1. Pengkajian
Perawat melakukan kunjungan ke salah satu keluarga di R T 0 2 R W 0 0 7
Desa napal putih kecamatan napal putih kabupaten Bengkulu utara . Perawat bertemu
langsung dengan kepala keluarga Tn.H (54 th). Keluarga Tn.H memiliki tiga
orang anak yaitu An.S yang berusia (21 th) dan An.M (16 th) dan An.A berusia
(6 th) Tn.H mengatakan memiliki masalah penyakit darah tinggi, sehingga
apabila penyakitnya kambuh Tn.H merasa sangat terganggu dalam menjalankan
aktivitasnya sehari-hari. Tn.H mengatakan sudah dari 1 tahun yang lalu ia
menderita penyakit tekanan darah tinggi. Tn.H mengatakan penyakit tekanan
darah tingginya suka timbul pada pagi hari terutama saat bangun tidur dan saat
melakukan pekerjaan berat. Tn.H mengatakan sering mengeluh pusing / sakit
kepala mata kunang-kunang, sakit pinggang, cepat lelah dan sering mengalami
pandangan mata berkunang-kunang.
Menurut Tn.H penyakit tekanan darah tinggi yang dialaminya adalah
karena kelelahan saat berkerja berat, beban pikiran dan dari penyakit keturunan
dari orangtua Tn.H. Sejauh ini Tn.H mengatakan selalu mengontrol tekanan
darahnya setiap dua minggu sekali di puskesmas dekat rumahnya. Tn.H
mengatakan terakhir mengontrol minggu kemarin dengan hasil 150/90 mmHg.
Tn . H mengatakan setiap kontrol selalu mendapatkan obat dan diminum setiap
hari secara rutin.
Pada saat perawat mengkaji lingkungan sekitar rumah Ibu S tampak
bahwa kondisi rumah dalam keadaan rapi dan bersih, ventilasi rumah selalu
dibuka pada pagi hari agar sinar matahari dapat masuk. Penataan perabotan
rumah tangga dalam keadaan rapi, tetapi saat melihat kondisi kamar mandi
perawat melihat bahwa lantai kamar mandi/WC lantainya terbuat dari
keramik dan tidak licin. Tn.H mengatakan karena ia memiliki penyakit darah
tinggi maka ia harus mengurangi makan yang asin-asin, gorengan, daging.
Dilakukan pengkajian Tn.H mengeluh sakit kepala,mata kunang- kunang,
mengeluh nyeri pinggang, terlihat lemas, konjungtiva anemis, badannya hangat,
rambutnya hitam bersih, mata anemis dan tidak ada secret, hidung tidak ada
secret dan tidak ada kelainan penciuman, mukosa bibir lembab dan tidak ada
kelainan penciuman, telinga simetris, bersih dan tidak ada gangguan
pendengaran, bunyi jantung dan paru normal, tidak ada benjolan dan tidak ada
pembesaran pada kelenjar limfe, tidak terdapat pembesaran pada bagian
abdomen, refleks pada ekstremitas atas dan bawah normal, turgor kulit lembab,
tidak ada keluhan BAB dan BAK. TTV: TD=150/90mmHg, Nadi=75x/mnt,
Suhu=36°C, RR=22x
2. Diagnosa keperaawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler selebral
3. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan selama 1x40 menit, keluarga mampu:
1. Mengenal masalah hipertensi
Mengenal hipertensi dengan cara menyebutkan definisi dari hipertensi
yaitu suatu keadaan dimana tekanan darah diatas 120 untuk sistole dan
diatas 80 untuk diastole sehingga menyebabkan gejala seperti pusing, nyeri
tengkuk.
Menyebutkan 2 dari 3 penyebab dari hipertensi yaitu faktor gaya
hidup, faktor keturunan, dan faktor stressor yang tinggi.
Menyebutkan 2 dari 3 tanda dan gejala hipertensi yaitu pusing, lemas
dan nyeri tengkuk.
Menyebutkan 3 dari 5 pencegahan hipertensi yaitu kurangai makanan
yang asin-asin, stop merokok, hindari stressor yang tinggi, hindari makan
yang berlemak dan olahraga secara cukup rutin dan teratur,
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk T n . H
Mengambil keputusan untuk tindakan penanganan hipertensi pada Tn.H
seperti pemeriksaan tekanan darah secara rutin, memberikan terapi
farmakologis sesuai aturan dan kebutuhan didukung dengan tindakan non
farmakologis sesuai dengan evidence base nursing.
3. Merawat T n . H
Merawat T n . H dengan menjaga pola hidup, pola makannya tetap sehat
misal: diet rendah garam, hindari stressor berlebih, olahraga secara teratur dan
istirahat yang cukup.
4. Implementasi
TUK 1:
Intoleransi Aktivitas
S:
- Klien mengatakan pola tidur klien sudah membaik.
- Klien dapat tidur dengan nyenyak.
O:
- Klien tampak lebih segar, dan tidak tanpak kelelahan lagi
A:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi
P: Intervensi keperawan di hentikan