Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

KEPALA RUANGAN, KETUA TIM DAN PERAWAT PELAKSANA

……………………………………………………………………………………..

OLEH :

IIN GUSTIRA

(2130282070)

CI KLINIK CI AKADEMIK

(………………………………..) (…………………………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Manajemen keperawatan
a. Definisi manajemen keperawatan
Manajemen adalah pendekatan yang dinamis dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses bekerja
melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang
professional.
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2004).
b. Proses manajemen keperawatan
1) Pengkajian data dan informasi
- Mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien
- Mengumpulan informasi tentang tenaga keperawatan
- Mengumpulkan informasi tentang administrasi dari keuangan yang
mempengaruhi pelayanan keperawatan secara keseluruhan
2) Perencanaan
- Menyusun rencana yang strategis untuk mencapai tujuan
- Menentukan kebutuhan pelaksanaan pelayanan keperawatan
- Menegakkan tujuan
- Mengalokasikan anggaran biaya
- Menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan
- Membuat struktur organisasi
- Menegakkan kebijakan dan prosedur operasional
3) Pelaksanaan
- Implementasi kegiatan manajerial
- Tiga komponen dalam pelaksanaan
a) Kemampuan kepemimpinan
b) Kemampuan berkomunikasi
c) Kemampuan motivasi manajemen keperawatan mendukung proses
keperawatan
- Proses keperawatan yang dilaksanakan
a) Mengelola pasien yang perlu asuhan keperawatan
b) Mengumpulkan data
c) Melaksanakan pengkajian
d) Menegakkan diagnose
e) Menyusun intervensi
f) Melakukan evaluasi
- Proses manajemen keperawatan bekerja melalui personal dengan fungsi
manajerial keperawatan yaitu:
a) Mengarahkan
b) Mengorganisasikan
c) Mengontrol keuangan dan material
d) Sumber daya keperawatan
4) Evaluasi
- Melaksanakan evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan
- Memberikan nilai kepada staff yang telah melaksanakan tugasnya
- Mengidentifikasi faktor yang menghambat dan mendukung dalam
pelaksanaan
c. Pendekatan dalam sistem manajemen
Manajemen proses keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem
terbuka, dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi
dan dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari lima elemen.
2. Kepala Ruangan
Kepala ruang adalah perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung
jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang perawatan.
Peran kepala ruangan
Peran kepala ruangan penting dalam metode tim, metode tim akan berhasil baik,
apabila didukung oleh kepala ruangan. Untuk itu, kepala ruangan diharapkan telah:
a. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b. Membantu staf menetapkan sasaran dari unit/ruangan
c. Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk pengembangan kepemimpinan
d. Mengorentasikan tenaga yang baru tentang fungsi metode tim keperaawatan
e. Menjadi narasumber bagi ketua tim
f. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan
g. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.

Tanggung Jawab Kepala Ruang


Tanggung jawab kepala ruangan menurut Kuntoro (2010) adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tanggung jawab kepala ruangan sebagai perencana menurut Kuntoro (2010) adalah
sebagai berikut:
1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- masing.
2) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan persiapan
pulang bersama ketua tim.
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/ penjadwalan.
5) Merencanakan strategi pelaksanaan
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter
tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan
8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
9) Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.\
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit.

Perencanaan seharusnya menjadi tanggung jawab kepala ruangan, menurut


Suarli dan Bahtiar (2011) pada tahap perencanaan tugas bagian perencanaan, ialah:
1) Menunjuk ketua tim untuk bertugas di ruangan masing-masing.
2) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien seperti pasien gawat, pasien
transisi atau pasien persiapan pulang bersama ketua tim.
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim serta mengatur penugasan atau penjadwalan.
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi patofisiologi tindakan medis
yang dilakukan program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan dalam hal ini yang dapat
dilakukan yaitu membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan, membimbing
penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan
diskusi untuk pemecahan masalah serta memberikan informasi kepada pasien
atau keluarga yang baru masuk.
8) Membantu mengembangkan niat untuk mengikuti pendidikan dan Pelatihan
diri.
9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan.
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
b. Pengorganisasian
Tanggung jawab kepala ruangan sebagai pengorganisasi menurut Kuntoro
(2010) adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
2) Merumuskan tujuan metode penugasan.
3) Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.
4) Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan ketua
tim membawahi 2-3 perawat.
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain- lain.
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
8) Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua tim.
9) Memberi wewenang kepada ketua tim untuk memimpin asuhan keperawatan
10) Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
c. Pengarahan
Tanggung jawab kepala ruangan sebagai pengarah menurut Kuntoro (2010)
adalah sebagai berikut:
1) Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
2) Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
3) Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan pasien.
4) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
5) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
6) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
d. Pengawasan
Tanggung jawab kepala ruangan sebagai pengawas menurut Kuntoro (2010)
adalah sebagai berikut:
1) Melalui Komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim dalam pelaksanaan
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2) Melalui Supervisi:
a) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahannya
yang ada saat itu (Kuntoro, 2010)
b) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar
laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas (Kuntoro, 2010).
c) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim Kuntoro, 2010).

Menurut Suarli dan Bachtiar (2012) tanggung jawab kepala ruangan pada
tahap pengawasan terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
a) Melalui Komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun
pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
b) Melalui Supervisi
Menurut Suarli dan Bachtiar (2012) pengawasan melalui supervisi dapat
dilakukan dengan cara:
- Pengawasan langsung melalui inspeksi mengamati sendiri atau melalui
laporan secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga.
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan atau
didokumentasikan Selain itu mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas.
- Evaluasi yaitu mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
- Audit keperawatan.
3. Ketua Tim
Menurut Suarli dan Bachtiar (2012) sebagai perawat profesional ketua tim, harus
mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat
keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan.
Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah
berorientasi pada tugas atau pada klien.
a. Tanggung jawab ketua tim:
Menurut Nursalam (2015) tanggung jawab ketua tim adalah sebagai berikut:
1) Membuat perencanaan.
2) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
3) Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.
4) Mengembangkan kemampuan anggota.
5) Menyelenggarakan konferensi.

Adapun tanggung jawab ketua tim menurut Suyanto (2009) adalah sebagai berikut:
1) Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
2) Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan medis
3) Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok da
4) memberikan bimbingan melalui konferensi
5) Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai serta
mendokumentasikannya.

Suarli dan Bachtiar (2012) Membuat perencanaan membuat penugasan


supervisi dan evaluasi mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai
tingkat kebutuhan pasien mengembangkan kemampuan anggota menyelenggarakan
konferensi
4. Perawat Pelaksana
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (UU RI Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan).
Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim membantu
anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai dengan kemampuan mereka
(Sitorus dan Panjaitan, 2011).
Menurut Nursalam (2015) tupoksi atau tanggung jawab anggota tim yang
menjadi fokus penilaian adalah sebagai berikut:
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.
b. Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c. Memberikan laporan.

Tanggung jawab anggota tim menurut Suarli dan Bachtiar (2012) adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berada di bawah tanggung
jawabnya bagian yang sama dengan anggota tim dan antar tim memberikan
laporan.
b. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berada di bawah tanggung
jawabnya bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c. Memberikan laporan

5. Penerapan Metode Tim


a. Kepala ruangan membagi jumlah tim keperawatan berdasarkan klasifikasi pasien
b. Menilai tingkat ketergantungan pasien, melalui :
- Setiap pagi, karu bersama katim menilai langsung pada masing-masing timyang
menjadi tanggung jawabnya, atau
- Setiap tim keperawatan (yang dinas malam) membuat klasifikasi pasien
kemudian diserahkan kepada karu/katim. Cara ini dapat lebih menghemat waktu
c. Katim menghitung jumlah kebutuhan tenaga
d. Karu dan katim membagi pasien kepada perawat yang bertugas sesuai kemampuan
perawat (pengetahuan dan keterampilan) Serah terima antar shift oleh karu, katim
dan semua perawat pelaksana yang dapat dilakukan melalui konfrens, atau keliling
langsung ke pasien (sebelum dan selesai dinas). Materi yang diserah terimakan yaitu
laporan hasil pengkajian, permasalahan, implementasi dan evaluasi. Selain itu
perencanaan yang harus dilanjutkan oleh tim yang akan bertugas.
e. Selesai konfrens, seluruh anggota tim mulai melakukan asuhan keperawatan
langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. R. jakarta.


2014
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sitorus & Panjaitan. (2011). Manajemen Keperawatan : Manajemen Keperawatan di
Ruang rawat. Jakarta: Agung Seto.
Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha. Medika.
Suarli, S dan Bahtiar. (2012). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis.
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai