1. Kepala Ruangan
Peran kepala ruangan penting dalam metode tim, metode tim akan berhasil baik,
apabila didukung oleh kepala ruangan. Untuk itu, kepala ruangan diharapkan telah:
Tanggung jawab kepala ruangan menurut Kuntoro (2010) adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
4) Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan ketua tim
8) Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua tim.
c. Pengarahan
2) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
d. Pengawasan
Bachtiar (2012) tanggung jawab kepala ruangan pada tahap pengawasan terbagi
2) Melalui Supervisi
b) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
2. Ketua Tim
Menurut Suarli dan Bachtiar (2012) sebagai perawat profesional ketua tim, harus
mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat
Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah
berorientasi pada tugas atau pada klien. Menurut Nursalam (2015) komunikasi yang
efektif penting agar kontinuitas rencana asuhan keperawatan terjamin. Komunikasi yang
terbuka dapat dilakukan melalui berbagai cara, terutama melalui rencana asuhan
keperawatan tertulis yang merupakan pedoman pelaksanaan asuhan, supervisi, dan
3. Anggota Tim
Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim membantu
anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai dengan kemampuan mereka
(Sitorus dan Panjaitan, 2011). Menurut Nursalam (2015) tupoksi atau tanggung jawab
a. Perencanaan:
1) Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas.
2) Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap pasien
dilakukan.
c. Pengarahan:
1) Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap anggota
tim/ pelaksana.
4) Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
d. Pengawasan:
1) Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi serta
DAPUS
Suarli & Bachtiar. 2012. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga