SR
Disusun Oleh:
Deudeu Durotun Nafisah
4121010
Profesi Ners Nusantara
2021
A. KONSEP TEORI PENYAKIT
1. Definisi
pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri, adanya infiltrasi sel-
pusat sel –sel imun untuk menyaring antigen dari cairan ekstraseluler.
Gambar 1. Anatomi sistem limfatik
Limfe adalah cairan yang dikembalikan dari cairan interstitium ke
plasma melalui sistem limfe, tempat cairan tersebut disaring melalu kelenjar
limfe untuk pertahanan imun. Sistem limfe ini terdiri dari jaringan pembuluh
satu arah yang luas dan merupakan rute tambahan untuk mengembalikan
cairan interstitium ke dalam darah. Pembuluh-pembuluh limfe yang kecil dan
buntu (Kapiler limfe) berada hampir semua jaringan tubuh.Tekanan cairan
dibagian luar dari pembuluh mendorong tepi-tepi tersebut masuk, membuka
katup dan memungkinkan cairan interstitium tersebut masuk.
Sistem limfatik merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan
ini tidak berfungsi maka dinamika pertukaran cairan pada kapiler akan
sirkulasi.
(Wardhani, 2011).
3. Etiologi
(HIV).
stafilokokus aureus.
4. Patofisiologi
kedalam saluran limfe jaringan, dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral
dalam badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah
terkena radang, biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran limfe
dari daerah itu. Telah diketahui bahwa dalam perjalanan peradangan akut,
Bagaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang
bertambah, tetapi kandungan protein dan sel dari cairan limfe juga
5. Manifestasi Klinik
dari 38,0 C, sering keringat malam, kehilangan Berat Badan (BB) lebih
dari 10% dalam 6 bulan, timbul benjolan di daerah Sub Mandibular, ketiak
7. Penatalaksanaan Medis
pyogenes. Pemberian antibiotik dalam 10-14 hari dan organisme ini akan
8. Komplikasi
cava superior syndrome dengan obstruksi dari aliran darah, bronchi atau
2019).
1. Pengkajian
dikatakan abnormal.
perdarahan.
abses/pernanahan.
3. Diagnosis Keperawatan
2. Post Operasi
Tiba diruangan RR (recovery room) pukul 15:45 WIB
a. Data Fokus
1) Data subjektif
Klien mengatakan nyeri dan tidak nyaman pada area leher
sebelah kanan, nyeri seperti ditusuk tusuk dengan skala 5,
nyeri bertambah berat.
2) Data objektif
Terpasang cairan NaCl, terdapat luka sayatan ±5cm tertutup
kasa pada bagian leher kanan, klien tampak meringis.
3) Tanda-tanda vital
SpO2 : 98%
TD : 120/80mmHg
S : 36,3°C
N : 98x/menit
R : 20x/menit
4) Terapi yang diberikan
a. Infus RL 500cc pemberian 20 tetes/menit
b. Injek Ceftriaxone 1gr/intra vena
c. Injek Keterolax 30mg/intra vema
d. Injek Ondansetron 4mg/ intra vena
B. Analisa Data
PRE OPERASI
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS Peradangan Ansietas b/d
- Klien mengatakan ↓ kurang terpapar
takut untuk dilakukan Terjadi kenaikan informasi
pembedahan aliran limfa pembedahan
- Klien mengatakan ↓
baru pertama kali Pembuluh vena
dirawat dirumah sakit meregang
- Klien mengatakan ↓
khawatir pada Terjadi bengkak
kondisi kesehatannya ↓
DO Dilakukan tindakan
- Klien terlihat gelisah invasif
- Akral dingin ↓
- Muka klien terlihat Kurang terpapar
pucat informasi
- TTV pembedahan
SpO2 : 98% ↓
TD : 110/80mmHg Ansietas
S : 37,5°C
N : 85x/menit
R : 22x/menit
POST OPERASI
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
2 DS Peradangan Nyeri akut b/d agen
Klien mengatakan ↓ pencedera fisik
nyeri dan tidak Terjadi kenaikan (prosedur invasif)
nyaman pada area aliran limfa
operasi ↓
P: Nyeri bertambah Pembuluh vena
ketika kepala meregang
bergerak ↓
Q: Nyeri seperti Terjadi bengkak
disayat ↓
R: Nyeri pada daerah Dilakukan tindakan
luka operasi invasif
S: Skala nyeri 5 (1- ↓
10) Terputusnya
T: Nyeri bertambah kontinuitas
berat jaringan
DO ↓
- Klien tampak Nyeri akut
meringis
- Terdapat luka
sayatan ±5cm
tertutup kasa pada
bagian leher kanan
- TTV
SpO2 : 98%
TD : 120/80mmHg
S : 36,3°C
N : 98x/menit
R : 20x/menit
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Post Operasi
1 Ansietas b/d kurang informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Reduksi Ansietas (I.09314)
pembedahan selama 1 jam diharapkan tingkat Observasi:
D.0080 pengetahuan meningkat dengan kriteria - Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
hasil: Terapeutik:
- Verbalisasi kehawatiran atas kondisi - Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
- Perilaku gelisah menurun - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan ,
- Pucat menurun, akral hangat jika memungkinkan
- TTV dalam batas normal - Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pedekatan yang tenang dan
L.09093 meyakinkan
Edukasi:
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi
ketegangan
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas jika perlu
2 Nyeri akut b/d agen pencedera fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I.0838)
(prosedur invasif) selama 1 jam diharapkan tingkat nyeri Observasi:
D.0077 berkurang dengan kriteria hasil: - Identifikasi lokasi, karakteristrik, durasi,
- Keluhan nyeri berkurang, skala nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala
munurun nyeri
- Meringis berkurang - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Tanda-tanda vital normal Terapeutik:
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
L.08066 mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
Edukasi:
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian analgetik
E. Implementasi dan Evaluasi
No
DX Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi