Ns. Yoza Misra Fatmi., M. Kep., Sp. Kep MB M. Ridho Wahyudi, Amd.Kep
FORMAT PENGKAJIAN
A. DATA:
B. KELUHAN UTAMA
(Saat Masuk RS / alasan Masuk RS)
Klien mengatakan ia mengalami penurunan kesadaran saat dibawa ke ruangan rumah
sakit, sebelum itu klien mengalami sesak napas sejak 2 hari yang lalu, disertai nyeri
kepala, nyeri dada menjalar ke tengkuk, batuk berdahak, muntah dan nyeri tekan pada
perut bagian kanan bawah.
(Saat Pengkajian)
Klien mengatakan sesak berkurang dari sebelum nya, nyeri kepala masih terasa,
pusing dan nyeri tengkuk masih ada namun sudah berkurang dari awal masuk rumah
sakit, nyeri pada abdomen bawah, batuk berdahak (+).
Keterangan
Perempuan Klien
b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
Eliminasi BAB /BAK
1 Jumlah / Waktu Pagi : 08.00 Pagi : belum
Siang : - Siang : belum
Malam : - Malam : belum
2 Warna Kuning kecoklatan -
3 Bau Khas feses -
4 Konsistensi Lunak padat -
5 Masalah Eliminasi Tidak ada -
6 Cara Mengatasi Tidak ada -
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Masalah
e. Aktivitas Lain
No Aktivitas Yang Di Rumah Di Rumah Sakit
Dilakukan
1. Melakukan aktifitas Mengurus urusan rumah Istirahat tidur
sehari hari tangga (menyapu,
mencuci, dll)
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Status Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital (TTV) :
TD : 134/74 mmHg
N : 62 x/i
RR : 24 x/i
S : 36 ℃
Tinggi badan: 162 cm, Berat badan: 52 kg
INTEGUMENT
Inspeksi : Adakah lesi ( - ), Jaringan parut ( - )
Warna Kulit : Sawo matang
Bila ada luka bakar lokasi : (-) dengan luas : (-)
Palpasi : Tekstur (halus/ kasar ),
Turgor / Kelenturan ( baik / jelek),
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Rambut: Panjang
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
Pemeriksaan Visus
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )
Hidung: klien mengatakan flu dan batuk sejak 2 hari yang lalu
Lain-lain : Pilek (+) batuk (+)
Masalah keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif
Mulut: Bersih, tidak ada lesi, bau mulut (-)
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
JPV: <8 cm
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
PEMERIKSAAN TORAK
PARU
a. Inspeksi :
Bentuk torak (Normal chest), Susunan ruas tulang belakang (normal, tidak ada
gangguan)
Bentuk dada (simetris ) Keadaan kulit (baik, tidak ada lesi),
Retraksi otot bantu pernafasan : (-) Retraksi intercosta ( - ),
Pernafasan cuping hidung (+/-).
Pola nafas : (Normal)
Amati : Cianosis ( - ), Batuk (berdahak)
b. Palpasi : Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama / tidak sama).
c. Perkusi : Area paru : ( sonor / Hipersonor / dullnes )
d. Auskultasi
Suara nafas : Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) ,
Area Bronchial : ( bersih / halus / kasar )
Area Bronkovesikuler : ( bersih / halus / kasar )
JANTUNG
a. Inspeksi : Ictus cordis ( + / - ), pelebaran cm
b. Palpasi : Pulsasi dinding torak teraba : (Lemah/Kuat/Tak teraba )
c. Perkusi : Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS 2
Batas bawah : ICS V ( N = ICS V)
Batas Kiri : ICS VI Mid clavikula sinistra ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ICS IV mid sternalis dekstra ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
d. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras/lemah), ( reguler/ irreguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + ), Gallop Rhythm ( -), Murmur (+ )
Keluhan lain terkait dengan jantung :
Nyeri dada menjalar ke tengkuk
Masalah keperawatan : Penurunan curah jantung
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk abdomen : ( cembung )
Massa/Benjolan ( - ),
Kesimetrisan ( + / - ),
Bayangan pembuluh darah vena (-)
Auskultasi : Frekuensi peristaltic usus 21 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit), Borborygmi ( - )
Palpasi
a. Palpasi Hepar : Dideskripsikan : Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan (tidak
teraba) . ( N = hepar tidak teraba).
b. Palpasi Lien :
Gambarkan garis bayangan Schuffner dan pembesarannya.......
Dengan Bimanual lakukan palpasi dan diskrisikan nyeri tekan terletak pada garis
Scuffner ke berapa ? .............( menunjukan pembesaran lien)
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
c. Palpasi Appendik : Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney . nyeri
tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar kontralateral ( + / - ).
e. Palpasi Ginjal :
Bimanual diskripsikan : nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).
PEMERIKSAAN GENITALIA:
Klien sudah menopause sejak usia 45 tahun
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL
Kaki: Normal, bisa digerakkan, tidak ada kelainan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
7. Cpg
8. Aspilet
9. Nebulizer 3×1
10. Paracetamol 3×500 mg
11. Inj. Ondansetron (os muntah)
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Penurunan curah jantung
3. Bersihan jalan napas tidak efektif
Mahasiswa
...........................................
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
ANALISA DATA
No MASALAH
DATA KLIEN ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DS : Klien mengatakan nyeri Iskemik Nyeri akut
pada dada dan tengkuk ↓
serta kepala. Suplai darah yang di
P : Nyeri pada kepala, pompa jantung
nyeri dada menjalar ke berkurang
tengkuk ↓
Q : Nyeri dada seperti Oksigen berkurang
tertimpa benda berat ↓
R : Nyeri kepala seperti Nyeri dada menjalar
pusing, serta nyeri dada ke tengkuk
menjalar hingga tengkuk ↓
S : Skala nyeri 7 Nyeri akut
T : Nyeri hilang timbul
menurun
↓
Penurunan curah
jantung
Nyeri dada dan sesak Pola napas tidak
3 Pola napas tidak efektif b.d ↓ efektif
hambatan upaya napas : nyeri Hambatan upaya napas
dada dan sesak d.d klien sesak ↓
napas Pernapasan cepat
↓
Pola napas tidak
efektif
RENCANA KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
fisiologis : iskemik d.d klein keperawatan dalam 3 x 24 jam Observasi
tampak meringis dan nyeri dada diharapkan ” Tingkat nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
serta nyeri kepala menurun” dengan kriteria hasil : kualitas, intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun - Idenfitikasi respon nyeri non verbal
3. Sikap protektif menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
4. Gelisah menurun nyeri
5. Kesulitan tidur menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Frekuensi nadi membaik - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri (mis: TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Edukasi
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
berkala
- Melakukan kolaborasi pemberian
antiaritmia : furosemide 2 × 1 amp,
dexamethasone 2 ×1 amp, spirola 100,
isdn 3 × 5, nitrokaf r 2 × 1, cpg.
Pola napas tidak - Memonitor pola napas
efektif b.d : Pola napas membaik dengan frekuensi
hambatan upaya 20 x/i
napas : nyeri - Memonitor bunyi napas tambahan
dada dan sesak : bunyi napas ronki kasar
d.d klien sesak - Memonitor sputum
napas : Produksi sputum berkurang
- Memberikan posisi fowler
: klien tampak nyaman
- Memberikan minum hangat
: klien minum air hangat dengan baik
- Melakukan fisioterapi dada
: klien tampak nyaman
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
- Melakukan terapi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, dll.
: memberikan terapi salbutamol
EVALUASI
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri terus menerus terasa
O : Klien tampak meringis menahan nyeri serat sesak
napas, adanya nyeri di bagian dada dan kepala, klien
dengan riw. pasang ring jantung 1 tahun lalu
TD : 134/72 mmHg N : 62×/i
S : 36,5 ℃ RR : 28 ×/i
GCS 15, Kes : CM, skala nyeri 6, NEWS : 4
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Idenfitikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri (mis: TENS, hypnosis, akupresur, terapi
music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Penurunan curah S : Klien mengatakan nyeri pada dada menajlar ke
jantung b.d tengkuk disertai sesak napas dan batuk
perubahan preload O : Klien tampak menahan nyeri, batuk (+), seesak
d.d murmur jantung napas (+) TD 143/89 mmHg, N 65 x/I, S : 36 ℃, RR :
disertai nyeri dada 28 ×/I, asam urat : 7,5 kolesterol total : 178 GCS 15
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
15 Agustus Nyeri akut b.d agen S : Klien mengatakan nyeri masih terasa tapi sudah
2023 pencedera fisiologis : berkurang
iskemik d.d klien P : Klien mengatakan nyeri terasa di kepala serta dada
tampak meringis dan yang menjalar hingga tengkuk sudah berkurang
nyeri dada serta nyeri Q : Klien mengatakan nyeri dada terasa seperti tertimpa
kepala benda berat sudah berkurang saat duduk
R : Klien mengatakan nyeri terasa di kepala dan dada
yang menjalar hingga tengkuk
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri terus menerus terus
O : Klien sudah membaik, sesak napas berkurang,
sudah tidak terpasang O2, adanya nyeri di bagian dada
dan kepala berkurang, klien dengan riw. pasang ring
jantung 1 tahun lalu
TD : 147/54 mmHg N : 91×/i
S : 36,5 ℃ RR : 28 ×/i
GCS 15, Kes : CM, skala nyeri 6, NEWS : 1
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Idenfitikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
ada kontraindikasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
16 Agustus Nyeri akut b.d agen S : Klien mengatakan nyeri masih terasa tapi sudah
2023 pencedera fisiologis : berkurang
iskemik d.d klien P : Klien mengatakan sudah berkurang
tampak meringis dan Q : Klien mengatakan nyeri dada tidak ada
nyeri dada serta nyeri R : Klien mengatakan nyeri terasa di kepala dan dada
kepala yang menjalar hingga tengkuk
Form Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri terus menerus mulai hilang
O : Klien sudah membaik, sesak napas berkurang,
sudah tidak terpasang O2, TD : 135/84 mmHg N :
74×/i
S : 36,5 ℃ RR : 19 ×/i
GCS 15, Kes : CM, skala nyeri 6, NEWS : 1
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
Observasi
- Isdn 5 mg 3 × 1, aspilet 1 × 1, cpg 75 mg 1 × 1,
spironelaction 25 mg 1 × 1
Penurunan curah S : Klien mengatakan nyeri pada dada menajlar ke
jantung b.d tengkuk disertai sesak napas dan batuk
perubahan preload O : Klien sudah membaik, sesak napas berkurang,
d.d murmur jantung sudah tidak terpasang O2, batuk (+) adanya nyeri di
disertai nyeri dada bagian dada dan kepala berkurang, klien dengan riw.
menjalar ke tengkuk pasang ring jantung 1 tahun lalu
TD : 135/84 mmHg N : 74×/i
S : 36,5 ℃ RR : 28 ×/i
GCS 15, Kes : CM, skala nyeri 2, NEWS : 0
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
- Isdn 5 mg 3 × 1, aspilet 1 × 1, cpg 75 mg 1 × 1,
spironelaction 25 mg 1 × 1
Pola napas tidak S : Klien mengatakan sesak napas dan nyeri dada
efektif b.d hambatan disertai batuk berdahak
upaya napas : nyeri O : Sesak sudah berkurang, batuk tidak ada, klien
dada dan sesak d.d pulang.
klien sesak napas TD 135/49 mmHg, N 74 x/I, S : 36,1 ℃, RR : 19 ×/I,
asam urat : 7,5 kolesterol total : 178 GCS 15
O2 3 LPM NEWS 0
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
- Salbutamol 2 mg 1 × ½