Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh:
Deudeu Durotun Nafisah
4121010
Profesi Ners Nusantara
2021
A. KONSEP TEORI PENYAKIT
1. Definisi
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg,
darah. Tekanan sistolik yaitu tekanan maksimum dari darah yang mengalir
mmHg. Tekanan diastolic yaitu tekanan darah pada dinding arteri pada
3. Etiologi
2) Jenis kelamin dan usia; laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca
tekanan darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap
diterapkan).
b. Hipertensi Sekunder
jaringan fibrous).
berolahraga).
4. Patofisiologi
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air
5. Manifestasi Klinik
apapun, dan bisa saja baru muncul gejala setelah terjadi komplikasi pada
meliputi:
pusat.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
1) Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal
7. Penatalaksanaan Medis
biasanya adalah dengan mengubah pola hidup klien, yakni dengan cara:
jantung (kontraktilitas).
8. Komplikasi
b. Stroke
c. Masalah ginjal. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat
kebutaan.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
b. Keluhan utama
lelah.
jenis obat.
terhadap penyakitnya.
dimilikinya.
2. Pemeriksaan fisik
penglihatan kabur)
b. Sistem respirasi. Pernafasan rata-rata ada peningkatan, nafas dalam
d. Sistem gastrointestinal
perifer)
4. Diagnosa Keperawatan
NOC NIC
NO DIAGNOSA
NURSING OUTCOME NURSING INTERVENTION
NOC NIC
Kefektifan Pompa Jantung Identifikasi tanda/gejala primer
Status Sirkulasi penurunan curah jantung (mis: dispnea,
Tanda-tanda Vital kelelahan, edema,ortopnea, paroxymal
Kriteria Hasil: nocturnal dyspnea, peningkatan CVP)
Penurunan curah jantung b/d Monitor tekanan darah
Tanda-tanda vital dalam rentang normal
1 peningkatan afterload, vasokonstriksi
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada Monitor intake dan output cairan
kelelahan Monitor keluhan nyeri dada
Tidak ada edema Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
Tidak ada penurunan kesadaran toleransi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
2 Nyeri akut b/dpeningkatan tekanan NOC NIC
vaskuler serebral dan iskemia Pain level Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri,
Pain Control durasi, frekuensi, intensitas nyeri juga
Comfort Level skala nyeri
Kriteria Hasil: Identifikasi faktor yang memperberat
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab dan memperingan nyeri
nyeri, mampu menggunakan teknik Berikan terapi non farmakologis untuk
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, dan mengurangi rasa nyeri (mis: terapi
mencari bantuan) musik hopnosis, teknik imajinasi
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan terbimbing, kompres hangat/dingin)
menggunakan manajemen nyeri Kontrol lingkungan yang memperberat
Mampu mengenali nyeri (skala, intesitas, rasa nyeri (mis: suhu ruangan,
frekuensi dan tanda nyeri) pencahayaan,kebisingan)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri Kolaborasi pemberian analgetik, jika
berkurang perlu
NIC
Periksa tanda dan gejala hipervolemia
NOC
(mis: ortopnes, dipsnea, edema,
Keseimbangan elektrolit dan asam basa
JVP/CVP meningkat, suara nafas
Keseimbangan cairan
tambahan)
Kelebihan volume cairan b/d retensi Kriteria Hasil:
3 Monitor intake dan output cairan
natrium Terbebas dari edema
Batasi asupan cairan dan garam
Keluaran output urin meingkat
Ajarkan cara membatasi cairan
Mampu mengontrol asupan cairan
Anjurkan melapor haluaran urin <0,5
Tidak ada distensi vena jugular
mL/kg/jam dalam 6 jam
Kolaborasi pemberian diuretic
C. DAFTAR PUSTAKA