PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila
manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal ( Suyanto
2008:2 ) sedangkan Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa untuk
memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi dengan melalui
pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Yamin dan
Maisah ( 2010 ) Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi anggota kelompoknya
untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan bentuk strategi atau teori
memimpin yang tentunya dilakukan oleh orang biasa kita sebut pemimpin. Pemimpin adalah
seseorang yang mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagaian dari pekerjaanya
dalam mencapai tujuan. Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen
rumah sakit harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga
rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan
manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan
mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer
dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan
terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek
keperawatan ( Depkes RI, 1994 ). Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat
mempengaruhi kinerja perawat pelaksana.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa teori, konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen keperawatan?
2. Apa fungsi, peran dan tanggung jawab manajemen keperawatan?
3. Apa gaya kepemimpinan : perbedaan dan penggunaannya?
4. Apa saja metode/model yang digunakan?
5. Apa itu material?
6. Apa penerapan teori, konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen diruang rawat dan
puskesmas?
C. TUJUAN MASALAH.
Setelah dilakukan praktek manajemen keperawatan diruang Ebony di Rumah Sakit Torabelo
seama 1 mingu, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip manajemen
keperawatan pada unit pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
D. MANFAAT
Dalam penulisan laporan manajemen keperawatan ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu:
1. Bagi pasien
Diharapkan pasien merasakan pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam
pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal.
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan timkesehatan
yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dam terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada
4. Bagi mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikandi
STIKes Widya Nusantara Palu
b. Dapat mengembangkan keilmuan dibidang pembelajaran manajemenkeperawatan.
c. Menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam membuat suatu karya tulis dan menambah
wawasan mahasiswa untuk pengetahuan di bidang manajemenkeperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Perawat Primer
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selam praktek bila di perlukan.
4) Mengkomunikasihkan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin
ilmu lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat.
7) Membuat jadwal perjanjian klinik.
8) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
C. Gaya kepemimpinan
perbedaan dan penggunaannya Telah disebutkan bahwa gaya kepemimpinan tersebut
dipengaruhi oleh sifat dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan perilaku
antara seorang dengan orang lainnya tidak persis sama, maka gaya kepemimpinan ( leadership
style ) yang diperlihatkan pun juga tidak sama. Bertitik tolak dari pendapat adanya hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan perilaku tersebut, maka dalam membicarakan gaya
kepemimpinan yang untuk bidang administrasi sering dikaitkan dengan pola manajemen
( pattern of management ), sering dikaitkan dengan pembicaraan tentang perilaku.Tegantung
dari sifat dan perilaku yang dihadapi dalam suatu organisasi dan atau yang dimiliki oleh
pemimpin, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Berbagai gaya kepemimpinan tersebut jika disederhanakan
dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Pada gaya kepemimpinan Otoriter ( dictatorial leadership style ) ini upaya mencapai tujuan
dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada hubungan
dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai pelaksana dan pekerja saja.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Pada gaya kepemimpinan demokratis ( democratic leadership style ) ditemukan peran serta
bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah. Hubungan
dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya kepemimpinan ini
mendatangkan keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan yang lebih obyektif,
tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi. Sedangkan kelemahannya
: keputusan serta tindakan kadang - kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang, serta
keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu keputusan yang terbaik.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipasif
Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama antara gaya kepemimpinan
otoriter dan demokratis dengan cara mengajukan masalah dan mengusulkan tindakan
pemecahannya kemudian mengundang kritikan, usul dan saran bawahan. Dengan
mempertimbangkan masukan tersebut, pimpinan selanjutnya menetapkan keputusan final
tentang apa yang harus dilakukanbawahannya untuk memecahkan masalah yang ada.
4. Gaya Kepemimpinan Santai
Pada gaya kepemimpinan santai ( laissez - faire leadership style ) ini peranan pimpinan
hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan, jadi setiap
anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing - masing sesuai
dengan kehendak masing - masing pula.
D. Metode/Model
Macam-macam metode asuhan keperawatan :
1. Metode Tim
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat. Kelompok ini
dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam
bidangnya.
a. Kelebihan metode tim :
1) Saling memberi pengalaman antar sesama tim.
2) Pasien dilayani secara komprehensif.
3) Terciptanya kaderisasi kepemimpinan.
4) Tercipta kerja sama yang baik.
5) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal.
6) Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan
efektif.
b. Kekurangan metode tim :
1) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung
jawabnya.
2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau
terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota
tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.
3) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
4) Akuntabilitas dalam tim kabur.
2. Metode Primary Tim
Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara
pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat
a. Kelebihan metode primary tim :
1) Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
2) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
3) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain
b. Kekurangan metode primary tim :
1) Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
2) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
3) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain
3. Metode Fungsional
Model fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan
sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. Model ini berdasarkan orientasi tugas
dari filosofi keperawatan, perawat melaksanakan tugas/tindakan tertentu berdasarkan jadwal
kegiatan yang ada (Nursalam, 2002)
a. Kelebihan metode fungsional :
1) Sederhana.
2) Efisien.
3) Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu.
4) Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.
5) Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman
untuk satu tugas yang sederhana.
6) Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang praktek
untuk keterampilan tertentu.
b. Kekurangan metode fungsional :
1) Pasien mendapat banyak perawat.
2) Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan.
3) Pelayanan pasien secara individ
4) Sering terabaikan.
5) Pelayanan terputus-putus.
6) Kepuasan kerja keseluruhan sulit tercapai.
4. Metode Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien
akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa
pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus
biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umunya dilaksanakan untuk perawat
privat atau untuk keperawatan khusus seperti isolasi, intensive care. Metode ini berdasarkan
pendekatan holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan
dan observasi pada pasien tertentu (Nursalam, 2002).
a. Kelebihan metode kasus :
1) Kebutuhan pasien terpenuhi
2) Pasien merasa puas
3) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat
4) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai
b. Kekurangan metode kasus :
1) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak
mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.
2) Membutuhkan banyak tenaga.
3) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
4) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab
klien bertugas.
5. Metode Modul
Yaitu metode gabungan antara metode penugasan tim dengan metode perawatan primer.
Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai
pulang.Kelebihan dan kekurangan metode modul sama dengan gabungan antara metode tim
dan metode perawat primer.
2. Peran Manajer
Peran manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain yang
mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja dalam
suatu organisasi. Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tugas
professional sebagaimana dibahas sebelumnya : (1) Komunikasi, (2) Potensial
perkembangan, (3) Kebijaksanaan, (4) Gaji dan Upah, (5) Kondisi Kerja (Nursalam, 2002).
c. Perawat pelaksana
1) Memlihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2) Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3) Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
4) Melakukan pengkajian perawatan dan menentukan diagnosa keperawatan sesuai batas
kewenangannya.
5) Menyusun rencana keperawatan sesuai kemampuannya.
6) Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain :.
7) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
8) Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas kemampuannya.
9) Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal
dinas.
10) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruangan.
11) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin atau persetujuan atasan.
12) Melakukan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan serah terima tugas kepada tugas pengganti secara lisan maupun
tulisan pada saat pergantian dinas.
F. Penerapan teori, konsep dan prinsip kepemimpinana manajemen diruang rawat dan puskesmas
1. Penerapan teori manajemen diruang rawat dan puskesmas
Saat ini perawat professional mengemban peran penting dalam praktik keperawatan
mengenai kepemimpinan dan managemen keperawatan, terlepas dari apapun aktivitas yang
mereka lakukan. Kepemimpinan dan managemen adalah dua hal yang berbeda, namun saling
terkait. Kepemimpinan didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi orang lain”. Manajemen
tidak hanya meliputi kepemimpinan, tetapi juga koordinasi dan integrasi sumber daya
melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasikan, pengarahan, dan pengendalian
untuk mencapai tujuan dan objek spesifik dari institusi (Huber, 2000). Pemimpin berfokus
pada orang, sedangkan manajer berfokus pada struktur. Perawat dapat mengemban peran
kepemimpinan dalam lingkungan kerja mereka, dan komunitas mereka, meskipun mereka
memiliki atau tidak memiliki posisi kepemimpinan yang ditetapkan. Sebagai pemimpin di
tempat kerja(puskesmas), mereka dapat membantu dalam perbaikan kualitas perawatan
klien. Sebagai pemimpin di profesi, perawat tidak hanya dapat membantu perbaikan
perawatan klien, tetapi juga perbaikan lingkungan kerja perawat. Karena pengetahuan dan
ketrampilan khususnya, perawat dapat mengemban tugas memimpinnya di komunitas,
membantu perubahan yang meningkatkan kesejahteraan fisik, psikologis, dan social dalam
masyarakat sebagai satu kesatuan. Dan sebagai seorang manager dan pemberi perawatan
klien, perawat mengkoordinasikan berbagai professional perawatan kesehatan dan layanan
mereka untuk membantu klien mendapatkan hasil akhir yang mereka inginkan.
LAPORAN HARIAN
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
B. Hasil
1. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
2. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
3. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
4. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
5. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
6. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
7. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
8. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
C. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
B. Hasil
1. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Pre-Conference )
2. Kepala ruangan mampu mengecek SDM, dan fasilitas diruangan yang disesuaikan
dengan jumlah pasien
3. Kepala ruangan mampu mengecek kebutuhan pasien
4. Kepala ruangan mampu berinteraksi setiap ada pasien baru dan pasien yang memerlukan
perhatian khusus
5. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada ketua tim
6. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada perawat pelaksana
7. Kepala ruangan selalu mengecek kembali keadan klien, perawat dan lingkungan
diruangan
8. Kepala ruangan mampu merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore
9. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Post-Conference )
C. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disususn oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada masalah keperawatan yang belum teratasi sehingga intervensi
dilanjutkan.
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
B. Hasil
1. Perawat pelaksana dan karu dapat memimpin jalanya operan
2. Kepala ruangan membagi tugas sesuai peran dari perawat pelaksana
3. Dokumentasi tindakan yang dilakukan dimasukkan kedalam buku status pasien
C. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disusun oleh katim dengan baik
ada beberapa intervensi yang belum teratasi salah satunya :
1. Mengikuti post conference katim
2. Mengevaluasi hasil dan implementasi perawat pelaksana
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
B. Hasil
1. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
2. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
3. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
4. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
5. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
6. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa
berkurang
7. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
8. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
C. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
B. Hasil
1. Perawat pelaksana dan karu dapat memimpin jalanya operan
2. Kepala ruangan membagi tugas sesuai peran dari perawat pelaksana
3. Dokumentasi tindakan yang dilakukan dimasukkan kedalam buku status pasien
C. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disusun oleh katim dengan baik
ada beberapa intervensi yang belum teratasi salah satunya :
1. Mengikuti post conference katim
2. Mengevaluasi hasil dan implementasi perawat pelaksana
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
B. Hasil
1. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Pre-Conference )
2. Kepala ruangan mampu mengecek SDM, dan fasilitas diruangan yang disesuaikan
dengan jumlah pasien
3. Kepala ruangan mampu mengecek kebutuhan pasien
4. Kepala ruangan mampu berinteraksi setiap ada pasien baru dan pasien yang
memerlukan perhatian khusus
5. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada ketua tim
6. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada perawat pelaksana
7. Kepala ruangan selalu mengecek kembali keadan klien, perawat dan lingkungan
diruangan
8. Kepala ruangan mampu merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore
9. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Post-Conference )
C. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disususn oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada masalah keperawatan yang belum teratasi sehingga intervensi
dilanjutkan.
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
WAKTU KEGIATAN
08.00 - Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
b. Observasi TTV
c. C. ilf 6x1
2. Nama : TN. y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Observasi TTV
b. Berikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
HASIL :
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
b. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
c. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
b. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
13.45 - Melakukan Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil tindakan yang telah di berikan
1.Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
b. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
c. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
b. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
14.00 Melakukan Operan
WAKTU KEGIATAN
08.00 Pre-Conferece
1. Kepala ruangan bertanggung jawab terhadap penjaminan
berlangsungnya pemberian asuhan keperawatan dengan
baik. Kegiatan yang dilakukan :
a. Mengatur pembagian tugas perawat ( dinas pagi-sore-
malam )
b. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan
ketertiban ruangan
c. Mengevaluasi kinerja ketua tim dan anggota tim
dalam melakukan asuhan keperawatan yang telah
diterapkan
d. Membagi pasien yang akan bertangagung jawab
masing-masing tim
e. Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk
mengembangkan kepemimpinan
f. Mejadi narasumber bagi ketua tim
g. Mengadakan diskusi dengan tim untuk memecahkan
masalah
h. Menciptakan komunikasi yang terbuka dengan semua
tim, memfasilitasi pre-conference dan post-
conference serta memberikan umpan balik terhadap
prestasi kerja staf
i. Berikan pengarahan atau nasihat kepada ketua tim
dan naggota tim yang kinerjanya kurang baik
j. Melakukan supervisi terhadap ketua tim dan anggota
tim
k. Mengorientasi dan membimbing perawat baru,
mahasiswa keperawatan ( Bekerja sama dengan CI
lahan )
l. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan klien, tim kesehatan dan unit lain
m. Menyediakan atau melengkapi fasilitas untuk
kelangsungan kerja tim
n. Memberikan laporan kepada kepala bidang
keperawatan secara periodik tentang prosedur asuhan
keperawatan
13.45 Post-Conference
1. Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan ketua tim
2. Menerapkan apakah ada kendala dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada klien
3. Mengevaluasi kembali rencana yang telah disusun
14.00 Melakukan Operan
WAKTU KEGIATAN
14.00 - Mengikuti Pre-Conference
- Membagi tugas bersama kepala ruangan
- Membagi tugas untuk perawat pelaksana
- Perawat R bertanggung jawab atas klien :
.1. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post op app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Injeksi antrai 1 amp/IV/8 jam
b. Obervasi TTV
c. Injeksi esofin IV/24 jam
2. . Nama : An. D
Umur : 14 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Observasi TTV
b. Injeksi gabaxa 24 jam/IV
2. . Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
c. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
d. Observasi TTV
e. C. ilf 6x1
WAKTU KEGIATAN
14.00 Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Injeksi ketorolac 1 amp/IV/8 jam
b. Observasi TTV
c. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Injeksi antrain 1 amp/IV/8 jam
b. Observasi TTV
c. Injeksi esofin IV/8 jam
HASIL :
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Injeksi ketorolac 1 amp/IV/8 jam
b. Mengobservasi TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/i
S : 36, derajat celcius
R : 20x/i
c. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
a. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
b. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
20. 45 - MengikutiPost-Conference
- Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
15.00 a. Injeksi ketorolac 1 amp/IV/8 jam
17.00 b. Mengobservasi TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/i
S : 36, derajat celcius
R : 20x/i
18.oo c. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
e. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
21.00 Melakukan operan
5. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tulisan
E. Hasil
1. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
2. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
4. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
5. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
6. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
7. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka nyeri
yang di rasakan klien lumayan berkurang
F. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
H. Hasil
9. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
10. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
11. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
12. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
13. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
14. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
15. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
16. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
I. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK /RUANGAN :V / EBONY
E. Hasil
4. Perawat pelaksana dan karu dapat memimpin jalanya operan
5. Kepala ruangan membagi tugas sesuai peran dari perawat pelaksana
6. Dokumentasi tindakan yang dilakukan dimasukkan kedalam buku status pasien
F. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disusun oleh katim dengan baik
ada beberapa intervensi yang belum teratasi salah satunya :
3. Mengikuti post conference katim
4. Mengevaluasi hasil dan implementasi perawat pelaksana
E. Hasil
10. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Pre-Conference )
11. Kepala ruangan mampu mengecek SDM, dan fasilitas diruangan yang disesuaikan
dengan jumlah pasien
12. Kepala ruangan mampu mengecek kebutuhan pasien
13. Kepala ruangan mampu berinteraksi setiap ada pasien baru dan pasien yang
memerlukan perhatian khusus
14. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada ketua tim
15. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada perawat pelaksana
16. Kepala ruangan selalu mengecek kembali keadan klien, perawat dan lingkungan
diruangan
17. Kepala ruangan mampu merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore
18. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Post-Conference )
F. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disususn oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada masalah keperawatan yang belum teratasi sehingga intervensi
dilanjutkan.
KELOMPOK /RUANGAN :V / EBONY
H. Hasil
7. Perawat pelaksana dan karu dapat memimpin jalanya operan
8. Kepala ruangan membagi tugas sesuai peran dari perawat pelaksana
9. Dokumentasi tindakan yang dilakukan dimasukkan kedalam buku status pasien
I. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disusun oleh katim dengan baik
ada beberapa intervensi yang belum teratasi salah satunya :
5. Mengikuti post conference katim
6. Mengevaluasi hasil dan implementasi perawat pelaksana
H. Hasil
19. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Pre-Conference )
20. Kepala ruangan mampu mengecek SDM, dan fasilitas diruangan yang disesuaikan
dengan jumlah pasien
21. Kepala ruangan mampu mengecek kebutuhan pasien
22. Kepala ruangan mampu berinteraksi setiap ada pasien baru dan pasien yang
memerlukan perhatian khusus
23. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada ketua tim
24. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi kepada perawat pelaksana
25. Kepala ruangan selalu mengecek kembali keadan klien, perawat dan lingkungan
diruangan
26. Kepala ruangan mampu merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore
27. Kepala ruangan mampu memimpin operan ( Post-Conference )
I. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disususn oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada masalah keperawatan yang belum teratasi sehingga intervensi
dilanjutkan.
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
WAKTU KEGIATAN
14:00 - Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan
keperawatan pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
e. Observasi TTV
f. C. ilf 6x1
2. Nama : TN. y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
c. Observasi TTV
d. Berikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
HASIL :
1. Nama : An. i
Umur : 16 tahun
Diagnosa Keperawatan : vulnus solepetorum
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Memberikan inj ketarolac 1 amp/iv dekstra
e. Mengobservasi TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
2. Nama : TN. E
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : sups appendicitis
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
c. Mengbservasi TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 80x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
d. memberikan inj ranitidin 1 amp / iv / 12 jam
e. inj ketarolac 1 amp/iv/8 jam
f. C. ilf 6x1
- Melakukan Post-Conference
18:00
- Mengevaluasi Hasil tindakan yang telah di berikan
2.Nama : An. i
Umur : 16 tahun
Diagnosa Keperawatan : vulnus solepetaroum
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
e. Memberikan inj ketarolac I amp / iv/dekstra
2. Nama : TN. n
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : sups appendicitis
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
c. Mengbservasi TTV
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 22x/i
d. Memberikan inj ranitidin 1 amp / iv/12 jam
WAKTU KEGIATAN
14:00 - Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : PoH -7 laporatomi + anatomi colon
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- inj garena 1 amp /iv/24 jam
- inj atrain 1 amp /iv/8 jam
2. Nama : An E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : trauma aculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- inj ketrolac 1 amp / iv / 8 jam
- Berikan ilf 6x1 tetes
- obs TTV
HASIL :
1. Nama : Tn Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : PoH -7 laporatomi + anatomi colon
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- inj garena 1 amp/iv/24 jam
- inj atrain 1 amp /iv/8 jam
- Mengobservasi TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
2. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : trauma oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- Mengbservasi TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 80x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
- memberikan inj ranitidin 1 amp / iv / 12 jam
g. inj ketarolac 1 amp/iv/8 jam
h. C. ilf 6x1 tetes
18:00 - Melakukan Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil tindakan yang telah di berikan
1. Nama : Tn Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : PoH -7 laparotomi + anatomi colon
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- Memberikan inj gataxa i amp/iv/24j
- Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 80x/i
S : 36,5 derajat celcius
R : 20x/i
- inj atrain 1 amp/iv/8 j
2. Nama : An E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : trauma oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
- Memberikan inj ranitidin 1 amp/iv/12 j
- inj ketarolac 1 amp /iv/8 j
- C ilf 6x1 tetes
Melakukan operan
20 : 00
WAKTU KEGIATAN
09:00 - Mengikuti Pre-Conference
- Membagi tugas bersama kepala ruangan
- Membagi tugas untuk perawat pelaksana
- Perawat N bertanggung jawab atas klien :
.1. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : laparotomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
h. obs TTV
i. pemberian obat oral As mafenamat 3x1
j. pemberian obat metronedazole 3x1
k. pemberian obat fibumin 3x1
l. pemberian cefadroxil 2x1
2. . Nama : An D
Umur : 14 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma maxilofacial
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
h. Observasi TTV
i. Injeksi gabaxa/24 jam/iv
2. Nama : Tn Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa medis : post laparatomi + anatomi colon
Rencana tindakan yang akan dilakukan:
a. Obs TTV
b. berikan obat oral asam mafenamat 3x1, metronidazole
3x1,fibumin 3x1
- Mengikut Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil Tindakan yang telah dilakukan oleh perawat
12:00
pelaksana
Melakukan operan
13: 20
WAKTU KEGIATAN
09:00 - Mengikuti Pre-Conference
- Membagi tugas bersama kepala ruangan
- Membagi tugas untuk perawat pelaksana
- Perawat N bertanggung jawab atas klien :
1. Nama : Ny D
Umur : 41 tahun
Diagnosa Keperawatan : abdomal pain a,c sups ISK
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- Obs TTV
- inj ranitidin/12 jam
- inj ketarolac/8j/iv
2. nama : Ny A
Umur : 34 tahun
Diagnosa medis : GERD
Tindakan yang akan dilakukan:
- Obs TTV
- inj omeprazole 40mg/iv/12j
- pemberian sucralfat sirup 3x1
- Perawat O bertanggung jawab atas klien :
1. Nama : Tn M
Umur : 56 tahun
Diagnosa Keperawatan : post operasi katarak hipermatus
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
- Observasi TTV
- pemberian obat as mafenamat3x1
- cefadroxil 2x1
- ranitidin 2x1
2. nama : Tn N
Umur : 20 tahun
Diagnosa medis : kolik abdomen post op app akut
Tindakan yang akan dilakukan:
- obs TTV
- pemberian obat as mafenamat 3x1
- pemberian obat cefadroxil 2x1
- inj ranitidin 1 amp /8 jam/iv
12:00 - Mengikut Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil Tindakan yang telah dilakukan oleh
perawat pelaksana
WAKTU KEGIATAN
09:00 Pre-Conferece
1. Kepala ruangan bertanggung jawab terhadap penjaminan
berlangsungnya pemberian asuhan keperawatan dengan baik.
Kegiatan yang dilakukan :
a. Mengatur pembagian tugas perawat ( dinas pagi-sore-
malam )
b. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban
ruangan
c. Mengevaluasi kinerja ketua tim dan anggota tim dalam
melakukan asuhan keperawatan yang telah diterapkan
d. Membagi pasien yang akan bertangagung jawab masing-
masing tim
e. Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk
mengembangkan kepemimpinan
d. Menjadi narasumber bagi ketua tim
e. Mengadakan diskusi dengan tim untuk memecahkan
masalah
f. Menciptakan komunikasi yang terbuka dengan semua tim,
memfasilitasi pre-conference dan post-conference serta
memberikan umpan balik terhadap prestasi kerja staf
g. Berikan pengarahan atau nasihat kepada ketua tim dan
naggota tim yang kinerjanya kurang baik
h. Melakukan supervisi terhadap ketua tim dan anggota tim
i. Mengorientasi dan membimbing perawat baru, mahasiswa
keperawatan ( Bekerja sama dengan CI lahan )
j. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan klien, tim kesehatan dan unit lain
k. Menyediakan atau melengkapi fasilitas untuk
kelangsungan kerja tim
l. Memberikan laporan kepada kepala bidang keperawatan
secara periodik tentang prosedur asuhan keperawatan
Post-Conference
13:45
1. Mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan ketua tim
2. Menerapkan apakah ada kendala dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien
3. Mengevaluasi kembali rencana yang telah disusun
Melakukan operan
14:00
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
K. Hasil
10. Perawat pelaksana dan karu dapat memimpin jalanya operan
11. Kepala ruangan membagi tugas sesuai peran dari perawat pelaksana
12. Dokumentasi tindakan yang dilakukan dimasukkan kedalam buku status pasien
L. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah disusun oleh katim dengan baik
ada beberapa intervensi yang belum teratasi salah satunya :
7. Mengikuti post conference katim
8. Mengevaluasi hasil dan implementasi perawat pelaksana
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
K. Hasil
17. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
18. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
19. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
20. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
21. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
22. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
23. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
24. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
L. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
N. Hasil
25. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
26. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
27. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
28. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
29. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
30. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
31. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
32. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
O. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
Q. Hasil
33. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
34. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
35. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
36. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
37. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
38. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
39. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
40. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
R. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
T. Hasil
41. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
42. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
43. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
44. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
45. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
46. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
47. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
48. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
U. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK/RUANGAN : V / EBONY
W. Hasil
49. Setelah di lakukan perawatan secara langsung kepada klien, maka klien merasa cukup
nyaman dengan perawatan yang di lakukan/di berikan
50. Setelah dilakukan pengukuran TTV, maka perawat dapat mengetahui TTV dari klien
tersebut
51. Setelah di lakukan perawatan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik maka
perawat dan pasien dapat menjalin BHSP dengan baik
52. Perawat pelaksana dapat melaporkan setiap perkembangan dari pasien, secara tertulis di
dalam catatan perkembangan serta dapat melaporkan secara lisan pada saat operan dinas
53. Setelah melakukan kegiatan timbang terima/operan shift maka perawat pelaksana dapat
mengetahui perkembangan dari setiap klien
54. Setelah melakukan rencana keperawatan yang di buat oleh katim pada klien DM dengan
mengajarkan terapi relaksasi otot progresif maka kadar glukosa pada klien bisa berkurang
55. Setelah di lakukan terapi pemberian obat analgetik sesuai dengan resep dokter maka
nyeri yang di rasakan klien lumayan berkurang
56. Setiap tindakan yang di lakukan di masukkan ke dalam buku status
X. Evaluasi
Perawat pelaksana mampu melakukan intervensi yang telah di susun oleh ketua tim dengan
baik, namun masih ada beberapa intervensi yang belum teratasi, setelah salah satunya
observasi keadaan klien perawat masih kurang melakukan observasi keadaan klien lebih
lanjut.
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
WAKTU KEGIATAN
14.00 - Mengikuti Pre-Conference
- Membagi tugas bersama kepala ruangan
- Membagi tugas untuk perawat pelaksana
- Perawat R bertanggung jawab atas klien :
.1. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post op app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
m. Injeksi antrai 1 amp/IV/8 jam
n. Obervasi TTV
o. Injeksi esofin IV/24 jam
2. . Nama : An. D
Umur : 14 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
j. Observasi TTV
k. Injeksi gabaxa 24 jam/IV
- Perawat R bertanggung jawab atas klien :
1. Nama : TN. y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
p. Observasi TTV
q. Berikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
2. . Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
l. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
m. Observasi TTV
n. C. ilf 6x1
WAKTU KEGIATAN
14.00 Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Injeksi ketorolac 1 amp/IV/8 jam
e. Observasi TTV
f. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Injeksi antrain 1 amp/IV/8 jam
e. Observasi TTV
f. Injeksi esofin IV/8 jam
HASIL :
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
d. Injeksi ketorolac 1 amp/IV/8 jam
e. Mengobservasi TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/i
S : 36, derajat celcius
R : 20x/i
f. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
c. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
d. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
20. 45 - MengikutiPost-Conference
- Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
15.00 f. Injeksi ketorolac 1 amp/IV/8 jam
17.00 g. Mengobservasi TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/i
S : 36, derajat celcius
R : 20x/i
18.oo h. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
i. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
j. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
21.00 Melakukan operan
KELOMPOK / RUANGAN : V / EBONY
WAKTU KEGIATAN
08.00 - Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
g. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
h. Observasi TTV
i. C. ilf 6x1
2. Nama : TN. y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
e. Observasi TTV
f. Berikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
HASIL :
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
f. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
g. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
h. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
i. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
j. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
13.45 - Melakukan Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil tindakan yang telah di berikan
3.Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
f. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
g. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
h. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
e. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
f. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
14.00 Melakukan Operan
WAKTU KEGIATAN
08.00 - Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
j. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
k. Observasi TTV
l. C. ilf 6x1
2. An.D
Umur:14 tahun
Diagnosa: Trauma moxilafasial
Renacana tindakan yang dilakukan:
A. Observasi TTV
B. Injeksi gabaxa 24 jam/ iv
2. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
i. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
j. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
k. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : AN. D
Umur : 14tahun
Diagnosa Keperawatan Tauma maxilafasial
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
k. Mengbservasi TTV
TD : 100/70
N : 80 menit
S : 36derajat celcius
R : 20x/i
l. Memberikan injeksi gabaxa / 24 jam / IV
13.45 - Melakukan Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil tindakan yang telah di berikan
4.Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
i. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
j. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
k. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
g. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
h. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
14.00 Melakukan Operan
WAKTU KEGIATAN
14.00 Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : TN.M
Umur : 56 tahun
Diagnosa Keperawatan : Poat operasi os katarak hipermatus
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
g. Asam mefenamat 3x1
h. Observasi TTV
i. Cefadroxil 2x1
j. Ranitidin 2x1
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
g. Injeksi antrain 1 amp/IV/8 jam
h. Observasi TTV
i. Injeksi esofin IV/8 jam
HASIL :
1. Nama : TN. M
Umur : 56 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post operasi os katarak hipermatus
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
g. Asam mefenamat 3x1
h. Mengobservasi TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/i
S : 36, derajat celcius
R : 20x/i
i. Memberikan obat cefadroxil 2x1
j. Ranitidin 2x1
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
e. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
f. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
20. 45 - MengikutiPost-Conference
- Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
1. Nama : TN.M
Umur : 56 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post operasi os katarak hipermatus
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
15.00 k. Asam mefenamat 3x1
17.00 l. Mengobservasi TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/i
S : 36, derajat celcius
R : 20x/i
18.oo m. Berikan obat cefadroxil 2x1
n. Berikan ranitidun 2x1
2. Nama : TN. N
Umur : 20 tahun
Diagnosa Keperawatan : kolik abdomen post opp app akut
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
o. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
p. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1,
metronidazole 3x1, fibumin 3x1
21.00 Melakukan operan
WAKTU KEGIATAN
08.00 - Mengikuti Pre-Conference
- ketua tim membagi tugas untuk melakukan asuhan keperawatan
pada klien
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
m. Beri obat oral Methylprednison 3x4 mg
n. Observasi TTV
o. C. ilf 6x1
2. Nama : TN. y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
g. Observasi TTV
h. Berikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
HASIL :
1. Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
l. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
m. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
n. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
m. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
n. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
13.45 - Melakukan Post-Conference
- Mengevaluasi Hasil tindakan yang telah di berikan
5.Nama : An. E
Umur : 17 tahun
Diagnosa Keperawatan : Trauma Oculi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
l. Memberikan obat oral Methylprednison 3x4 mg
m. Mengobservasi TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 88x/i
S : 36,8 derajat celcius
R : 20x/i
n. Memberikan C. ilf 6x1
2. Nama : TN. Y
Umur : 43 tahun
Diagnosa Keperawatan : Post laparatomi
Rencana tindakan yang akan dilakukan :
i. Mengbservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/i
S : 36,6 derajat celcius
R : 20x/i
j. Memberikan obat oral asam mefenamat 3x1, metronidazole
3x1, fibumin 3x1
14.00 Melakukan Operan
KELOMPOK V
2022
(SAP)
Pukul : 13:00-15.00-10.45
A. Tujuan
setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan setelah operasi katarak,
pasien dan keluarga mengerti mengenai katarak,perawatan setelah operasi katarak,dan cara
menggunakan tetes mata serta salep mata.
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. pengertian katarak.
2. penyebab katarak.
3. tanda-tanda katarak .
5. hal-hal yang perlu diperhatikan pasien dan keluarga setelah operasi katarak.
C. Media
Leaflet
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
H. Evaluasi Lisan
1. pengertian katarak
I. Materi
A. pengertian katarak
katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata biasanya jernih dan bening menjadi
keruh
B. penyebab
1. proses penuaan
3. trauma
C. tanda-tanda katarak
7. lihat ganda
D. hal-hal yang harus diperhatikan pasien dan keluarga setelah operasi katarak.
1. sesudah operasi,penderita dibawa lagi keruangan
2. penderita boleh makan dan minum (apabila operasinya mengunakan pembiusan lokal)
makanan harus lembek dan mudah dicerna.contoh makanan ringan seperti
sup,bubur,susu,roti,pudding,air sari buah,ikan daging ayam dan sebagainya
4. penderita tidak boleh terlalu keras mengedan pada waktu kencing atau bab,batuk dan
bersin
5. minumlah obat sesuai dengan anjuran,supaya tenang ,terutama dimalam hari (obat anti
sakit,obat pencegah bakteri/kuman)
6. 6 jam setelah operasi penderita boleh miring kearah mata yang tidak dioperasi.
7. pergantian pembalut dilakukan 24 jam setelah operasi oleh petugas kesehatan
(dokter,perawat)
8. pemberian obat mata baik tetes maupun salep.
9. bila pemkembangannya baik, penderita boleh duduk 6 jam setelah operasi,dan boleh
jalan 12 jam sesudah operasi ,tidak perlu ditutup dengan kasa,tetapi dengan dop
berlubang.
10. penderita boleh pulang 2 hari setelah operasi.
11. penderita belum boleh mengangkat barang-barang berat selama dua minggu ,boleh
mencuci rambutnya dengan dibantu (salon)
12. biasanya 2 bulan setelah operasi penderita diberi kaca mata.
13. perawatan pada anak-anak prinsipnya sama, hanya mobilisasi sesudah operasi lebih
cepat.
14. setelah penderita pulang dari rumah sakit ,penderita diperiksa ulang (kontrol) tiap 1
minggu,3 minggu,6 minggu,kemudian 12 bulan
15. hindari tetesan langsung pada pupil.
6. penderita menjaga agar mata tetap tertutup selama 1,2 menit supaya obat terserap.
7. cuci tangan
4. penderita dianjurkan untuk menutup matanya 2-3 menit ,supaya obat masuk dan
terserap.
6. cuci tangan.
Sumber :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menejemen adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi
melalui kerjasama dengan orang lain atau menejemen diibaratkan sebuah mesin produksi
yang bekerja secara efesien dan cepat menghasilkan produk maksimal yang memerlukan
motivasi dan kerja sama sedangkan menejemen keperawatan mengacu pada pengertian
menejemen secara umum.
Menejemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif, karena menejemen
adalah penggunaan teori atau sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada
institusi yang besar dan organisasi keperawatan di dalamnya termasuk setiao unit.
B. SARAN
Demikian laporan yang kami paparkan tentang teori menejemen, semoga bermanfaat
dan tentunya laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. oleh karena itu kami
memohon kritik dari berbagai pihak
1. Dari pihak CI lahan dan institusi, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan laporan
2. Dari pihak mahasiswa, penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil
laporan yang lebih baik
DOKUMENTASI FOTO
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto. ( 2008 ). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jogjakarta : Mitra &
Cendikia Press.
Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media
Martinis Yamin dan Maisah. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen masa depan. Bogor: IPB Press.
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Suarli S. Yanyan Bachtiar (2009) Manajemen Keperawatan Pendekatan Praktis: Jakarta:
Erlangga
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC