Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien
meliputi nama, usia, alamat, status, pendidikan, agama dll.
2. Riwayat kesehatan
3. Keadaan umum
4. Riwayat sosial
5. Kemampuan mandiri
6. Pada pemeriksaan terfokus pada mata

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori (penglihatan) berhubungan dengan cacat
sejak lahir
2. Defisit kemandirian berhubungan dengan keterbatasan aktifitas fisik
3. Resiko jatuh berhubungan dengan keterbatasan lapang pandang
4. Resiko Cedera berhubungan dengan keterbatasan lapang pandang
RENCANA KEPERAWATAN

NO DIANGOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)


DX KEPERAWATAN
1 Gangguan persepsi sensori: NOC : NIC
penglihatan berhubungan Vision compensation behavior Pencapaian Komunikasi: Defisit Penglihatan
dengan cacat sejak lahir Kriteria hasil: § Kaji reaksi pasien terhadap penurunan penglihatan
§ Memakai kaca mata atau § Ajak pasien ntuk menentukan tujuan dan belajar melihat
lensa dengan benar dengan cara yang lain
§ Memakai huruf braile § Deskripsikan lingkungan disekitar pasien
§ Memakai penyinaran/ cahaya § Jangan memindahkan sesuatu di ruangan pasien tanpa
yang sesuai memberi informasi pada pasien
§ Bacakan surat atau koran atau info lainnya
§ Sediakan huruf braile
§ Informasikan letak benda-benda yang sering diperlukan
pasien

Manajemen Lingkungan
§ Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
§ Pindahkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
pasien
§ Sediakan tempat tidur yang rendah
§ Tempatkan benda +benda pada tempat yang dapat
dijangkau pasien

2 Defisit perawatan diri NOC : NIC :


berhubungan dengan Self care : Activity of Daily Self Care assistance : ADLs
kelemahan fisik Living (ADLs) § Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang
Kriteria Hasil : mandiri.
§ Klien terbebas dari bau badan § Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk
§ Menyatakan kenyamanan kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.
terhadap kemampuan untuk § Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
melakukan ADLs melakukan self-care.
§ Dapat melakukan ADLS § Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang
dengan bantuan normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
§ Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
§ Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian,
untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu
untuk melakukannya.
§ Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
§ Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.

3 Resiko jatuh berhubungan NOC NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)


dengan keterbatasan Risk Kontrol § Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
lapang pandang Kriteria Hasil : § Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
§ Klien terbebas dari cedera kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat
§ Klien mampu menjelaskan penyakit terdahulu pasien
cara/metode untukmencegah § Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
injury/cedera memindahkan perabotan)
§ Klien mampu menjelaskan § Memasang side rail tempat tidur
factor resiko dari § Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
lingkungan/perilaku personal § Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
§ Mampumemodifikasi gaya dijangkau pasien.
hidup untukmencegah injury § Membatasi pengunjung
§ Menggunakan fasilitas § Memberikan penerangan yang cukup
kesehatan yang ada § Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
§ Mampu mengenali perubahan § Mengontrol lingkungan dari kebisingan
status kesehatan § Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan

4 Resiko Cedera berhubungan NOC NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)


dengan keterbatasan Risk Kontrol § Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
lapang pandang Kriteria Hasil : § Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
§ Klien terbebas dari cedera kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat
§ Klien mampu menjelaskan penyakit terdahulu pasien
cara/metode untukmencegah § Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
injury/cedera memindahkan perabotan)
§ Klien mampu menjelaskan § Memasang side rail tempat tidur
factor resiko dari § Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
lingkungan/perilaku personal § Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
§ Mampumemodifikasi gaya dijangkau pasien.
hidup untukmencegah injury § Membatasi pengunjung
§ Menggunakan fasilitas § Memberikan penerangan yang cukup
kesehatan yang ada § Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
§ Mampu mengenali perubahan § Mengontrol lingkungan dari kebisingan
status kesehatan § Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
Daftar Pustaka

Delphie, Bandi. 2011. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : PT


Refika Aditama.

Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Direktorat Pembinaan Sekolah Luar


Biasa (Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus). Jakarta:
Departemen Pendidikan nasional.

Kartadinata, Sunaryo. 2010. Psikologi Anak Luar Biasa. Surabaya : Dikti.

Ramawati, D (2011). Faktor- faktor yang berhubungan dengan kemampuan


perawatan diri anak tuna netra di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai