapeutic Play in Populasi pada penelitian ini terhadap perkembangan ilmu penelitian, sehingga bisa diterapkan
Anxiety Reduction in Children adalah 75 anak dirawat di keperawatan khususnya dalam sebagai bagian dari asuhan
Undergoing Surgery: A Randomized bangsal operasi dari rumah meningkatan asuhan keperawatan keperawatan dalam pemberian
Clinical Trial Penulis : sakit Dr. Sheikh di Masyhad dalam menurunkan ansietas pada intervensi dalam menurunkan
1. Zahra Dehghan yang berusia 6-12 tahun dengan anak. ansietas pada anak
2. Tayebeh Reyhani diagnosis medis apendisitis.
3. Vahideh Mohammadpour Teknik penggunaan sampel
4. Seyedeh Zahra Aemmi yang digunakan adalah teknik
5. Reza Shojaeian random sampling
6. Seyed Mohsen Asghari Nekah Kesimpulan :
Tahun : Penelitian tidak menjelaskan
2017 kriteria inklusi dan eklusi.
metode pengambilan data
(Dehghan et al., 2017) bersifat random dengan jumlah
sampel pada kelompok
No Jurnal Validity Importancy Applicability
perlakuan dan kelompok
kontrol.
V2
Penelitian ini menggunakan
penelitian analisis data
menggunakan uji-t
berpasangan, analisis varian
satu arah (ANOVA), dan uji
Tukey.
Anak-anak yang memenuhi
kriteria kelayakan dibagi
menjadi salah satu dari tiga
kelompok dengan
menggunakan metode alokasi
acak sederhana. Grup
ditempatkan dengan undian
sederhana yaitu dari tiga blok
harian "Sabtu dan Selasa",
"Minggu dan Rabu", dan
"Senin
dan Kamis". Setelah dipastikan
No Jurnal Validity Importancy Applicability
diagnosis apendisitis dan
memasukkan anak ke bangsal
bedah, pada malam sebelum
pembedahan dalam rangka
pemerataan kelompok,
diberikan penjelasan singkat
mengenai operasi apendisitis
sesuai dengan pemahaman
anak. Kemudian kecemasan
anak diukur dengan Rrevised
Children’s Manifest Anxiety
Scale (RCMAS). Anak yang
masuk dalam penelitian ini
sesuai dengan metode
pengambilan sampel non
probabilitas (kemudahan).
Kemudian, alokasi mereka
untuk intervensi (boneka dan
lakon drama) dan kelompok
kontrol dilakukan dengan
metode alokasi acak sederhana.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
Artinya, berdasarkan undian
sederhana, anak ditempatkan
pada kelompok drama wayang
pada blok harian “Sabtu dan
Selasa”, kelompok bermain
terapeutik pada blok harian
“Minggu dan Rabu”, dan
kelompok kontrol pada blok
harian “ Senin dan Kamis ”.
Setelah polling dari 30 anak
dirawat di rumah sakit dalam
operasi tersebut. Bangsal untuk
memilih boneka favorit dari
lima boneka populer, boneka
topi merah terpilih dan pakaian
boneka ini dijahit (topi merah
adalah salah satu boneka
populer anak-anak di Iran).
Kesimpulan :
No Jurnal Validity Importancy Applicability
Prosedur dijelaskan secara
detail tahapan-tahapan
pemberian intervensi
V3
Tidak ada kerancuan dalam
penelitian ini
V4
Analisis data menggunakan uji-
t berpasangan, analisis varian
satu arah (ANOVA), dan uji
Tukey. Untuk mengetahui
pengaruh intervensi terhadap
kecemasan, tindakan berulang
ANOVA dilakukan dan karena
interaksi antara waktu dan
kelompok (F = 31.401, P <
0,001), hasilnya dianggap tidak
valid; dengan demikian,
perbandingan sub kelompok
No Jurnal Validity Importancy Applicability
dilakukan secara terpisah. Hasil
uji ANOVA satu arah
menunjukkan bahwa ketiganya
kelompok tidak berbeda secara
signifikan dalam hal kecemasan
sebelum intervensi (P = 0,669).
Seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 2, perubahan skor
kecemasan setelah intervensi
berbeda secara signifikan di
antara kelompok tiga kelompok
(F = 16.97, P <0.001), sehingga
kecemasan menurun pada
kedua kelompok intervensi dan
meningkat pada kelompok
kontrol kelompok. Juga, uji
Tukey menunjukkan perubahan
kecemasan yang signifikan
secara statistik antara kelompok
kontrol dan boneka (P <0,001)
sama dengan kelompok kontrol
No Jurnal Validity Importancy Applicability
dan bermain (P <0,001),
sementara itu tidak diamati
perbedaan yang signifikan
secara statistik dalam
perubahan kecemasan antara
kelompok boneka dan bermain
(P = 0,889). Namun, rata-rata
kecemasan lebih rendah pada
boneka tersebut kelompok
dibandingkan dua kelompok
lainnya.
Kesimpulan :
Analisis yang digunakan pada
penelitian ini tepat.
V5
Pembahasan menyebutkan
kesaamaan hasil penelitian
dengan penelitian sebelumnya,
membahas tentang hasil
penelitian dalam artikel.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
Terdapat penjelasan mengenai
kesamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya.
Penelitian menggunakan
sampel yang cukup untuk
penelitian intervensi, sehingga
hasilnya dapat digeneralisasi.
Kesimpulan :
Terdapat pembahasan internal
casual validity, dan eksternal
validity, namun pembahasan
non internal validity tidak
ditemukan.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
4 Pengaruh Terapi Bermain Mendongeng V1 Pada penelitian ini dijelaskan Penelitian ini menjelaskan manfaat
Dengan Penurunan Tingkat Kecemasan Sampel pada pnelitian ini kontribusi intervensi terhadap penelitian bagi profesi keperawatan
Pada Anak Usia Pra Sekolah Akibat adalah anak usia pra sekolah pengembangan ilmu keperawatan. dan unit pelayanan kesehatan yang
Hospitalisasi yang dirawat dirang perawatan Karena dalam penelitian ini terjadi ada di masyarakat. Peneliti ini
anak RSUD Dr. Sobirin Lubuk penurunan kecemasan pada anak menyarankan perawat untuk dapat
Linggaw yang berjumalah 20 usia pra sekolah setelah diberikan memberikan intervensi terapi
orang anak dengan teknik terapi bermain mendongeng. bermain sebagai salah satu
Penulis : acditental sammpling. intervensi keperawatan non
1. Pawiliyah Kriteria inklusi : anak usia 3-6 farmakologis.
2. Liza marlenis tahun yang mendapat
Tahun : perawatan di RS, anak yang
2019 dirawat 1-2 hari. Anak dapat
diajak berkomunikasi
(Pawiliyah & Marlenis, 2019) Kriteria eksklusi : anak
mengalami gangguan
kesadaran, pasien pasca operasi
24 jam, pasien yang dirawat
dikelas utama
Kesimpulan :
Penelitian ini menjelaskan
ketepatan subjek serta kriteria
No Jurnal Validity Importancy Applicability
inklusi dan eksklusi dengan
baik, namun tidak dijelaskan
kriteria drop out sampel.
V2
Penelitian ini mengguanakan
desain pra experiment dengan
one group pre-post test design .
Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan lembar observasi
dari HARS.
Kesimpulan :
Prosedur pengambilan data
tidak dijelaskan secara detail,
termasuk waktu dan durasi
dalam melakukan intervensi.
Namun peneliti hanya
menyebutkan instrumennya
saja.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
V3
Dalam artikel ini peneliti
melakukan pengontrolan
variabel perancu dan
menghomogenkan data dengan
cara menentukan sampel
penelitian ini anak usia 3-6
tahun yang mendapat
perawatan di RS, anak yang
dirawat 1-2 hari. Anak dapat
diajak berkomunikasi
Kesimpulan :
Pengontrolan variabel perancu
sudah dijelaskan dalam
penelitian ini.
V4
Analisis pada penelitian ini
menggunakan uji wilcoxon test
No Jurnal Validity Importancy Applicability
1. Responde sebagian
besar adalah anak
perempuan yaitu 13
orang (65%) dengan
rentang usia lebih dari
setengah 5-6 tahun
yaitu 11 orang
(55,5%).
2. Sebelum dilakukan
terapi bermain
kecemasan sebagian
besar anak mengalami
kecemsan berat yaitu
85% sedangkan setelah
dilakukan terapi
bermain skor
kecemasan anak
sebagian besar turun
menjadi cemas sedang
sebanyak 60%
No Jurnal Validity Importancy Applicability
3. Nilai wicoxon test
menunjukan negatif
ranks atau selisih skor
anak usia pra sekolah
yang dirawat yaitu 20
yang artinya ke 20
anak mengalami
penurunan skor
kecemasan setelah
dilakukan terapi
mendongeng. Ujji
wilcoxon test diketahui
nilai 0,000<0,05 maka
dapat disimpulkan
bahwwa ada
perbedaan antara skor
kecemasan pre test
sebelum dilakukan
terapi
bermain mendongeng
dan skor kecemasan
post test setelah terapi
No Jurnal Validity Importancy Applicability
bermain, sehingga
dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh
terapi bermain
mendongeng terhdap
skor kecemasan anak
usia pra sekolah yang
dirawat di RSUD Dr
Sobirin Lubuk
Linggaw.
V5
Populasi dalam penelitian ini
yaitu semua anak yang dirawat
diruangan perawatan anak
melati RSUD Dr Sobirin Lubuk
Linggaw pada bulan juli-
agustus 2018.
Didalam pembahasan
menyebutkan bahwa terdapat
kesamaan hasil penelitian
No Jurnal Validity Importancy Applicability
dengan beberapa penelitian
yang sebelumnya. Penelitian
sebelumnya menjelaskan
bahwa ada pengaruh terapi
stolliteling terhadap tingkat
kecemasan anak pra sekolah
yang menjalani hospitalisasi di
RSUP Dr M.jamil Padang
tahun 2017.
Kesimpulan :
Terdapat pembahasan non
internal causal validity, dan
eksternal validity, namun
pembahasan internal validity
tidak ditemukan.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
5 The use of interactive puppet V1: Penelitian ini memiliki peranan Penelitian ini menjelaskan manfaat
simulation in nursing education and a. Populasi Sampel penting untu ilmu keperawatan penelitian,sehingga bisa di terapkan
children's healthcare Dilakukan hasil (keperawatan anak) khususnya sebagai bagian dari asuhan
pencarian studi dalam meningkatkan asuhan keperawatan dalam pemberian
(Tilbrook, Dwyer, Reid-Searl, & literatur dari 1980 keperawatan dalam menurunkan asuhan keperawatan dengan terapi
Parson, 2017) sampai dengan Januari cemas dan ketakutan pada anak bermain untuk menurunkan cemas
2015 untuk dijadikan dengan hospitalisasi. dan ketakutan pada anak dengan
pedoman terapi hospitalisasi.
boneka tangan untuk
kesehatan mental
terutama pada
hospitalisasi pada
anak-anak.
V2:
a. Desain
Tinjauan Literatur
b. Instrumen penelitian
Basis data yang dicari
yaitu dari tahun 1980
sampai dengan Januari
2015 untuk melakukan
tinjauan sistematis
penyaringan terapi
bermain atau
No Jurnal Validity Importancy Applicability
digunakan sebagai alat
atau strategi
pendidikan dalam
asuhan keperawatan
atau pendidikan
dengan menggunakan
metode bola salju
(Snowball Method)
c. Analisis
Deskriptof kuliatatif
(Meta-sintesis)
V3:
Tidak terdapat factor perancu
dalam tinjauan literatur ini.
V4:
Efektitas terapi
mengembangkan media Hand
No Jurnal Validity Importancy Applicability
Puppet sebagai media
pembelajaran dan menurunkan
rasa kecemasan
Anak serta mengetahui
kelayakan dari media Hand
Puppet sebagai distraksi
penurunan rasa kecemasan pada
anak.
V5:
Pembahasan pada artikel ini
adalah terapi bermain
mendongeng atau storytelling
yaitu
permainan yang disukai anak
dan memberi manfaat
istimewa bagi anak-anak yang
memiliki keterbatasan
untuk bermain. Ketika bercerita
pada
No Jurnal Validity Importancy Applicability
anak maka anak akan terbangun
imajinasi dan emosionalnya,
sehingga pada saat itu pikiran
bawah
sadarnya menangkap nilai-nilai
yang diberikan dari
cerita tersebut. Pada kondisi ini
sangat efektif menyisipkan
nilai-nilai positif pada anak
melalui cerita
atau storrytelling yang
disampaikan dengan
melibatkan imajinasi dan
emosionalnya.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
6 Pengaruh Terapi Bermain Storytelling V1: Penelitian ini memiliki kontribusi Penelitian ini menjelaskan manfaat
Dengan Media Hand Puppet Terhadap Sampel dalam penelitian ini terhadap perkembangan ilmu penelitian, sehingga bisa diterapkan
Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Pra sebanyak 30 orang responden. keperawatan khsususnya dalam sebagai bagian dari asuhan
Sekolah Di RSUD Dr. R. Goeteng Teknik pengambilan sampel meningkatan asuhan keperawatan keperawatan
Taroenadibrata Purbalingga dalam penelitian ini kecemasan
Penulis: menggunakan teknik
1. Ferra Dita Larasaty consecutive sampling yaitu
2. Sodikin pengambilan sampel dilakukan
Tahun: dengan mengambil semua
2020 subyek yang telah memenuhi
kriteria inklusi penelitian.
Kesimpulan:
(Larasaty & Sodikin, 2020) Penelitian ini tidak menjelaskan
kriteria inklusi dan eklusi .
V2:
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif
menggunakan desain pra
eksperimental dengan
pendekatan one group pre test -
post test design.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Desember 2019-
Januari 2020 di ruang Cempaka
RSUD. Dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
Instrument penelitian ini
menggunakan kuesioner
kecemasan anak FAS (Faces
Anxiety Scale).
Kesimpulan:
Prosedur tidak dijelaskan secara
detail sehingga pembaca
kesulitan dalam
mengimplementasikannya.
V3:
Kesimpulan:
Tidak ada variable perancu
V4:
Analisis Univariat
No Jurnal Validity Importancy Applicability
a. Karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitianini
didapatkan distribusi
karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin
sebagian besar berjenis kelamin
laki-laki dengan persentase
53,3% dan perempuan dengan
persentase 46,7% merupakan
usia yang paling sedikit.
Menurut Parker & Wampler
(2010), hal ini dikarenakan anak
laki-laki lebih banyak
melakukan aktivitas dan kurang
teratur dalam pola tidur dan
makan karena asyik bermain.
Sehingga anak laki-laki sering
mengalami sakit dibandingkan
anak perempuan.
No Jurnal Validity Importancy Applicability
b. Karakteristik responden
berdasarkan usia Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan
bahwa karakteristik responden
kategori usia sebagian besar
anak usia 5 tahun dengan
persentase 30,0%. Pernyataan
Padila (2019), menyatakan
bahwa anak usia pra sekolah
rentan terkena penyakit
dibandingkan usia anak
diatasnya.
Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil uji paired
sample t test pada penelitian ini
untuk membuktikan apakah
terdapat perbedaan antara
sebelum dilakukan intervensi
dan sesudah dilakukan
intervensi. Hasil sebelum
intervensi menunjukkan bahwa
No Jurnal Validity Importancy Applicability
sebagian besar responden
mengalami kecemasan berat
yaitu sebanyak 15 anak,
kecemasan sedang didapatkan
11 anak, kecemasan ekstrim
didapatkan 4 anak pra sekolah.
Hasil penelitian ini
membuktikan adanya pengaruh
terapi bermain storytelling
dengan media hand puppet pada
anak usia pra sekolah, dengan
hasil uji statstik menunjukkan
didapatkan nilai p-value = 0,000
Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah September
2020 101 yang berarti p-value
kurang dari 0,05 (p-value 0,000
< 0,05). Berdasarkan hasil
hipotesis menunjukkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga dapat disimpulkan
No Jurnal Validity Importancy Applicability
bahwa secara analisis statistik
ada pengaruh yang signifikan
terapi bermain storytelling
dengan media hand puppet
terhadap kecemasan
hospitalisasi anak usia pra
sekolah di RSUD dr. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
Kesimpulan:
Terdapat pengaruh terapi
bermain storytelling dengan
media hand puppet terhadap
kecemasan hospitalisasi pada
anak usia pra sekolah di RSUD
dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga menunjukkan
didapatkan nilai p-value =
0,0001 yang berarti p-value
kurang dari 0,05 (p-value
0,0001
< 0,05).
No Jurnal Validity Importancy Applicability
V5:
Pembahasan menyebutkan
kesaamaan hasil penelitian
dengan penelitian sebelumnya,
membahas tentang hasil
penelitian dalam artikel.
Terdapat penjelasan mengenai
kesamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya.
Penelitian menggunakan sampel
yang cukup untuk penelitian
intervensi, sehingga hasilnya
dapat digeneralisasi
Kesimpulan:
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Pawiliyah (2019),
menyatakan terdapat pengaruh
terapi bermain mendongeng
terhadap skor kecemasan anak
usia pra sekolah. Hal ini
didukung dengan penelitian
No Jurnal Validity Importancy Applicability
yang dilakukan oleh Padila
(2019), yang menyatakan bahwa
terapi storytelling enam kali
lebih cepat menurunkan
kecemasan pada anak pra
sekolah di masa
hospitalisasinya. Menurut
Adriana (2013), bahwa
kegiatan bermain yang
dapat
diaplikasikan kepada anak usia
pra sekolah adalah kegiatan
bermain yang bersifat asosiatif
(interaktif dan kooperatif)
ataupun parallel, salah satunya
mendongeng.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Analisa
target yang terjangkau yang akan diteliti dan kriteria eksklusi yaitu
salah satu cara untuk mengurangi bias dalam penelitian dan hal ini penting
Dari hasil telaah keenam artikel dapat dilihat berdasarkan analisis validitas
anak. Selain itu, terapi non farmakologis storytelling dengan media hand
membuat anak menjadi ceria. Hal ini sebabkan ketika bercerita pada anak
saat itu pikiran bawah sadarnya menangkap nilai-nilai yang diberikan dari
50
51
selama dirawat dirumah sakit. Berbagai perasaan yang sering muncul pada
anak, yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah. Selama proses
dengan kebutuhan anak. Pada penelitian yang dilakukan oleh Larasaty &
mendongeng terhadap skor kecemasan anak usia pra sekolah. Hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Padila et al. (2019), yang
kepada anak usia pra sekolah adalah kegiatan bermain yang bersifat
anak dirawat dirumah sakit, anak berada pada fase pertama yaitu fase
dan kejenuhan anak yang dirawat dirumah sakit, tentu anak membutuhkan
Terdapat perbedaan kecemasan pada usia toddler dan pra sekolah setelah
diberikan terapi, namun terapi lebih efektif diberikan pada anak usia pra
sekolah, proses tumbuh kembang pada anak usia pra sekolah yang sudah
mampu melakukan refarming pesan-pesan lebih baik. Anak pada usia pra
sekolah akan lebih cepat untuk memberikan makna bagi dongeng yang
dalam proses mendongeng dilakukan melalui alur cerita yang telah diatur
atau bahkan dimarahi. Akhirnya anak merasa nyaman mendengar dan ikut
aktif mengambil bagian peran dalam alur cerita. Terlebih lagi, terapi
alat bantu visual sehingga secara tidak sadar anak-anak tertarik dan larut
dalam alur cerita. Boneka merupakan mainan yang universal baik bagi
anak laki-laki maupun anak perempuan, secara alami akan tertarik dengan
B. Keputusan Klinis
Berdasarkan telaah validity, importancy, dan applicability (VIA)
telling and hand puppet. Penelitian yang dilakukan oleh Padila (2019),
diaplikasikan kepada anak usia pra sekolah adalah kegiatan bermain yang
beberapa kekuatan
cerita yaitu untuk menumbuhkan sikap disiplin, membangkitkan emosi,
pada hari pertama anak dirawat dirumah sakit, anak berada pada fase
telling and hand puppet dapat menurunkan kecemasan pada anak. Serta
pemberian intervensi terapi bermain storry telling and hand puppet dapat
terapi bermain storry telling and hand puppet sebagai terapi untuk
klinik atau rumah sakit, dan bisa juga dilakukan di rumah untuk
yang ada. Untuk meyakinkan pihak klinik/rumah sakit yaitu dengan cara
serta memberikan jurnal- jurnal mengenai terapi bermain storry telling and
hand pupet.
menjadi ceria
inap
Kontraindikasi : anak dengan kondisi yang tidak sadar serta kondisi yang
somnolen.
No Kegiatan Rasional
Tahap Pra Interaksi
1. Validasi nama klien
2. Pastikan tindakan yang diberikan
sesuai dengan indikasi
Persiapan Alat
3 Buku cerita
4 Boneka tangan
Tahapan Orientasi
5 Melakukan 3 S (senyum dan sapa Menunjukkan keramahan
dan salam) kepada klien dan kesopanan
6 Mengidentifikasi kembali nama Menghindari terjadinya
klien untuk memastikan tindakan kesalahan pemberian
dilakukan pada orang yang tepat tindakan
7 Menanyakan keadaan klien Mengetahui kondisi terkini
klien
8 Menjelaskan prosedur dan tujuan Memberikan informasi agar
kegiatan pada klien klien dan keluarga
mengetahui tindakan apa
yang akan diberikan
9 Memberikan kesempatan klien dan Menghindari
keluarga untuk bertanya kesalahpahaman atau
kesalahan persepsi
10 Pastikan lingkungan representative, Memudahkan dalam
cahaya cukup terang melakukan tindakan bagi
pemeriksa
11 Berikan privasi pasien dengan Memberikan kenyamanan
menutup tirai kepada klien
Tahap Kerja
12 Perawat mencuci tangan, memakai Untuk mencegah potensi
desinfektan, dan keringkan resistensi antimikroba
No Kegiatan Rasional
12 Ciptakan komunikasi terapeutik Supaya pasien dapat
pada pasien mengikuti permain dan
menjalin trust dengan
pasien.
14 Dampingi pasien dengan orang tua Supaya pasien merasa aman
dan nyaman.
15 Berikan cerita yang menarik sambil Upaya untuk menghilangkan
memainkan boneka tangan sesuai ansietas karena hospitalisasi
dengan isi cerita di buku. pada pasien
Tahap Terminasi
16 Kaji respon pasien setelah Mengevaluasi hasil tindakan
diberikan tindakan
17 Beri feedback positif kepada pasien Membuat kien merasa
dihargai dan memotifasi
klien
18 Lakukan kontrak untuk kegiatan Menginformasikan tindakan
selanjutnya selanjutnya yang akan
dilakukan kepada klien
19 Bereskan alat Agar tidak berantakan dan
tidak ada alat yang tertingal
didalam ruangan
20 Cuci tangan Mencegah kontaminasi
kuman yang dapt
menimbulkan infeksi
sekunder dan sebagai
proteksi
21 Bacakan Hamdallah Ucapkan hamdallah
senantiasa selalu mengingat
Allah SWT
22 Catat hasil evaluasi dan Membuktikan pertanggung
pelaksanaan tindakan dalam jawaban setiap pemberian
dokumentrasi klien tinakan dan sarana untuk
melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang telah
diberikan kepada klien
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengaruh terapi bermain storry telling and hand pupet terhadap penurunan
bisa menerima perawat dan dokter saat di rumah sakit serta tidak ada lagi
B. Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis menyadari bahwa
penulisan EBN ini jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak
dan ajaran untuk berbagai pihak, maka penulis akan memberikan beberapa
pada anak
58
59
59
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, A., Oktaria, D., & Oktavani. (2018). Pengaruh Terapi Bermain terhadap
Dehghan, Z., Reyhani, T., Mohammadpour, V., Aemmi, S. Z., Shojaeian, R., &
https://doi.org/10.5812/ircmj.41178
Hargi Dwitantya, B., Eko Kapti, R., & Handayani, T. (2016). Efektifitas
128–136.
https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.003.03.3
(September).
https://doi.org/10.17977/um035v26i12018p021
Padila, P., Agusramon, A., & Yera, Y. (2019). Terapi Story Telling dan Menonton
51–66. https://doi.org/10.31539/joting.v1i1.514
dengan Penurunan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Pra Sekolah Akibat
https://doi.org/10.31539/jks.v3i1.788
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2016). Fundamentals of
https://doi.org/10.34035/jk.v8i2.233
Tilbrook, A., Dwyer, T., Reid-Searl, K., & Parson, J. A. (2017). A review of the
https://doi.org/10.1016/j.nepr.2016.12.001
KEDOKTERAN EGC.