1. Defenisi
Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah
dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan berbagai tanda dan
gejala fisik.
2. Etiologi
perdarahan, luka robek atau kecelakaan, alergi obat dan sebagainya.adanya kelainan
jantung bawaan seperti kelainan katup jantung adanya gangguan jantung karena gaya
3. Patopisiologi
Tekanan darah terus menerus diatur oleh sistem saraf otonom, menggunakan
jaringan yang rumit dari reseptor, saraf, dan hormon untuk menyeimbangkan efek dari
sistem saraf simpatik, yang cenderung untuk meningkatkan tekanan darah, dan sistem
saraf parasimpatis , yang menurunkan itu. Kemampuan kompensasi yang luas dan cepat
tekanan darah dapat diterima melalui berbagai kegiatan dan di negara-negara banyak
penyakit.
4. Manifestasi klinik
kepala pusing
Pucat
Lemah
Mudah lelah
Gampang pingsan
Mata berkunang-kunang
5. Pemeriksaan penujang
Pemeriksaan darah
Biakan darah
EKG
Rontgen perut
6. Penatalaksanaan
Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi untuk
ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu dapat
darah ke jantung terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang
vitamin (support/placebo) serta beberapa saran agar penderita terhindar dari serangan
hipotensi.
5. Komplikasi
6. Penatalaksanaan
Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi untuk
ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu dapat
ke jantung terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang dipompakan ke
seluruh tubuh mencukupi, dan tekanan darah dalam batas normal.Pemberian obat-
1. Pengkajian primer
A: sadar (alert)
2. Pengkajian sekunder
b. Pemeriksaan dahulu
c. Menilai keluarga
d. Riwayat allergi
3. Diagnosa keperawata
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya control tidur ditandai dengan :
DS :
Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat tidur pada malam hari
DO :
Keluarga klien mengatakan klien susah tidur akibat batuk yang dialami klien
Keluarga klien mengatakan klien selalu terjaga pada malam hari
DO :
- Rambut klien tampak berketombe dan kotor
- Kuku klien tampak panjang dan kotor
- Kulit klien tampak kering
- Lidah klien tampak kotor
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi
1. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur Observasi
berhubungan dengan asuhan keperawatan selama Obsevasi 1. Mengetahui pola
kurangnya kontrol tidur 3x24 jam diharapkan pola 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
ditandai dengan : tidur membaik dengan aktivitas dan tidur pasien
DS : kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor 2. Untuk menjadi solusi
Keluarga klien 1. Keluhan sulit tidur pengganggu tidur (fisik agar pasien nyenyak
mengatakan klien tidak menurun dan/atau psikologis) saat tidur
dapat tidur pada malam 2. Keluhan sering Terapeutik Terapeutik
hari terjaga menurun 1. Modifikasi lingkungan 1. Untuk memberikan
DO : 3. Keluhan tidak puas 2. Batasi waktu tidur siang kenyamanan pada
Klien tampak pucat tidur menurun 3. Sesuaikan jadwal pasien
Klien tampak lemas 4. Keluhan istirahat pemberian obat dan 2. Untuk menghindari
Klien tampak gelisah tidak cukup atau/tindakan untuk terjaga pada malam
Klien tampak terjaga menurun menunjang siklus tidur hari
pada malam hari terjaga 3. Untuk mengontrol pola
_ TTV : Edukasi tidur pasien
TD : 91/70mmHg 1. Jelaskan pentingnya Edukasi
N : 87 x/menit tidur cukup selama sakit 1. Agar pasien
R : 36 x/menit Anjurkan menepati kebiasaan mengetahui pentingnya
S : 36 0C waktu tidur tidur cukup
2. Agar terkontrol pola
SPO2 : 98%
tidur pasien
2. Defisit perawatan diri Setelah di lakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri Observasi
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1x24 (Mandi) 1. Agar kebersihan diri
kelemahan ditandai dengan : jam di harapkan klien dapat Obsevasi klien
DS : mempertahankan kebersihan 1. Monitor kebersihan tetap terjaga (misalnya
- Keluarga klien diri meningkat dengan tubuh tangan, mulut, kulit,
mengatakan selama kriteria hasil : (mis, rambut, kulit, kuku)dalam keadaan
dirumah sakit klien 1. Mobilitas fisik kuku) basah
tidak pernah mandi meningkat 2. Monitor integritas kulit 2. Kulit klien dalam
- Keluarga klien 2. Motivasi meningkat keadaan kotor dan
mengatakan selama 3. Koordinasi pergerakan Terapeutik terjadi bintik
dirawat klien tidak meningkat 1. Sediakan peralatan kemerahan/tanda tanda
pernah sikat gigi dan mandi infeksi
keramas (sabun, sikat gigi,
sampoo, pelembab kulit) Terapeutik
DO : 2. Sediakan lingkungan 1. Alat alat waslap di
- Rambut klien tampak yang aman dan nyaman sediakan oleh keluarga
berminyak dan kotor 3. Pertahankan kebiasaan 2. Agar privasi klien
- Kuku klien tampak kebersihan diri terjaga
panjang dan kotor 3. Agar terhindar dari
- Kulit klien tampak Edukasi penyakit
kering 1. Jelaskan manfaat mandi virus dan bakteri
- Lidah klien tampak dan dampak tidak mandi
kotor terhadap kesehatan Edukasi
1. Agar klien mengerti
dampak tidak mandi
terhadap kesehatan
II. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI